Laki-laki Yang Kupanggil Ayah Itu Suamiku

Laki-laki Yang Kupanggil Ayah Itu Suamiku

Bab 1

" Ibu, mas toni! Apa yang kalian lakukan? " Mataku membelalak kala aku masuk kamar dan mendapati suami dan ibuku tengah melakukan hubungan badan dengan posisi ibuku berada tepat diatas tubuh suamiku.

Didalam kamarku dan diatas kasur yang sama aku biasa melakukannya dengan suamiku.

Aku bahkan merasa malu sendiri melihat mereka tanpa sehelai benangpun menutupi tubuh mereka.

" Feby! Ka-kamu kapan datang? Ini tak seprti yang kamu lihat sayang. Aku, aku dan ibu.. "

Suamiku tergagap melihat aku berdiri diambang pintu.

" Sudahlah sayang, udah ketauan juga. Kita jujur aja sama feby ya. " Tanpa ada rasa bersalah ibuku justru terang-terangan mengatakan itu padaku.

" Apa maksud ibu? Mas tolong jelaskan, ada apa ini! " Aku berteriak tak perduli jika suaraku terdengar hingga ketelinga para tetangga.

" Ibu akan jelasin sama kamu, tapi apa kamu bisa keluar dulu. Kamu tau kedatangan kamu mengganggu ritual ibu. Ibu hampir sampai tapi kamu datang, sungguh waktunya tidak tepat. Ibu belum puas feby,ayo sayang kita lanjutkan lagi. Atau kamu mau tetap disni dan melihat betapa dahsyatnya goyangan ibu sampai suami kamu selalu ketagihan main sama ibu. Ayo feby, kamu harus belajar banyak dari ibu. " Ucap ibuku sembari bersiap naik keatas tubuh suamiku.

" Biadab kalian, kalian ini benar-benar bukan manusia! Kalian ini tak lebih baik dari hewan, pergi kamu mas pergi! " Aku meraung sejadinya sampai suaraku terdengar ketetangga dan beberapa orang yang kebetulan lewat didepan rumahku.

Semua orang tampak masuk karna bahkan aku belum sempat menutup pintu.

" Feby ada apa nak apa yang terjadi. " para tetangga berbondong-bondong datang karna mendengar teriakanku.

Sementara ibu dan suamiku sibuk menutupi tubuhnya dengan selimut lantaran pakaian mereka berserakan dimana-mana. Bahkan sprei dan selimut pun berhamburan dilantai.

" Astaga asti toni! Kalian? " Teriak salah satu tetanggaku.

Flashback

pov 1

Namaku adalah feby fatma wijaya. Nama wijaya adalah nama almarhum ayahku. Ayaku bernama Seto wijaya, ayah meninggal karna serangan jantung saat aku masih duduk dibangku sltp. Ibuku menjadi orangtua tunggal dan mengasuhku seorang diri.

Ibu memutuskan untuk tidak menikah lagi dengan alasan ingin fokus mengurusku. Ibuku memiliki usaha sendiri semenjak ayahku meninggal. Ibu bekerja disalah satu pabrik yang ada didesaku. Dari hasil kerja kerasnya sebagai orangtua tunggal ibu sukses menyekolahkanku hingga kejenjang perguruan tinggi. Berbekal ijazah D3 yang aku miliki aku bisa diterima kerja disalah satu pabrik sebagai staf.

Tepat diusia 25 tahun aku dipersunting oleh mas Toni, kami sudah menikah selama kurang lebih satu tahun, namun kami belum dikaruniai momongan.

Selama ini aku menyangka pernikahanku baik-baik saja. Aku dan suamiku hidup bahagia tanpa ada masalah ataupun yang lainnya.

Ibuku selalu bersikap baik pada suamiku, mereka selalu akrab dan kompak. Namun sama sekli tak terlintas dalam benakku mereka mencurangiku dan bermain api dibelakangku.

Petaka ini dimulai saat aku terpaksa harus menghadiri undangan pernikahan salah satu temanku dipabrik.

Seperti biasa aku pergi setelah berpamitan dengan Ibuku. Suamiku belum bangun karna dia baru saja pulang sif malam. Aku bekerja ditempat yang sama bersama suamiku.

" Bu feby mau kekondangan,feby gak tau akan keluar seberapa lama. Nanti kalau mas toni bangun tolong sampaikan sama mas toni ya bu. " Ucapku saat berpamitan dengan ibuku.

" Kamu gak usah hawatir sayang, nanti ibu sampaikan. Cepat gih, hari ini acaranya kan nanti kamu terlambat. " Ucap ibuku.

Setelah berpamitan aku lantas pergi dengan mengendarai sepeda motorku. Sesampainya diacara aku masih merasa tenang,namun ditengah acara entah mengapa hatiku begitu gelisah.

Aku memutuskn untuk pulang sebelum acara selesai.

Disepanjang jalan hatiku terus diliputi rasa kegelisahan, entah apa tapi rasanya ada yang hilang dari dalam jiwaku. Aku mengendarai sepeda motorku dengan kecepatan tinggi hingg tak butuh waktu lama aku sampai kerumah.

Setelah sampai dihalaman rumah jantungku semakin berdetak tak karuan, dadaku semakin berdebar dan aku merasa ada yang janggal karna rumah terasa sangat sepi .

" Ibu sama mas toni kemana ya? " Gumamku seorang diri sambil berusha membuka pintu karna seprtinya pintu dikunci dari dalam. Untung saja aku terbiasa membobol pintu rumah karna dulu setiap aku pulang terlambat dan ibu sudah tidur aku membobol pintu dari luar.

Setelah aku masuk aku mendengar suara-suara erangan yang berasal dari dalam kamarku.

" Kamu pintar sekali membuatku melayang-layang bu, ahh ibu trus bu aku hampir sampai. " Racau seseorang yang aku sangat paham suara siapa itu.

" Ahh jangan dulu keluar, ibu mau pindah keatas. Kamu harus ibu goyang dulu biar kamu gak pernah melupakan kenikmatan ini. Ibu sudah lama menunggu saat saat seprti ini. Ibu kesepian ibu uuh aah aah, ibu ah ah ehh ahh, toni milikmu begitu besar dan panjang. Enak sekali feby yang menikmatinya setiap hari. Kamu tau ibu tersiksa mendengar suara ranjang kalian berdecit setiap malam, ibu uh ah ah ah, ibu mendengar jeritan kenikmatan feby setiap malam." Racau ibuku, hatiku semakin terbakar dan aku sama sekali tak menduga semua itu.

Perlahan aku mendorong pintu kamar yang tak sepenuhnya tertutup dan benar saja.

" Ibuuu, mas toni! "

Flashback off.

" Ayo kita arak mereka keliling kampung. " Ujar tetanggaku yang lain.

" Jangan kita panggil saja pak kades, biar dia yang putuskan mau dipakan dua manusia ini. " Usul warga lainnya.

Lututku terasa sangat lemas, pandanganku gelap ,tubuhku limbung aku tak mampu lagi menahannya dan aku tak tau lagi apa yang terjadi setelah itu.

Aku tersadar saat ada aroma minyak oles dihidungku.

" Kenapa dirumahku ramai sekali, apa tadi itu hanya mimpi? Bu anis, kenapa ibu disini mana suami dan ibuku, kenapa ramai sekali, kenapa ada pak kades disni? " Aku masih merasa pusing dan setengah sadar. Aku beranggapan jika apa yang aku lihat tadi hanya mimpi. Namun satu hal yang membuatku semakin bingung. Rumahku ramai dan aku tak melihat keberdaan suami dan ibuku.

" Feby, kamu yang sabar ya nak. Mari ikut ibu kamu sudah ditunggu. " Ucap bu anis, aku semakin bingung saat aku dibawa kesalah satu ruangan yang ada dirumahku. Disana ada suami dan ibuku yang duduk bersandingan. Ada pak penghulu yang dulu menikahkanku ada pak kades pak rt dan pak rw.

" Naah itu feby sudah datang, kemari nak. " Ucap pak rw.

Hatiku semakin berdebar, ada apa ini? aku terus bertanya-tanya dalam hati. Aku melihat pak kades menatap suamiku dan suamiku menganggukan kepalanya.

" Feby fatma wijaya, mulai hari ini menit ini dan detik ini juga aku talak kamu, aku bebaskan kamu dari segala tanggungjawab atas diriku. Kamu bukan lagi istriku lagi sekali lagi aku katakan feby fatma wijaya aku talak kamu talak talak talak. "

Ucapan mas toni bagai belati yang menghunus kejantungku.

Terpopuler

Comments

Azzam Azzam

Azzam Azzam

hai kak author...sudah mampir ya kak...semangat👍👍👍👍

2024-05-08

1

Syiffitria

Syiffitria

astaga feby yg sabar/Sob//Sob//Sob/

2024-05-07

1

EMP Official

EMP Official

kenapa ironis begini ceritanya 😭

2024-04-09

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!