Kelopak mata Dea bergerak-gerak ketika matahari pagi menyapanya, setelah beberapa saat Dea pun membuka matanya dan perlahan mengumpulkan kesadaran nya.
Dea merasa perutnya terasa tertimpa sesuatu yang berat, nampak sebuah lengan bertengger di sana . Dea melihat ke samping dapat di lihatnya di samping nya ada Andra yang masih tertidur pulas. Sebelum saat waktu subuh mereka berdua sebenarnya sudah bangun untuk melakukan ibadah wajib, tapi setelah nya mereka memutuskan untuk rebahan dan berakhir malah ketiduran.
Dea berbalik ke arah Andra tanpa memindahkan tangan Andra yang masih melingkar di perutnya, memandangi ke tampanan suami barunya tersebu.
" Definisi suami idaman" Batin Dea tanpa sadar tangannya bergerak mengusap pipi Andra dengan jari jempol nya.
Dea ingin bangun dari kasur, dia mencoba melepaskan tangan Andra , tapi sekarang malah Andra menarik tubuhnya hingga mereka saling menempel.
" Aan" Bisik Dea sambil mengelus tangan Andra membangunkan nya.
" 5 menit lagi lov biarkan aku mengisi tenanga dulu" Kata Andra dengan suara serak khas orang bangun tidur.
" Tapi Aan ini udah jam 7 aku udah janji sama Dean mau nganter dia ke sekolah" Ujar Dea.
Cup
Entah setan apa yang memasuki Dea hingga berani mencium Andra.
" Lepas dulu ya, aku mau siap-siap" Ucap Dea.
"Baiklah tapi kita mandi bareng " Kata Andra langsung bangun mengangkat Dea menuju kamar mandi.
" Yakkk! Aa..... " Teriak Dea
20 menit kemudian mereka keluar dengan muka Dea yang sudah mirip udang rebus, Dea sangat malu walaupun Andra menjelaskan bahwa mereka sangat sering mandi bareng, tapi kan sekarang jiwanya terisi Sadea. Dan untungnya mereka berdua benar-benar hanya mandi tanpa adanya adegan 21+ yang bisa membuat Dea jantungan karena jujur saja Dea belum siap. Mandi bareng saja membuat nya malu setengah mati apalagi di tambah bumbu percintaan.
Hari ini Dea memakai dress warna kujing dengan motif bunga berlengan pendek membuat nya semakin bersinar seperti matahari yang benar-benar cerah hari ini.
Setelah itu Dea menyiapkan baju Andra untuk di pakai ke kantor.
" Sini aku pasangin " Ucap Dea saat Andra ingin memasang dasi di. Lehernya.
" Makasih lov" Ucap Andra setelah Dea selesai memasang kan dasi. Andra mencium pucuk kepala Dea singkat lalu menggandeng nya keluar kamar.
Tap
Tap
Langsung suara kaki Andra dan Dea menuruni tangga sebenarnya mereka bisa saja memakai lift, tapi Dea sangat ingin turun melewati tangga , mereka berjalan menuju ruang makan, semua ternyata sudah berkumpul tinggal menunggu mereka saja lagi.
" Kiw kiw, pengantin baru telat bangun "goda Max.
" Pagi mom dad " Sapa Dean.
" Pagi juga sayang" Balas Dea mencium pipi Dean dengan gemas.
Para pelayan mulai melayani sang majikan.
" Biar aku saja " Tahan Dea saat seorang pelayan ingin mengambil nasi untuk Andra.
Dea merasa dia sudah biasa mengambil kan Andra.
" Ah ini mungkin jiwa Dealova yang asli" Batin Dea . .
Mereka senua yang ada di meja makan memandang ke arah Andra dan Dea. Ada pemandangan yang menyejukkan, kerena 2 sejoli itu tengah di mabuk cinta.
" Kiw kiw, rasa pengantin baru " Goda Max , membuat Dea jadi malu, sedang Andra ya seperti biasa hanya ada muka datarnya.
" Mommy" Panggil Dean
" Ya sayang" Jawab Dea.
" Dean juga mau minta ambilin" ucap Dean
" Khusus Dean biar mommy sendiri yang nyuapi " Kata Dea membuat Dean begitu senang.
" Yeee sayang mommy banyak-banyak" Ujar Dean.
" Aku juga ingin di suapi lo.. Awwww" Andra meringis karena mendapatkan cubitan dari Dea ynag tengah malu.
" Makan sendiri" Kata Dea.
" Tau lo bang, gak ingin umur " Ejek Max.
Sekolah Dean.
"Sekolah yang bener jangan bikin mommy repot ya boy" Pesan Andra pada Dean
" Siap daddy " Dengan tangan tanda hormat.
" Kamu juga hati-hati lov, bodyguard menjaga kalian dari jauh biar kamu gak risih " Pesan Andra
" Iya kamu juga hati-hati , jaga kata jaga hati" Balas Dea.
" Nanti pulang aku jemput " Ujar Andra membantu Dean turun dari mobil. Dengan gentleman membukakan Dea pintu mobil, sungguh sangat respect.
" Makasih, tapi gak perlu di jemput juga, kasian kamu nya nanti bolak balik lagi, biar aku minta jemput supir aja ya" Kata Dea.
" Tapi harus di iringi bodyguard, aku gak mau ada penolakan" Tegas Andra.
" Baiklah " Pasrah Dea, padahal dia sungguh malas diikuti para bodyguard nya Andra, nya walaupun ini semua untuk keselamatan nya sendiri.
" Ayo mom, dah daddy" Dean menarik Dea untuk masuk kedalam sekolah mengantar nya.
Setelah mengantar Dean masuk ke dalam kelasnya, Dea tidak langsung pulang Dea memutuskan menunggu Dean hingga waktu nya pulang,
Dea duduk di dekat ibu-ibu yang tengah berkumpul fi kursi panjang.
" Baby sister Dean mba? Tanya seorang ibu-ibu membuka suara.
" Cangkem mu bu, moso cantik gini di bilang baby sisters " Ibu yang lain menyahut.
" Iya toh bu ning raimu di pakai " Sahut ibu lainnya.
" Hehe Bukan, saya mamanya Dean " Jelas Dea pada mereka. De tak marah
" Kan apa saya bilang apa bu ning , wong saya tadi liat daddy Andra bukain pintu mobil buat mba ini" Timpal ibu.
" Maaf ya mba, saya kira daddy nya dean itu duda" Ujar ibu yang di panggil bu ning.
" Iya bu, wajar kalian gak tau ini pertama kalinya saya nganter Dean "
" Kok bisa mba, enak banget ya bisa nyantai di rumah tanpa mikirin nunguin anak" Kata bu ning.
" Bukan gitu, pasalanya dayangaty bangun dari koma 1 tahun terakhir " Jelas Dea menyahut.
" Pantesan daddy nya Dean aja yang nganter " Timpal ibu-ibu.
" Kue kukus, lapis india " ..
" Ehbtuh si ijah jualan, panggilin woy! " Teriak seorang ibu ingin membeli jualan ijah yang sedang lewat di depan sekolah Tk.
" Ayo mba beli, jual ijah enak semua, dan bersih kok" Ajak seorang ibu pada Dea.
Sekolah Tk Dean memang bertaraf internasional, semua kalangan bebas masuk, asal mereka mempunyai uang, dan otak anak mereka sendiri memenuhi standar sekolah.
Makanya ibu-ibu yang mengajak Dea berbicara tersebut, bisa dibilang dari kalahan bawah menengah, tapi mereka tak pernah membedakan.
Waktu pulang sekolah sudha tiba, para ibu-ibu menunggu anak mereka di depan kelas masing-masing.
" Dean kakinya kenapa sayang kenapa seperti pincang begitu? ' tanya Dea menghentikan langkah kaki Dean.
" Aku tidak pincang kok mom lihat ini" Jawab d Dean memperlihatkan cara jalannya yang terlihat normal.
Mata Dea menyempit tentu saja dia takkan langsung percaya pada putranya tersebut.
" Jangan bohong sama mama Dean, tunjukan pada mommy sekarang" Dea meraih pergelangan tangan Dean yang membuat Dean langsung gemetar.
" Dean baik-baik aja mom" Ucap Dean menunduk takut melihatmelihat raut wajah marah Dea.Bahkan Dean merasa mommy sebentar lagi akan mengamuk. Dea segera mendudukkan Dean di sebuah kursinya menyingkap celana yang tengah dikenakan Dean
" Bang**t siapa yang surah kelakukan ini pada kaki Dean? " Tanya Dea dengan nada marah tapi Dea bukan marah pada Dean, yang membuat Dea marah adalah orang yang telah membuat kaki putra tersayang menjadi lebam.
" Siapa yang sudah memukuli mu sayang'? " Tanya Dea pada Dean dengan amarah yang sudah membuncah.
" Dean gak sengaja jatuh mom" Terang Dean.
" Pembohong mommy gak mau punya anak pembohong" Tutur Dea.
"Jangan mom Dean minta maaf, jangan marahin Dean" Jawab Dean menahan tangisnya
Dea menarik nafas sebanyak mungkin berusaha melepaskan amarahnya sebaik mungkin, lalu memeluk Dean dengan lembut.
" Mommy tidak marah sayang, coba Dean jelaskan kenapa kaki Dean jadi begini? Mommy merasa sakit melihat putra kesayangan mommy terluka begini." Tanya Dea dengan lembut.
" Kata bu guru Dean nakal mom jadi Dean pantas di hukum" Jelas Dean.
" Sial*n aku saja tak pernah menghukum Dean sampai begini" Marah Dea. Langsung menghubungi Andra supaya cepat datang kesekolah nya Dean.
10 menit kemudian Andra pun datang.
" Ada apa lov kamu terluka? " Tanya Andra dengan nafas ngos-ngosan selepas habis berlari menyusul Dean dan Dea yang tengah menunggu.
" Bukan aku tapi anak kita " Ucap Dea dengan muka sesedih mungkin.
" Kenapa boy? " Tanya Andra yang melihat Dean menangis di pelukan Dea.
" Lihat kakinya" Suruh Dea.
" Ke-kenapa siapa yang melakukan ini" Ucap Andra emosi.
" Padahal tadi pagi waktu aku memandikan Dean tak ada luka sedikit pun. Hikss" Tangis Dea sedih si sertai marah.
" Katanya Dean gurunya yang memukulinya karena alasannya karena Dean nakal, padahal putra sangat baik begini" Jelas Dea.
" Kamu bawa Dean ke rumah sakit duluan ya nanti aku susul " Jar anterin istri sama anakku" Suruh Andra pada fajar asisten pribadinya.
Setelah mengantar Dean dan Dea ke mobil Andra pun masuk kembali kedalam sekolah Dean. Andra menuju ruangan kepala sekolah
Sesampainya disana Andra langsung menggebrak meja dengan kerasnya, menatap sinis guru-guru yang ada disana.
" Se-selamat datang tuan Andra ada hal yang membuat anda mendatangi kantor kami" Ucap Kepala sekolah dengan gugup.
" Siapa guru yang hari ini di tugaskan mengajar di kelas anakku? " Tanya Andra.
" Maaf itu saya tuan apa. Ada masalah apa Dean terluka? " Tanya seorang guru perempuan dengan selembut mungkin. Mencoba menarik perhatian Andra.
Andra menatap perempuan tersebut dengan tatapan dingin, lalu menyeringai kecil.
" Anakku terluka" Kata Andra.
"Terluka? "
" Ya"
" Mun di terjatuh tuan "
bnya.
" Terjatuh ya......
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 51 Episodes
Comments