Dea terbangun dari tidurnya, dia menatap langit-langit kamarnya. Lalu melirik kesamping, Dea melihat Andra duduk di sofa sedang fokus dengan laptop nya, kaca mata bertengger di hidung menambah ketampanan Andra di mata Dea.
Dea menatap Andra sambil tersenyum, dia merasa terharu Andra terlalu memprioritaskan dirinya dari pada pekerjaannya.
"Aan " Panggil Dea , Andra pun yang mendengar nya pun langsung menengok.
" Lov, kamu bangun?" Ujar Andra. Beranjak dari duduk dan berjalan menghampiri Dea.
Andra duduk di pinggiran ranjang sambil mengusap kepala Dea dengan lembut.
" Perhatian banget sih suami kita " Batin Dea pada Dealova andai dirinya ada.
" Gimana masih pusing, lemas atau badannya terasa gak enak ? " Tanya Andra pada Dea sangat perhatian.
" Udah enggak" Jawab Dea menggeleng.
Tok
Tok
Ketukan pintu berbunyi, Andra pun segera membuka pintu kamarnya.
" Ada apa? " Tanya Andra pada seorang pelayan di depannya.
" Itu tuan di bawah ada perempuan katanya mau jemput nona Asya" Jawabnya memberitahu.
" Bunda.... " Teriak Asya langsung menghambur kepelukan Yura, begitu melihat bundanya datang.
" Gimana suka main di sini? " Tanya Yura. Langsung mendapatkan anggukan dari Asya.
" Maaf ya Ndra udah ngerepotin " Ucap. Yura .
" Asya mau nginap boleh ya ma " Ujar Asya.
"Kapan- kapan aja ya sayang nanti ayah cariin Asya lo Asya mau ayah sedih, bunda sama ayah juga mau ke acara sama Asya" Bujuk Yura.
" Baiklah" Ucap Asya dengan lesu.
" Dea mana nih? " Tanya Yura pada Andra. "Dia lagi gak enak badan, lagi istirahat di kamar" Jawab Andra.
" Ya ampun, tapi udah mendingan kan? Jadi gak enak tadi nitip ni bocah " Ujar Yura.
" Gak masalah lagian di sini juga banyak yang jaga tenang saja" Kata Andra.
" Aku mau liat Dea bentaran boleh gak nih ? " Tanya Yura sekalian ia ingin berpamitan pada Dea.
" Boleh, kebetulan Dea sudah bangun tadi" Kemudian Andra mengajak mereka ke kamarnya.
Sesampainya di kamar mereka langsung mendekat ke arah ranjang Dea yang duduk bersandar tersenyum menyambut mereka.
" Darling gimana keadaan kamu, udah baikkan? " Tanya Yura dan memeluk Dea.
" Sudah lebih baik" Jawab Dea tersenyum.
" Maaf banget ya, kamu lagi sakit begini si Asya malah berkunjung, pasti nakal nih anak , bikin kamu pusing sama tingkahnya" Ujar Yura tak enak.
" Enggak kok, Asya juga nurut anaknya" Kata Dea.
" Tuh kan Asya mah anak baik dan juga cantik" Sahut Asya.
" Syukur lah, kalau gitu kami pamit pulang dulu ya, kamu cepat sembuh " Ujar Yura.
" Cepat banget " Kata Dea.
" Ia nih soalnya mau siap pergi ada acara , ayo sayang pamit dulu sama tante Dea, om Andra dan Dean " Suruh Yura pada Asya.
" Asya pamit dulu mommy, daddy " Pamit Asya.
" Hah? " Heran Yura anak menyebut mommy daddy.
" Aku yang minta Ra " Kata Dea menjelaskannya lebih dulu.
" Oh..
" Asya pulang Ian " Ujar Asya memeluk Dean dengan erat. Dean tersenyum pada Asya dan dia juga merasa sedikit sedih karena temannya sudah mau pulang.
" Lucunya jadi pengen jadiin mantu" Ucap Dea melihat tingkah 2 bocil kematian.
" Wah pemikiran kita sama, ternyata kita emang belahan jiwa" Sahut Yura.
" Gimana kalo kita jodohin nih bocah " Saran Yura.
" Setuju" Senang Dea.
" Tanya dulu sama anaknya " Ujar Andra yang sedari tadi diam melihat kehebohan Dea dan Yura.
" Dean sama Asya mau mommy jodohin? " Tanya Dea pada keduanya.
" Jodohin itu apa mommy? " Bingung Asya yang belum paham.
" Itu nantinya kalo kalian udah besar kalian bakal nikah sayang" Sahut Yura menjelaskan.
"Kaya mommy sama daddy ?" Tanya Dean "Pintar anak mommy" puji Dea.
" Berarti nanti Ian jadi suami Asya dong " Ujar Asya.
" Kenapa Asya gak mau? " Tanya Yura pada sang putri.
" Eh mau, Asya suka Ian " Jawab Asya setengah terkejut. Asya memeluk lengan Dean dengan erat, dan Dean pun tak menolak nya.
" Anak siapa sih ini genit banget, astaga pasti turunan bapak nya nih" Tuduh Yura melihat tingkah Asya.
" Kalo Dean suka Asya? " Andra bertanya pada Dean, Andra ikut saja apa kata para wanita di depannya ini.
" Suka " Jawab Dean .
" Fiks gue bakalan punya mantu dini" Senang Yura.
"Kalau gitu nanti kita kumpul ya buat bicarain perjodohan ni dua bocah" Ujar Yura.
" Atur saja kalian " Kata Andra.
Setelah itu mereka mengantar Yura dan Asya kebawah.
" Dadahhhhh Ian besok kita main lagi ya " Pamit Asya mendadah Dean lewat jendela mobil yang terbuka.
Dean tersenyum dan membalas lambaian tangan Asya.
" Ayo balik ke kamar kamu harus bayak istirahat " Ujar Andra mengajar Dea.
" Padahal aku udah lebih enakan " Ucap Dea.
" Nurut sama daddy mommy " Sahut Dean.
" Kalian main keroyokan " Ujar Dea menatap sinis, berpura-pura kesal pada keduanya.
Sedangkan Dean dan Andra mereka malah tertawa dan melakukan tos bersama.
Dea menghentakkan kaki dengan kesal menuju kamar.
Malam ini Andra setelan tuxedo di lengkapi dengannya jas dan Dea juga sudah siap memakai dress hitam panjang hingga mata kaki rambut nya di gulung memperlihatkan leher jenjang milik Dea.
" Hemm perfect " Ujar Dea selesai berdandan terakhir menyemprotkan parfum keseluruhan tubuhnya.
" Cantiknya istriku" Puji Andra melihat penampilan Dea sungguh sempurna Andra jadi tidak rela berbagi, rasanya ingin sekali Andra membatalkan untuk pergi.
" Gak jadi pergi ya" Kata Andra
"Ih kok gitu gak mau " Tolak Dea.
" Habisnya kamu cantiknya kelewatan " Ujar Andra.
" Aku cantik kan juga biar kamu gak malu" Jawab Dea.
" Kamu beneran udah sehat? " Tanya Andra pada Dea
" Beneran Aan ku sayang " Jawab Dea. Mengambil tas Doir dengan warna senada dengan pakaian nya, menyempurnakan penampilan nya.
Sebenarnya Andra tidak ingin berangkat ke acara tersebut, tapi Dea memaksanya Andra juga nama sanggup menolak permintaan Dea.
" Acara apa sih sebenernya? " Tanya Dea kini mereka sudah di jalan menuju kesana.
" Kamu ini acaranya aja gak tau tapi malah maksa pergi" Ucap Andra.
" Gak papa kan, sekalian refreshing otak" Kata Dea.
Sesampainya disana Andra dan Dea keluar.
" Gue di sini aja ya males banget masuk " Ujar Fajar.
" Terserah " Ucap Andra.
Menggandeng Dea membawanya masuk kedalam, kedatangan mereka membuat mata semua orang tertuju ke arah Dean dan Andra. Apalagi Andra yang menggandeng gadis amat cantik.
"Astaga, bukan kah itu tuan Andra"
" Dia semakin tampan "
" Apa itu istrinya"
" Mereka terlihat sangat serasi"
" Aku baru melihat wajah istri tuan Andra." " Dea mengendus malas mendengar ucapan para tamu,yang membicarakan dirinya dan Andra.
Tak lama ada seorang lelaki paruh baya berjalan mendekati Andra.
" Selamat datang tuan Andra " Sapanya.
" Selamat malam tuan Yuga, terimakasih undangan nya"Balas Andra.
" Saya terimakasih tuan Andra, sudah menyempatkan diri untuk datang di ulang tahun putri tunggal saya" Ujar Yoga.
" Oh ulang tahun " Batin Dea.
"Maaf tuan Andra siapa kah gadis di samping tuan ini? " Ujar Yoga menatap terpesona noada Dea.
"Hemm, dia istriku"
" A-apa istri" Yoga terkejut tak menyangka Andra akan mengajak istri yang semalam ini Andra sembunyikan dia kira Andra tak terlalu mempedulikan istrinya. Karena dulu pernikahan mereka sangat tertutup.
" Saya Dealova tuan "
" Dealova Arta Xylian " Kata Andra.
" Ka Andra " Seorang gadis datang dan langsung memeluk tangan Andra, membuat Andra mengendus malas.
" Lepas " Ujar Andra menatap tajam.
" Aku gak mau ka " Tolak gadis tersebut.
Srekkk.
Dea yang sudah kesal melihat gadis tersebut menariknya menjauh dari Andra hingga gadis itu terhunyung kebelakang.
" Aduh " Ucap gadis tersebut hendak terjatuh beruntung tuan Yoga ayahnya menahannya.
" Yerri, gak papa kan sayang ? " Tanya seorang wanita mama dari Yerri istrinya tuan Yoga.
" Apa apa kamu main tarik aja" Yerri Kesal bercampur marah .
Bukannya menjawab menjawab Dea malah membuka tasnya dan mengambil tisu lalu membersihkan jas Andra yang sempat di sentuh oleh Yerri.
" Aku bersihin ya bekas ULAT BULU , aku takut kamu gatel nanti " ucap Dea sambil menekan kata ulat bulu. Mendengar ucapan Dea membuat mata Yerri membulat sempurna, dia pun juga bertambah kesal. Sedangkan Andra diam tersebut tipis dan senang dengan perubahan Dea.
" Maksud anda apa? Anda bilang saya gatal hah? " Tanya Yerri dengan nada tinggi.
" Saya tidak bilang anda gatal lo! Tapi kalau anda merasa juga gak masalah,dasar gadis genit" Ucap Dea menatap tajam Yerri.
" Apa kau bilang ! Dasar wanita bayaran" Marah Yerri.
" Di.. Dea menahan Andra untuk bicara.
" Aku istrinya " Kata Dea tersenyum sinis.
" Gak mungkin, dasar penipu aku yang calon istrinya" Kata Yerri memeluk Andra.
Andra yang mukanya ingin mendorong Yerri mengepalkan tangannya setelah melihat kode Dea Andra tersenyum ke arah Dea, seperti nya istrinya ingin bermain dulu.
" Kenapa kalian diam saja melihat anak kalian menempeli suami orang? " Tanya Dea.
Fajar yang sedari tadi masuk kini sudah berada di samping Andra.
" Lo kenapa diam aja di tempelin begini? " Tanya Fajar berbisik melihat Yerri memeluk Andra.
" Diam dan lihat pertunjukan " Ucap pelan Andra.
" Biarkan saja mereka tuan Andra juga tidak menolak" Jawab istrinya Yoga.
" Jangan menyesal" Kata Dea yang langsung menarik rambut panjang Yerri, hingga terdengar seperti ada bunyi suara tulang patah .
Krekkk
Pasangan paruh baya orang tua Yerri pun langsung terkejut, saat melihat melihat rambut anaknya di tarik dengan keras, hingga menimbulkan bunyi.
"Wah, bini lo keren " Puji Fajar pada Andra , dia baru pertama kali melihat seorang Dealova bertindak kasar.
" Istriku sudah mengeluarkan tanduknya " Ucap Andra, perubahan Dea terlihat begitu menarik.
" Astaga apa yang kau lakukan " Teriak wanita paruh baya mamanya Yerri.
,
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 51 Episodes
Comments