"Oke. "
Keduanya siap menarik pelatuk, memfokuskan mata satu sama lain yang berjarak antara 2 meter.
Dorr..
Diawali sniper tidak sabaran. Pelurunya melesat dan menghantam gedung milik Zheren.
"Dasar kikuk. " Ledek Zheren
"Haa.. sudahlah, kau tidak bisa menang melawanku. " Sambungnya percaya diri. Ia lalu kembali menurunkan lengan yang ia pakai memegang P1st0l.
Dorr.. Dorr..
Dua peluru penuh nafsu dari sniper kembali mengudara, "Ma-tilah Gangster rendahan. "
Zheren menyeringai kecil, bukannya menghindar ia malah berlari secepat peluru, mendekat seperti bayangan. "Kena kau!"
Dorr..
Sniper itu membelalak, ia terkejut dengan kemunculan Zheren yang tiba-tiba, seakan memang bukan seorang manusia.
Peluru dari Pis-tol hitam legam Zheren tertanam cukup dalam di bagian dada sebelah kanan. Bukan hanya itu, ia bahkan menerima sebuah pukul4n beruntun di bagian wajah.
bukk.. bakk.. buk...
Zheren menatap kosong pria yang ia tembak beberapa waktu lalu, tatapan itu seakan memiliki kehampaan dan bukan kepuasan.
Pria itu tergeletak tak sadarkan diri. bagaimana tidak, ia sudah cukup dik0yak luar dalam.
Zheren menghela nafas berat sebelum ia akhirnya melangkah pergi. "Rasanya nostalgia. "
Saat sosok Zheren sudah terasa cukup jauh, pria sniper itu perlahan merogoh saku celananya, mengeluarkan ponsel yang ternyata masih dalam panggilan telpon. "Bagaimana bos, kau mendengarnya kan? Nama pacarnya Stecy."
"Kerja bagus sniper, kau boleh m4ti sekarang."
"Baik bos. "
Sementara itu Zheren kembali pada anak buahnya yang sedang berpatroli di halaman. Ia berjalan sambil menatap kosong langit-langit bangunan, menyusuri lorong yang hampir tidak berujung dengan pikiran yang kalut.
"Bos.. !" Pekik Mikro, ia menghampiri Zheren yang baru keluar dari lift.
"Bagaimana bisa bos mendapat luka sayatan seperti ini?" Tanya Mikro khawatir.
"Ini tidak sakit. yang terpenting, dapatkan satu anak buah blisterz lagi." Pinta Zheren, Ia lalu melangkah keluar gedung, berjalan memasuki mobil sport miliknya yang diparkir sembarangan, menyalakan mesin dan melaju dengan cepat.
Bukannya pulang Zheren malah kembali ke apartemen milik Stecy, dengan kemeja yang terlihat kusut juga terdapat banyaknya darah di bagian lengan.
"Sty.. " Lirihnya di pintu masuk.
Clack..
Pintu terbuka, seorang gadis cantik langsung menggapai Zheren di pintu masuk.
"Zheren, apa ini? lenganmu.. " Stecy memegang lengan Zheren yang tengah berdiri tanpa Ekspresi.
"Ini sakit sty, bisakah aku menginap malam ini? " Zheren memelas, ia lalu menidurkan kepalanya pada pundak kecil Stecy.
Zheren perlahan menghirup aroma tubuh Stecy sambil memejamkan matanya, "Haa.. Ini gila. " Batin Zheren. Wajahnya mulai memerah hanya dengan mencium aroma tubuh Stecy.
"T-tentu, ayo masuk." Stecy mengangkat kepala Zheren yang tengah berada di pundaknya, lalu meraih sedikit jari jemari Zheren dan menariknya untuk masuk.
Gadis polos itu tidak memiliki sedikitpun pikiran negatif tentang Zheren yang tiba-tiba muncul dengan darah di bajunya.
Zheren duduk di sofa yang sama seperti sebelumnya, dan mulai membuka satu persatu kancing kemejanya.
"A-apa yang kau lakukan Zhe?! Arrgh.. tutup kembali tubuhmu! " Pekik Stecy sambil menutup matanya yang hampir melihat perut dengan enam biji roti sobek.
"Hm? Ada apa Sty? Kau tidak penasaran dengan aset berharga milikku? " Tanya Zheren sambil terus membuka kemejanya.
"D-dasar mesum! Berhenti..! "
"Ayolah Sty, aku harus melepasnya untuk mengobati lukaku."
"T-tapi.. "
"Lihat, ini hanya perut biasa. " Zheren melebarkan kedua tangannya sambil telanjang dada.
Stecy perlahan menilik, memberanikan diri untuk mendekat sambil membawa kotak p3k. "Berikan lukamu. " Ucapnya sambil menunduk, tidak berani menilik lebih dari lengan kiri dan kanan.
Zheren tersenyum miring, ia lalu menjulurkan lengannya pada Stecy yang tengah duduk di sampingnya. "Pelan-pelan Sty, ini sakit. " Ucap Zheren sambil memelas.
"Tahanlah, kau kan pria. " Stecy membersihkan luka itu lalu mengoleskan salep ke dalamnya.
"Apa ini ulah preman yang berusaha mengambil ponselmu?" Tanya Stecy
"Ung.. " Zheren mengangguk, ia lalu kembali bersandar pada bahu kecil Stecy. "Sshh.. Ini sakit Sty.. "
Stecy terkekeh kecil melihat tingkah pria kekar yang bersembunyi di bahunya hanya karna sedikit rasa sakit. "Apa ini? Kau seperti bayi. "
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 89 Episodes
Comments
𝄞❤️⃟Wᵃfꪖỉ ꪑỉƙꪮ🗡🏠⃟✨࿐
bang zhee mahhh, bilangnya gak sakit terus di depan kak Cy bilangnya sakit..🙃🙃
2024-05-27
1
𝄞❤️⃟Wᵃfꪖỉ ꪑỉƙꪮ🗡🏠⃟✨࿐
aduhhh akting manja bang zhee udah keluar nih🗿🗿🗿
2024-05-27
1
𝄞❤️⃟Wᵃfꪖỉ ꪑỉƙꪮ🗡🏠⃟✨࿐
busett dahhh.. gitu doang kah??!!!!! ayo ke sini ku permudahkan urusan kamu😇🗡️🗡️🗡️🗡️🗡️
2024-05-27
1