"Haish.. Ada apa dengannya? Benar-benar pria aneh, seperti melihatku te-lan-jang saja." Gumam Stecy.
Ia lalu melirik ke arah ranjang, dan di sana terdapat kaus berwarna putih polos yang di lipat rapih.
Selang beberapa menit, baju itu terpasang sempurna di tubuh Stecy. Meski sedikit longgar tapi memang itu yang membuat Stecy terlihat lucu dan menggemaskan.
Stecy lalu keluar dari kamar Zheren, berjalan mencari keberadaan Zheren yang tadi kocar-kacir tanpa alasan. "Kemana perginya Zheren? Tiba-tiba lari lalu menghilang. "
Setelah mencari-cari kurang lebih 10menit di vila yang luas, akhirnya ia dapati Zheren yang baru keluar dari kamar mandi utama.
"Zhe, ternyata kamu dari toilet. Aku mencarimu kemana-mana." Stecy mendekat, memperlihatkan dirinya yang sudah mengenakan pakaian Zheren.
Zheren menelisik setiap inci dari Stecy, dimulai dari atas kepala sampai ujung kaki. Membuat jantungnya kembali berdegup kencang, matanya kembali melebar, Ia mulai berkeringat dingin.
"Apa kamu tidak punya baju yang lebih kecil dari ini Zhe? Baju ini menelanku." Memang benar, bahkan rok yang Stecy kenakan hampir tertutup sepenuhnya.
"Tidak, itu yang paling kecil." Balas Zheren membual.
Stecy menarik napas rendah, ia lalu menggosok rambutnya dengan handuk kecil. "Dimana hair dryer-mu?" Lagi-lagi tetes demi tetes air dari rambut Stecy membuat Zheren merona.
"D-Di kamarku.." Ia gelagapan. Matanya terus bergilir, menolak fokus pada tubuh Stecy.
"Sial! Tolong jangan berdiri lagi!" Batin Zheren berteriak. Tapi tubuh memang terkadang tidak mengikuti kemauan hati, sesuatu di balik celana kembali mencuat.
"Sial4n!" Zheren dengan cepat masuk kembali ke dalam toilet, menutup rapat lalu menguncinya dari dalam.
Sementara Stecy, ia termangu. Bingung dengan sikap temannya yang hobi berdiam diri di kamar mandi. Mungkin itu akan jadi kebiasaan baru selama Stecy masih di rumahnya.
"Zhe? Ada apa denganmu?" Tanya Stecy, nada bicaranya terdengar khawatir.
"Aku.. Sembelit. " Jawab Zheren
Stecy terkesiap sesaat, ia lalu memutuskan untuk pergi ke ruang tamu karna takut membuat Zheren tidak nyaman dengan kehadirannya di luar toilet.
"Aku akan menunggumu di ruang tamu kalau begitu."
"Oke, aku sudah membuatkanmu teh hangat, minumlah."
Stecy berjalan menuju ruang tamu yang berada di lantai satu. ia menuruni tangga perlahan, lalu raut wajahnya berubah saat ia melewati rak buku di dekat sofa.
Rasa penasaran memenuhi hatinya, karna yang ia lihat adalah sebuah foto dalam bingkai. Ia mendekat, melihat sosok di dalam foto tersebut.
"Ini Zheren kan?" Stecy terkesima melihat sosok Zheren yang berbalut jas hitam tengah berdiri dengan seorang pria paruh baya yang juga menggunakan setelan jas yang sama. "Lalu siapa paman ini?"
Ia menelisik setiap inci dari wajah pria paruh baya tersebut, tapi tidak bisa ia ingat dimana pernah bertemu. "Wajahnya terasa familiar."
Saat Stecy asik mengamati sosok Zheren yang berusia kisaran 13 tahun, tiba-tiba sebuah tangan menyambar bingkai itu.
"Ini aku bersama bapak panti." Saut Zheren, ia terasa seperti hantu karna sedikitpun suara langkah kakinya tidak terdengar.
"Begitu ya Zhe, kupikir aku pernah melihatnya disuatu tempat." Stecy terdiam sambil memegang dagu, matanya perlahan bergilir, mengingat sosok pria yang katanya bapak panti Zheren.
"Sudahlah Sty, ini foto lama. Ayo duduk sambil menikmati teh." Zheren menyimpan foto berbingkai itu ke dalam sela-sela buku, lalu menarik lengan Stecy dan mengajaknya duduk bersama.
Stecy tidak menolak, memang setelah mandi air dingin sangat cocok minum teh hangat. Apalagi waktu pagi masih belum usai.
"Zhe, aku ingin mendengar cerita tentang keluargamu." Ucap Stecy. Penasaran tentang tempat tinggal sudah teratasi, sekarang tinggal beralih pada latar belakang Zheren.
Zheren terdiam, ia menunduk dalam sambil menarik napas berat. "Aku tidak punya." Jawabnya singkat.
"Apa kau mengalami kecelakaan dan ingatanmu hilang?" Stecy kembali bertanya.
Zheren tetap diam dalam lamunan, ia lalu menatap Stecy dengan mata sayu-nya, tatapan itu terlihat kosong. "Stecy.. Apa kamu akan meninggalkanku jika ternyata aku seorang penjahat?"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 89 Episodes
Comments
𝄞❤️⃟Wᵃfꪖỉ ꪑỉƙꪮ🗡🏠⃟✨࿐
waduhhh bisa bahaya iniii, tapi kalo aku diberi soalan seperti itu.. jawapan aku akan terima kerana gak tau juga, setiap manusia gak sempurna termasuk watak juga
2024-06-08
1