Festival hari ke 2 (Bertemu ayah)

"Hari ini adalah hari Festival kedua dan Permaisuri Haneul anda keren sekali memakai pakaian berburu, anda lebih keren dari siapapun" Eun-Hye merasa kagum dengan tampilan Permaisuri Haneul yang seperti seorang pendekar wanita di dalam dongeng.

"Tentu saja Permaisuri Haneul sangat keren, karena Permaisuri Haneul memakai pakaian yang ku buat hemph" Dengan bangga Tuan EL merasa percaya diri selain dari bentuk badan Permaisuri Haneul yang luar biasa, pakaian yang di buat oleh Tuan EL juga sangat luar biasa cocok dengan kriteria Permaisuri Haneul.

"Kalian lah yang lebih keren, karena selama ini sudah membantu ku untuk menjadi seperti ini. Ayo Eun-Hye, Tuan EL kau boleh ikut dan kau boleh jalan jalan siapa tau kau menemukan cinta sejati hahaha" Permaisuri Haneul sangat suka menggoda Tuan El dengan candaan seperti itu.

Tuan EL yang percaya diri dan suka membanggakan karya nya tiba tiba akan menjadi tersipu malu dan wajah nya mulai memerah.

"Apa yang Permaisuri katakan ! Saya belum siap untuk menanggung kehidupan seorang gadis, saya akan bekerja lebih giat lagi untuk Permaisuri Haneul kedepan nya. Jika saya sudah sukses nanti saya akan memilih cinta sejati saya sendiri" Balas Tuan EL dengan wajah nya yang sedikit memerah karena tersipu malu dengan candaan Permaisuri Haneul.

"Baiklah baiklah hahaha, kalau begitu ayo kita pergi sekarang. Seperti nya orang orang juga sudah mulai berkumpul" Permaisuri Haneul pergi bersama Eun-Hye dan Tuan EL.

Tidak lupa Permaisuri Haneul membawa kuda putih yang ada di istana dingin, Permaisuri Haneul memegang tali kuda tersebut dan membawa nya ke are berburu, tidak lupa Permaisuri Haneul membawa panah dan anak panah di punggung nya.

Setelah semua orang berkumpul Kaisar Jin-Woo datang dan memasuki arena perburuan.

"Yang Mulia Kaisar Jin-Woo telah tiba..." Suara lantang dari seorang prajurit memberitahu kan kedatangan Kaisar Jin-Woo

"Akhirnya dia datang juga, seperti nya tadi malam dia tidak bisa tidur kantung mata nya terlihat sangat jelas" Gumam Permaisuri Haneul dalam hati nya ketika melihat Kaisar Jin-Woo.

Kaisar Jin-Woo hanya lewat dan menatap dingin dengan wajah nya yang datar ke arah Permaisuri Haneul.

Permaisuri Hanuel yang sadar akan tatapan Kaisar Jin-Woo berpaling ke arah lain dan melihat seorang pria di belakang Kaisar Jin-Woo siapa lagi kalau bukan Rewook ajudan Kaisar Jin-Woo yang setia.

Tidak seperti saat pertama kali melihat Permaisuri Hanuel, Rewook kali ini terlihat lebih tenang. Rewook menundukkan sedikit kepala nya sebagai sebuah salam penghormatan kepada Permaisuri Haneul.

"Seperti nya dia sudah tau siapa aku, karena itu dia terlihat sedikit tenang tapi wajah nya juga terlihat sangat murung" Gumam Permaisuri Haneul kembali dalam hati nya setelah melihat ke arah Rewook.

"Hanuel" Suara berat seorang pria terdengar tidak asing bagi Permaisuri Haneul.

Hanya ada satu orang yang bisa memanggil nama Permaisuri Haneul tanpa ada nya embel embel Permaisuri di kekaisaran ini.

"Ayah" Permaisuri Haneul berbalik dan melihat ayah nya yaitu Jendral Chaewon berdiri di belakang.

"Ayah... Akhir nya saya bisa melihat ayah hari ini" Permaisuri Haneul langsung memeluk sang ayah, karena ini di ruang terbuka maka tidak ada batasan ataupun sekat seperti acara di Aula istana setiap orang bebas menemui siapapun yang mereka kenal.

"Bagaimana kabar ayah, maafkan Hanuel karena tidak menemui ayah selama ini" Permaisuri Haneul melepaskan pelukan nya secara perlahan dari Jenderal Chaewon.

"Setiap hari ayah memikirkan mu Haneul, kau benar benar banyak berubah. Ayah senang melihat kau yang sudah berubah seperti ini, semoga kebahagiaan juga datang kepada mu nak" Jendral Chaewon mengusap kepala putri nya tersebut dengan lembut dan penuh kasih sayang.

"Hanuel mari ikut ke tenda ayah, di sana ada ibu dan para sepupu mu yang ikut" sambung Jendral Chaewon memberi ajakan kepada putri nya kini sudah menjadi Permaisuri.

Bagi Jendral Chaewon mau Putri nya tersebut menjadi Permaisuri sekali pun, menurut nya Putri nya tetaplah anak anak yang memiliki sisi manja kepada seorang ayah.

Permaisuri Hanuel yang juga sangat merindukan keluarga nya mengikuti ayah nya ke tenda keluarga mereka di perjalanan menuju tenda mereka juga melakukan sedikit pembicaraan singkat.

"Apakah kuda putih ini milik mu Haneul ?" Tanya Jendral Chaewon kepada Permaisuri Haneul.

"Ehmmm sebelum saya di kirim ke istana dingin saya pergi ke kandang kuda untuk melihat kuda yang waktu itu ayah berikan, dia waktu itu melahirkan tapi ternyata dia kekurangan banyak darah dan meninggal, anak yang di lahir kan nya adalah kuda jantan yang berwana putih ini" Jelas Permaisuri Haneul kepada sang ayah dengan nada suara yang ramah.

"Kasian sekali dia, tapi apa yang baru saja kau katakan tadi Hanuel ! Kau di kirim ke istana dingin, Bagaimana bisa ? Kaisar selalu mengatakan kepada ayah kau selalu ada di Istana Permaisuri, Kau sedang sakit dan tidak ingin di temui. Kaisar Jin-Woo dan Ibu Suri selalu menghalangi ayah untuk menemui mu, bahkan malam tadi saat pembukaan Festival ayah sama sekali tidak memiliki kesempatan untuk mendekati mu, ayah hanya bisa melihat mu dari kejauhan andai ibu mu malam tadi ikut dia pasti akan menangis karena melihat Putri nya sudah tumbuh lebih dewasa dan melakukan perubahan" Jendral Chaewon merasa terkejut mendengar putri nya di kirim ke istana dingin tapi dia juga bangga Putri nya sudah berubah menjadi lebih dewasa.

"Aku memang sakit ayah, Aku tidak tau apa alasan Kaisar Jin-Woo dan Ibu Suri menghalangi ayah untuk bertemu dengan ku dan untuk di kirim ke istana dingin mereka bilang dulu aku terlalu memalukan sebagai seorang Permaisuri karena memiliki berat badan yang berlebih dan itu aib bagi Kaisar Jin-Woo dan itulah alasan mereka mengirim ku ke istana dingin. Tapi mulai sekarang mereka tidak akan bisa menghalangi kita lagi, ayah tenang saja" Permaisuri Haneul mencoba untuk menenangkan sang ayah dan memberikan senyuman kepada ayah nya agar ayah nya tidak khawatir dengan keadaan nya.

Permaisuri Hanuel merasa jika ayah nya ikut dalam rencana nya kali ini ayah nya akan menjadi target pembunuhan oleh Ibu Suri, dari dulu Ibu suri memang tidak menyukai Jendral Chaewon karena ada satu permasalahan di antara mereka yang menurut ibu suri masalah tersebut belum selesai, tapi menurut Jendral Chaewon ini sudah selesai.

Terpopuler

Comments

Noorjamilah Sulaiman

Noorjamilah Sulaiman

bkn meninggal to mati Kan ITU haiwan

2024-03-05

2

Shai'er

Shai'er

masalah apa😧😧😧

2024-01-16

2

Shai'er

Shai'er

kaisar bangkee🤬🤬🤬

2024-01-16

1

lihat semua
Episodes
1 Ketua Go Hae Ri
2 Masuk ke Tubuh Permaisuri
3 Tujuan Hidup
4 Koki Istana
5 Pelatihan & Diet Ketat
6 Cantiknya Permaisuri Haneul
7 Kegelisahan Kaisar Jin-Woo
8 Rewook si mata mata
9 Ingatan buruk
10 Rewook pria aneh
11 Pencarian Penjahit Pria
12 Pria kecil si penjahit
13 Gaun untuk Permaisuri
14 Tuan EL di istana dingin
15 Gaun Permaisuri Haneul
16 Festival Tahun Baru 1
17 Permintaan Cerai
18 Festival hari ke 2 (Bertemu ayah)
19 Festival hari ke2 (bertemu para sepupu)
20 Festival Hari ke 2 ( lomba memanah )
21 Pengumuman 1
22 Festival Hari Ke2 ( Jepit rambut )
23 Kaisar Gwang-Ho
24 Keinginan Rewook
25 Selir Hanum
26 Harimau yang menyembunyikan cakar
27 Membujuk Permaisuri Haneul
28 Ruang Rapat
29 Rapat Pertukaran Pulau
30 Pulang nya Kaisar Gwang-Ho
31 Ingatan Masa Kecil
32 Pria Muda dan Rewook
33 Di Tarik bukan di Dorong
34 Keinginan Pengabdian
35 Mimpi masa kecil
36 Dua perempuan berbisa
37 Bersama Kaisar Jin-Woo
38 Bertemu Selir Hanum
39 Derita Selir Hanum
40 Racun di dalam obat
41 Kehidupan Kejam di Kerajaan
42 Permaisuri Vs Selir Pei
43 Berita buruk untuk Ibu Suri
44 Pemeriksaan obat beracun
45 Masuk Penjara
46 Musuh baru
47 Penjatuhan hukuman
48 Hukuman Selir Pei dan Ibu Suri
49 Kehilangan orang kesetiaan
50 Pemakaman
51 Jendral Chaewon vs Perdana Menteri
52 Alasan di benci
53 Cinta masa lalu
54 Pesan Rahasia
55 Rewook Prajurit Setia
56 Bertemu Kaisar Gwang-Ho
57 Selir ke 11
58 Perang Sehat
59 Rapat
60 Musuh dalam selimut
61 Pengumuman
62 Selir Kyung Mi
63 Persiapan Perang
64 Peperangan
65 Rewook Hanuel
Episodes

Updated 65 Episodes

1
Ketua Go Hae Ri
2
Masuk ke Tubuh Permaisuri
3
Tujuan Hidup
4
Koki Istana
5
Pelatihan & Diet Ketat
6
Cantiknya Permaisuri Haneul
7
Kegelisahan Kaisar Jin-Woo
8
Rewook si mata mata
9
Ingatan buruk
10
Rewook pria aneh
11
Pencarian Penjahit Pria
12
Pria kecil si penjahit
13
Gaun untuk Permaisuri
14
Tuan EL di istana dingin
15
Gaun Permaisuri Haneul
16
Festival Tahun Baru 1
17
Permintaan Cerai
18
Festival hari ke 2 (Bertemu ayah)
19
Festival hari ke2 (bertemu para sepupu)
20
Festival Hari ke 2 ( lomba memanah )
21
Pengumuman 1
22
Festival Hari Ke2 ( Jepit rambut )
23
Kaisar Gwang-Ho
24
Keinginan Rewook
25
Selir Hanum
26
Harimau yang menyembunyikan cakar
27
Membujuk Permaisuri Haneul
28
Ruang Rapat
29
Rapat Pertukaran Pulau
30
Pulang nya Kaisar Gwang-Ho
31
Ingatan Masa Kecil
32
Pria Muda dan Rewook
33
Di Tarik bukan di Dorong
34
Keinginan Pengabdian
35
Mimpi masa kecil
36
Dua perempuan berbisa
37
Bersama Kaisar Jin-Woo
38
Bertemu Selir Hanum
39
Derita Selir Hanum
40
Racun di dalam obat
41
Kehidupan Kejam di Kerajaan
42
Permaisuri Vs Selir Pei
43
Berita buruk untuk Ibu Suri
44
Pemeriksaan obat beracun
45
Masuk Penjara
46
Musuh baru
47
Penjatuhan hukuman
48
Hukuman Selir Pei dan Ibu Suri
49
Kehilangan orang kesetiaan
50
Pemakaman
51
Jendral Chaewon vs Perdana Menteri
52
Alasan di benci
53
Cinta masa lalu
54
Pesan Rahasia
55
Rewook Prajurit Setia
56
Bertemu Kaisar Gwang-Ho
57
Selir ke 11
58
Perang Sehat
59
Rapat
60
Musuh dalam selimut
61
Pengumuman
62
Selir Kyung Mi
63
Persiapan Perang
64
Peperangan
65
Rewook Hanuel

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!