bab 20

" Ya Tuhan kenapa aku merasa Febby tidak sedang baik-baik saja." Gumam Reza seorang diri.

Iya kini tengah dalam perjalanan menuju kerumah Febby.Reza pergi dengan mengendarai mobilnya yang kini melaju dengan kecepatan tinggi.

Kurang dari 15 menit Reza sudah sampai ketempat kost Febby.

Reza turun dan buru-buru menuju kekamar kost Febby yang ada dilantai 3.Karena tak sabar menunggu lift Reza memutuskan untuk naik keatas melalui tangga . Dengan langkah jenjangnya kini Reza sudah sampai kelantai tiga.

Drap drap

Langkahnya begitu jelas terdengar.

Tok tok tok

" Sayang,buka pintunya?" Reza dari depan pintu.

Ia menunggu dengan gelisah,apa lagi tak terdengar sahutan sama sekali dari dalam sana.

Reza mencoba mengetuk pintu kamar Febby lagi dan berharap Febby cepat keluar .

Tok tok tok

" Febby,ini aku sayang." Seru Reza lagi.

Hening,tak ada jawaban sama sekali.Karena panik Reza berusaha mengetuk pintu kamar Febby lagi dan kali ini lebih keras bahkan tanpa jeda.

tok

tok

tok

tok

tok

tok

" Astaga dia kenapa?"

Kepanikan Reza membuat keributan hingga membuat beberapa orang penghuni kamar kost yang lain keluar kamar untuk melihat apa yang terjadi di luaran.

" Mas,tolong jangan berisik dong! " Ucap salah seorang penghuni kamar kost yang ada disebelah Febby.

" Mas coba ditelfon aja jangan bikin keributan yang lain jadi keganggu nih." Seru yang lain dan masih ada beberapa yang keluar tanpa bicara tapi menunjukan ekspresi yang tidak biasa.

Reza hanya menangkupkan kedua tangannya didepan dada untuk meminta maaf.

*******

" Pah si Reza mau kemana si ko buru-buru banget?" Tanya Heni pada suaminya.

" Mana papah tau mah,kan Reza pamitnya kemamah." jawab Waluyo.

" Ih si papah ditanya ko gitu! Biasanya kan Reza suka curhat sama papah. Ck,entah kenapa dia lebih terbuka sama papah dibanding mamah." Gerutu Hani sembari memijat lengannya yang terasa pegal didalamnya.

Waluyo terlihat menghela nafas panjang,kemudian ia mendekat ketempat istrinya duduk.

Grep

Waluyo meraih tangan Hani dan menggenggamnya erat.Menatap wajah sang istri yang tetap cantik meskipun usianya sudah tak muda lagi.

Cup cup

Waluyo mencium tangan istrinya dengan lembut.

" Mah,kalau mamah ingin dekat dengan Reza mamah harus mengerti dulu bagaimana kondisi hatinya,keinginannya,apa yang dia suka dan dia tidak suka.Jangan selalu memaksakan kehendak mamah kepadanya mah.Beri dia kebebasan,biarkan dia memilih sesuai apa yang dia inginkan.Jangan mengekangnya,jangan mengintimidasinya.Anggap dia seperti teman,jangan menekan dia dan memaksa dia agar selalu patuh dan menuruti keinginan mamah." papar Waluyo panjang lebar.

" Tunggu-tunggu! Ini maksud papah apa si?Jangan bilang Reza lagi ada aneh-aneh dibelakang mamah dan papah dukung dia?Apa ini ada kaitannya dengan perempuan yang Santi ceritakan!" Tuduh Hani.

" Mamah sampai lupa membahas hal itu lagi dengan Reza,awas aja tuh anak kalau sampai ketauan melakukan seprti apa yang santi katakan! Gak Sudi punya mantu janda! " Sungut Hani sambil melepaskan genggaman tangan suaminya.

" Yang begini nih yang bikin Reza males ngomong sama mamah. Selalu menilai orang berdasarkan kacamata mamah." Pekik Waluyo.

Karena tak mau mendebat akhirnya Waluyo pergi meninggalkan istrinya sendirian.

Ditempat berbeda Santi masih saja penasaran dengan kepergian Febby.Apa lagi ada tetangga yang mengatakan satu bis dengan Reza dan Febby saat mau berangkat ketempat kerjanya.

" Duh gimana nih,masa iya si Reza nekat ngikutin si jantel itu.Bisa -biasa Reza makin kesngsem sama sijantel." gumam Santi seorang diri.

Santi baru saja berbalas chat dengan tetangganya yang melaporkan tentang yang ia lihat didalam bus.Awalnya Santi tak percaya tapi saat tetangganya itu mengirimkan berupa foto pada Santi akhirnya Santi percaya .Meskipun difoto itu tak memperlihatkan wajah mereka tapi dari gestur tubuhnya Santi faham jika itu benar-benar Reza dan Febby.

" Gak gak ini gak boleh dibiarin,aku harus kasih pelajaran sama si Widia itu.Enak aja dia nikmatin suaminya sementara anaknya deketin keponakanku."

Karena emosinya sudah diubun-ubun santai langsung menuju kerumah Widia dengan mengendarai sepeda motornya agar cepat sampai ketujuan.

Santi bahkan mengindahkan panggilan suaminya yang bertanya mau kemana Santi terburu-buru.

Tak sampai lima menit Santi sudah sampai kerumah Widia .

Rumah Widia tampak sepi ,penghuninya masih menikmati kegiatannya diatas ranjang.

Kriet kriet kriet

Baru sampai didepan pintu Santi sudah disambut dengan suara decitan ranjang Widia yang dari suaranya terdengar panas.

" Ahhhhh mpppteeeeh mas aku hampir sampai lagi." Racau Widia sedikit terdengar dari luar.

" Sabar sayang aku juga hampir sampai." Toni semakin mempercepat gerakannya karena dia sudah hampir sampai kepuncak kenikmatannya bersama Widia yang bahkan sudah mengalami klimaks hingga kedua kalinya.

Ahhhh Ahhhh emmpttth ahhhhh

Akkkhhhhhhh

" Akhirnya burungku kenyang juga sayang." Ucap Toni.

" Astaga mereka lagi genjotan didalam.Apes bener baru sampai udah denger suara keramat.Sial punyaku jadi ngilu denger suara desahan Widia. " Santi yang hampir mengetuk pintu urung melakukannya dan dia memilih untuk pulang.

Tetangga Widia yang mengintip dan sudah siap dengan kamera ponselnya merasa kesal karena gagal melihat huru hara didepannya.

" Duuh Bu Santi ko pulang siih,kirain mau ada perang dunia kelima .Hadeeh gagal gagal!" Desis tetangga Widia.

Tanpa dia tau kepulangan Santi karena sesuatu yang sangat mendesak.

Tak sampai lima menit Santi sampai kerumahnya.Setio yang tengah duduk diteras merasa heran karena tadi istrinya pergi buru-buru dan kali ini pulang juga buru-buru.

Saking buru-burunya Santi sampai memarkirkan motornya disembarang tempat.

" Bu,ibu dari mana tadi ibu buru-buru banget sampai gak denger pas bapak panggil." Tanya Setio pada istrinya.

" Udah pak ayo masuk,ibu jawabnya nanti aja ada hal penting yang harus kita lakukan sekarang." Ucap Santi sambil menarik tangan suaminya dan membawanya masuk kedalam rumah,bahkan saat sampai kerumah dia langsung menarik paksa suaminya masuk kedalam kamar.

" Buu,ada apa ini bapak mau diapain Bu!"

********

Reza mencoba menghubungi Febby namun hasilnya tetap sama. Hal itu membuat Reza semakin hawatir dengan Febby.

Saat Reza hampir mendobrak pintu kamar Febby samar-samar Reza mendengar suara langkah kaki dari dalam kamar Febby .

" Syukurlah ,sepertinya itu Febby." Gumam Reza.

Cukup lama Reza menunggu namun tak kunjung terbuka pintu kamar Febby.

" Ya Tuhan sebenarnya apa yang terjadi padanya didalam sana.Sayang ayo buka! " Lirih Reza masih didepan pintu kamar Febby.

Tak selang beberapa lama terdengar suara kunci dibuka.

Kelek

Kelek

Kelek

Ceklek

Pintu terbuka

" Astaga Febby!"

Terpopuler

Comments

Erliza Rosyanda

Erliza Rosyanda

ok dua iklan meluncur semangat terus 💪💪💪 fight

2024-05-10

0

Erliza Rosyanda

Erliza Rosyanda

ibu minta jatah pak 🤣🤣🤣

2024-05-10

0

Erliza Rosyanda

Erliza Rosyanda

nah lo sial kan Bu 🤣🤣🤣🤣

2024-05-10

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!