" LEPAS! "Dea berontak .
" Akhirnya kita ketemu baby" Kata pria yang mencengkram tangan Dea.
"Sakit" Pria tersebut melihat Dea kesakitan segera melepaskan cemilan tangannya pada tangan Dea yang memerah, akibat ulahnya sendiri.
" Maaf Dea aku gak sengaja" Saat pria tersebut ingin memegang tangan Dea, Dean segera menarik tangannya menjauh dari jangkauan pria tersebut.
" Siapa kamu? Tanya Dea. Bingung merasa asing pada pria di depannya.
" De aku aku Ivan kamu lupa? Tanyanya.
Grep .
" Aku kangen banget sama kamu Dea " Kata Ivan memeluk Dea.
" Lepas aku gak kenal sama kamu" Dea berontak.
Mendengar nama Ivan membuat Dea meringis kepalanya berdenyut sakit perlahan cairan merah keluar dari hidung.
" Dea kamu berdarah " Ujar Ivan khawatir.
Sekilas Dea mengingat siapa Ivan , dia adalah mantan Dea sewaktu mereka masih sekolah di SMA, saat itu Dea memergoki Ivan sedang indehoy dengan adik kelasnya di apartemen nya Ivan yang saat itu juga Dea langsung memutuskan hubungan keduanya.
" Minggir lo dasar bajing*n " Marah Dea setelah tau siapa pria di depannya tesebut,
" Dengerin aku dulu Dea " Keukeuh Ivan. Dea mengusap darah yang keluar dari hidungnya.
"Ivananjing " Kesal Dea kepala jyanterasa sakit sekarang akibat ingatan yang masuk secara mendadak.
" AKU BILANG LEPAS kita sudah gak ada hubungan lagi SIA*AN!!" Dea mencoba melepaskan tangannya dari Ivan sekuat tenaga hingga terlepas, Dea yang tak bisa menyeimbangi tubuhnya , membuat Dea oleng dan tubuhnya terbentur ke dinding.
" Awwwsss" Rintihan Dea .
" Dea kamu gak papa kan? Mana yang sakit? Tanya Ivan khawatir. Dea mendorong tubuh Ivan lalu menendang aset pria tersebut membuat Ivan mengaduh kesakitan.
Hal itu di manfaatkan Dea untuk keluar dari sana, dan menemui Andra, perasaan emosi serta takut yang Dea rasakan tadi, sontak hilang setelah melihat Andra, dengan sisa tenaga yang Dea miliki Dea berlari ke arah Andra. Lalu menubruk tubuh kekar sang suami .
Andra awalnya merasa kaget, setelah dia juga membalas pelukan Dea. Andra sedikit bingung dengan tingkah aneh Dea yang biasa nya malu bermesraan di depan umum.
"Aan" Bisik Dea.
" Hemmm" Dehem Andra mengusap punggung Dea.
Tubuh Dea terasa lemas hingga pada akhirnya Dea jatuh pingsan di pelukan Andra.
" Astaga lov kamu berdarah " Panik Andra melihat jejak darah dari hidung Dea yang baru sempat ia lihat.
" Siapkan mobil cepat " Ujar Andra pada pengawal nya.
Segera Andra menggendong Dea ala bridal style berlari ke parkiran mobil mereka. Membawa Dea menuju rumah sakit terdekat.
Di sisi rumah sakit Andra menunggu Dea dengan rasa kekhawatiran sedangkan Dea masih di tangani oleh dokter di dalam ruangan tersebut.
" Andra gimana kondisi Dea? "Tanya mami Luna yang datang bersama papi Jae. Karena mamah lena dan appa lee sedang keluar negeri karena ada perjalan bisnis.
"Masih di tangani dokter mi" Jawab Andra.
" Anak-anak di rumah gimana ? " Tanya Andra.
." Mereka sedang pada tidur tadi mami udah pesan sama mba Tika " Jawab mami Luna menjelaskan.
" Kenapa Dea jadi begini Andra? " Tanya mami Luna lagi.
" Andra juga gak tau mi, setelah Dea kembali dari toilet ada yang aneh" Jelas Andra.
" Kamu harus cari tau son" Suruh papi Jae.
" Iya anak buah Andra lagi nyelidiki, Andra lalai jaga Dea "sesal Andra.
" Dokter gimana ke adaaa istri saya? " Tanya Andra setelah melihat dokter. Keluar dari ruangan tersebut.
" Apa pasien mengalami amnesia? " Tanya dokter
" Iya dok benar beberapa waktu lalu putri kamu kecelakaan dan sempat mengalami koma selama satu tahun dan saat dia sadar dia mengalami amnesia " Jawab mami Luna menjelaskan
" Jadi mimisan pada pasien tadi karena pasien berusaha dan memaksa mengingat memori nya, hingga mengakibatkan hal tersebut" Jelas dokter. Mereka terdiam mendengar penjelasan dari dokter.
Saat ini Andra masih dengan kegiatan yang sama sedari tadi yaitu memandang wajah Dea. Tak lama Andra melihat tanda-tanda kalau Dea akan segera sadar, Andra pun bergegas menekan tombol yang berada di samping brnakar.
Dokter pun datang dan memeriksa Dea.
" Gimana keadaan istri saya dok? " Tanya Andra .
" Pasien saat ini baik- baik saja, bahkan sangat baik setelah habis cairan infus sudah bisa pulang" Kata dokter menjelaskan.
" Baik dokter Terimakasih banyak " Ucap. Andra , sang dokter hanya tersenyum mengangguk , lalu kemudian pergi.
Grep.
Andra memeluk tubuh Dea dengan erat seolah seperti sudah lama tidak bertemu.
" Kekencengan Aan" Ucap Dea tersenyum walaupun begitu dia juga membalas pelukan Andra.
" Jangan sakit lagi aku takut " Manja Andra terus saja memeluk Dea. Membuat Dea terkekh gemas.
" Aku serius sayang" Ujar Andra.
" Iya iya sayangku" Kata Dea.
" Siapa yang bikin sakit Lov? " Tanya Andra. Dea pun terdiam ia harus bilang apa pada Andra.
" Kalau kamu gak mau cerita aku bisa cari tau sendiri" Batin Andra.
" Gak papa kalau gak mau cerita " Ucap. Andra.
" Maaf ya" Ucap Dea lalu memberikan 1 kecupan di pipi Andra.
Cup
Tentu saja kecupan saja mana cukup untuk Andra. Saat Andra ingin mencium Dea. Tiba-tiba pintu kamar terbuka hal itu langsung membuat menggeram kesal dan ternyata yang masuk adalah mami Luna serta papi Jae, mau marah pun Andra mana bisa.
" Dea udah baik kan sayang, ada yang sakit bilang sama mami" Mami Luna memandang Dea dengan raut khawatir yang membuat Dea langsung tersenyum manis.
"Dea baik-baik aja mi kata dokter juga Dea udah bisa pulang kalau infusnya sudah habis" Ujar Dea membuat mereka menghembuskan nafas lega.
Di mansion
Dean menahan kantuknya sambil menonton kartun di TV besar di depannya, sekarang setelah bermain Dean dan Asya menonton kartun bersama.
Asya sudah terlelap beberapa menit yang lalu dengan tangan yang memeluk lengan Dean. Dean melirik jam dinding sudah menunjukkan. Pukul setengah 4 , tapi mommy nya dan daddy nya belum juga pulang.Padahal Dea berkata tadi pada Dean kalau dia hanya pergi sebentar.
Karena Dean tak kuat lagi menahan kantuknya akhirnya Dean pun perlahan tertidur juga. Sekarang kedua bocah kematian itu tertidur pulas.
Sore hari nya Dea sudah di perbolehkan pulang karena cairan infus nya sudah habis.
Sesampainya di mansion Dea di sambut dua bocil dengan penuh semangat. Yang mereka tunggu sedari tadi.
" Mommy mana pesanan Asya" Pinta Asya berlari menghampiri Dea.
" Mommy sakit? " Khawatir Dean melihat Dea berwajah pucat.
" Mommy cuma kecapean sayang " Jawab Dea.
" Kalau gitu mommy harus istirahat banyak kata bunda biar cepat sembuh " Sahut Asya.
" Iya Asya" Ucap. Dea.
" Mommy istirahat dulu ya , kalian lanjut main, nanti kue nya di antar mba Tika " Suruh Dea.
Andra kini sudah menggendong Dea menuju kamar mereka karena Dea mengeluh badan lemas tadi.
Andra membaringkan Dea ke kasur mereka.
," Aku ganti baju dulu" Ujar Andra.
Setelah Andra kembali Andra mendapati kalau Dea sudah tertidur. Andra mengusap kepala Dea yang sudah tertidur pulas.
" Cepat sembuh sayang , aku pergi dulu sebentar" Pamit Andra pada Dea.
" Kemana son? " Tanya papi Jae, melihat Andra yang ingin keluar.
" Mengurus tikus pi, Andra titip Dea " Ucap Andra.
Pintu ruangan terbuka dan menampilkan Andra yang masuk ke arah mereka yang berjaga.
Mereka menundukkan kepala saat bos mereka berada di depan.
" Selamat datang tuan muda " Sapa mereka.
" Gimana? " Tanya Andra.
" Kami sudah mengamankan nya tinggal menunggu instruksi dari anda tuan" Andra mengangguk. Andra lalu berjalan masuk melihat pelaku pengganggu istrinya, untuk memberinya pelajaran. Sudah lama seperti nya Andra tidak menghajar orang, otot-otot nya sekarang perlu pemanasan.
"Ivander Caltex, right? " Tanya Andra dengan suara rendahnya.
," Tuan Andra " Ivan terkejut membuat seringai di sudut bibir Andra.
" Kau mengenal ku juga rupanya" Kata Andra.
" Apa salah saya tuan? " Tanya Ivan dengan nada takut, siapa yang tidak takut jika berhadapan dengan seorang Andra villian nya di dunia bisnis.
" Kau menyentuh milikku Dea istriku, she's fucking mine, bastard " Desis Andra ( dia milikku brengs*k) .
Ivan membulat kan matanya mendengar ucapan Andra, jadi pria dia hadapannya ini adalah suaminya Dea, Ivan memang tau kalau Dea sudah menikah yang tidak dia tau adalah siapa suaminya Dea, Ivan tak menyangka kalau Dea meliki suami seseorang yang berpengaruh. Jika dia tau dia takkan berani mengusik Dea lagi meskipun sejujurnya dia masih ingin kembali bersama Dea.
" Kaget! " Sinis Andra.
" Sa-ya minta maaf tuan " Ujar Ivan.
" Terlambat " Tukas Andra tersenyum miring.
Dor
Dasah menciprat ke kemeja Andra ketika ia menembak kepala Ivan,ia tersenyum miring melihat tubuh kaku Ivan, Andra tak ingin membuang waktu, untuk menyiksa Ivan sat set mati. Karena Andra tak ingin meninggalkan Dea terlalu lama.
" Kalian bereskan sisanya kasih saja tubuhnya pada Lion" Perintah Andra pada bawahannya.
Toh juga Andra tau orang tua nya si Ivan takkan mencari anak jika hilang sekali pun karena Ivan adalah anak haram di keluarga mereka. Selepas itu Andra kebersihkan dirinya agar bau amis darah tak tercium lagi dan Andra juga mengganti pakai nya dengan yang lain. Kemudian keluar dari sana kembali ke mansion dia takut Dea bangun tapi Andra malah tidak ada di samping nya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 51 Episodes
Comments