Terjebak Dalam Goa

Adijaya siuman karena terbatuk-batuk. Tenggorokannya terasa tersedak memuncratkan air. Yang pertama dia rasakan adalah dingin dan basah. Ternyata tubuhnya mengambang di air. Lalu dia menjernihkan pandangan, menyesuaikan dengan keadaan. Pertama gelap. Lalu ada remang-remang cahaya ungu seperti kunang-kunang. Setelah itu dia sadar dirinya berada di sebuah ruangan batu.

Goa?

Air.

Segera saja anak ini berdiri. Menyapukan pandangan. Ya, dia berada di goa yang ada kolam air yang dalamnya sebatas pusar. Bentuknya bundar dengan garis tengah kira-kira dua tombak. Goa ini cukup luas, terang oleh kelap kelip cahaya ungu yang mirip kunang-kunang.

Lalu Adijaya teringat kejadian yang menimpanya. Dia ditendang sekaligus oleh tiga orang murid padepokan Linggapura. Kemudian tubuhnya terlempar ke jurang. Saat itu ia pasrah seandainya maut menjemputnya dengan cara jatuh ke jurang. Setelah sadar, anak ini mendapatkan dirinya di dalam goa. Di mana ini? Di dasar jurang?

Seolah terkejut Adijaya meraba-raba seluruh badannya. Melihat kedua tangan, kaki dan bagian tubuh lain yang bisa dilihat. Dia baru sadar kalau tubuhnya tidak kurang suatu apapun. Bahkan sakit juga tidak.

Aneh.

Seharusnya tubuhnya hancur karena beberapa kali menghantam batu. Setidaknya tulang-tulangnya patah. Tapi ini tidak. Dia malah segar bugar.

Kembali dia mengitarkan pandangan. Mencari mulut goa. Tidak ketemu. Ruangan ini berbentuk bulat walau tidak beraturan. Ketika mendongak ke atas. Barulah dia menemukannya. Ternyata mulut goa ada di atas. Tinggi sekali. Kira-kira tujuh tombak. Jika digambarkan maka bentuk goa ini seperti botol.

Adijaya beranjak keluar dari kolam. Mendekati dinding goa yang penuh kelap-kelip. Memperhatikan lebih dekat. Ternyata itu adalah lumut yang menempel di dinding dan memancarkan cahaya. Tangannya menjumput sedikit lumut itu, lalu dikunyah. Rasanya enak dan gurih. Mendadak lapar, akhirnya dia makan lumut-lumut berpijar itu hingga kenyang. Lalu minum air dari kolam itu. Ternyata rasa air itu menyegarkan.

Setelah makan lumut dan minum air kolam, tubuhnya terasa lebih segar. Ringan dan bertenaga.

Adijaya tidak tahu bahwa lumut yang ia makan adalah lumut sakti yang hanya ada di situ. Juga air kolam itu sangat berkhasiat bagi siapa yang minum atau mandi di situ. Itulah sebabnya ketika siuman Adijaya tak merasakan sakit akibat benturan yang dialami saat tubuhnya meluncur ke jurang. Entah kebetulan atau memang sudah takdirnya, tubuhnya masuk ke mulut goa itu lalu nyemplung ke kolam. Empat hari Adijaya tak sadarkan diri, tubuhnya mengambang di air. Air kolam itu menyembuhkan dan memperbaiki tubuh dan tulang Adijaya secara ajaib.

Tidak tahu sampai kapan Adijaya akan hidup dan tinggal di goa itu, karena untuk keluar dari goa itu dia tidak bisa memanjat dinding goa yang curam. Dengan sikap pasrah, mungkin dia akan terjebak selamanya di situ. Maka sebelum ajalnya tiba dia kan makan lumut-lumut berpijar itu sampai habis untuk bertahan hidup.

Suatu ketika, Adijaya sedang merenung sambil menyandar di dinding goa. Tiba-tiba saja dia ingat Komara yang menjelaskan tentang jurus-jurus yang dipelajari murid padepokan Linggapura. Tanpa sadar dia bangkit lalu bergerak-gerak memperagakan beberapa jurus. Tanpa sadar juga gerakan jurusnya begitu mantap. Dia memang jarang melihat murid-murid berlatih memperagakan jurus. Tapi dengan mengingat penjelasan Komara, Adijaya paham inti sari dari sebuah jurus.

Paham bagaimana mengambil nafas. Mengalirkan hawa murni atau tenaga. Sehingga gerakannya terbentuk sendiri dan persis sama dengan jurus asli padepokan Linggapura.

Tetapi suatu pikiran muncul di kepalanya.

"Tidak, tidak boleh sama!" gumamnya.

Maksudnya gerakannya tidak boleh sama. Itu artinya sama saja dia mempelajari jurus-jurus padepokan Linggapura. Kalau sampai murid-murid atau bahkan Arya Sentana, Komara dan Ki Ranggasura tahu. Bagaimana dia menjelaskannya?

Lalu dia berpikir lagi. Inti sari tetap sama, tapi gerakan harus beda. Akhirnya anak ini menciptakan gerakan sendiri, tentunya tetap berpedoman pada inti sari yang dia serap dan selalu ingat di kepalanya.

Begitulah selanjutnya. Di dalam goa itu Adijaya yang semula tidak berminat terhadap ilmu silat kini malah menciptakan sendiri. Lumut berpijar ungu dan air kolam telah memberikan pengaruh yang kuat terhadap anak ini.

Dengan memakan lumut tenaga luar dan dalamnya semakin besar. Dengan meminum air kolam, badannya jadi bersih dari penyakit dalam dan juga kebal segala jenis racun. Tapi sama sekali Adijaya tak menyadari hal ini.

Pengaruh lainnya adalah perubahan sikap dan pikiran juga kecerdasan. Hanya dengan daya ingat akan penjelasan suatu jurus yang diterangkan Komara saat berlatih, Adijaya mampu menciptakan jurus sendiri.

Suatu saat Adijaya berdiri termenung di pinggir kolam.

"Semakin lama tubuhku terasa semakin ringan tapi bertenaga. Aku harus mencoba sesuatu."

Wajahnya mendongak, menatap mulut goa. Terlihat gelap. Berarti saat ini sedang malam. Lalu dia menekuk kedua lutut. Menggenjot. Menolakkan kedua kaki ke lantai.

Wussh!

Tubuhnya mencelat ke atas sampai setinggi lima tombak.

Adijaya kaget bukan kepalang sehingga tak bisa mengendalikan diri, akhirnya sosoknya jatuh lagi.

Bukk!

Sangat keras. Adijaya mengira tubuhnya akan remuk dan tulang-tulangnya akan patah. Ternyata saat membentur ke lantai, sakit pun tidak terasa. Yang dirasakan hanya seperti ditepuk pelan saja. Seketika langsung bangkit. Memandangi sekujur tubuhnya.

"Kenapa begini?" Adijaya garuk-garuk kepala.

Berkali-kali dia memandang lumut yang seolah tak habis-habis walau sudah banyak dimakan. Juga air kolam. Sepertinya dia menyadari sesuatu.

Hari-hari berikutnya Adijaya terus menciptakan jurus-jurus baru walaupun dari satu inti sari yang sama. Baginya satu inti sari bisa dikembangkan dan menciptakan banyak jurus. Juga melatih keseimbangan tubuh, terutama saat meloncat ke atas. Sadar, sekarang dia memiliki ilmu peringan tubuh secara tak sengaja.

Suatu hari ketika cahaya matahari menerobos melalui mulut goa. Adijaya mencoba ilmu peringan tubuhnya.

Wush!

Tubuhnya melesat ke atas. Sampai ketinggian lima tombak, kedua kakinya menjejak ke dinding yang semakin atas semakin sempit. Bersamaan kedua tangannya juga menempel ke dinding. Lalu dia merayap ke atas sampai mulut goa yang besarnya hanya seukuran badan orang dewasa.

Kepala Adijaya nongol. Pertama dia lihat ke bawah. Jurang menganga. Lalu ke atas. Ternyata mulut goa ini berada di tebing yang miring.

Beberapa saat dia menghirup udara pegunungan yang segar. Dia bisa melihat langit. Pepohonan. Ada harapan dia bisa kembali ke dunia luar.

Setelah lama menikmati alam luar, tubuh Adijaya meluncur kembali ke dalam. Kali ini dia tidak jatuh lagi. Tapi mendarat dengan tenang.

Adijaya berdiri tegap. Bersedekap. Memejamkan kedua mata. Menarik nafas panjang lalu menghembuskan dengan pelan.

"Semua ini atas kehendak Sang Hyang Wenang, Sang Hyang Keresa yang maha berkehendak. Sang Hyang Batara Tunggal masih memberikan kesempatan aku untuk hidup. Semoga apa yang kudapat bisa memberi manfaat untuk semua orang."

Adijaya mengitarkan pandangan. Goa ini telah memberinya suatu kekuatan. Lalu dia bersujud. Mengucap syukur kepada yang maha kuasa.

Beberapa saat kemudian tubuhnya kembali melesat ke atas. Kali ini langsung keluar dari mulut goa. Lalu mendarat di sisi bawah mulut goa itu. Tinju kanannya berkelebat ke sisi atas mulut goa.

Blam!

Brugh!

Tebing di sekitar mulut goa ambruk. Bongkahannya menutup rapat lubang goa itu. Lalu sosok Adijaya melesat ke atas hingga sampailah dia keluar jurang.

Adijaya tidak tahu, dia hidup di dalam goa itu selama tiga tahun.

Masih berlanjut...

Pantengin terus, ya!

Terpopuler

Comments

alur cerita nya datar gitu

2022-10-05

0

Jimmy Avolution

Jimmy Avolution

Nice...

2022-05-20

0

akp

akp

wah kirain di situ juga ada kitab legendaris atau kitab seribu mimpi gitu biar tambah top. wkwkwk

2021-05-08

6

lihat semua
Episodes
1 Percakapan Di Kedai
2 Pukulan Dewa Tunggal
3 Tumpasnya Begal Cakrageni
4 Murid Yang Tersisih
5 Tersingkir
6 Hukuman
7 Terjebak Dalam Goa
8 Guriang Dan Saudagar Kaya
9 Pendekar Dari Nusa Sabay
10 Pertarungan Pertama
11 Dilema Prabu Satyaguna
12 Bersama Pasukan Pemberontak
13 Menguntit
14 Akhir Pemberontakan
15 Hutan Mandapa
16 Fitnah
17 Mengobati Lumpuh
18 Fitnah Kedua
19 Bongkeng
20 Terbongkar
21 Kemelut Di Padepokan
22 Pertemuan Kembali
23 Kasmaran
24 Dua Hati Bersambut
25 Pertarungan Di Puncak Gunung
26 Adu Tanding
27 Labu Penyedot Sukma
28 Pertarungan Sengit
29 Pertarungan Dalam Diam
30 Jebakan Fitnah
31 Tugas Baru
32 Pencarian Awal
33 Lima Beruang Merah
34 Lembah Kupu-Kupu
35 Ki Rampal
36 Menyamar
37 Padepokan Sanca Wulung
38 Ki Sanca
39 Terpecahkan
40 Cerita Darma Koswara
41 Ajian Tapak Wisa
42 Isi Hati Nyi Warsih
43 Dari Dendam Menjadi Cinta
44 Gadis Di Hutan
45 Pembunuh Jatuh Cinta
46 Serangan Pembunuh Lagi
47 Malapetaka
48 Jatuh Tertimpa Tangga
49 Asmarini
50 Pelipur Lara
51 Pendekar Pedang Bunga
52 Melati Tunjung Sampurna
53 Kasmaran Lagi
54 Ujian Pembuktian
55 Racun Pelebur Jiwa
56 Ki Candala
57 Bangkit Dari Kubur
58 Menguak Misteri
59 Menjalankan Rencana
60 Pucuk Di Cinta Ulam Tiba
61 Kediaman Patih
62 Penyusup
63 Perubahan Ketentuan
64 Sang Raja
65 Serangan Dadakan
66 Jurus Tarian Rajawali
67 Payung Terbang Beraksi Lagi
68 Rintangan Baru
69 Orang Gila
70 Diburu Pembunuh
71 Pedang Ular Hitam
72 Pembalasan Untuk Sang Patih
73 Mengejar Pembunuh
74 Nini Bedul
75 Nenek Kembar
76 Mengungkap Kebenaran
77 Ilmu Perawan Abadi
78 Tragedi Di Pagi Hari
79 Korban Ke Dua
80 Memburu Keterangan
81 Sasaran Ke Tiga
82 Mengunjungi Sahabat
83 Menjebak
84 Dendam Tak Pernah Habis
85 Sebuah Panggilan
86 Pertarungan Di Gunung Sembung
87 Maut Di Bukit Bedul
88 Bukit Bedul Berguncang
89 Kakek Yang Mengesalkan
90 Pedang Guntur Merenggut Nyawa
91 Syair Kerinduan
92 Dewi Kembang Kuning
93 Padmasari
94 Bencana Di Padepokan
95 Bukan Satu Tapi Empat
96 Pertemuan Dan Kabar Buruk
97 Pagi Hari Di Lembah Jonggrang
98 Terlepas Dari Sihir
99 Sihir Lawan Sihir
100 Nasib Tragis Jerangkong Koneng
101 Masuk Ke Alam Lain
102 Buhul Sakti Penjerat Siluman
103 Perangkap Hutan Jadi-jadian
104 Perangkap Kedai
105 Tipuan Pembalasan
106 Kemarahan Rangrang Geni
107 Pengangkatan Pemimpin Baru
108 Menyerang Padepokan Kecil
109 Senjata Baru
110 Ceramah
111 Kekalahan Rangrang Geni
112 Terjepit Situasi
113 Kampung Perampok
114 Kampung Perampok Menyerah
115 Penginapan Orang Asing
116 Ngaraga Sukma
117 Kemelut Padepokan Karang Bolong
118 Dewan Kehormatan
119 Malam Panjang
120 Pembantaian Di Penginapan
121 Pertarungan Di Pagi Hari
122 Mundur
123 Mahaguru Manguntara
124 Latihan Berujung Sungguhan
125 Hati Yang Busuk
126 Hari Bahagia
127 Perjalanan Baru
128 Desa Rancawangi
129 Masuk Ke Desa
130 Pembalasan Yang Gagal
131 Rencana
132 Menyelamatkan Utari
133 Pembalasan Ki Somara
134 Pergerakan
135 Tertipu
136 Pertemuan Tak Disangka
137 Misi Baru
138 Mencari Keterangan
139 Menelusuri Benang Merah
140 Hutan Gintung
141 Rahasia Gudang Harta
142 Resi Danuranda
143 Juragan Cengkeh
144 Cinta Yang Menggelora
145 Kuda Guriang
146 Laskar Lembah Kuning
147 Aksi Si Mungil
148 Rencana Padepokan Gunung Sindu
149 Pergerakan Sepasang Pendekar Muda
150 Mata-Mata
151 Padepokan Karang Bolong
152 Kesaktian Baru Payung Terbang
153 Lawan Yang Lebih Tangguh
154 Anak Perempuan Gentasora
155 Penyerbuan Kecil
156 Kesetiaan Sang Istri
157 Serangan Dimulai
158 Turun Tangan
159 Akhir Para Dedengkot Gunung Sindu
160 Rahasia Ki Manguntara
161 Nini Kewuk
162 Menerima Usulan
163 Senjata Makan Tuan
164 Pertarungan Di Goa Karang
165 Nasib Ratu Pelet
166 Ratu Siluman Kerang
167 Sahabat Lama
168 Meminta Bantuan
169 Manusia Rasa Siluman
170 Menyedot Ilmu Hitam
171 Akhirnya Bisa Keluar
172 Mahaguru Muda
173 Pembunuhan Di Asrama
174 Pemeriksaan
175 Manusia Kayu
176 Terima Kasih, Ki Sawung
177 Persidangan
178 Ternyata Masalah Cinta
179 Murid Angkuh
180 Jembatan Ilmu
181 Gadis Persembahan
182 Dewi Kalajenget
183 Terbayar Sudah
184 Ki Jagatapa
185 Tamu Teman Lama
186 Halangan Pertama
187 Kehilangan Keterangan
188 Percobaan Kedua
189 Keresahan Mangkubumi
190 Berubah Halauan
191 Penjaga Kitab
192 Membelah Tanah Menarik Sukma
193 Kejutan Tak Pernah Habis
194 Jebakan Maharaja
195 Meninggalkan Kota Raja
196 Dendam Sang Istri
197 Siapakah Musuh Besar Itu?
198 Kembali Ke Bukit Gajah Depa
199 Buta Merah
200 Puri Iblis
201 Penjaga Gerbang Pertama
202 Menuju Gerbang Kedua
203 Tugas Yang Sia-sia
204 Sukma Nenek Kembar
205 Penjaga Gerbang Ke Tiga
206 Api Yang Dingin
207 Gerbang Ke Empat
208 Sukma Sang Ayah
209 Jaran Goyang
210 Serangan Jarak Jauh
211 Sesepuh Bergerak
212 Sukma Kesurupan Siluman
213 Bayi Kembar
214 Penutup (Tamat)
215 Novel Baru
Episodes

Updated 215 Episodes

1
Percakapan Di Kedai
2
Pukulan Dewa Tunggal
3
Tumpasnya Begal Cakrageni
4
Murid Yang Tersisih
5
Tersingkir
6
Hukuman
7
Terjebak Dalam Goa
8
Guriang Dan Saudagar Kaya
9
Pendekar Dari Nusa Sabay
10
Pertarungan Pertama
11
Dilema Prabu Satyaguna
12
Bersama Pasukan Pemberontak
13
Menguntit
14
Akhir Pemberontakan
15
Hutan Mandapa
16
Fitnah
17
Mengobati Lumpuh
18
Fitnah Kedua
19
Bongkeng
20
Terbongkar
21
Kemelut Di Padepokan
22
Pertemuan Kembali
23
Kasmaran
24
Dua Hati Bersambut
25
Pertarungan Di Puncak Gunung
26
Adu Tanding
27
Labu Penyedot Sukma
28
Pertarungan Sengit
29
Pertarungan Dalam Diam
30
Jebakan Fitnah
31
Tugas Baru
32
Pencarian Awal
33
Lima Beruang Merah
34
Lembah Kupu-Kupu
35
Ki Rampal
36
Menyamar
37
Padepokan Sanca Wulung
38
Ki Sanca
39
Terpecahkan
40
Cerita Darma Koswara
41
Ajian Tapak Wisa
42
Isi Hati Nyi Warsih
43
Dari Dendam Menjadi Cinta
44
Gadis Di Hutan
45
Pembunuh Jatuh Cinta
46
Serangan Pembunuh Lagi
47
Malapetaka
48
Jatuh Tertimpa Tangga
49
Asmarini
50
Pelipur Lara
51
Pendekar Pedang Bunga
52
Melati Tunjung Sampurna
53
Kasmaran Lagi
54
Ujian Pembuktian
55
Racun Pelebur Jiwa
56
Ki Candala
57
Bangkit Dari Kubur
58
Menguak Misteri
59
Menjalankan Rencana
60
Pucuk Di Cinta Ulam Tiba
61
Kediaman Patih
62
Penyusup
63
Perubahan Ketentuan
64
Sang Raja
65
Serangan Dadakan
66
Jurus Tarian Rajawali
67
Payung Terbang Beraksi Lagi
68
Rintangan Baru
69
Orang Gila
70
Diburu Pembunuh
71
Pedang Ular Hitam
72
Pembalasan Untuk Sang Patih
73
Mengejar Pembunuh
74
Nini Bedul
75
Nenek Kembar
76
Mengungkap Kebenaran
77
Ilmu Perawan Abadi
78
Tragedi Di Pagi Hari
79
Korban Ke Dua
80
Memburu Keterangan
81
Sasaran Ke Tiga
82
Mengunjungi Sahabat
83
Menjebak
84
Dendam Tak Pernah Habis
85
Sebuah Panggilan
86
Pertarungan Di Gunung Sembung
87
Maut Di Bukit Bedul
88
Bukit Bedul Berguncang
89
Kakek Yang Mengesalkan
90
Pedang Guntur Merenggut Nyawa
91
Syair Kerinduan
92
Dewi Kembang Kuning
93
Padmasari
94
Bencana Di Padepokan
95
Bukan Satu Tapi Empat
96
Pertemuan Dan Kabar Buruk
97
Pagi Hari Di Lembah Jonggrang
98
Terlepas Dari Sihir
99
Sihir Lawan Sihir
100
Nasib Tragis Jerangkong Koneng
101
Masuk Ke Alam Lain
102
Buhul Sakti Penjerat Siluman
103
Perangkap Hutan Jadi-jadian
104
Perangkap Kedai
105
Tipuan Pembalasan
106
Kemarahan Rangrang Geni
107
Pengangkatan Pemimpin Baru
108
Menyerang Padepokan Kecil
109
Senjata Baru
110
Ceramah
111
Kekalahan Rangrang Geni
112
Terjepit Situasi
113
Kampung Perampok
114
Kampung Perampok Menyerah
115
Penginapan Orang Asing
116
Ngaraga Sukma
117
Kemelut Padepokan Karang Bolong
118
Dewan Kehormatan
119
Malam Panjang
120
Pembantaian Di Penginapan
121
Pertarungan Di Pagi Hari
122
Mundur
123
Mahaguru Manguntara
124
Latihan Berujung Sungguhan
125
Hati Yang Busuk
126
Hari Bahagia
127
Perjalanan Baru
128
Desa Rancawangi
129
Masuk Ke Desa
130
Pembalasan Yang Gagal
131
Rencana
132
Menyelamatkan Utari
133
Pembalasan Ki Somara
134
Pergerakan
135
Tertipu
136
Pertemuan Tak Disangka
137
Misi Baru
138
Mencari Keterangan
139
Menelusuri Benang Merah
140
Hutan Gintung
141
Rahasia Gudang Harta
142
Resi Danuranda
143
Juragan Cengkeh
144
Cinta Yang Menggelora
145
Kuda Guriang
146
Laskar Lembah Kuning
147
Aksi Si Mungil
148
Rencana Padepokan Gunung Sindu
149
Pergerakan Sepasang Pendekar Muda
150
Mata-Mata
151
Padepokan Karang Bolong
152
Kesaktian Baru Payung Terbang
153
Lawan Yang Lebih Tangguh
154
Anak Perempuan Gentasora
155
Penyerbuan Kecil
156
Kesetiaan Sang Istri
157
Serangan Dimulai
158
Turun Tangan
159
Akhir Para Dedengkot Gunung Sindu
160
Rahasia Ki Manguntara
161
Nini Kewuk
162
Menerima Usulan
163
Senjata Makan Tuan
164
Pertarungan Di Goa Karang
165
Nasib Ratu Pelet
166
Ratu Siluman Kerang
167
Sahabat Lama
168
Meminta Bantuan
169
Manusia Rasa Siluman
170
Menyedot Ilmu Hitam
171
Akhirnya Bisa Keluar
172
Mahaguru Muda
173
Pembunuhan Di Asrama
174
Pemeriksaan
175
Manusia Kayu
176
Terima Kasih, Ki Sawung
177
Persidangan
178
Ternyata Masalah Cinta
179
Murid Angkuh
180
Jembatan Ilmu
181
Gadis Persembahan
182
Dewi Kalajenget
183
Terbayar Sudah
184
Ki Jagatapa
185
Tamu Teman Lama
186
Halangan Pertama
187
Kehilangan Keterangan
188
Percobaan Kedua
189
Keresahan Mangkubumi
190
Berubah Halauan
191
Penjaga Kitab
192
Membelah Tanah Menarik Sukma
193
Kejutan Tak Pernah Habis
194
Jebakan Maharaja
195
Meninggalkan Kota Raja
196
Dendam Sang Istri
197
Siapakah Musuh Besar Itu?
198
Kembali Ke Bukit Gajah Depa
199
Buta Merah
200
Puri Iblis
201
Penjaga Gerbang Pertama
202
Menuju Gerbang Kedua
203
Tugas Yang Sia-sia
204
Sukma Nenek Kembar
205
Penjaga Gerbang Ke Tiga
206
Api Yang Dingin
207
Gerbang Ke Empat
208
Sukma Sang Ayah
209
Jaran Goyang
210
Serangan Jarak Jauh
211
Sesepuh Bergerak
212
Sukma Kesurupan Siluman
213
Bayi Kembar
214
Penutup (Tamat)
215
Novel Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!