bab 8

Sepanjang malam febby sama sekali tak bisa memejamkan matanya, hatinya terus saja diliputi amarah akan sikap toni. Apa lagi ucapan toni yang menurutnya sangat keterlaluan.

" Tega sekali kamu mas, apa kamu lupa dulu kamu begitu mengemis cintaku. Tapi mengapa setelah semuanya berakhir kamu tetap menyakitiku begitu dalam. Sehina itukah aku mas, separah itukah kesedihanku sampai kamu tega mengasihaniku dengan cara kotor seprti itu. "

Brak prang prang

Febby melempar cermin dikamarnya dengan botol parfum yang juga terbuat dari bahan kaca.

Serpihan-serpihan itu berhamburan kemana-mana. Febby menangis disudut kamarnya dengan memeluk lututnya sendiri. Ditengah kegundahan hatinya ponselnya tiba-tiba berdering.

Nomor tidak dikenal tertera dilayar ponselnya, febby mengabaikan panggilan itu karna mengira itu hanya orang iseng.

" Ya ampun mau fokus nangis aja pake ada yang iseng siih! " Ucap febby kala ponselnya tak berhenti berdering.

Dengan cepat febby menggeser tombol hijau .

" Hello, bisa gak kalau iseng itu liat-liat waktu jangan ganggu orang lagi sedih kenapa sii! Sial banget hidup dikelilingi orang-orang gak waras, bahkan ponselkupun berisi panggilan dari orang tidak waras. " gerutu febby membuat orang yang berada disebrang telfon terkekeh mendengar ucapan febby.

" Hahahaa febby febby, mana ada orang iseng nunggu pas kamu lagi bahagia. Lagian mana tau kita kamu lagi bahagia atau sedih, kamu tuh ada-ada saja. Berati aku matiin aja nih telfonnya, harus nunggu kamu baikan dulu apa gimana nih? Em ya udah deh kabar-kabar aja kalau kamu udah mau ditelfon, padahal si mau nemenin kamu ngobrol karna aku tau kamu pasti butuh temen. Dari pada kamu dengerin suara keramat kan mending dengerin suara aku. " Kekeh reza.

" Tunggu! Siapa bilang aku minta kamu matiin telfonnya. Eh aku suka bingung za sebenarnya kamu ini jelmaan malaikat atau peri sih? " pertanyaan febby terdengar konyol.

" Maksud kamu? "

" Em ya maksudnya kenapa kamu selalu ada saat aku sedih dan sendiri. Saat aku lagi butuh temen kamu tiba-tiba aja dateng, apa kamu punya ilmu batin ya kamu pasti menerawang aku pake cermin ajaib ya? " Tanya febby kali ini terdengar sangat konyol bahkan sampai membuat reza terbahak mendengarnya.

" Uhuk uhuk, febby kamu ini lucu banget sih. Ya kali aku ini maklampir yang punya kaca benggala. " kekeh reza.

" Kebetulan aja feb, jika memang tepat waktunya ya aku bersyukur aja sih. Berati aku bisa berbagi sama kamu, berguna juga kan ganteng-ganteng gini ." kekeh reza.

Mendengar ucapan Reza bola mata febby memutar, namun disisi lain apa yang Reza katakan itu memang ada benarnya.

Semakin lama mereka semakin larut dalam obrolan bahkan mereka sampai tak sadar jika mereka sudah ngobrol lebih dari dua jam.

Toni yang kebetulan belum bisa memejamkan matanya tak sengaja mendengar percakapan febby .

Toni berdiri tepat didepan pintu kamar febby berusha mencuri dengar pembicaraan febby .

" Sial! dengan siapa dia bicara, apa dia sudah punya kekasih dan bisa melupakan aku dengan cepat. Brengsek! ini gak bisa dibiarkan aku harus secepatnya cari tau siapa yang febby panggil dengan za za itu. " Toni mengepalkan tangannya dengan erat.

Sementara febby asik tertawa mendengar candaan yang reza lontarkan. Reza memang pandai menghibur febby, meskipun mereka baru beberapa lama bertemu namun tak ada jarak antara mereka berdua. Reza datang seperti malaikat penolong yang menolong febby dari jurang kehancuran.

Tak jauh berbeda dengan santi, ternyata santi juga menguping pembicaraan reza dengn febby. Santi yang hendak ketoilet tak sengaja mendengar pembicaraan reza dan febby.

Tak ada yang tau betapa bencinya santi terhadap febby, entah dendam apa yang membuat santi begitu membenci febby dan keluarganya.

" Reza ternyata kamu tidak mendengar peringatan bibi. Jangan salahkan bibi jika kamu harus menelan kekecewaan. Siap-siap kamu febby! " ucap santi.

Santi kembali kekamarnya setelah mendengar begitu banyak obrolan reza bersama febby. Sepanjang malam santi terus saja memikirkan tentang reza, santi tidak mau reza sampai dekat-dekat dengan febby apa lagi sampai berhubungan dengan febby.

🍂🍂🍂🍂🍂🍂

Cuaca pagi tak secerah biasanya, matahari masih enggan muncul dan bersembunyi dibalin awan gelap. Namun semua itu tak membuat luntur semangat febby yang kini bertekat untuk tetap bekerja dipabrik.

Semalam selain menghibur febby reza juga menasehati febby agar dia jangan terpengaruh dengan cacian para karyawan lain.

Reza mengatakan febby harus tetap bangkit dan membuktikan bahwa dia tak seburuk yang mereka bicarakan, reza juga meminta febby untuk tak memperdulikan mereka yang membullynya agar febby tak harus merasakan sakit hati mendengarnya.

Terkait dengan ibu dan mantan suaminya reza meminta febby untuk cepat-cepat mencari tempat tinggal baru yang jauh dari orangtua dan mantan suaminya.

Brak brak brak brak

" Febby keluar kamu! "

Teriak santi dari luar, tak hanya menggebrak pintu santi bahkan berteriak seperti orang kesetanan.

Febby yang sedang menyiapkan bekal untuk ia bawa kepabrik terkejut begitu mendengar teriakan santi. Tak hanya febby, beberapa tetangga yang merasa terganggu pun lantas keluar dan berkerumun didepan rumah febby.

" Wah ada apa lagi tuh ko rame- rame!" bisik salah satu warga.

" Biasa lah bu keluarga penuh drama, kita liat ajal bu. " Ucap yang lainnya.

Brak brak brak

" Widia, suruh anakmu keluar sekarang atau aku minta orang buat dobrak rumah kamu! " Seru santi.

" Feb apa itu, siapa yang teriak didepan panggil kamu? Bikin masalah apa kamu feb? kamu gangguin suami orang? Astaga feb baru juga jadi janda, jangan gitu kenapa si feb bikin ibu malu aja kamu. " Sentak widia membuat febby meradang.

" Ibu! apa ibu tidak salah berbicara? Siapa yang merebut suami siapa? Gak nyangka febby punya ibu berhati busuk kaya ibu. " Ucap febby lantas febby keluar dan membuka pintu rumahnya karna santi terus berteriak dan disusul oleh teriakan ibu-ibu yang lain yang juga menyuruhnya keluar.

Cklek

" Bu santi, ibu ngapain teriak-teriak depan rumah febby bu? Ibu bisa kan datang baik-baik. " ujar febby dengan ramah.

" Gak perlu baik-baik menghadapi wanita macam kamu ya feb, saya datang kesini untuk yang pertama dan terakhir. Saya peringatkan kamu febby jangan dekati reza lagi! Saya tidak sudi keponkan saya dekat dan berhubungan sama perempuan seperti kamu. Ibu sama anak sama saja, kamu ini wanita gak tau mau! Gak punya harga diri! suami kamu udah nikah sama ibu kamu, kamu masih bertahan disini? Ck, jangan-jangan kamu gantian sama ibu kamu ya. Hih menjijikan! " ucap santi dengan kasar.

Terpopuler

Comments

Erliza Rosyanda

Erliza Rosyanda

oalah Bu Santi sampean tuh yang pasung si Reza biar nggak ngejar si Feby

2024-04-01

1

Erliza Rosyanda

Erliza Rosyanda

mampus lu Tony makan tuh makanya jangan gatel

2024-04-01

1

puspa sari

puspa sari

ini lagi nenek lampir, belum tau karma kan lui.. ntar kalo udh kena karma baru tuu mulut tergembok 🥶🥶

2024-03-05

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!