Malam yang seharusnya menjadi jam istirahat waktu nya bermimpi indah , tapi tidak untuk kediaman Xilyan , karena putri menantu kesayangan mereka sudah di temukan.
Mereka harap cemas menunggu kedatangan Andra dan Dea, sebelum nya Max sudah menghubungi mereka kalau dirinya Andra serta Dea kembali ke kediaman, Max juga menyuruh mereka memanggil Ken dokter pribadi keluarga mereka, mami Luna yang terlanjur panik bergegas menelpon Ken untung Ken langsung mengangkat panggilannya, dan langsung berangkat ke mansion Xilyan.
" Andra kenapa lama sekali pi? " Tanya mami Luna sedari tadi berjalan mondar-mandir tak tenang.
" Sabar mi mereka lagi di jalan " Ujar Jaehan. Saat ini mobil Andra sudah sampai di depan mansion dan mereka segera masuk saat pagar telah terbuka, bukan sembarangan orang yang bisa masuk karena masuknya menggunakan akses kartu jadi hanya yang mempunyai kartunya lah bisa masuk kedalam.
Dari dalam mansion terdengar beberapa mobil datang.
" Tuh mereka datang " Ucap appa Lee.
" Ayo mba kita keluar " Ajak mamah Lena.
" Iya Len"
Fajar memabukkan pintu mobil, Andra pun keluar sambil menggendong Dea. Kini mereka semua sudah berada di kamar Andra.
," An gimana keadaan Dea? " Tanya mami Luna.
" Tenang mi, biar dokter periksa dulu" Sahut papi Jae.
" Misi ya Ken periksa kaka ipar dulu" Kata Ken.
" Kaka ipar gue kali, ka Dea aja tuaan lo beg* " Sahut Max.
Setelah memeriksa Dea dan menyuntikkan obat, membuat Dea langsung terlelap tidur.
" Nyonya muda baik-baik saja, tapi mungkin nanti saat bangun nyonya muda akan merasakan pusing atau sakit pada kepalanya , karena ingatan nyonya seperti kembali walaupun tidak banyak, jadi saya menyarankan nyonya muda untuk istirahat dan jangan beraktivitas berlebihan dulu " Jelas dokter Ken kembali profesional.
Semua keluarga pun mengangguk mengerti mendengar penjelasan dari Ken, sementara Andra cuek karena dia sibuk menatap wajah istri nya yang hilang beberapa waktu yang lalu.
Kerena sudah tidak ada yang penting lagi, Ken pun pamit , dia juga masih capek dan mengantuk, mana nanti paginya Ken ada jadwal operasi jadi dia harus punya banyak tenaga.
" Saya pamit nyonya , tuan" Pamit Ken.
" Terima kasih ya Ken" Kata mereka.
" Putri mami gak ada luka kan? " Tanya mami Luna pada Andra.
" Gak ada mi" Jawab Andra, mata tak lepas memandang Dea yang terlelap.
Andra merasa Lio beruntung tidak melukai Dea bukan tidak cuma belum saja, andai jika Andra telat sedikit mungkin Dea sudah terluka dan Lio juga akan berakhir di tangan Andra.
" Syukur lah" Ucap mamah Lena.
"Mami, papi, appa sama mamah beristirahat lah, Dea biar Andra yang jaga" Ukar Andra menyuruh para orang tua istirahat karena mereka semua terlihat sama lelahnya.
" Baiklah kalo ada apa-apa panggil kami son" Kata appa Lee.
" Nee appa " Ucap Andra.
Setelah mereka semua pergi Andra membersihkan diri nya dan berganti pakaian. Andra keluar sebentar masuk dan masuk kekamar dean yang berada tak jauh dari kamar nya.
" Kev panggil Andra pelan membangun kan Kevano yang tertidur di samping Dean.
" Kaka ipar udah ketemu " Bisik Kev pelan.
" Udah, makasih ya jaga Dean " Kata Andra pada adiknya.
" Oke bang" Kev bangun ingin kembali ke kamar nya langkah terhenti.
" Eh, tadi gue bilang kalo lo sama kaka ipar pergi dinner sama Dean " Ujar Kev memberi tahu Andra.
" Iya, besok motor baru lo ada di garasi " Ucap Andra.
" Wah tengkyu bang ssering-sering gue mah gak masa lah jadi baby sitter" Senang Kevano. Berjalan keluar kamar.
" Mimpi indah boy" Andra mengecup kepala Dean, menyelimuti Dean lalu kembali ke kamarnya.
Pagi yang cerah, secerah mata memandang para kumpulan kaum adam yang tampan. Badan Dea sudah terasa enakan.
"Kemana Lov " Tahan Andra menarik Dea ke dalam dekapan nya saat Dea hendak bangun.
" An, aku mau nyiapin Dean sekolah " Ujar Dean berusaha melepaskan diri dari Andra.
" No hari ini kamu gak boleh kemana-mana, Dean biar sama mba Tika" Tak ingin di bantah.
" Tapi aku udah gak papa luka juga enggak" Jelas Dean.
" Nurut lov" Pinta Andra pada Dean dengan lembut.
." Iya tapi lepas dulu aku sesak" Kata Dea langsung bangun setelah Andra melepaskan pelukan nya.
" Kamu kenal dengan pria yang menculik kamu semalam? " Tanya Andra meyakinkan apa ingatan Dea benar sudah kembali.
" Iya ka Lio, kaka nya Lesya " Jawab Dea.
"Jadi kamu udah ingat lagi? " Tanya Andra.
" Emm, sedikit " Kata Dea, tak enak.
" Apa aja yang kamu ingat lov? " Tanya Andra harap-harap cemas.
" Lesya,aaaaa hiksss Lesya, mereka membunuh nya, hiksss Lesya, tolong aku hikssss mereka jahat" Dea berteriak ketakutan, dengan kedua tangan dan tubuh yang gemeter.
" Shit.... Trauma kamu kembali" Batin Andra. Sungguh Andra menyesal bertanya pada Dea.
" Hei Lov ini aku, Hei sayang nya Aan" Memeluk Dea susah payah karena Dea memberontak.
"Hikss Hiksss, sana pergi, jangan menyentuh ku. " Hati Andra merasa sakit melihat Dea menolak disentuh nya.
" Aaaaa pergi hiksss pergi " Dea berteriak ketakutan. Kilasan ingatan malam itu kembali membuat Dea trauma di tambah dengan kabar kematian sahabat membuat semakin terpuruk.
Andra mengambil telpon nya menghubungi Ken.
" Ke mansion cepat. " Ujar Andra.
" Astaga gue baru aja duduk abis op..
" Trauma Dea kembali "ucap Andra tanpa mendengar jawaban dari Ken Andra mematikan sambungan telponnya .
Ken yang baru saja duduk pun kelimpungan di buatnya.
" Ini pak kopi anda "ujar salah satu perawat mengantarkan Ken kopi padahal Ken tidak memesannya sama sekali.
" Minum saja sendiri" ujar Ken berlari keluar ruangan.
" Pak Ken selalu menghindari aku " Kesal perawat tersebut.
Kedatangan Ken dengan tergesa-gesa membuat panik keluarga yang belum tau.
" Ada apa Ken pagi? " Tanya mamah Lena.
" Trauma Dea " Sahut Ken sambil berlari menuju kamar Andra dan Dea. Membuat meraka semua yang ingin bersiap sarapan panik menyusul Ken ke atas.
" Mommy mommy kenapa oma?" Tanya Dean.
" Mommy lagi sakit sayang" Mami Luna menjelaskan.
" Dean mau liat mommy " Ujer Dean dengan mata berembun.
" No Dean kan harus berangkat sekolah Dean lupa ya hari ini Dean masuk sekolah baru " Kata mami Luna.
" Tapi mommy "
" Dean gak mau kan liat mommy sedih karena Dean bolos sekolah "
" Gak oma " Jawab Dean.
" Kalau gitu Dean berangkat ya di temanin mba tika, nanti pulang sekolah baru liat mommy " Ujar mami Luna.
" Baik oma " Kata Dean melanjutkan sarapan. Setelah itu berangkat sekolah.
"Semoga mommy cepat sembuh" Batin Dean.
Ken masuk ke kamar dengan tergesa-gesa dan Andra langsung menyuruhnya memeriksa Dea. " Cepat Ken" Ucap Andra dingin.
Dea memberontak saat Ken hendak memeriksa, ken pun langsung menyuntik kan obat penenang, dan tak lama terdengar suara parai dari Dea setelah nya Dea tak sadarkan diri.
Andra langsung membawa Dea ke dalam pelukan nya.
" Bagaimana kondisi nya? " Tanya Andra dengan nada khawatir.
"Kondisinya kurang baik, karena tindakan yang membekas di ingatan nya, jika terpicu itu akan membuat nya merasakan dan teringat" Jelas Ken.
" Harus kah kita kembali membuat nya hilang ingatan? " Tanya papi Jae
" Bisa saja tuan tapi seperti sekarang ingatan nya akan kembali lagi seiring waktu" Jelas Ken
" Lakukan saja aku tak ingin Dea merasakan sakit " Ujar Andra.
" Kalau gitu saya pulang dulu mengambil obatnya" Ujar Ken pamit.
Beberapa jam Dea pun kembali sadar, karana efek obatnya sudah habis.
Kenapaa tubuh ini tidak bisa di kendalikan tadi? " Pikir Dea
,"Apa ini reaksi dari tubuh asli Dealova? "
" Separah itukah traumanya"
Di samping Dea nampak seorang pria dengan ukiran wajah yang tercetak sempurna. Orang yang di pandanginya pun tahu kalau dirinya sedang di pandang dengan intens.
"Puas memandangi wakahku Lov.. HemmHemm? " Tanya nya dengan suara serak khas orang bangun.
Dea yang di tanya pun terkejut tangan nya refleks menampar pipi orang yang di depannya.
Plakkk.
" Aawwwwss sayang kenapa aku di tampar? " Tanya Andra meringis , padahal tidak terasa sakit sama sekali Andra saja yang lebay.
" Aan buat kaget " Kesal Dea.
" Maaf ya Lov" Ucap Andra agak memelas.
," Baiklah lain kali jangan gitu lagi" Kata Dea.
Andra heran dengan sikap Dea yang seperti tak terjadi apa-apa? Padahal Ken belum memberikan obat penghilang ingatan pada Dea.
Karena penasaran Andra pun menanyakan nya.
" Lov kamu ingat kejadian tadi? " Tanya Andra.
" Emang ada apa? " Tanya Dea bingung.
Tidak seperti dulu Dea akan kembali mengamuk, tapi itu bagus menurut Andra dia akan menanyakan ini nanti pada Ken.
" Tidak ada lebih baik kita makan ? Ini sudah hampir siang kamu belum sarapan" Kata Andra mengalihkan pembicaraan .
" Apa!, aku kesiangan, Dean pasti sedih aku gak nganter sekolah " Ujar Dea.
" Nanti kita jemput bersama ya" Bujuk Andra
" Dea sayang ka.... "
" Kamu mau coba ini Lov" Potong Andra.
"Jangan menanyakan kejadian tadi" Kata Andra pada mami Luna tanpa suara.
" Ada apa mi? " Tanya Dea penasaran.
" Kalian kesiangan pasti kecapean habis bikin adik buat Dean kan? " Ujar mami Luna mengalihkan pembicaraan.
Uhukk uhukk
Dea tersedak mendengar perkataan mami Luna, pipi pun langsung merah merona.
" Mami! " Kesal Andra
" Kayanya kita bakalan dapat cucu lagi mba" Sahut mamah Lena yang baru datang.
" Mah , mi udah jangan goda Dea " Kata Andra. Tak tahan melihat Dea yang sedang blushing Andra jadi ingin menerkamnya.
" Apaan bikin bayi, ngerasain juga belum" Batin Dea.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 51 Episodes
Comments