Lovely terkejut, matanya melebar. "Bukan saudara kandung?"
Lee mengangguk kecil. "Ya." Lee menatap Lovely sejenak lalu menatap lurus ke depan melihat pemandangan yang gelap itu. "Lisa anak bibi aku... Bibi memberikannya padaku sebelum meninggal... Bibi dan paman saat itu kecelakaan. Paman meninggal lebih dulu, tapi bibi masih bisa melahirkan Lisa. Meski setelah itu ikut meninggal juga."
Tes.
Air mata Lovely menetes, mendengar ceritanya saja sangat menyedihkan.
Lee menarik nafas pelan-pelan dan lanjut berkata, "Ibuku menganggapnya sebagai anak dan aku menjadi kakaknya." Lee kembali menatap Lovely. "Ibuku sangat sayang dengan Lisa. Karena tidak miliki anak perempuan... dan itulah sebabnya Lisa dimanja menjadi sedikit nakal."
Lovely membuang nafas perlahan, tatapannya turun ke bawah, ia mengerjapkan matanya supaya air dalam matanya tidak menggenang.
Sungguh saat ini Lovely merasa sangat sedih, kasihan dengan cerita Lisa.
"Ayo pulang sekarang."
Mendengar suara Lee menyadarkan lamunannya, Lovely mengusap matanya dan tersenyum menatap Lee. "Ayo."
Mereka berjalan bersama menuju mobil.
*
*
*
Esok harinya di rumah utama.
Hari ini nampaknya di rumah itu sedang ada acara, terlihat dari ruang tamu yang dihias juga ruang tengah yang dihias indah. Banyak bunga-bunga yang dipasang di dinding juga balon bermacam warna di pasang di langit-langit atap. Juga ada kertas warna-warni yang menambah warna indah hiasan itu.
Dan terlihat juga sudah ada beberapa orang yang berdatangan, dewasa juga anak-anak.
Sedangkan di dalam kamar ber-cat pink, tampak seorang anak kecil yang terlihat riang dengan pakaian princes dengan bentuk mahkota kecil di atas kepalanya. Tubuhnya yang masih kecil makin terlihat imut dan lucu serta menggemaskan.
"Ibu lihatlah aku... " serunya dengan gembira memamerkan bajunya pada sang ibu.
Ibunya tertawa melihat putrinya berputar-putar membuat bawah gaunnya jadi memekar.
"Lisa... sudah-sudah, nanti kamu pusing." Ibu Yun Hera menghentikan aksi Lisa. "Ayo kita turun ke bawah, teman-teman kamu pasti sudah banyak yang datang." Menggandeng pergelangan kecil tangan Lisa kemudian berjalan bersama.
"Lisa... Lisa... " teriak teman Lisa di bawah sana saat melihat Lisa menuruni tangga bersama ibunya.
"Aku datang... " sahut Lisa dengan suara lantang sembari menggerakkan telapak tangannya di atas.
Duh makin terlihat lucu dan menggemaskan.
"Hai, Lisa. Anak cantik happy birthday, ya sayang..." Tante Arum mendekat kemudian mengusap wajah Lisa yang cantik dan imut itu lalu mencium pipi gadis kecil itu.
Lisa tersenyum-senyum, terlihat jelas anak itu sangat senang dengan hari ini.
Ibu Yun Hera mengajak Lisa ke tengah-tengah tempat acara, dimana di sana ada kue ulang tahun yang besar bertema strawberry.
"Wah... Lisa suka Lisa suka." Lisa melepaskan tangannya dari sang ibu kemudian bertepuk tangan gembira melihat kue Strawberry.
Semua orang jadi ikut senang melihat kegembiraan anak kecil itu.
Acara belum dimulai masih ada beberapa orang yang belum datang, Lisa sudah gak sabar ingin potong kue nya, Ibu Yun Hera menasehati pelan-pelan putrinya dan untung saja Lisa tidak merajuk.
Ibu Yun Hera merasa lega, tiba-tiba saja ponselnya berdering, Ibu Yun Hera mengambil ponselnya yang berada di tas kecilnya itu, ternyata Lee yang menelpon dengan panggilan vidio call.
"Ibu, Lisa di mana?"
Suara Lee di seberang sana begitu ibunya menerima panggilan teleponnya.
"Lisa disini... Lisa di sini... " sahut lisa tiba-tiba dengan kedua tangannya di atas ingin meraih HP yang berada di genggaman ibunya.
"Ini anaknya, kamu mau bicara?" jawabnya.
"Iya," balas Lee.
Hp sudah di genggam Lisa, anak itu langsung pamer. "Kakak, hari ini aku ulang tahun. Lihatlah." Lisa memamerkan bajunya yang bagus itu, juga kue ulang tahunnya.
Saat ini Lovely yang mengintip lisa dari ponsel Lee, tertawa terkikik. Dimatanya Lisa sangat lucu.
Gemes banget dia.
"Wah... Lisa cantik banget, dan kue nya pasti enak itu," puji Lee.
"Tapi ada yang kurang, kakak gak ada." Wajah Lisa berubah murung.
"Kakak ada kerjaan, sekarang Kakak ada di Bangkok. Lisa mau hadiah apa?"
Mendengar kata hadiah wajah Lisa kembali sumringah.
Huh dasar Lisa.
Lovely geleng-geleng kepala.
"Mau jalan-jalan sama kakak," jawab Lisa.
"Mainan mau?"
"Gak mau," jawab Lisa cepat.
"Ok, bay bay dulu ya... "
"Bay juga," jawab Lisa kemudian telepon itu mati.
Sementara itu di negara lain tepatnya di Amerika, tampak seorang gadis cantik berpakaian seksi duduk di ruang tamu apartemen miliknya.
"hiks... hiks, ternyata kau sudah menikah."
Wanita cantik itu menangis, air matanya yang keluar deras seolah sulit untuk di bendung.
"Apa aku salah mengejar karirku! apa aku salah ingin sukses, meski aku tahu kau laki-laki yang sudah mapan."
Wanita cantik itu memukul kursi sofa dengan tangis yang semakin menjadi, tergambar jelas kalau hatinya begitu sakit.
"Sakura, kau kenapa!"
Tiba-tiba temannya datang dan panik melihat keadaan temannya yang berantakan, mata sembap dan rambut acak-acakkan.
"Intan... hiks, hiks." Sakura langsung memeluk intan saat gadis itu mendekat.
*
*
*
Keesokan harinya.
Gedung New Way.
Siang ini suasana tak seperti hari-hari biasanya, sekarang lebih terik sinar matahari. Bahkan gerah dan panasnya sampai masuk ke dalam gedung. Para karyawan merasa kurang nyaman padahal ruang sudah ber-AC.
Di salah satu ruangan, Orang-orang tampak bubar pada keluar dari ruangan itu, acara rapat perusahaan sudah selesai.
Lovely yang saat ini sedang membawa map, gadis itu memeluk erat map yang dibawanya, dengan langkah pelan-pelan.
Saat ini matanya berkunang-kunang serta kepala yang terasa amat pusing.
Aduh... ada apa denganku ini?
Sedang kan Lee masih berdiri di belakang tampak sedang mengobrol dengan salah satu petinggi perusahaan.
Orang-orang yang tadi ramai kini sudah mulai tidak ada, Lovely mau menekan tombol lift tapi karena matanya buram jadi salah menekan, berulang kali Lovely lakukan sampai ahirnya ia sudah tak sanggup menahan tubuhnya, gadis itu langsung jatuh pingsan.
"Lovely.... "
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Seorang dokter sedang mau memeriksa Lovely, gadis itu saat ini sedang berada di atas sofa ruang kerja Lee.
Dokter pria itu mau mengecek mata Lovely, namun gerakkannya tiba-tiba saja terhenti.
"Apa harus dipegang?" pertanyaan Lee tiba-tiba. dari nadanya tampak tak suka.
Dokter pria itu tersenyum samar. "Jika tidak dipegang, maka saya tidak bisa melihat matanya."
Lee mengangguk mengerti, pasrah saja meski kurang suka. Pria itu terus mengawasi sampai dokter itu selesai memeriksa Lovely.
"Hanya kelelahan saja, dan akan saya buatkan resep obatnya." Menatap Lee. Pria itu mengangguk paham.
Tak butuh lama resep obat udah selesai, dokter itu memberikan pada Lee kemudian pergi dari sana.
Lee membuang nafas berat, menatap bergantian antara obat dan Lovely.
Apa selama ini aku terlalu berat memberikan dia pekerjaan.
Lee jadi merasa bersalah juga ada perasaan khawatir.
Satu jam kemudian Lovely sadar. Begitu membuka mata gadis itu langsung bangun dan duduk mengarah ke meja.
Matanya langsung terbelalak melihat ada makanan di atas meja.
"Kau sudah bangun?"
Suara Lee membuyarkan rasa terkejutnya, Lovely menatap pria itu yang berjalan mendekat.
"Kamu harus makan, siang ini kamu belum makan," ucap Lee begitu duduk di sebalah Lovely.
Tangan pria itu begitu cekatan membuka makanan lalu menyendok makanan itu dan mengarahkan ke mulut Lovely. "Makan."
Lovely menerima suapan itu. dan sepanjang Lee menyuapi dirinya, pandangan Lovely tak pernah putus terus menatap wajah tampan Lee.
Jujur saja dalam hati Lovely sangat bahagia mendapat perhatian dari Lee.
Aku mau sering-sering pingsan seperti tadi, hihihi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 54 Episodes
Comments
Mira NR
seru juga Thor. bakal perang dunia kayaknya, sakura muncul.
2024-06-12
0