Bell tanda pulang sekolah berbunyi, ada beberapa anak berlarian masuk kedalam kelas untuk mengambil tas mereka. Dean yang sedari tadi berada di kelas keluar kelas tanpa hambatan.
" Apa kamu juga menunggu jemputan? " Ucap suara lucu mengajak Dean bicara.
Dia berpaling di samping nya ada satu anak perempuan yang tengah tersenyum ramah ke arahnya.
" Hmmm" Jawab Dean seadanya.
" Aku Ana, mari berteman, aku suka punya banyak teman" Kata anak perempuan tersebut memperkenalkan dirinya.
" Dia cerewet sekali " Batin Dean.
Dia Anastasya Delano ,anak perempuan paling lincah di kelasnya.
" Hei kau mendengar kan ku tidak" Ujar Ana lagi merasa tak ada respon dari Dean
" Ayo kita berteman, kamu tampan aku suka " Ucap Ana menggoyang tangan Dean.
" Dean " Kata Dean sok cool banget sih lo padahal masih cabe rawit. Telinga Dean sudah terasa panas mendengar celotehan dari Ana tak kunjung habis. Mereka saat duduk menunggu jemputan dari orang tua mereka masing-masing.
,2 buah mobil datang secara bersamaan.
" Dean maaf mommy telat jemput "
" Asya sayang"
" Mommy "
" Bunda " Ucap Ana dan berbarengan saat melihat orang tua mereka datang. Mereka kompak berlari menghampiri mamanya masing-masing.
" Maaf ya sayang mommy lama " Kata Dea merasa bersalah.
" Gak papa mom" Kata Dean.
" Bunda Asya punya teman baru lo" Ujar Ana memanggil dirinya dengan Asya panggil khusus dari keluarga nya.
" Siapa sayang? " Tanya mamanya Ana.
" Dean " Teriak Ana memanggil Dean.
" Ciyeee Dean udah teman baru sayang " Goda Dea melihat teman Dean seorang perempuan.
" Bukan mom" Bantah Dean.
" Dean kenalin ini bunda aku, bunda ini Dean dia tampan kan " Ucap Ana malu-malu.
" Bisa saja kamu ini "
" Halo jeng sapa, Dean "mamanya Ana
" Hallo,Hai cantik " Balas Dea menyapa Ana dan mamanya.
" Ana emang cantik tante" Sahut Ana dengan PDnya.
" Lucu banget jadi mau punya anak perempuan " Kata Dea .
" Saya Dealova jeng " Kata Dea memperkenalkan dirinya.
" Saya Ayura jeng " Balas Yura mamanya Aman tanpa menyebut nama panjangnya.
" Sayang kok lama " Ucap 2 pria menghampiri Dea dan Yura bersamaan.
" Lo " Ujar mereka lagi.
" Gila bro apa kabar " Kata ayahnya Ana mengulurkan tangannya, dan memeluk singkat Andra.
" Baik gue " Balas Andra.
" Bini lo ? " Tanya nya ada Andra.
" Iya, itu bini lo? " Tanya Andra balik setelah menjawab.
" Iya" Jawabnya.
Xavier Delano nama ayahnya Ana, ternyata sahabat nya Andra, sewaktu mereka sekolah SMA dulunya.
" Mereka saling kenal " Yura menyenggol tangan Dea.
" Tau,kayaknya " Kata Dea mengangkat bahunya.
Jelas saja keduanya tak kenal pernikahan kedua di adakan secara tertutup.
" Emang sahabat kental sampe anak kita aja umur nya sama" Ujar Xavier.
" Haha, padahal gak janjian ya" Tawa Andra.
" Hooh, Gimana Fajar masih ngikut lo dia? " Tanya Xavier, mengingat salah satu sahabat itu tak mau lepas dari Andra.
" Masih sama " Jawab Andra.
" Gila pelet lo kuat banget bjir , hahahaa" Tawa Xavier.
" Bukan pelet tapi loyal.Setau gue lo di Paris Vier? " Ujar Andra.
" Beberapa bulan yang lalu baru balik gue permintaan nyokap " Jawab Xavier.
Dea, Yura, Ana dan Dean duduk di trotoar menonton dua sahabat yang baru saja berjumpa tersebut.
" Seperti akan lama" Kata Dea menopang dagunya dengan tangan.
" Iya mereka sudah seperti ibu-ibu rumpi" Sahut Yura.
" Kaya gay gak sih? " Ujar Dea dengan tawanya.
" Hahha siapa tuh uke nya? " Balas Yura.
" Aku baru liat lo Vier tertawa lebar begitu selain sama kami " Kata Yura.
" Sama dong Aan juga biasanya sok cool banget kalo ketemu orang luar" Ujar Dea.
" Sama dong berarti " Kata Yura. Dea mengangguk membenarkan.
" Kamu tanya sana " Suruh Dea sebentar saja mereka berdua sudah merasa akrab.
" Masih lama kah? Kami udah lumutan ini nunggu" Ucap Yura kesal membuka suara pada dua pria yang asik bercengkrama.
" Anjng gue lupa kalo ada bini" Kata Xavier menghampiri Yura.
"Lov maaf " Kata Andra.
" Daddy lama " Kesal Dean.
" Lov kenalin ini Xavier sahabat ku dan ini Dea istriku" Ujar Andra memperkenalkan.
," Baby ini Andra dan ini istriku Yura" Kata Xavier.
Kini mereka berempat berakhir kumpul di sebuah cafe beserta 2 anakn mereka
" Dea, kapan Dean di kasih adik? " Tanya Yura.
Pertanyaan Yura membuat Dea tersedak.
Uhukk.Dengan sigap Andra menyodorkan minuman pada Dea.
" Suami siaga kan bro" Goda Xavier.
" Kamu juga harus gitu" Sahut Yura.
" Hehe lagi bikin" Jawab Dea.
" Wah kita juga bikin Vier biar sama lagi" Ucap Yura pada Xavier.
" Sekarang ayo aku mah gas " Senang Xavier.
Membuat mereka semua tertawa mendengar nya.
Di cafe tersebut memiliki playground, terlihat Dean dan Ana sedang bermain seluncur bersama sambil tertawa. Sepertinya mereka berdua sudah cukup akrab sekarang. Begitu pula dengan Yura dan Dea ternyata mereka juga tak kalah akrab .
Cukup lama mereka di cafe
Ana menahan tangis nya ketika keluarga mereka pamit pulang begitu juga keluarga Dean.
Ana berada di gendongan Xavier mencengkram kuat jas ayahnya dengan mata berkaca-kaca.
"Ayah masih mau main sama Dean" Kata Ana dengan suara tercekat.
Xavier dan Yura tertawa melihat tingkat anak mereka. Dean yang juga melihat Ana berkaca-kaca pun jadi bingung.
" Mom, Ana kenapa mau nangis? " Tanya Dean pada Dea.
" Kayanya Ana masih mau main sama Dean sayang bujuk gih biar Ana gak jadi nangis " Pinta Dea.
Dean mendekat ke arah Ana
" Ayah turun " Pinta Ana melihat Dean menghampiri nya.
" Besok kita main lagi sekolah " Ujar Dean.
Ana yang tadinya sudah siap menangis menjadi tersenyum lebar menganggukkan kepala nya.
" Yeeee Ian janji ya " Kata Ana memanggil Dean dengan panggilan Ian.
"Ian janji " Kata Dean
" Kamu happy? " Tanya Yura mengelus kepala kecil putrinya.
Ana mengangguk kepala dengan senang.
Kalau gitu kami pamit Vier, Yura"Ujar Andra menyalami kedua jua Dea pun juga ikut menyalami.
" Kami juga " Kata Xavier. Ana juga ikut pamit dengan memeluk Dean.
Dean yang di peluk tentu saja merasa malu, hingga pipinya memerah.
" Astaga Asya agresif sekali sama kaya bundanya"Kata Xavier yang langsung mendapatkan cubitan keras dari Yura pada pahanya hingga dia mengaduh sakit. Sementara Dea dan Andra hanya tertawa melihat tingkah lucu kedua pasutri tersebut.
" Ian jangan lupa besok main lagi, Asya tunggu " Teriak Ana saat mereka ingin masuk ke dalam mobil, Karena mereka berdua beda kelas.
Sekarang mereka menuju pulang ke mansion Xilyan, dengan Andra yang menyetir dan Dea duduk dikursi samping Andra memangku Dean yang sudah tertidur. Hingga 20 menit kemudian mobil yang mereka tumpangi sampai.
"Lama banget jemput Dean ke Afrika ka? " Tanya mami Luna menyambut kedatangan mereka. Dengan Andra yang menggendong Dean.
" Hehe tadi Aan ketemu temen mi jadi mampir dulu, ternyata anaknya satu sekolah juga sama Dean " Jawab Dea.
" Siapa? " Tanya mami Luna.
" Aku antar Dean ke kamar dulu" Ujar Andra berjalan lebih dulu, sementara Dea jalan sambil ngobrol sama mami Luna.
" Jangan lama ada tamu nunggu" Kata mami Luna memberitahu Andra.
" Xavier namannya mi" Jawab Dea.
," Oh Vier, udah nikah juga ternyata dia " Kata mami Luna yang mengenal semua sahabat Andra.
" Siapa yang datang mi? " Tanya Dea mendengar kata mami Luna tadi ada tamu yang datang.
" Teman Andra sayang, Lio " Jawab mami Luna. Mereka sudah sampai di ruang tamu.
Deg
Jantung Dea bukan lagi berdetak kencang malah seakan berhenti.
" Ka Lio " Ucap Dea melihat tamu yang datang ke mansion Xylian.
" De kaka minta maaf " Ucap Lio ingin menghampiri Dea namun Andra yang baru saja datang menahan nya.
" Mami bisa tinggalkan kami bertiga" Ucap Andra.
" Oke " Ucap mami Luna seakan paham bahwa ketiga ingin ruang sendiri.
" Andra gue cuma minta maaf sama Dea" Kata Lio yang masih di tahan Andra.
Andra sengaja menahan Lio karena Andra tak ingin trauma Dea kembali .
Sementara Dea menunduk gemetar Dea berusaha mengendalikan tubuh Dealova.
" Berdamai lah Dea " Batin Dea.
Andra melihat Dea menunduk segera menghampiri dan memeluk.
" Tenang lov tenang " Kata Andra, takut Dea lepas kembali trauma nya.
" De... Ucapan Lio terhenti melihat gelengan kepala Andra.
Setelah beberapa saat Dea sudah merasa tenang.
" Aku gak papa " Kata Dea melonggarkan pelukanya tersenyum menatap Andra.
" Tapi. ..
" Aku udah berdamai dengan massa lalu An" Kata Dea menjawab.
" Ka Lio " Panggil Dea menatap Lio tanpa melepaskan pelukan Andra.
" Iya De" Sahut Lio.
" Maaf ya ka Dea gak bisa jaga Lesya " Kata Dea.
" Enggak, kaka yang salah, kaka minta maaf sudah salah paham sama kamu" Jelas Lio di penuhi penyesalan.
" Aku udah maafin ka Lio , kapan-kapan ajak Dea ke makam Lesya nya ka " Pinta Dea.
" Pasti nanti kunjungi Lesya bareng " Ujar Lio tersenyum lega setidaknya dia masih punya Dea yang memanggil kaka.
Kini tersisa Andra dan Lio beralih ke ruang kerja Andra.
" Sorry Ndra " Ucap Lio minta maaf.
" Gue udah maafin, lo cuma salah paham " Kata Andra.
" Iya gue emang bodoh" Ujar Lio.
" Emang " Ejek Andra.
" Sial*n lo gue ngerendah lo malah ngelunjak " Kesal Lio.
" Xavier udah balik" Kata Andra sambil menyesap kopi yang baru saja tadi di antar maid.
" Tau, kemarin gue ketemu dia bareng bini sama anaknya " Jelas Lio.
" Berarti kita bisa kumpul lagi" Kata Andra, mereka dulu awalnya 1 kelompok mafia karena beberapa alasan Lio dan Xavier keluar sementara hingga waktu yang tak di tentukan. Tapi itu tak memecah belah mereka.
" Gimana? Lo udah beresin pelakunya? " Tanya Andra.
" Balum" Lio menggeleng kan kepala.
Cuma belum saja bukan tak diberesin sama sekali, sekarang Lio cuma lagi mikirin gimana nanti dia membuat para pelakunya tersiksa hingga mereka sendiri meminta kematian mereka.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 51 Episodes
Comments