' cinta! jangan sekali- kali deh kalian jatuh cinta , jika itu dengan orang yang salah mereka hanya bisa membuat luka bukan tertawa.'
" Berhasil" Senang Dea setelah genggaman Rido terlepas. Dea langsung berlari menjauh Naas entah setan apa yang merasuki Rido hingga melemparkan batu lumayan besar yang berhasil mengenai kepala Dea.
Duk..
Brukkkkkk.....
Dea pun tersungkur dengan darah yang menggenang .
"Apa ini akhir ik
Tittttttt.....
Bunyi monitor detak jantung tanda berhenti, membuat para dokter yang menangani pasien tersebut panik luar binasa. Segala usaha mereka lakukan untuk mengembalikan denyut jantung pasien tapi tetap saja mereka berusaha semua nya kembali lagi jika Tuhan berkehendak.
" Hah, Catat kematian pasien pukul 23:41 " Kata dokter menghela nafas berat dan menggeleng lemah.
" Baik dok " Sahut dokter lainnya.
Setelah nya dokter pun keluar dari ruang ICU.
" Gimana dok keadaan nya? " Tanya mereka yang mengaku keluarga dari pasien wanita tersebut.
Dokter menggeleng dan meminta maaf, kalau pasien tak dapat di selamat kan.
" TIDAK" teriak seorang pria.
" DEA " Teriaknya lagi sembari berlari ke ruang ICU.
" Mommy " Histeris bocah laki-laki .
" Dean sayang lihat oma, tenang sayang"ujar wanita paruh baya, menenangkan sang cucu padahal dirinya sendiri sudah berderai air mata.
" Enggak oma mommynya nya Dean hiksss, mommy, mommy Dean mau mommy" Tangis bocah laki-laki tersebut.
" Kaka ipar " Lirih remaja laki-laki.
" Andra pi...
" Ssttt, sudah tidak apa- apa" Ucap suami dari wanita paruh baya tersebut.
Di dalam ruangan ICU.
" Hey sayangnya Aan bangun sayang" Ucap sang pria pada wanita yang masih berada di atas brankar. Butiran bening berjatuhan di pipi CEO yang terkenal dingin tersebut.
" Sayang gak asik ah massa kamu ninggalin aku gini" Ucapnya lagi seraya mengangkat tubuh wanita tersebut dan memeluknya. Menenggelamkan wajahnya ke ceruk leher wanita tersebut, di sertai raungan tangis pilunya. Kehilangan sosok penyemangat .
Pria tersebut melonggarkan pelukannya karena merasa ada pergerakan dari tangan wanitanya. Seiring berbunyinya monitor jantung yang mulai kembali berdetak.
" Sayang, kamu kembali .....
Dan disini lah mereka semua berkumpul menunggu wanita tersebut siuman setelah dokter menyatakan kondisi kembali normal bahkan beberapa saat lagi kemungkinan wanita tersebut akan sadar. Tentu saja mereka semua menyambut berita tersebut dengan penuh gembira .
" Kapan mommy buka matanya ? " Tanya bocah laki-laki sangat antusias menunggu wanita yang di panggil nya mommy membuka matanya.
Dan benar seperti kata dokter tadi.
Sekejap cahaya menyilaukan retina nya. matanya yang mulanya tertutup pun perlahan terbuka.
" Mommy ya Allah terimakasih mommy nya Dean akhirnya bangun " Ucap bocah laki-laki. Suasana pun menjadi hari bahagia karena kesayangan mereka kembali sadar.
Sedikit perkenalan
Wanita yang tengah terbaring di ranjang rumah sakit adalah Dea tapi bukan Firda Sadea melainkan Dealova Arta Xilyan 24 tahun,
sangat cantik, imut, sifatnya ramah, lemah lembut Istri dari Andra arta Xilyan 27 tahun
seorang CEO besar terkenal sekaligus Ketua mafia misterius, sifatnya sangat dingin, kecuali dengan keluarga nya, kejam dan brutal terhadap musuhnya.
Mereka berdua memiliki seorang buah hati berumur 4 tahun bernama Deandra Arta Xilyan
perpadua dari nama Dea dan Andra.
Serta 2 orang paruh baya orang tua dari Andra yaitu oma Aluna Arta Xilyan 47 tahun dan opa Jaehan Arta Xilyan 49 tahun Dan 1 lagi remaja adiknya Andra yang sekarang sudah kelask 12 bernama Kevano Arta Xilyan berumur 18 tahun
.
Dealova adalah seorang anak yatim piatu yang hidupnya sangat beruntung bisa di pertemukan dengan seorang Andra sosok putra sulung keluarga Xilyan, keluarga terkaya di negara nya. Tanpa melihat status nya bahkan seluruh keluarga Xilyan sangat menyanyangi Dealova. Jika orang lain mengatakan Dea lah yang beruntung berbeda dengan semua keluarga Xilyan mereka lah yang beruntung memiliki Dea di keluarga mereka.
Dea yang baru sadar dari komanya karena kecelakaan yang di sengaja oleh pihak musuh Andra sang suami . Dea membuka matanya dan hal pertama yang yang dia lihat adalah seorang pria tampan nan rupawan serta seorang bocah laki-laki duplikat dari pria tersebut berada di sampingnya menatapnya dengan binar bahagia.
" Sayang " Panggil Andra. Mengelus kepala Dea yang masih kebingunganNamun Dea juga tak menolak sentuhan dari pria tampan tersebut.
Dea heran dia tak kenal dengan kedua sosok di depannya. Dan kini bahkan dia melihat ada orang lain lagi yang mendekat ke arah nya.
Dea tau sekarang Dea tengah berada di rumah sakit pastinya karena si Rido fa*k yu mencelakai tadi.
' Tapi dimana dia, keluargaku juga mana?' Pikir Dea.
" Minum dulu mommy " Kata Dean sangat peka. Membuyarkan lamunan Dea,Dea yang memang haus pun segera minum dengan rakus seolah dia baru saja dari padang gurun pasir yang panas.
" Pelan-pelan sayang " Kata pria di samping nya.
" Kalian siapa? " Heran Dea dia gak kenal dengan semua orang yang berada di ruangan.
"Apa mereka salah masuk ruangan? " Batin Dea.
Deg.
" Mommy ini Dean anak mommy " Tangis Dean setelah. Mendengar Dea yang tak ingat siapa pun meraka. Oleh karenanya Andra segera menekan tombol darurat dan tak lama dokter pun datang dengan tergesa-gesa.
" Periksa istri saya dok kenapa dia tak ingat siapa kami " Perintah Andra.
Dokter pun mulai memeriksa Dea .
"Kondisi nyonya muda baik tuan muda " Jelas dokter.
Kemudian dokter tersebut bertanya pada Dea.
"kamu kenal mereka? " Tunjuk dokter pada semua keluarga Xilyan.
Tentu saja Dea langsung menggeleng tanda tak tau memang itu kenyataan nya.
" Kamu tahu siapa namamu? " Tanya dokter lagi.
" Firda Sadea kan? " Jawab Dea pelan seolah ragu, namun itulah nama yang ada dipikiranya. Dokter pun mengangguk.
" Benar kan nama aku Firda Sadea " Batin Dea.
" Tampaknya Nyonya muda mengalami amnesia sementara tuan muda, tapi tak perlu khawatir perlahan ingatannya bisa saja kembali tapi ingat jangan memaksa nyonya muda untuk berpikir keras " Jelas dokter.
" Hhmm" Ujar Andra, kembali kepengaturan awal dingin.
" Kalau begitu saya permisi pamit keluar " Ucap dokter.
" Iya dok terimkasih " Sahut oma Luna
Dea kembali melamun dia sebenarnya kenapa, dan siapa orang-orang yang di depannya sekarang pertanyaan tersebut kembali terlintas dipikirannya.
" Kenapa hemm? " Tanya Andra yang melihat Dea melamun sembari mengusap lembut rambut Dea.
Dea yang merasa ada pergerakan di atas kepala nya pun tersadar.
" Eh" Ucapnya menjauhkan tangan Andra dari kepadanya. Hingga mata mereka saling pandangan.
" MasyaAllah, bungas nya laki urang( MasyaAllah ganteng banget suami orang) " Batin Dea .
" Terpesona hemm" Ucap Andra menyentil dahi Dea pelan itulah.
" Awwww" Rintih Dea mengusap dahinya padahal tak terasa sakit sama sekali.
" Mommy, daddy ngapain mommy sih! " Marah Dean pada Andra.
" Mommy gak papa kan ? " Tanya Dean khawatir, jemari kecilnya mengusap-ngusap dahi Dea dengan lembut.
" Mommy? ( anak siapa nih lucunya jadi pengen bikin hihi) sambung Dea dalam hati.
"Iya mommy nya Dean"Peluk bocah laki-laki tersebut.
Dea sungguh Herman maksud heran gitu, kenapa orang-orang yang ada di sini mengaku keluarga nya pada mah dia gak kenal sama sekali.
Dea menatap wanita paruh baya siapa lagi kalau bukan oma Luna dengan tatapan polos bingung nya. Luna pun tersenyum.
" Kamu pasti bingung ya sayang" Kata oma Luna mendekati Dea.
Dea pun ikut tersenyum dan mengangguk menganggapi ucapan oma Luna.
" Ini mami Aluna mertua kamu, itu papi Jaehan di samping kamu ini Andra suami kamu, bocah laki-laki ini Deanrdra putra kalian sayang" Jelas oma Luna pada Dea.
" Jangan lupakan kenavo dong mami" Sahut Kev.
" Halo kaka ipar aku Kevano panggil kev " Ujarnya dengan gaya narsis.
" Kalian keluarga ku ? " Tanya Dea.
" Iya sayang, kamu itu kesayangannya keluarga Xilyan "ucap opa Jae.
" Ini apa sih? Lagi ada acara TV ya aku di orank gitu? " Ujar Dea dalam hatinya.
" Kamu mau kemana sayang? " Tanya Andra melihat Dea menurunkan kakinyandari ranjang.
" Hah, i-itu mau ke toilet " Jawab Dea.
Tanpa banyak bicara Andra langsung menggendong Dea menuju toilet di iringi oma Luna yang membawakan infusnya.
Andra pun menurunkan Dea setelah berada di dalam toilet.
" Mau aku bantu Lov? " Tanya Andra.
" Lov? " Herman Dea.
" Ya Lov panggil ku dan kamu biasa nya memanggilku Aan" Jelas Andra.
" O-oh, a-aku bisa sendiri " Ucap Dea malu-malu. Andra gemas melihat tingkah snag istri yang tengah malu tersebut ingin sekali Andra mengacak-ngacak rambut Dea, namun di tahannya.
" Ya sudah aku tunggu di luar ya, nanti panggil kalau sudah" Kata Andra.
" Iya " Ucap Dea mengangguk.
Selesai dengan hajatnya Dea menuju wastafel ingin mencuci tangannya, dengan pelan berjalan tertatih.
Dea terkejut kala melihat ke cermin bukan pantulan wajahnya yang keluar melainkan wajah seorang wanita cantik dengan pahatan yang sempurna.
" Uma ai bungasnya muha siapa ngini?( aduh cantik banget wajah siapa ini? ) " Kata Dea bertanya sendiri.
" Aku sakalinya ( ternyata itu aku) " Kata Dea lagi memengang muka mulus kek pantat bayi seperti yang ada di depan kaca.
" Lain muhaku ngini hah mimpi wara sako( tapi ini bukan wajah ku mungkin cuma mimpi kali. ) " Seraya mencubit pipinya.
" Ai bujuran sakit(aduh beneran sakit)" Kata Dea.
Tapi entah kenapa pandangan Dea mulai memburam padahal Dea sama tidak merasa sakit ataupun pusing pada kepalanya.
Brukkkk.
Suara benda jatuh di dalam toilet membuat Andra di luar merasa khawatir , Andra langsung membuka pintu toilet yang sebelumnya tak terkunci.
" LOV! " Khawatir Andra melihat Dea terbaring di lantai dengan ke adaan pingsan.
" Hey sayang" Andra menepuk pipi Dea seraya membangunkan nya. Namun Dea yang memang sedang pingsan takkan bisa merespon.Andra langsung keluar mengangkat Dea menuju ranjang.
" Ada apa ndra? " Tanya Luna ikut khawatir melihat Andra yang menggendong Dea lalu meletakkan nya di ranjang.
" Panggil dokter " Suruh Jae pada Kev. Yang melihat sang menantu kembali tak sadarkan diri.
"Mommy mommy, hiksss hiksss " Tangis Dean kembali. Melihat Mommy kembali takkan sadarkan diri.
" Lov....." Lirih Andra
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 51 Episodes
Comments
Ibuk'e Denia
aq mampir thor
2024-03-08
1