*
*
*
Ronald dan Lusiana pun mulai makan siang. Keduanya saling suap-suapan dan terlihat sangat mesra. Tidak ada orang lain selain mereka. Jadi mereka bisa berbuat apa saja diruangan itu.
"Sayang, kapan kita menikah?" tanya Lusiana saat keduanya selesai makan.
"Tidak lama lagi sayang, penghalang kita sudah tidak ada, jadi kita bisa bebas sekarang," jawab Ronald.
Ronald mendekat dan memeluk Lusiana. Sehingga kejadian yang seharusnya dilakukan oleh pasangan suami istri pun mereka lakukan.
Setelah beberapa menit keduanya pun selesai. Dan segera pergi dari ruangan tersebut.
Ronald mengembangkan senyum manisnya, tidak sia-sia dia merebut Lusiana dari Satria. Keduanya pun kembali keperusahaan. Karena mobil Lusiana ada disana.
"Aku langsung pulang," kata Lusiana. Ronald pun mengangguk.
Tidak lupa Ronald memberikan uang yang banyak untuk Lusiana. Sehingga wanita itu merasa sangat senang.
Ronald masuk kedalam gedung perusahaan miliknya, setelah Lusiana pergi.
Setiap kali mereka melakukan itu, Ronald pasti akan membayar mahal untuk Lusiana. Toh Lusiana sebentar lagi akan menjadi istrinya.
Ditempat lain...
Satria sudah mulai bekerja mengantarkan pesanan pelanggan. Setelah selesai makan siang, Satria langsung pergi bekerja.
Seperti biasa Satria mengendarai motornya mengantarkan pesanan untuk pelanggannya disebuah rumah. Satria hafal betul rumah tersebut, tapi ia tidak peduli.
Satria memarkirkan motornya saat tiba didepan rumah tersebut. Satria pun menekan bel.
Tidak berapa lama keluarlah seorang wanita 40an tahun dengan pakaian menggoda iman. Mungkin kalau orang lain akan tergoda, tapi tidak dengan Satria.
"Kamu tidak tergoda?" tanya wanita itu menggoda Satria.
Satria meletakkan barang tersebut lalu segera pergi. Mual kalau lama-lama dia disini.
Melihat hal itu, wanita itu pun ikut keluar dan dan menarik-narik Satria yang sedang duduk diatas motornya.
"Tolong... Tolong...!" teriak wanita itu.
Ya wanita itu adalah Serina yang memang sengaja ingin menjebak Satria. Namun Satria bukan lagi pria bodoh dan lugu.
Orang-orang yang sudah dibayar oleh Serina pun berdatangan. Ada sekitar 10 orang yang bayar oleh Serina. Satria tidak panik, dia hanya bersikap biasa saja.
"Dasar pria c**ul...!" bentak pria 1.
"Kita hajar saja," kata pria 2.
"Iya daripada mencemarkan nama baik tempat ini...!" teriak pria 3.
"Bapak-bapak mau uang?" tanya Satria.
Kesepuluh pria tersebut saling pandang, kemudian mereka mengangguk.
Satria pun memberikan uang kepada semua pria tersebut, lalu menyuruh orang tersebut untuk melakukan apa saja pada Serina.
Dengan senang hati mereka pun melakukannya. Serina pun berteriak-teriak, tapi tidak ada seorangpun yang peduli.
Sedangkan Satria segera meninggalkan tempat tersebut sambil tertawa jahat.
Setelah kepergian Satria, mereka pun sudah selesai dengan pekerjaan mereka. Sementara Serina sudah terkapar di tanah dalam keadaan memprihatinkan. Serina hanya bisa menangis sambil memeluk tubuhnya sendiri.
Lusiana datang dan melihat keadaan Mamanya sedang duduk di tanah dengan pandangan kosong. Niatnya ingin mengerjai Satria tapi malah dia yang kena.
"Ma, apa yang terjadi?" tanya Lusiana.
Serina terdiam, sedetik kemudian Serina menangis. Kemudian tertawa, begitulah seterusnya, kadang mengamuk.
Lusiana pun menelpon Papanya dan menyuruhnya pulang. Sementara sang Papa sedang memadu kasih dengan istri barunya.
Pamit ada urusan penting di luar kota, tau-tau punya selingkuhan ditempat lain.
Victor pun segera pulang setelah mendengar kabar dari anaknya.
Sedangkan Satria sudah kembali ketempat kerjanya. Kali ini ia istirahat sejenak sambil menunggu pesanan lagi.
Saat Satria sedang menunggu untuk mengantarkan pesanan. Datang beberapa orang tidak dikenal menghampiri Satria.
"Ada apa ya?" tanya Satria.
"Kamu belum bayar hutang sama bos kami," jawab salah satu dari mereka.
"Maaf, saya tidak punya hutang," kata Satria.
"Banyak bacot...! Bentak pria itu.
Tanpa ba bi bu mereka pun menyerang Satria. Sedangkan Satria sendiri tidak tau salahnya apa.
Satu orang meninju wajah Satria, entah insting dari mana Satria dengan mudah menghindar sehingga pukulan itu tidak mengenai sasaran.
Kemudian yang lain juga menendang perut Satria, tapi dengan mudah Satria menangkap kaki tersebut dan memelintirnya.
Satria heran dengan dirinya sendiri. Kemudian pria ke 3 pun memutar tubuhnya dan menendang Satria, dengan gesit Satria menghindari serangan tersebut.
Satria belum melakukan perlawanan, karena dia sendiri juga tidak tau mengapa bisa dengan mudah menghindari serangan tersebut.
Satria mengayunkan kakinya menendang salah satu dari mereka. Orang itu terlempar beberapa meter kebelakang. Satria kembali heran.
"Apa aku sekuat itu?" pikirnya.
Satria kembali meninju wajah salah satu dari mereka dan pukulan itu tidak meleset sama sekali. Sehingga hidung pria itu mengeluarkan darah.
Satria belum habis pikir, mengapa orang-orang itu tiba-tiba menyerangnya. Satria kini melakukan perlawanan. Kini ia sudah tau kalau dia juga bisa ahli beladiri.
Dalam sekejap semua orang itu dapat dikalahkan oleh Satria.
Dengan menahan sakit, semua penjahat pun lari, ada yang pincang ada yang tertatih-tatih dan macam-macam lagi. Satria tersenyum karena tanpa ia duga ternyata bisa beladiri.
"Aku akan mengasah kemampuanku," gumam Satria.
Tidak berapa lama Satria pun kembali dipanggil untuk mengantarkan pesanan pelanggan. Dengan senang hati Satria melakukannya.
Satria pun berangkat untuk mengantar pesanan pelanggan dengan alamat yang sudah tertera. Sepanjang perjalanan Satria tidak mengalami hambatan. Hingga akhirnya sampai ketempat tujuan.
"Paket...." Satria menoleh kiri kanan tapi tidak ada sahutan.
"Paket...." Ulang Satria.
Barulah keluar seorang gadis cantik dengan rambut panjang terurai.
"Saya mengantar paket pesanan anda Nona," ucap Satria.
Gadis itu tidak menjawab, ia pun langsung mengambil paket tersebut. Satria tidak masalah yang penting paketnya sudah sampai dan sudah mendapatkan tanda terima dari pelanggannya.
Kemudian Satria pun pergi dari tempat itu. Diperjalanan menuju tempat kerjanya, Satria bertemu dengan seorang anak yang sedang memungut sampah.
Satria pun menghentikan motornya dipinggir jalan. Satria kemudian menghampiri anak itu.
"Lagi apa dek?" tanya Satria.
"Lagi cari makanan bang, sudah 2 hari tidak makan," jawab anak itu.
Satria yang memang tidak tega pun memberikan roti yang dibawanya. Satria memang sering membawa roti atau yang lainnya kalau sewaktu-waktu tidak sempat untuk makan.
Satria pun memberikan roti tersebut pada anak itu. Satria menunggui anak itu makan dengan lahap walau hanya sepotong roti. kemudian Satria memberikan minuman yang selalu ia bawa.
"Pelan-pelan makannya, nanti tersedak," ucap Satria. Anak itu mengangguk.
Satria mengelus rambut anak lelaki itu. Setelah selesai makan, Satria memberi anak itu uang. Tentu saja anak itu sangat senang. Dan berlari pulang ke rumahnya. Satria hanya tersenyum sambil geleng-geleng kepala. Satria juga senang bisa membantu orang lain.
"Kasihan sekali," gumam Satria.
Kemudian iapun kembali menaiki motornya. Dan melanjutkan perjalanan menuju tempat kerjanya. Satria sangat senang dengan pekerjaan ini.
Sementara Serina dibawa kerumah sakit oleh Lusiana. Karena kondisi kejiwaannya terganggu. Sebelum parah Lusiana pun segera membawa Mamanya kerumah sakit.
*
*
*
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 61 Episodes
Comments
Deni Saputra
kena karma tuo
2024-09-19
4
Annisa
itu namanya karma?
2024-08-19
1
Sulaiman Efendy
SERING BRZINAH DGN BRONDONG, SKALI DIGANGBANG 10 PRIA, LGSUNG DOWN.. GK KBAYANG TU BNTUK LUBANG DI HANTAM SI OTONG YG BNTUKNYA BRBEDA BEDA.. BLM LGI MNGKIN ADA YG MNGHAJAR LUBANG E'EK SERINA...
2024-08-06
2