*
*
*
Setelah wanita itu pergi, barulah Satria merasa tenang dan akhirnya tertidur pulas. Jujur saja tubuhnya merasa sangat capek.
Sementara Serina malah terbayang-bayang tubuh bagus Satria yang membuatnya menelan salivanya. Bila dibandingkan, tubuh Satria lebih bagus dari selingkuhannya itu.
Pagi hari...
Satria sudah cek out dari hotel, dan seperti biasa sudah melakukan aktivitas nya kembali.
Setelah mendapatkan ikan, Satria pun langsung pergi ke pasar untuk berjualan.
Para pembeli pun sudah mulai berdatangan. Dan tempat Satria yang paling laris diantara yang lain. Sehingga pria yang iri kembali menelepon preman tersebut.
Selang setengah jam, sepuluh preman sudah datang dan langsung ketempat Satria berjualan.
Para pembeli yang tadinya ramai segera menyingkir karena takut dengan preman.
"Bagi uang...!" bentak preman itu.
Satria diam saja dan tidak mempedulikan preman itu. Ketua preman memberi kode kepada anak buahnya untuk menyeret Satria kehadapannya.
Satria diseret hanya diam saja. Dan mengikuti saja. Bos preman itu meninju, tapi Satria bisa menghindar. Bos itu menendang, Satria juga bisa menghindar.
Merasa serangan nya sia-sia. Bos preman itu mengambil tongkat baseball yang biasa mereka bawa untuk menghajar orang.
Bos preman itu memukul kepala Satria, tapi demi melindungi diri dan kepalanya. Satria menyilangkan kedua tangannya, dan tato naga dilengan Satria bersatu sehingga menimbulkan cahaya yang membuat 10 preman itu terlempar beberapa meter kebelakang.
Satria belum menyadari hal itu, karena matanya terpejam. Setelah beberapa detik tidak ada kayu yang mengenai tangannya, Satria pun membuka mata.
Satria terkejut dengan pemandangan yang ada didepannya melihat semua preman pingsan di tanah.
"Ada apa ini? Apa yang terjadi?" gumam Satria.
Orang-orang yang ada disitu tercengang melihat kekuatan dari dalam tubuh Satria. Tapi mereka bukannya takut, malah semakin kagum dengan kehebatan yang dimiliki oleh Satria.
"Tuan muda dalam masalah," kata Dewi pada bawahannya.
Bagaimana mereka bisa tau? karena tato dilengan mereka juga mengeluarkan aura berbeda saat Raja naga mereka terancam atau dalam bahaya.
Dewi memerintahkan 5 orang bawahannya untuk membantu Tuan muda mereka.
"Siap laksanakan Dewi," ucap mereka serentak.
Satria yang masih bengong segera tersadar saat semua orang memujinya. Tapi tidak dengan pria yang iri padanya, ia ketakutan dan segera melarikan diri dari sana.
Tidak berapa lama datang 5 orang berpakaian serba hitam dan langsung menghadap ke Satria.
"Hormat kami Tuan muda," ucap mereka serentak sambil menunduk.
Orang-orang yang tadi mengerumuni Satria pun menyingkir dan juga tertunduk hormat.
Karena mereka tau, kalau 5 orang itu adalah panglima perang dari selatan. Tapi yang mereka tidak tau, ada hubungan apa antara mereka dengan Satria? Mengapa mereka tunduk hormat kepada Satria? Berbagai pertanyaan terlintas dibenak mereka semua.
"Bereskan kekacauan ini," perintah Satria dingin.
Mereka bergidik dan menelan salivanya saat melihat tatapan dingin Satria. Biasanya Satria selalu bersikap hangat pada mereka.
"Baik tuan muda," jawab mereka serentak.
Kelima pria tersebut pun melaksanakan tugasnya, membawa 10 preman tersebut untuk dimasukkan kedalam penjara milik mereka.
Mereka yang tadi menyaksikan pun tersadar dan bersikap hormat kepada Satria. Mereka segan, takut dan banyak lagi sehingga tidak ada yang berani mendekat.
"Ampunkan kami Tuan muda," ucap mereka hampir bersamaan.
"Sudah, bersikaplah seperti biasa. Jangan terlalu formal. Oya hari ini aku akan beri kalian ikan," ucap Satria.
Mereka pun bersorak senang, seolah melupakan jarak diantara mereka. Satria menyuruh mereka berbaris mengantri.
Merekapun patuh dan tidak saling berebutan. Satria memberikan mereka ikan. Bahkan meja sebelah pun, ikan nya Satria borong. Setelah mendapatkan ikan, mereka semua kembali kerumah masing-masing.
Saat Satria hendak berkemas dan mencuci meja serta peralatan lainnya. Datang seorang anak kecil yang juga meminta ikan. Karena anak kecil tadi tidak ikut mengantri jadi ia tidak diketahui oleh Satria.
"Maaf dek, ikan nya habis. Sebagai gantinya Abang akan belikan adek yang lain saja. Gimana?" tanya Satria.
Anak itu mengangguk, "Terima kasih," ucapnya.
Kemudian Satria pun membawa anak itu ketempat penjual daging dan ayam. Satria membeli ayam dan daging untuk anak itu. Juga barang-barang yang lain. Kemudian Satria mengantar anak itu pulang.
Anak itu berlari senang mengabarkan kepada ibunya. Ibunya pun menyambut suka cita barang-barang yang diberikan Satria kepadanya.
Setelah mengantar anak itu pulang, Satria pun pamit undur diri. Sebelum pergi Satria berpesan kepada anak itu untuk datang setiap pagi untuk mengambil ikan. Anak itupun mengangguk dan mengucapkan terima kasih.
Satria kembali kerumahnya setelah mendapatkan telepon dari Dewi bahwa rumahnya sudah siap dan perabotan sudah tertata rapi serta barang-barang lainnya sudah disediakan.
Bahkan Dewi meninggalkan mobil mewah dirumah tersebut. Awalnya Satria menolak, tapi Dewi juga bersikeras.
"Apa yang salah dengan diriku?" gumam Satria sambil meraba-raba tubuhnya.
Satria menghentikan motornya dipinggir jalan. Satria mencoba mengarahkan tangannya pada sebatang pohon. Tapi tidak ada apa-apa kekuatan yang keluar dari dalam tubuhnya. Satria terus mencoba dan mencoba, tapi hasilnya nihil.
"Haah" Satria menghela nafas.
"Apa mungkin ada orang lain yang membantuku tadi?" gumam Satria.
Satria melangkah dan tidak sengaja menginjak batu sebesar kepalan tangan. Satria pun terjatuh dan tidak sengaja kedua tangannya bertemu sehingga kedua tato naga dilengan nya bersatu.
Cahaya keemasan pun keluar dan menghantam tanah didepannya. Sehingga tanah itu retak meninggalkan lubang seperti parit kecil.
Satria bangkit dan mencoba mengarahkan tangannya lagi kepada sebatang pohon dengan cara yang sama saat dia terjatuh.
Dan benar saja, pohon itu langsung tumbang seperti terkena angin kencang. Satria melihat kedua tangannya yang mengeluarkan aura dan cahaya keemasan.
"Jadi kekuatan itu berasal dari tato naga ini?" gumam Satria.
"Aku harus berhati-hati menggunakannya," batinnya.
Satria pun melanjutkan perjalanan menuju rumahnya. Sekarang dia sudah tau sumber kekuatannya jadi tidak boleh sembarang digunakan.
Akhirnya Satria tiba di rumah barunya. Ternyata sudah ada dua orang wanita menyambutnya didepan pintu.
"Siapa kalian?" tanya Satria.
"Kami pelayan anda tuan muda, kami ditugaskan untuk melayani kebutuhan anda dan juga mengurus rumah ini," jawab mereka serentak.
"Aku tidak memanggil pelayan," kata Satria.
"Ampun tuan muda, kami hanya menjalankan perintah dari Nona Dewi," jawab salah satunya.
"Hmmm. nama kalian? maksudku siapa nama kalian?" tanya Satria.
"Saya Lu," jawabnya.
"Saya Li," jawab Li.
"OK, sekarang siapkan makanan untukku!" perintah Satria.
Dan satu lagi, kamarku jangan kalian masuki. Apapun alasannya," kata Satria lagi.
"Baik tuan muda," jawab mereka serentak.
Kemudian keduanya pun melaksanakan perintah dari Satria. Satria langsung masuk kedalam kamarnya. Kamar Satria berada di lantai atas. karena rumah ini berlantai dua.
Satria melihat isi kamar tersebut dan tersenyum puas. Satria pun menghempaskan tubuhnya diatas ranjang.
*
*
*
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 61 Episodes
Comments
BCDs
detail dari setiap emosi karakter kurang di berikan / tidak berkembang thor, jadi kita yg mbacanya tetasa datar tak beremosi. Dan tidak dapat mendalami karakter yg ada.
Semoga ke depan bisa di tingkatkannya .. 👍🏼
Keep fighting 👌🏻
2024-09-30
3
takmautau
detail2 setiap kejadian kurang diberi emosi/jiwa. jadi ceritanya agak datar seperti membaca berita. terus tingkatkan Thor 👍
2024-09-09
2
Agus Susanto
hahahahahaha iya iya bisa jual ikan
2024-08-18
1