Flashback
Beberapa tahun yang lalu, dua orang gadis yang sudah bersahabat dari masuk sekolah menengah pertama, mereka sedang duduk di bangku taman.
" Tara....... " Seorang gadis mengeluarkan kue bolu berhias cantik.
"Ayo De, tiup lilinnya " Pinta gadis itu pada temannya.
Ya mereka berdua adalah Dealova dan Aglesya. Kali ini Lesya membuat surprise ultah sederhana untuk sahabat Dealova.
"Ya ampun gue gak nyangka lo bakalan suprise gue, ngapain repot-repot sih Les" Ujar Dea. Tak enak setiap tahun di bulan yang sama sahabat nya ini lah yang selalu memberinya kejutan ultah. Namun dia juga tak pernah menolak pemberian dari sahabat tersebut.
" Gak repot kok tinggal beli kue doang kali "jelasnya.
" Kebiasaan udah tiap taun gue bilang gak perlu " Tolak Dea.
" Ya gak bisa lah khusus ini mana bisa di skip " Balas Lesya.
Setelah perdebatan kecil, Dea pun mulai meniup lilin yang terletak di atas kue tersebut. Sambil mengucapkan harapannya dalam hati.
"Semoga gue ketemu orang kandung gue" Batin Dea.
Kue tersebut habis mereka makan berdua, setelah nya mereka pun pulang dengan berboncengan. Namun di tengah perjalanan motor yang mereka naiki sengaja di serempet beruntung mereka berdua tak terluka sama sekali, tapi walaupun tidak terluka tubuh mereka tetap merasakan sakit akibat benturan dan mobil tersebut berhenti di depan mereka.
" Hhahahhaha, si dua cupu" Tawa gadis 4 gadis yang baru saja keluar dari mobil.
" Kayaknya gue kurang kenceng Bjirr" Ujar salah satu gadis tersebut.
" Seperti nya " Harus kita bikin mereka paling gak ya koma lah" Sahut teman nya yang lain.
" Metong aja gimana" Sahut gadis lain.
"Lo harusnya sekolah tadi Mel, ada berita heboh gue baru aja ingat" Kata gadis tersebut.
" Apa? " Tanya nya di panggil dengan sebutan Mel.
" Shaka ketua osis nembak si Lesya cupu bjirrr gila gak tuh" Jelasnya.
" Apa!" Ujar nya menggeram menatap Lesya.
" Kok bisa tau? " Tanya temannya yang lain.
" Bisa lah, lo pada gak liat grup sekolah lagi panas- panasnya" Jawabnya.
" Tapi kalau di liat si Lesya emang cantik cuma ketutup kacamata aja" Kata teman dari gadis tersebut yang terhilang paling bodoh.
" Malah muji si cupu bangsul "
" Gue bicara fakta " Sahutnya.
" Mata lo katarak"
" Yeee mana ada cuma plus gue, lo kali" Balasnya.
Dea dan Lesya berdiri dari aspal.
" Lo gak papa kan Les? " Tanya Dea. Meneliti badan Lesya.
" Aman , kalo lo? " Tanya balik Lesya.
" Sama " Jawab Dea membangunkan motornya yang terjatuh.
" Jadi lo Terima Shaka? " Mendadak Seorang gadis mencengkram pipi Lesya.
" E-nggak ka " Jawab Lesya takut.
" Halah sok nolak, padahal merasa seneng kan lo! "
" Bawa nih 2 cupu " Perintah nya pada ke tiga temannya.
Dea dan Lesya pun di masukkan ke dalam mobil secara paksa.
" Buat apa lo bawa mereka mel? " Tanya salah satu gadis tersebut.
" Kasih ke mami, lumayan uangnya buat beli tas baru" Jawabnya.
" Tumben otak lo encer" Puji temannya.
" Cair -cair " Kata temannya yang lain mengipas-ngipas seolah tengah memegang uang tak sabar mendapatkan uang.
" Ayo keluar "ujarnya menarik paksa Lesya dan Dea setelah mobil mereka terparkir di depan sebuah club.
Tubuh Dea dan Lesya gemetar setelah melihat kemana mereka akan di bawa, tanpa sepengetahuan mereka Lesya menekan tombol di jam tangan nya, memberi tahu seseorang kalau sekarang dia tengah dalam bahaya.
Mereka berdua di bawa ke sebuah kamar, di paksa mengganti pakaian mereka dengan pakaian mini kurang bahan . Tapi Dea dan Lesya berontak, mereka berusaha melarikan diri. Dea menarik tangan Lesya membawanya keluar.
Dalam hati Dea dan Lesya menaruh dendam besar pada ke empat gadis yang menjualnya.
Mereka berdua sudah berlari sekuat tenaga tapi tetap saja anak buah mami dapat mengejar mereka dan kembali tertangkap.
Dea dan Lesya di masukkan ke sebuah kamar dan di sana sudah ada 4 orang pria paruh baya yang tengah menunggu mereka memberi kan pelayanan.
" Dea gue takut " Ucap Lesya. Sembari berharap bantuan segera datang menyelamatkan mereka berdua.
" Lo tenang ada gue " Menarik Lesya berlindung di belakang nya.
" Ayo cantik kemari " Kata pria paruh baya tersebut. Seorang pria menarik Lesya.
"Hikssss lepas.... "
" Jangan, jangan" Lesya menangkis tangan yang berusaha menjamah tubuhnya. Begitu pula Dea. Entah keberanian dari mana Dea sudah memukul kepala pria yang berniat melecehkan nya menggunakan botol kaca yang ia ambil di atas meja hingga pecah.
Prangggg
Aaarghhhhh
Teriak pria yang terkena pukulan dari Dea. Tanpa ragu Dea menusuk belakang pria yang sudah menindih Dea menggunakan pecahan dari botol tadi.
" Beraninya kau" Marah seorang pria melemparkan sebuah botol tepat mengenai kepala Lesya, hingga mengeluarkan darah.
" Sya lo berdarah, tua bangka kepar*t" Marah Dea langsung menyerang pria tersebut bersenjatakan pecahan dari botol kaca. Hingga mereka tergeletak namun mereka tak mati.
" Ayo sya kita kabur " Kata Dea. Membuka pintu menggunakan kunci yang dia ambil pada pria paruh baya tadi.
" Ayo Sya, lo pasti kuat" Dea menyemangati Lesya yang terlihat lemah karena pendarahan di kepalanya. Dea memapah Lesya menuju pintu samping yang kebetulan tak ada penjaga.
Suara langkah kaki cepat mendekat ke arah mereka membuat jantung keduanya berdetak kencang.
" Mau kabur kemana kalian! " Suara teriakan menggema di lorong tersebut tepat saat Dea hendak membuka pintu.
" Gawat kita ketahuan " Kata Dea.
" Lari Sya biar gue yang hadang mereka lo cari pertolongan " Suruh Dea mendorong Lesya keluar. Sementara dia sekuat tenaga menghadang dua pria yang mengejar mereka.
" Enggak De gua gak mau ninggalin lo" Kata Lesya.
" Gue mohon Sya jangan bikin pengorbanan gue sia-sia" Pinta Dea berharap Lesya selamat.
" Lari Sya" Teriak Dea.
Lesya berlari sekuat tenaga sambil menangis walaupun tubuhnya sudah melebihi batas.
" Tunggu gue Dea, gue bakal cari pertolongan " Kata Lesya disela larinya.
Brukkkk.
Lesya terjatuh setelah tubuhnya bertabrakan dengan seseorang.
" Lesya " Kata orang tersebut langsung membawa Lesya ke dalam pelukan nya.
"Kamu kenapa Sya? " Raut sedih pemuda tersebut melihat kondisi Lesya.
" Sya ga-k kua-t lagi hah hah. " Ucap Lesya terpotong-potong.
" Gak gak kamu kuat de " Katanya menggendong Lesya hendak membawanya ke rumah sakit melihat kepala Lesya yang terus saja mengeluarkan darah.
" A-aab-ang, de...
" Iya de" Potong nya.
" Dea " Ucap Lesya berharap kaka mengerti bahwa dia menginginkan abang kembaran nya Lio menolong sahabat nya.
Dea kata terakhir yang Lesya ucapkan hingga nafas terakhir nya,Lesya meninggal akibat pendarahan di kepala nya. Dari perkataan Lesya Lio menyimpulkan bahkan Dea lah yang membuat Lesya kehilangan nyawanya tanpa menyelidiki yang sebenarnya, itulah awal kesalahpahaman antara Lio dan Dea.
Sementara Dea setelah berhasil melarikan diri dari kejaran anak buah mami walaupun sempat tertangkap tadi tapi kini Dea malah berakhir di sebuah kamar dengan seorang pria yang entah siapa.
Dan pria tersebut ternyata adalah Andra, dia di jebak salah satu temannya menggunakan obat perangsang agar meniduri salah satu jalang di sana namun malah berakhir menodai Dea yang kebetulan lewat disamping Andra. Andra yang tak tahan pun langsung menarik ke salah satu kamar.
Setelah bangun Andra sadar bahwa dia telah menodai Dea dan berniat bertanggung jawab.
" Aku akan menikahi mu " Kata Andra yang melihat Dea duduk termenung dengan pandangan kosong. Kabar Pernikahan Andra dan Dea pun di sambut penuh gembira oleh keluarga besar Andra, mereka begitu senang mendengarnya . Karena awalnya mereka mengira bahwa penyuka batang, bagaimana tidak berpikir begitu, baru saja mami Luna mamanya Andra membuat rencana kencan buta untuk anaknya balum terlaksana Andra sudah menolak nya. Dea begitu terpukul mendengar kabar kematian Lesya sahabat, padahal mereka sudah berusaha sekuat tenaga, tapi ternyata Lesya menyerah. Andra membawa Dea tinggal di luar negeri, Dea sudah bercerita segala pada Andra, dan Andra berharap Dea bisa melupakan kejadian tersebut. Kesalahan Andra pada Dea berbuah hasil lahirnya seorang bayi laki-laki. Dan 1 tahun yang lalu mereka bertiga kembali lagi, tapi baru saja kembali Dea malah mendapat musibah yang mengakibatkan dia koma selama 1 tahun terakhir.
Flashback off
Lio tersadar di dinding penuh rasa bersalah, setelah dia melihat isi flashdisk yang di berikan fajar padanya kemarin. Flashdisk tersebut berisi rekaman kenapa siapa yang membawa dan membuat kembaran nya Lesya meninggal dunia
" Maaf sya abang salah" Lio mengusap mukanya yang sudah di penuhi lelehan air mata. Menyesal tentu saja, harusnya dia menyelidiki lebih dulu tapi dia malah menyimpulkan nya sendiri berakibat kesalahpahaman. Lesya pasti sangat marah jika tau ' pikirnya.
" Lesya sabar ya abang bakal beri mereka balasan yang sama seperti mereka lakukan pada kamu dan Dea" Tekad Lio dia sudah tau siapa saja orangnya.
" Sudah cukup kalian hidup dengan tenang " Ucap Lio penuh dendam.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 51 Episodes
Comments