bab 19

Toni masuk ke kamar setelah menghabiskan kopinya.Matanya berbinar kala ia mendapati istrinya sudah tampil sexy dengan lingerie warna merahnya.

" Kamu cantik sekali Widia,tubuhmu sudah menjadi candu bagiku." Bisik Toni ditelinga Widia dengan suara khasnya saat diatas ranjang.

" Mpeeeh,mas." Widia melengguh saat mendapatkan sentuhan dilehernya,apa lagi kini tangan nakal Toni sudah bergelirya menjelajah kelembah surgawi Widia yang sudah mulai basah.

" Mendesah lah,aku sangat suka dengan suara desahanmu.Nikmatilah sentuhanku sayang,aku akan memberikan kenikmatan yang akan selalu membuatmu rindu denganku." Lirih Toni.

Tubuh Widia semakin menggelinjang kala jemari Toni menelusup semakin dalam menjelajah lubang kenikmatannya.

Widia tak hanya melengguh tapi ia juga membalas Toni dengan meremas pusakanya dibawah sana yang kini sudah berdiri tegap menantang. Siap menghujam Widia dengan kenikmatan yang membuatnya semakin melayang -layang.

*********

" Febby jadi disini kamu tinggal? " Ucap Hani saat mengantar Febby ketempat kostnya.

" i-Iya Tante,jika berkenan mari mampir Tan." Ajak Febby,namun Hani dengan cepat menolaknya.

" Tidak,lain kali saja Tante berkunjung.Tante harus pulang.Oh ya kamu baru datang kesini pasti kamu belum mengenal banyak orang dan juga kamu belum tau tempat-tempat disini.Nanti jika ada waktu Tante jemput kamu dan ajak kamu jalan-jalan." Ucap hani.

Hani memutuskan untuk pulang karena luka dikakinya dan ia menyempatkan untuk menelfon temannya dan memberitahukan kepada temannya bahwa dia tidak jadi datang karena ada kepentingan mendadak.

Hani sengaja tak memberitahu temannya mengenai kejadian yang menimpanya karena tak mau membuat anggota sosialitanya heboh dan menjadi trending topik.

Tak hanya itu ,hani memaksa Febby untuk mengantarnya pulang.Febby awalnya menolak namun karena ia juga merasa sakit dibagian pinggang dan lengannya akhirnya Febby menyetujui ajakan Hani.

" Ya sudah Tante kalau begitu Febby masuk dulu.Sekali lagi terimakasih sudah repot mengantar Febby.Tante hati-hati dijalan tan." Ucap Febby.

" Iya nak kalau begitu Tante pulang dulu ya.Jika ada yang kamu rasakan langsung berjabar ya nak,tadi Tante jatuh menimpa kamu.Untung saja ada kamu ,jika tidak Tante tidak tau lagi akan seperti apa jadinya."

" Kebetulan saja Tan,Febby baik-baik aja ko."

Ucap Febby.

Karena sudah tak tahan dengan rasa sakitnya Febby lantas berpamitan .Meskipun sulit Febby berusaha untuk tetap menahan agar ia terlihat baik-baik saja didepan Hani.

Hani langsung pulang setelah mengantar Febby.Luka dilututnya makin terasa ngilu apa lagi memar memar dibagian tubuh yang lain membuat Hani semakin tak karuan.

Mobil yang Hani tumpangi melaju dengan kecepatan tinggi atas permintaan Hani.

Tak butuh waktu lama kini Hani sudah sampai kerumahnya.

Kakinya yang sakit membuatnya berjalan sedikit pincang karena bagian kakinya terasa kaku dan nyeri.

" Astaga mah,mamah kenapa?"

Sreeet

Gludak

Waluyo yang kebetulan tengah memotong tanamannya melempar gunting rumputnya kesembarang arah.

Waluyo memang terbiasa merapihkan tanamannya kala ia memiliki waktu senggang.Meskipun ia memiliki tukang kebun tapi Waluyo tak selalu mengandalkan pegawainya apa lagi disaat dia memiliki waktu luang .

" Nanti mamah ceritakan didalam pah,ini sakit sekali." Hani meringis kesakitan,namun ia masih berusaha berjalan sampai keteras .

" Tunggu disitu mah papah cuci tangan dulu." Ucap Waluyo namun tak didengar oleh Hani .Ia tetap berusaha berjalan sendiri keteras meskipun dengan langkah tertatih.

" Awwwwhh!" Hani mengaduh kala ia tak mampu lagi menahan rasa sakitnya.

Reza yang baru saja mau keluar langsung lari saat mendengar suara ibunya.

" Ya Tuhan mamah kenapa? "

Tanpa ba bi bu Reza menggendong Hani alan bridal style menuju kerumahnya.

" Za turunkan mamah za,mamah masih bisa jalan! " Erang Hani.

"Mah,mamah itu sakit jangan dipaksa mah!" tegas Reza membuat Hani terdiam seketika.

Melihat sang istri sudah dibawa masuk oleh putranya Waluyo lantas menoleh kearah sopir yang kini wajahnya sudah pucat karena ketakutan.

" Ma-maafkan saya pak,saya sudah lengah menjaga ibu.Tadi saya.."

" Sudah,saya tidak menyalahkan kamu.Saya lebih faham bagaimana istri saya.Saya hanya ingin tau bagaimana kejadiannya hingga membuat dia terluka begitu.Apa ada unsur kesengajaan,apa kamu mengenali siapa pelakunya,apa ada yang kamu curigai?" Waluyo melontarkan pertanyaan bertubi-tubi pada sopir pribadi istrinya.

Akhir-akhir ini Waluyo memang sedikit hawatir karena ia sempat berselisih faham dengan rekan bisnisnya.Waluyo yang sudah tau bagaimana sepak terjang rekan bisnisnya itu sedikit hawatir jika keluarganya diusik karena kesalahpahaman mereka.

Sang sopir diam,dia berusaha mengingat kejadian yang menimpa sang majikan.Meskipun dia tidak terlalu faham akan situasinya saat itu karena dia kebetulan sedang memarkirkan mobilnya . Tapi meskipun begitu ia sedikit mengingat bagaimana keterangan dari saksi yang melihat kronologinyan.

" Hem,begini pak.." Kemudian mengalirlah cerita sang sopir mengenai kejadian yang menimpa majikannya.

Waluyo mendengarkan dengan seksama tanpa berkomentar,setelah sopirnya selesai bercerita waluyopun tetap diam.

" Ya sudah,jika begitu kamu boleh kembali ke tempatmu dan beristirahatlah." Ucap Waluyo.

" Ba-baik pak,sekali lagi saya minta maaf karena sudah lalai menjaga ibu."

Puk

" Tidak apa-apa,ini musibah . " Ucap Waluyo sambil tersenyum.

Waluyo kemudian masuk kedalam rumahnya.Ia tersenyum bangga saat melihat putranya dengan telaten mengobati ibunya.

" Mah,siapa yang sudah memberikan pertolongan pertama pada mamah?" Tanya Reza saat ia mau memasang perban baru untuk ibunya.

" Iya mah,tadi sopir bilang ada gadis yang membantu mamah. Apa itu betul?Siapa dia,dimana rumahnya? Dia sudah menyelamatkan nyawa mamah,kita berhutang Budi kepadanya." imbuh Waluyo.

" Oh ya mamah lupa bercerita.Sopir benar,mamah ditolong oleh seorang gadis cantik berhati mulia.Dia menolong mamah dan membantu mamah mengobati luka mamah dengan sabar dan lembut .Em kalau gak salah namanya Fe-Fe em Fe siapa tadi mamah lupa." tutur Hani .

" Tapi mamah punya nomor ponselnya kan?" sela Reza .

" Astaga nak,mamah juga lupa minta nomor ponselnya.Em tapi mamah tau dimana tempat kost dia." Ucap Hani membuat dua lelaki yang meratukannya merasa lega karena mereka memiliki peluang untuk mengucapkan terimakasih setidaknya.

" Syukurlah mah kalau mamah ingat.Apa dia juga terluka seprti mamah?" tanya Waluyo.

" Iya pah."

Jawab Hani sambil tersenyum,senyum yang sedikit dipaksakan karena ia sedang menahan sakitnya namun ia tak mau memperlihatkan didepan suami dan putranya karena tak mau membuat mereka hawatir.

Tak butuh waktu bagi Reza mengobati Hani dan setelah memberikan obat kepada Hani ,reza lantas berpamitan kepada Hani dan Waluyo untuk pergi.

Entah mengapa hati Reza begitu gelisah dan sangat ingin menemui kekasihnya padahal mereka belum lama berpisah.

Reza pergi buru- buru karena ingin memastikan jika tambatan hatinya dalam keadaan baik-baik saja.

Terpopuler

Comments

puspa sari

puspa sari

waduh, untung baca nya malam hari 😂

2024-03-17

1

puspa sari

puspa sari

menembus sawah yang becek. 😄😄😭

2024-03-17

1

Selviana

Selviana

Dasar pemain intim,tidak ada puasnya.

2024-03-03

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!