Tujuan Hidup

"Aaaahhh aku benar benar bosan apa yang harus ku lakukan, berjalan sebentar saja aku sudah lelah. Aku harus memiliki setidak nya satu tujuan untuk membuat ku semangat dalam menjalankan rencana ku" Dengan posisi badan di kasur dan kepala yang menjuntai ke bawah lantai dan rambut yang terurai begitu saja menyentuh lantai Go Hae Ri yang kini menjadi Permaisuri Haneul mencoba mencari cari tujuan agar dia semangat untuk menjalankan kehidupan nya kali ini sebagai Permaisuri Haneul.

"Aku tak tau semenderita apa orang orang di luar sana yang memiliki berat badan berlebih seperti permaisuri Haneul ini, bukan hanya kesulitan dalam melakukan aktivitas nya, mereka juga pasti selalu di kucilkan dan banyak dari para masyarakat yang menolak berteman dengan mereka, aaakkhh aku benar benar lelah bahkan hanya dengan rebahan" Go Hae Ri kembali menggumam tanpa di ketahui oleh siapa pun.

"Selamat siang Permaisuri" Pelayan yang selalu menemani Go Hae Ri sudah selama seminggu ini datang dengan senyum merekah di wajah nya dan masuk ke dalam kamar nya membawakan sepiring makanan penuh dan buah serta berbagai macam kue untuk di santap oleh Go Hae Ri yang masih di anggap Permaisuri Haneul oleh pelayan tersebut.

"Saya datang membawakan anda makanan siang Yang Mulia Permaisuri" Pelayan tersebut meletakan satu persatu makanan tersebut di atas meja makan yang sudah mulai usang itu.

Go Hae Ri bangun dari tempat tidur nya dan duduk diam di kasur nya dengan menyilangkan kedua kaki nya dan menumpu tangan nya di sebuah bantal lalu melihat ke arah meja makan yang ada di kamar nya. Go Hae Ri mulai menelan air liur nya dan terpukau dengan setiap makanan yang sudah di hidangkan, Selama seminggu Go Hae Ri menyantap makanan makanan enak dari istana.

"Tidak ! Tidak Tidak ! Raga ku memang Permaisuri Haneul tapi jiwa ku adalah jiwa Go Hae Ri seorang ketua pasukan di Instansi Militer dunia modern, aku tidak boleh lagi tergiur oleh makanan makanan itu, aku berjanji untuk menikmati semua makanan ini hanya selama seminggu itu pun hanya untuk menghargai jiwa Permaisuri Haneul yang sudah baik hati meminjamkan raga nya untuk ku" Go Hae Ri berbicara pada diri nya sendiri lalu menutup mata nya dan kembali berbaring lalu membuka tirai yang tergantung dari sisi tiang kasur nya hingga menutupi sekeliling nya.

"Yang mereka tau untuk saat ini aku adalah Permaisuri Haneul yang bulat seperti semangka dan berat badan berlebih aib bagi Kaisar. Aku ingin sekali melihat reaksi mereka saat aku melakukan perubahan nanti, apakah mereka akan mulai peduli dan menjilat seperti seekor peliharaan yang patuh kepada majikan nya. Aku sudah sering melihat orang orang seperti itu saat di pemerintahan" Pikir Go Hae Ri yang masih berbaring dan menyelimuti kepala nya.

"Permaisuri... Apakah Permaisuri benar benar tidak ingin makan ?" Pelayan itu masih berdiri di sisi ranjang Go Hae Ri menunggu jawaban Go Hae Ri.

"Siapa nama mu ? Aku lupa dengan nama mu" Go Hae Ri yang masih menyembunyikan diri nya di balik selimut tiba tiba menanyakan nama pelayan nya.

"Nama saya Eun-Hye Yang Mulia Permaisuri" Pelayan tersebut memberitahukan nama nya, dia hanya berpikir bahwa pikiran Permaisuri belum sepenuh nya kembali karna sakit yang di derita nya.

Permaisuri Haneul pada saat itu terjatuh dan pingsan karena sesak nafas dan tekanan jantung nya mulai melemah hingga beberapa saat akhirnya dia terbangun dan ternyata itu adalah Go Hae Ri yang masuk ke dalam raga Permaisuri Haneul.

"Eun-Hye" Panggil Go Hae Ri dari balik selimut nya

"Ada Apa Permaisuri" Pelayan itu mendekat kan diri nya agar bisa mendengar suara Go Hae Ri lebih jelas

"Bawa semua makanan itu keluar dan berikan aku hanya semangkuk nasi putih, sup, dan telur rebus mulai sekarang, jika ada yang bertanya bilang saja aku sedang sakit dan tak nafsu makan" Go Hae Ri mulai bangkit dari kasur nya dan menyingkirkan selimut nya dari badan nya.

"Eun-Hye apa kau tidak mau melihat Permaisuri mu ini jadi cantik ? Apa kau bisa terus terusan mendengar mereka menghina ku dan menghina mu, Permaisuri Semangka, Pelayan yang kasihan karna harus membawa semangka setiap hari ke mana mana" Go Hae Ri kembali berbicara kepada Pelayan nya yang bernama Eun-Hye tersebut.

Tiba tiba Eun-Hye berlutut di hadapan Permaisuri nya sambil menundukkan kepalanya. "Maafkan saya Permaisuri seharusnya saya bisa menahan mulut mereka yang sudah menghina Permaisuri, dan karna ini adalah keinginan Permaisuri Haneul untuk menjadi cantik dan memperbaiki diri, saya akan membantu permaisuri dan merahasiakan semua ini. Permaisuri tenang saja hanya saya satu satu nya yang ada di istana dingin ini bersama Permaisuri bahkan di luar tidak ada penjaga jadi Permaisuri bebas melakukan apa saja yang ingin Permaisuri lakukan" Perkataan Eun-Hye memang menyentuh bagi Go Hae Ri tetapi juga menjadi pikiran buat diri nya.

Go Hae Ri berpikir sejenak lalu dia mulai menjelajah pikiran nya lagi sendirian "Pelayan satu satu nya dan tidak ada penjaga ! Ehmmm begitu rupa nya. Hanya Eun-Hye pelayan setia yg berada di sisi Permaisuri Haneul dan yaa memang tidak ada penjaga di luar sana jadi mereka bisa menghabisi Permaisuri Haneul kapan pun yang mereka mau, mereka benar benar sudah keterlaluan. Kaisar juga hanya peduli dengan negara dan selir selir cantik nya itu, seingat ku Ayah dari Permaisuri Haneul adalah orang yang sangat mencintai Permaisuri tapi karena Penghalang dari Kaisar dan Ibu Suri dia di larang bertemu dengan Permaisuri Haneul bahkan sampai di detik detik terakhir nya. Ck benar benar merepotkan" Go Hae Ri yang berpikir dengan serius kembali di kejutkan Oleh Eun-Hye pelayan nya.

"Permaisuri" Panggil Eun-Hye mencoba menyadarkan nya

"Ya, Maafkan aku. Eun-Hye bawa makanan ini keluar dan bawakan makanan yang ku minta tadi. setelah makan ayo kita bersihkan istana ini, Sayang sekali istana ini terbengkalai padahal dia begitu luas jika kita perbaiki mungkin ini bisa saja terlihat baru dan cantik kalau seperti itu aku pun akan betah tinggal di sini tanpa harus repot repot memikirkan pertarungan di dalam istana yang mengerikan itu, aku juga tidak peduli jika nanti tahta permaisuri ini di rebut oleh orang lain" Go Hae Ri memegangi kedua bahu nya merasa seperti ada hawa dingin dari istana yang besar di luar sana menghampiri diri nya.

Terpopuler

Comments

nacho

nacho

😍😘😍😘😍😘😍😘😍😘okkkk

2024-03-09

1

Linar Asri

Linar Asri

ni novel kayak ny g bakalan tamat.....

2024-02-26

1

Fajar Ayu Kurniawati

Fajar Ayu Kurniawati

.

2024-02-26

1

lihat semua
Episodes
1 Ketua Go Hae Ri
2 Masuk ke Tubuh Permaisuri
3 Tujuan Hidup
4 Koki Istana
5 Pelatihan & Diet Ketat
6 Cantiknya Permaisuri Haneul
7 Kegelisahan Kaisar Jin-Woo
8 Rewook si mata mata
9 Ingatan buruk
10 Rewook pria aneh
11 Pencarian Penjahit Pria
12 Pria kecil si penjahit
13 Gaun untuk Permaisuri
14 Tuan EL di istana dingin
15 Gaun Permaisuri Haneul
16 Festival Tahun Baru 1
17 Permintaan Cerai
18 Festival hari ke 2 (Bertemu ayah)
19 Festival hari ke2 (bertemu para sepupu)
20 Festival Hari ke 2 ( lomba memanah )
21 Pengumuman 1
22 Festival Hari Ke2 ( Jepit rambut )
23 Kaisar Gwang-Ho
24 Keinginan Rewook
25 Selir Hanum
26 Harimau yang menyembunyikan cakar
27 Membujuk Permaisuri Haneul
28 Ruang Rapat
29 Rapat Pertukaran Pulau
30 Pulang nya Kaisar Gwang-Ho
31 Ingatan Masa Kecil
32 Pria Muda dan Rewook
33 Di Tarik bukan di Dorong
34 Keinginan Pengabdian
35 Mimpi masa kecil
36 Dua perempuan berbisa
37 Bersama Kaisar Jin-Woo
38 Bertemu Selir Hanum
39 Derita Selir Hanum
40 Racun di dalam obat
41 Kehidupan Kejam di Kerajaan
42 Permaisuri Vs Selir Pei
43 Berita buruk untuk Ibu Suri
44 Pemeriksaan obat beracun
45 Masuk Penjara
46 Musuh baru
47 Penjatuhan hukuman
48 Hukuman Selir Pei dan Ibu Suri
49 Kehilangan orang kesetiaan
50 Pemakaman
51 Jendral Chaewon vs Perdana Menteri
52 Alasan di benci
53 Cinta masa lalu
54 Pesan Rahasia
55 Rewook Prajurit Setia
56 Bertemu Kaisar Gwang-Ho
57 Selir ke 11
58 Perang Sehat
59 Rapat
60 Musuh dalam selimut
61 Pengumuman
62 Selir Kyung Mi
63 Persiapan Perang
64 Peperangan
65 Rewook Hanuel
Episodes

Updated 65 Episodes

1
Ketua Go Hae Ri
2
Masuk ke Tubuh Permaisuri
3
Tujuan Hidup
4
Koki Istana
5
Pelatihan & Diet Ketat
6
Cantiknya Permaisuri Haneul
7
Kegelisahan Kaisar Jin-Woo
8
Rewook si mata mata
9
Ingatan buruk
10
Rewook pria aneh
11
Pencarian Penjahit Pria
12
Pria kecil si penjahit
13
Gaun untuk Permaisuri
14
Tuan EL di istana dingin
15
Gaun Permaisuri Haneul
16
Festival Tahun Baru 1
17
Permintaan Cerai
18
Festival hari ke 2 (Bertemu ayah)
19
Festival hari ke2 (bertemu para sepupu)
20
Festival Hari ke 2 ( lomba memanah )
21
Pengumuman 1
22
Festival Hari Ke2 ( Jepit rambut )
23
Kaisar Gwang-Ho
24
Keinginan Rewook
25
Selir Hanum
26
Harimau yang menyembunyikan cakar
27
Membujuk Permaisuri Haneul
28
Ruang Rapat
29
Rapat Pertukaran Pulau
30
Pulang nya Kaisar Gwang-Ho
31
Ingatan Masa Kecil
32
Pria Muda dan Rewook
33
Di Tarik bukan di Dorong
34
Keinginan Pengabdian
35
Mimpi masa kecil
36
Dua perempuan berbisa
37
Bersama Kaisar Jin-Woo
38
Bertemu Selir Hanum
39
Derita Selir Hanum
40
Racun di dalam obat
41
Kehidupan Kejam di Kerajaan
42
Permaisuri Vs Selir Pei
43
Berita buruk untuk Ibu Suri
44
Pemeriksaan obat beracun
45
Masuk Penjara
46
Musuh baru
47
Penjatuhan hukuman
48
Hukuman Selir Pei dan Ibu Suri
49
Kehilangan orang kesetiaan
50
Pemakaman
51
Jendral Chaewon vs Perdana Menteri
52
Alasan di benci
53
Cinta masa lalu
54
Pesan Rahasia
55
Rewook Prajurit Setia
56
Bertemu Kaisar Gwang-Ho
57
Selir ke 11
58
Perang Sehat
59
Rapat
60
Musuh dalam selimut
61
Pengumuman
62
Selir Kyung Mi
63
Persiapan Perang
64
Peperangan
65
Rewook Hanuel

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!