Ancaman

"Apa aku terlihat polos dimatamu?" Zheren bertanya sambil memawang wajah polosnya.

"Tentu saja." Stecy menjawab. "Aku harus memasak, pergilah dan tunggu di meja makan." Titah Stecy, ia lalu memakai apron miliknya yang sebelumnya pernah Zheren kenakan.

Terlihat seperti seorang istri yang menyiapkan sarapan sebelum sang suami berangkat bekerja. Ya, kurang lebih itu yang saat ini Zheren rasakan.

Zheren dengan patuh duduk menunggu. Sampai sekitar 10 menit ia berdiam diri, Stecy datang membawa nampan berisi nasi goreng dan disert.

"Pesanan anda sudah siap. Untuk tuan tampan yang duduk disana, saya menyiapkan makanan khusus dengan tomat yang dibentuk love." Ucap Stecy meniru kata-kata Zheren sebelumnya.

Ia berjalan mendekat sambil menyungging senyum manis, berlagak layaknya seorang waiter.

"Terimakasih nona Chef, makanan ini sangat cantik." Zheren lalu mulai mengambil sendok demi sendok makanan yang tersaji, dan mulai menggunakan indera perasanya.

"Bagaimana tuan muda Zarachy, apa itu enak?" Stecy masih berdiri, menunggu ulasan dari Zheren.

"Ini enak." Jawab Zheren. Memang biasanya masakan Stecy selalu terasa enak, berbeda dengan Zheren. Ia selalu melakukan kesalahan seperti salah mengira garam menjadi gula, atau sebaliknya.

"Tapi tunggu, kenapa kamu memanggilku Zarachy?" Ia merengut sambil sibuk mencerna makanan dimulutnya.

"Namamu memang Zarachy kan? Tuan muda Zarachy peterson yang agung, saya siap melayani anda." Stecy sedikit membungkuk, terasa seperti ia benar-benar seorang waiter.

Tentu hal itu membuat Zheren di ambang kesadarannya. Jantungnya kini berdegup sangat kencang, disusul wajahnya yang kini mulai terasa panas.

"Kau yakin mau melayaniku, nona waiter?" Zheren berseringai nakal sambil perlahan berdiri. "Bagaimana caramu melayaniku? Hm?" Ia perlahan mendekat, membuat waiter polos itu tersudut.

"A-apa yang kamu lakukan? " Stecy perlahan menjauhkan wajah Zheren yang kini hanya berjarak beberapa cm dari wajahnya.

Sementara Zheren, meski jantungnya terus berdegup sangat kencang, ia masih mencoba menggoda Stecy. Merasa tidak adil karna hanya hatinya yang terasa hampir meledak disini.

"Aku ingin kau merasakan hal yang sama saat didekatku, Stecy.." Batin Zheren

Tatapan intens dari Zheren membuat tubuh Stecy lemas. Lalu napas yang berhembus mengenai pipinya benar-benar membuat ia tidak tahan.

"Hei.. M-menjauhlah, kau selalu seperti ini." Lagi-lagi Stecy mencoba mendorong Zheren, tapi itu malah membuat Zheren semakin dekat.

"Ini gila.. Aku benar-benar ingin menciumnya! Apa boleh? Bagaimana jika Stecy menamparku? Ah.. Tapi aku tidak tahan." Zheren terus bergumam dalam hatinya. Ia lalu menggigit sedikit bibir bagian bawahnya, menahan diri untuk tidak menerobos menghancurkan dinding persahabatan yang ia dan Stecy buat selama ini.

Ia lalu menjauh, mengusap da-rah yang mulai keluar dari bibirnya yang ia gigit terlalu keras.

"Zheren, kau ini benar-benar! Apa hobimu memang selalu menyudutkan seorang gadis?!" Geram Stecy, ia lalu berjalan menuju dapur, membuka apron yang terpasang di tubuhnya, lalu membawa satu piring nasi goreng untuk ia makan bersama Zheren. Sudah cukup drama jadi waiter, karna itu sudah dikacaukan oleh Zheren.

Ia lalu duduk di meja yang sama dengan Zheren sambil memasang wajah masamnya yang malah terlihat lucu. "Ayo habiskan sarapanmu, pelanggan tidak sopan." Tutur Stecy sambil menatap Zheren dengan matanya yang terasa meledek.

"Bukankah waiter disini juga tidak punya sopan santun? Bagaimana bisa seorang waiter tiba-tiba duduk dan makan bersama?" Zheren balas tersenyum miring.

Stecy terdiam sesaat, jawaban Zheren diluar dugaan. "Sudahlah Zhe.. Aku tidak mau jadi waiter lagi. Kau mengacaukan dramanya!" Ketus Stecy sambil memawang wajah masam.

Zheren yang melihat reaksi Stecy justru terkekeh, tak kuasa menahan betapa lucunya Stecy saat ini.

"Berhenti tertawa dan habiskan sarapanmu." Stecy menunduk menatap makanannya yang saat ini hanya tersisa setengah.

"Makanmu cepat sekali Sty.. " Disaat Stecy fokus menikmati sarapannya, ada saja sesuatu yang membuat ia naik darah. "Aku ada janji bareng senior Duke, kau tidak ingat?" Stecy balas acuh tak acuh

Seperti biasa, rahang Zheren pasti mengeras jika menyangkut soal Duke. Padahal beberapa saat lalu Zheren merasakan kedamaian berdua dengan Stecy tanpa gangguan. Tapi saat ini, ia kembali merasa terce-kik.

"Kau akan pergi?" Suara yang dari tadi terdengar begitu lembut, sekarang terasa sangat dingin. "Tentu saja. Kamu tau sendirikan, aku suka senior Duke." Stecy menjawab.

Jawaban dari Stecy malah semakin membuat Zheren naik darah. Ia benar-benar diambang kesabarannya kali ini. "Kau tidak peduli padaku yang saat ini ada di rumahmu?! Kau tidak peduli padaku yang saat ini masih terluka?!" Bentak Zheren. Matanya melebar disusul rahang yang kembali mengeras.

Suara yang terdengar begitu keras membuat Stecy bergidik. Ia mulai gemetar ketakutan. Kenapa Zheren begitu sensitif hari ini?

"Z-Zheren.. Aku tidak bermaksud begitu.." Bisik Stecy, ia menunduk menahan pelupuk matanya yang kini berair.

"Aku tidak akan membiarkanmu pergi. Kau hanya--" Zheren terhenti kala ia mendengar seseorang mengetok pintu masuk.

Tok-Tok-Tok

"Stecy.. Ini aku.." Itu Duke.

"Senior Duke?" Stecy terperanjat, ia lalu melirik Zheren yang kini tengah menatap tajam ke arah pintu. "Zheren.. Aku hanya akan pergi sebentar." Lirih Stecy, ia masih gemetar karna bentakan Zheren sebelumnya.

"Maaf Sty.. Aku tidak bermaksud marah padamu, mungkin karna kepalaku masih sedikit sakit aku jadi sentimen." Zheren perlahan memegang kepalanya yang kini masih berbalut perban.

"Tidak masalah Zhe.. " Rasa takut itu seketika ciut. Ia kembali menyungging senyum tipis.

"Jadi kamu mengizinkanku pergi kan? Bareng senior Duke?" Stecy melanjutkan, diiringi matanya yang terlihat berbinar-binar.

Sebenarnya Zheren tidak sedikitpun mengizinkan Stecy pergi, tapi mau bagaimana lagi.. Ia juga tidak mau membuat Stecy membencinya.

"Pergilah." Zheren memalingkan wajahnya dari Stecy, mengatur ekspresinya yang saat ini terlihat sangat kesal "Aku akan menunggumu disini, jadi jangan terkejut jika saat kau pulang dan kau melihatku masih disini."

"Tentu saja Zhe. Jika kamu lapar cari sesuatu yang bisa di makan di kulkas, dan kamu juga bisa tidur siang di kamarku."

"Iya. Pergi bersiap sana, aku yang akan membuka pintu."

Zheren berjalan menuju pintu masuk, lalu perlahan membukanya.

Clack..

Terlihat sosok pria setinggi dirinya disana. Hanya dengan style casual, ia sudah terlihat tampan.

"Zheren? Apa yang kau lakukan disini?" Tanya Duke sambil mengangkat ujung alisnya.

"Aku habis tidur bareng Stecy, kau keberatan?" Bisik Zheren tepat di telinga Duke. Ia berseringai sambil perlahan menurunkan ujung alisnya. Wajah itu terlihat mesum dan sangat meledek.

"Kau.." Duke perlahan menjauh, merasa hidupnya terancam jika terus sedekat itu dengan Zheren.

"Hei Duke, jangan berani melakukan sesuatu pada Stecy di belakangku."

Terpopuler

Comments

GeøreMrgrit

GeøreMrgrit

terang terangan banget ya zhee

2024-01-21

2

Stefany

Stefany

Jangan galak galak Zheee nanti Stecy nya nangis/Grimace/

2024-01-18

1

lihat semua
Episodes
1 Gangster Misterius
2 Interogasi
3 Baku tembak
4 Pulang
5 Menginap
6 Makan diluar
7 Pria gila
8 Ruang rahasia?
9 Kau milikku!
10 Apa kau akan pergi jika aku seorang penjahat?
11 Latihan
12 Aku mencintaimu
13 Pria misterius
14 U115
15 Izinkan aku tidur disini
16 Siapa kamu sebenarnya?
17 Zarachy
18 Ancaman
19 Stecy Milikku!
20 Interogasi Mr. Darwin
21 Kamu tidak menginap hari ini?
22 Davies peterson
23 kediaman Peterson
24 Kerja paruh waktu
25 Hari pertama bekerja
26 Rekan kerja
27 Perkelahian
28 Gangster brutal
29 Ayo pulang
30 Kenapa kau ada disini?
31 Makan malam
32 Aku benci alkohol dan peminumnya!
33 Flashback
34 Aku akan selalu menjaganya.
35 William?
36 Negosiasi with Scarlet
37 Scarlet Sweetsant Lomonosov
38 Hanya kamu
39 Latihan
40 Akting
41 Akan kubuat kau menyukaiku.
42 Pengakuan
43 Tantangan
44 Hadiah
45 Minum teh
46 Rencana
47 Boleh aku menciummu?
48 Munchen
49 Wilayah Mark Miller
50 Prisknach
51 Teater
52 Maafkan aku
53 Promosi: Don't kill me, Mr. Psycho
54 Alasan
55 Kencan
56 Kau mengerikan
57 Persiapan
58 Kebenaran
59 Untukmu
60 Permintaan
61 Rusia
62 Kediaman Lyubov
63 Berkunjung
64 Pembohong
65 Flashback Zarachy
66 Eksperimen
67 Perubahan
68 Pemberontak
69 Kehidupan baru
70 Sekolah
71 Berlatih
72 Pertemuan
73 Penguntit
74 Mulai bekerja
75 Apa sekarang aku layak?
76 Tragedi
77 Aku seorang gangster
78 Perubahan
79 Pindah
80 Akhir flashback
81 Aku merindukanmu
82 Pulang
83 Bertemu kembali
84 Warning!
85 Pernyataan
86 I love you too
87 Menginap
88 End
89 Promosi; Splash
Episodes

Updated 89 Episodes

1
Gangster Misterius
2
Interogasi
3
Baku tembak
4
Pulang
5
Menginap
6
Makan diluar
7
Pria gila
8
Ruang rahasia?
9
Kau milikku!
10
Apa kau akan pergi jika aku seorang penjahat?
11
Latihan
12
Aku mencintaimu
13
Pria misterius
14
U115
15
Izinkan aku tidur disini
16
Siapa kamu sebenarnya?
17
Zarachy
18
Ancaman
19
Stecy Milikku!
20
Interogasi Mr. Darwin
21
Kamu tidak menginap hari ini?
22
Davies peterson
23
kediaman Peterson
24
Kerja paruh waktu
25
Hari pertama bekerja
26
Rekan kerja
27
Perkelahian
28
Gangster brutal
29
Ayo pulang
30
Kenapa kau ada disini?
31
Makan malam
32
Aku benci alkohol dan peminumnya!
33
Flashback
34
Aku akan selalu menjaganya.
35
William?
36
Negosiasi with Scarlet
37
Scarlet Sweetsant Lomonosov
38
Hanya kamu
39
Latihan
40
Akting
41
Akan kubuat kau menyukaiku.
42
Pengakuan
43
Tantangan
44
Hadiah
45
Minum teh
46
Rencana
47
Boleh aku menciummu?
48
Munchen
49
Wilayah Mark Miller
50
Prisknach
51
Teater
52
Maafkan aku
53
Promosi: Don't kill me, Mr. Psycho
54
Alasan
55
Kencan
56
Kau mengerikan
57
Persiapan
58
Kebenaran
59
Untukmu
60
Permintaan
61
Rusia
62
Kediaman Lyubov
63
Berkunjung
64
Pembohong
65
Flashback Zarachy
66
Eksperimen
67
Perubahan
68
Pemberontak
69
Kehidupan baru
70
Sekolah
71
Berlatih
72
Pertemuan
73
Penguntit
74
Mulai bekerja
75
Apa sekarang aku layak?
76
Tragedi
77
Aku seorang gangster
78
Perubahan
79
Pindah
80
Akhir flashback
81
Aku merindukanmu
82
Pulang
83
Bertemu kembali
84
Warning!
85
Pernyataan
86
I love you too
87
Menginap
88
End
89
Promosi; Splash

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!