Episode 9

*

*

*

Dengan persiapan yang matang, keduanya pun memulai pertarungan tersebut. Pertarungan cukup sengit. Dan mereka bebas menggunakan senjata seperti pedang. Tapi tidak diperbolehkan menggunakan senjata api.

Satria melihat pertarungan mereka sambil duduk dikursi para tamu, bukan dikursi para petinggi atau penguasa.

Satria mengibaskan tangannya saat ada petinggi dari wilayah Utara hendak mengambil air minum. Sehingga semua gelas yang ada di meja itu tumbang. Air dalam gelas itu pun tumpah.

Penguasa wilayah tengah pun marah, karena minuman itu bukan minuman sembarangan. Tapi wine mahal yang seharga ratusan juta perbotol nya.

Satria pun tersenyum tipis, karena wine itu sudah diberi racun. Ya Satria sudah bisa mengendalikan kekuatannya dan tidak berpusat pada tato naga saja yang ada di lengannya.

Pertarungan pun terpaksa berhenti karena ada sedikit kekacauan. Penguasa wilayah tengah yang bernama Lohan pun maju hendak menghajar penguasa wilayah Utara. Tapi segera dihentikan oleh Satria.

"Tunggu...!" Suara Satria menggema diruangan tersebut.

Semua mata tertuju pada Satria. mereka tidak mengenal Satria, bahkan mereka tidak tau kalau Satria dari wilayah selatan.

"Siapa kamu berani ikut campur?" tanya Lohan dengan angkuhnya.

"Aku tidak perlu memperkenalkan diri," jawab Satria sambil memperlihatkan token emas naga kembar.

Semua penguasa dari berbagai wilayah pun tercengang. Karena yang mereka tau ketua dari wilayah selatan sudah meninggal.

"Hahaha" Lohan tertawa saat Satria memperlihatkan lambang kekuasaan wilayahnya.

"Kenapa?" tanya Satria.

"Tidak mungkin kamu penguasa wilayah selatan," jawab Lohan.

"Baik, aku tantang kamu untuk membuktikan kalau aku adalah penguasa wilayah selatan," ucap Satria.

"Hahaha" Lohan kembali tertawa.

Satria mengangkat tangannya, lalu pedang pusaka yang ada di singgasana pun melayang menghampiri Satria.

Semua orang tercengang melihat pedang pusaka yang menjadi rebutan setiap tahun dengan mudah berpindah ke tangan Satria.

Karena menurut legenda, siapapun yang bisa memiliki pedang pusaka tersebut, dialah penguasa sesungguhnya.

Selama ini tidak ada seorang pun yang bisa mencabut pedang tersebut kecuali penguasa wilayah selatan yang terdahulu. Sebelum dia mati, dia berkata. Siapapun yang bisa menguasai pedang pusaka ini, dialah penguasa yang sesungguhnya.

Jadi mereka pun berambisi untuk menguasai pedang tersebut. Walau harus melakukan kecurangan.

Disisi lain...

Para bawahan yang dipimpin oleh Dewi pun berkumpul, karena tato dilengan mereka bersinar mengeluarkan cahaya.

"Pedang pusaka sudah berada ditangan penguasa yang sesungguhnya," kata Dewi dengan suara lantang kepada bawahannya.

"Kita semua akan pergi kesana," ucap Dewi lagi.

Seribu prajurit, dan puluhan panglima perang pun pergi ketempat Satria berada saat ini. Mereka akan mengumumkan Satria sebagai ketua mereka yang baru.

Sedangkan di aula, mereka masih tercengang melihat pemandangan tersebut. Apalagi saat Satria dengan mudahnya mencabut pedang pusaka tersebut tanpa perlu menyentuhnya.

Setelah semuanya tersadar, mereka semua pun langsung berlutut. Tapi tidak dengan Lohan dan pengikutnya.

"Hormat kami Yang Mulia," ucap mereka serentak.

Kemudian Satria mengembalikan pedang pusaka tersebut kepada tempatnya. Lusiana masih terbengong, tidak menyangka kalau status Satria ternyata tidak sembarangan.

Dewi datang bersama puluhan panglima perang, sementara para prajurit menunggu di luar.

"Hormat kami Yang Mulia," ucap Dewi dan para panglima perang tersebut.

Satria mengangkat tangannya dan mereka semua kembali berdiri.

"Aku akan bunuh kau anak muda," batin Lohan.

"Kalian semua tau? Mengapa minuman dalam gelas itu tumpah?" tanya Satria.

Mereka tidak menjawab dan hanya saling pandang. Karena mereka memang tidak tau sebabnya.

"Minuman tersebut sudah dicampur racun," ucap Satria.

Mereka semua tercengang, dan mereka pun teringat kejadian saat tewasnya penguasa wilayah selatan, jadi mereka berkesimpulan bahwa ketua wilayah selatan diracun.

Satria pun melangkah pergi meninggalkan tempat itu, dan disusul para bawahannya.

"Tidak kusangka ternyata kamu ingin membunuh kami dengan cara yang keji," maki penguasa wilayah timur.

Kemudian penguasa wilayah timur pun pergi dan disusul oleh bawahannya. Melihat hal itu, para penguasa yang lain pun meninggalkan tempat itu.

Pesta pun menjadi kacau, dan Lohan mengamuk ditempat itu. Para bawahan dan tamu yang hadir segera berlarian keluar.

Kini hanya tinggal Ronald dan Lusiana yang menunggu di aula tersebut.

"Ayah!" panggil Ronald. Lohan menoleh.

"Kau harus berhasil membunuh pemuda itu," kata Lohan.

"Iya ayah, beberapa hari yang lalu aku sudah membunuhnya. Tapi ternyata dia tidak mati," kata Ronald.

"Bagaimanapun caranya, kau harus membunuhnya," perintah Lohan.

"Baik ayah," jawab Ronald.

Merekapun merencanakan hal jahat untuk menyingkirkan Satria, bagaimana caranya. Lusiana hanya terdiam mendengar rencana kedua orang beda usia itu.

"Bisakah aku melibatkan Lusi?" tanya Ronald.

"Terserahmu, yang penting anak itu harus mati. Dan ayah yang jadi penguasa semua wilayah dan kau adalah penerus nya," jawab Lohan.

Mereka pun semua tertawa dan bersulang untuk minum anggur yang sudah disediakan.

Sementara Satria kembali kerumahnya dengan dikawal puluhan panglima perang dan Dewi sebagai Dewi perang. Dewi memimpin mereka, karena Dewi bisa disebut sebagai asisten dari tuan muda mereka, yaitu Satria.

"Tuan muda!" panggil Dewi dengan hormat.

"Besok Tuan muda harus meninjau perusahaan dan properti lainnya," ucap Dewi.

"Baik, besok jam 10 pagi kamu datang menjemputku," titah Satria.

"Baik tuan muda," jawab Dewi.

"Sekarang pergilah, aku sudah sampai di rumah," perintah Satria.

Setiap perkataan Satria, mereka anggap itu adalah perintah. Jadi mereka harus patuhi dengan benar.

Dewi dan puluhan panglima perang pun segera pergi dari tempat itu, saat Satria hendak masuk, beberapa orang bertopeng berpakaian hitam seperti ninja keluar dari persembunyian.

Satria yang sekarang punya insting yang kuat pun bisa merasakan kehadiran mereka. Sebenarnya sejak tadi Satria menyadari hal itu.

Dewi yang juga menyadari hal itu pun berbalik, tadi karena tidak ada perintah dari Satria, mereka semua pun pura-pura tidak tahu.

Satria di kepung oleh puluhan orang berpakaian hitam dan tertutup. Sebelum mereka sempat menyerang, Dewi dan bawahannya sudah menyerang lebih dulu.

"Padahal aku ingin menghabisi mereka sendirian," gumam Satria.

Perkelahian pun tidak dapat terelakkan. mereka semua menggunakan senjata berupa pedang dan katana.

Tapi pasukan Dewi juga mempunyai senjata yang mereka simpan sebagai ikat pinggang. Karena pedang milik mereka lentur dan tidak mudah patah.

Satria juga melawan, tapi hanya menggunakan tangan kosong.

Satu persatu orang bertopeng itu dikalahkan oleh pasukan Dewi. Dan ada sekitar 3 orang melarikan diri. Saat Dewi hendak mengejar tapi dihentikan oleh Satria.

"Berhenti! Jangan kejar mereka! Bisa jadi ini hanya jebakan," perintah Satria.

Dewi dan bawahannya pun berhenti ditempat. Dan mereka semua memberi hormat pada Tuan muda mereka.

"Mengapa kalian kembali?" tanya Satria.

"Sejak tadi saya sudah merasa ada bahaya yang mengintai, jadi kami ingin melindungi tuan muda," jawab Dewi.

Satria menghela nafas, kemudian menggangguk membenarkan perkataan Dewi.

*

*

*

Terpopuler

Comments

BCDs

BCDs

Laah kembali tanpa membawa pedang keluasaan?
Pedang itu ada di tempat keriyaaan tadi dan yg jadi tuan rumah adalah Lohan, penguasa tengah.

Ga singkron deh.. bukan nya pedang tsb harusnya berada di tangan PENGUASA SESUNGGUHNYA”

2024-09-30

3

Budi Hermawan

Budi Hermawan

sy suka cerita yg ga ber belit2, tp kali ini ceritanya lari2 marathon sehingga capek ga terkejar alur nya...

2024-08-19

2

Sulaiman Efendy

Sulaiman Efendy

SDH TAU MAU DIRACUN, KNP GK DIHABISI TUH SI LOHAN DN MUJAER ANAKNYA..

2024-08-06

3

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!