bukan salah Dea

Dea beringsut mundur menjauh dari pria tersebut " Si-apa ka-mu mengapa me-bawa ku ke sini? " Ujar Dea dengan wajah takut.

"Aan tolong aku" Batin Dea.

Pria itu langsung mengubah wajahnya menjadi datar, matanya menatap tajam ke arah Dea yang seolah tak mengenalinya sama sekali. Wanita ini tengah berpura-pura namun matanya terlihat dia sedang tidak berbohong.

" Apa dia bukan wanita itu? Tidak aku tak mungkin salah mengenali dari wajahnya memang dia" Batinnya dia menggelengkan kepalanya. Wanita di depannya ini jelas Dea wanita nyang hilang beberapa tahun yang lalu.

" Jangan berpura-pura tak mengenaliku, sandiwara mu takkan berlalu padaku " Desisnya.

Aaaaaaaaaaa

Selimut yang menutupi tubuh Dea disingkapnya, Dea menjerit kini tubuhhya di bawah kungkungan pria tersebut. Tangan Dea pun di cekalnya.

" Lepaskan aku, aku tidak mengenalimu, kenapa kamu melakukan ini padaku" Dea sudah menangis .

" Benarkah kalau begitu aku akan membuat mu ingat padaku" Jelas pria tersebut.

Aglio Van Naxioqal seorang pria psikopat berdarah dingin. saat ini pria yang biasa di sapa Lio tersebut berumur 28 tahun. Dengan wajah rupawan otot kekar menjadi kelebihan Lio sendiri.

Hhhahahhahaa

" Tak perlu berpura-pura ku bilang baby" Lio mencengkram dagu Dea.

" Aaaaaa sa-kit, ku-mo-hon ja-ngan sakiti aku" Rintih Dea, bukannya melepas Lio malah menguatkan cengkraman nya.

" Dia sebenarnya siapa? Kenapa tidak ada ingatan sama sekali? Padahal aku baru merasa. Bahagia kenapa hidupku soal sekali, apa aku akan kembali mati" Batin Dea, Dea hanya bisa berharap ada pertolongan yang datang.

" Menangis lah baby aku sangat menyukainya" Kata Lio kini obsesi yang telah hilang kembali lagi dengan obsesi ynag lebih besar.

" Aku harus bagaimana? " Dea terkulai lemah di bawah Lio dengan tangan terangkat ke atas di tahan Lio. Dea tak sanggup melawan Lio yang memiliki tenaga yang lebih besar. Dea tak sanggup melawan Lio yang memiliki tenaga yang lebih besar.

~

Andra saat ini berada di ruang IT memerintah kan bawahannya untuk melacak CCTV di tempat kejadian.

" Bagaimana apakah mendapatkan petunjuk? " Tanya Andra.

Para bawahan Andra sangat sulit malacak orang yang telah membawa istrinya mereka memiliki ternyata juga keamanan seperti milik Andra.

" Sangat susah tuan jika saja nyonya membawa ponselnya mungkin kita akan mudah melacaknya" Kata bawahan Andra.

"Biar aku " Ujar Andra mengambil alih dia sendiri yang mulai mengoperasikan komputer di depannya.

Hooeekk

Hooeekkk

Dea memuntahkan isi perutnya, melihat adegan di depannya. Dea kini duduk di sebuah kursi dengan tangan dan kaki terikat. Di paksa melihat penyiksaan yang di lakukan Lio terhadap seorang wanita.

Jlep

Aaarghh

Jeritan pilu terdengar menyakitkan di telinga Dea setelah Lio menusuk dan mencongkel kembali bola mata wanita tersebut. Dea menutup mata nya rapat-rapat tak tahan melihat nya.

" Dea lihat ini jangan sesekali kamu menutup mata mu atau kamu yang akan menggantikan nya, PAHAM! " Tekan Lio, membuat Dea kembali membuka paksa matanya.

" Jawab ! Jangan diam saja" Ujar Lio

" I-iya pa-ham" Jawab Dea sangat takut.

" Lihat bagaimana aku memberikan pelajaran pada wanita ini " Lio kembali melanjutkan aksinya.

Hoeekk

Dia benar tak tahan hingga akhirnya kembali muntah. Melihat Lio yang dengan mudahnya mengeluarkan organ wanita tersebut sudah seperti dokter bedah profesional.

" Ini baru saja di mulai , hahahahha" Tawa Lio senang melihat sedikit demi sedikit ia akan menghancurkan mental Dea.

" Aan tolong aku " Batin Dea.

" Apa kamu sudah mengingat siapa aku baby? " Tanya Lio . Dea menggeleng takut dia sama sekali tidak bisa mengingat pria tersebut.

" Kalau dia " Lio menunjuk bingkai bergambar dirinya yang merangkul seorang gadis yang mirip dengan Lio.

" Aglesya " Gumaman Lio di dengar Dea.

Dea berusaha mengingat nama tersebut, bukan nya ingat kepala nya malah terasa berdenyut, dan darah mulai mengalir keluar nyari hidung nya. Dea merintih kesakitan

" Berhenti menangis sia*an" Sentak Lio berteriak.

" To-long ini sa-kit sekali " Dea yang mendengar rintihan Dea pun segera berbalik dia melihat muka Dea yang sudah sangat pucat memohon agar dia menolongnya.

" Yah malah pingsan " Melihat tubuh Dea yang terkulai lemas.

" Bagaimna keadaan nya? " Tanya Lio memanggil dokter karena sudah lama Dea tak kunjung sadar.

Sebenarnya Lio tidaklah mengkhawatirkan Dea Lio hanya tidak mau mainan sakit lebih dulu oadahal dia belum sempat bermain.

" Nona tertekan dan mencoba memaksa mengingat sesuatu, tapi tak apa sebentar lagi akan sadar" Jelas dokter.

"Jadi dia beneran hilang ingatan? " Kata Lio

" Iya tuan saya harap tuan tidak memaksa nona mengingat sesuatu karena akan menyakiti nya" Dokter kembali menjelaskan.

Lio menanggapi nya dengan mengangguk" Saya sudah meresepkan obat dan vitamin untuk nona" Kata dokter menyerah kan obat pada Lio.

Di sebuah balkon kamar seseorang mendapatkan kabar baik untuk nya.

" Hhahhahaa, tanpa mengotori tanganku sudah ada yang rela melakukan nya" Ujarnya bicara sendiri.

Ya dia Amelia kontisa, begitu senang setelah mendapat kan laporan dari mata-mata yang dia taruh di mansion Andra, kalau sekarang istri Andra telah hilang.

" Mari kau dan pernah kembali wanita kampung " Ucapnya padahal Lia sendiri sudah menyiapkan segudang rencana untuk menyingkirkan Dea dari hidupnya Andra.

" Sebentar lagi sayang" Ujar Lia tak sabar ingin memiliki Andra, demi obsesi nya pada Andra Lia rela melakukan apapun itu termasuk membunuh seseorang.

" Kau terlihat senang? " Heran Ben ayah nya Lia.

" Iya dong yah ada seseorang yang mempermudah urusanku untuk mendapatkan Andra" Terang Lia.

" Bagus lah ayah turut senang "Ujar Ben, melihat anaknya terlihat normal jika penyakit tak kambuh.

Andra sudah mendapatkan titik lokasi di mana Dea berada sekarang.

" Bawa kelompok A " Perintah Andra segera menuju lokasi tersebut.

Kini Andra berada di tengah hutan setelah menempuh waktu beberapa menit mereka akhirnya sampai di tempat lokasi Dea berada. Mobil mereka tepat berhenti di depan gerbang rumah berlantai 3 tersebut.

"Buka gerbangnya! " Perintah Andra tanpa rasa takut.

" Siapa kalian? " Tanya para penjaga tersebut sudah mengarahkan senjata pada Andra beserta rombongan.

" Ingin ku buka dengan paksa atau baik-baik " Tekan Andra.

Mereka pun membuka gerbang tanpa perlawan setelah Andra memperlihatkan sesuatu tanda pada mereka.

" Apa kau lihat, untuk apa mereka datang kesini? " Bisiknya pasa penjaga lainnya.

" Aku harap ini bukan masalah, karena jika itu iya kita akan binasa " Sahut penjaga yang lain merwka jadi ngerumpi.

Di dalam ruangan Dea sudah sadar. Menyandarkan dirinya

" Aglesya" Kata Dea

" Ck, kau sudah mengingat nya bukan" Kata Lio.

Dea mengangguk , Aglesya adalah sahabat nya.

" Dan kau juga pasti mengingat ku? " Ucap Lio lagi.

" Ka Lio " Jawab Dea

" Good girl" Lio tersenyum miring.

" Kenapa kaka lakuin ini pada Dea ? " Tangan Dea.

" Gara-gara kau kembaranku adingku lesya satu-satunya pergi " Ujar Lio dengan penuh amarah. Menarik rambut Dea sampai kepala Dea mendongak ke atas.

" Bukan salah Dea ka , percaya sama Dea bukan salah aku ka, hikssss" Tangis Dea. Beberapa saat dia pingsan tadi Dea mendapatkan ingatan dari Dealova yang dulunya memang pernah hilang ingatan. Lio mengingat dengan jelas kata-kata terakhir yang di ucapkan ading nya lesya adalah Dea. Hingga saat itu Lio mengira Dea lah pelaku yang membuat adiknya pergi meninggalkan dirinya untuk selamat.

Lio tau kalau Dea lah sahabat Lesya, karena mereka sering bermain bersama.

" Dimana bos kalian? " Tanya Andra mengeluarkan aura nya membuat bawahan Lio merasa tercekik.

" Di-sana" Tunjuknya.

Tanpa basa basi mengetuk Andra langsung mendobrak pintu yang terkunci tersebut hingga hampir terlepas saking kuatnya.

"Ckk... Siapa yang berani mengganggu ku" Gerutu Lio dengan kesal. Lalu dia merasa tubuhnya tertarik dan terlempar.

Brukkkk

Arghhhh" Rintih Lio yang jatuh mengenai kursi.

" Siapa kau? " Ucap Lio yang belum melihat pelakunya.

Andra langsung membawa Dea kedalam pelukan nya.

" Lov, sayang " Panggil Andra pada Dea. Dengan tubuh yang bergetar Dea mengangkat kepala menyakinkan pendengar nya tak salah.

" Hiksssss Aan " Tangis Dea pecah melihat Andra dengan nyata mendekap nya. Dea membalas pelukkan Andra dengan kuat. Seolah mendapatkan kembali ke bebasannya.

" Andra? " Kata Lio terkejut melihat orang yang menarik dan membanting nya tadi adalah Andra sahabat nya sendiri.

" Iya ini aku " Jawab Andra.

" Kau? " Tunjuknya tak percaya melihat perlakuan Andra pada Dea.

" Dia istriku" Kata Andra menjelaskan.

" Tapi dia...

" Kau salah istriku tak bersalah sama sekali, dan yang salah itu kau yang tak pernah mencari tau dengan jelas" Potong Andra.

Fajar melemparkan sebuah flashdisk pada Lio setelah mendapat kode dari Andra.

" Apa ini? " Tanya Lio heran .

" Lihat kebodohan mu " Sahut fajar berani.

" Kau beruntung karena istri ku baik-baik saja" Ujar Andra pergi begitu saja dengan menggendong Dea membawanya pergi keluar.

Andra sedikit merasa lega karena Dea tak terluka sedikit pun.

" Maaf aku lalai jaga kamu " Sesal Andra.

Terpopuler

Comments

!M@m@#

!M@m@#

lanjutkan thor aku suka cerita nya/Good//Good/

2024-01-06

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!