"Semalam kau bilang mau ikut ke perusahaan?" Lee bertanya sembari memasang dasi di lehernya yang saat ini berdiri di depan cermin.
Hah! baru dia bahas, semalam kemana aja?
"Iya, Tuan. Apa boleh?" Lovely mendekat dengan semangat, tersenyum lebar saat memandang wajah Lee.
Lee merapihkan dasinya dan menoleh ke Lovely sekilas. "Boleh, tapi kamu harus siap saat aku suruh-suruh." Lee berjalan menuju meja kerjanya.
Lovely mengikuti langkah Lee. "Baik, Tuan. Saya siap." Lovely menjawab penuh semangat.
Karena berpikir ikut Lee lebih baik, dari pada di rumah akan dikerjain oleh mertuanya terus menerus.
Setelah mengambil tas kerjanya, Lee keluar kamar.
Lovely segera mengganti pakaiannya dengan pakaian yang cocok untuk di kantor. Tadi ia sudah mandi jadi cukup mengganti pakaian saja.
Lovely berdiri di depan cermin, ia memandangi penampilannya yang saat ini menggunakan atasan blouse warna salem dengan bawahan rok hitam selutut.
Bibir gadis itu tersenyum, kemudian sedikit memoles wajahnya dan setelah siap, Lovely menyusul Lee turun ke bawah, bergabung bersama yang lain di meja makan.
"Maaf, saya telat," ucap Lovely sambil senyum-senyum.
Namun senyum itu tampak menjengkelkan di mata Ibu Yun Hera. Membuang nafas kasar sambil membuang muka.
Dan rasanya pagi ini rasa menjengkelkan memenuhi perasaan Ibu Yun Hera setelah sarapan selesai tiba-tiba melihat Lovely memasuki mobil Lee.
"Hei, kau mau kemana!" Ibu Yun Hera menahan tangan Lovely sehingga Lovely urung untuk masuk mobil.
Lee dengan ekspresinya yang datar tiba-tiba melepas tangan ibunya yang memegang tangan Lovely. "Dia akan ikut aku ke Perusahaan."
"Apa!" pekik Ibu Yun Hera begitu terkejut. "Lee, dia hanya akan merepotkan kamu!" Menatap Lee dengan tak suka atas keputusan Lee. "Dan apa kah kamu sudah siap jika semua orang tahu kalau dia itu istrimu!" Menatap Lovely dengan sengit.
Lee tak menjawab langsung ucapan ibunya, Lee menyuruh Lovely untuk segera masuk mobilnya.
Lee kembali menatap ibunya. "Tak perlu takut jika semua orang akan tahu kalau Lovely istriku." Lee menatap tegas ibunya. "Takut itu jika di rumah ini ternyata ada pengkhianat." Lee berkata sedikit tegas.
Kemudian memakai kaca mata hitamnya dan masuk ke dalam mobil.
Ibu Yun Hera menatap kesal ke arah mobil yang sudah Yupiter lajukan.
"Apa maksud Lee berkata seperti itu?" bertanya pada diri sendiri. Ibu Yun Hera nampak jadi bingung dengan ucapan Lee tadi, yang seperti sebuah isyarat.
"Lee, sudah berangkat?"
Ibu Yun Hera langsung berbalik saat mendengar sebuah suara dari belakangnya.
"Sudah, Ayah."
"Mm, kalau begitu aku juga mau berangkat."
Ibu Yun Hera mengantar suaminya sampai suaminya masuk mobil dan meninggalkan halaman rumah.
*
*
*
Gedung New Way.
"Nona, Anda boleh duduk di sini." Yupiter menujuk kursi sofa. "Atau kalau Anda nanti bosan, boleh berkeliling perusahaan ini." Yupiter kembali menjelaskan.
"Terimakasih, Sekertaris Yupiter." Lovely menunduk hormat.
Dan seketika sikap berlebihan Lovely itu di tolak oleh Yupiter, karena harusnya dirinya yang memberi hormat bukan malah istri tuanya.
"Jangan seperti ini padaku, Nona. Jika Anda melakukannya dan tuan Lee melihat, bisa terkena hukuman, saya."
Saat ini Lee tidak bersama dengan mereka berdua, karena ruangan tempat Lovely bersantai bukan di ruang kerja Lee.
Lovely jadi sendirian setelah Yupiter keluar dari sana, gabut gak melakukan apa pun, ahirnya Lovely milih nelpon ayahnya.
Namun sayangnya nomor ayahnya tidak aktif, Lovely membuang nafas berat dan meletakkan HP nya kemudian ia tiduran di sofa.
Keenakan tiduran sampai membuat Lovely tertidur dan bangun pukul dua belas siang.
Lovely tergagap dan langsung duduk, awalnya bingung karena tiba-tiba berasa di tempat asing, namun sedetik berikutnya Lovely ingat kalau saat ini berada di perusahaan Lee.
Teringat nama suaminya, Lovely segera keluar dari ruangan itu, begitu berada di luar ruangan itu, Lovely menoleh ke kiri dan ke kanan, ia bingung harus kemana? karena tak tahu ruangan keberadaan ruang kerja Lee.
Ahirnya Lovely memutuskan untuk menuju lift saja, namun baru saja Lovely selesai menekan tombol lift tiba-tiba terdengar suara memanggil namanya.
"Nona, mau kemana?"
Lovely menoleh ke belakang mengabaikan pintu lift yang sudah terbuka.
"Tuan sudah menunggu Anda di ruangannya."
"Oh ya?" Lovely tampak tak percaya kalau Lee menunggunya. "Aku baru saja mau mencari kalian." Lovely berjalan mendekati Yupiter.
"Mari, Nona." Yupiter berjalan lebih dulu dan Lovely mengikutinya di belakang.
Ternyata ruang kerja Lee masih sama satu lantai dengan ruangan tempat Lovely istirahat tadi.
Begutu tiba di depan ruang kerja Lee, Lovely mengagumi pintu ruang kerja Lee yang terbuat dari kayu kokoh dengan ukiran bagus seperti kerajaan.
Wah-wah, Lovely menggelengkan kepalanya sembari terus menatap pintu itu. Dan semakin kagum setelah pintu di buka dan kini mampu melihat isi di dalam sana.
Wah sangat luas dan megah, ruang kerjanya sangat nyaman, bersih dan wangi serta terasa sejuk karena ber-AC.
Lovely mengikuti Yupiter sampai tiba di dekat kursi sofa dan diminta untuk duduk di sana.
Lovely melihat di atas meja yang sudah ada makanan, namun sesaat pandangannya teralihkan saat mendengar suara Lee yang sedang bicara dengan seseorang lewat sambungan telepon.
"Ya, satu jam lagi saya akan berangkat ke sana."
Lee menanggapi ucapan seseorang di sambungan telepon.
"Ok, sampai ketemu."
Ucap Lee menutup sambungan telepon itu. Lee yang saat ini berdiri di dekat jendela kemudian berbalik badan dan berjalan menuju kursi sofa tempat lovely duduk saat ini.
Di ruangan ini tinggal mereka berdua, Yupiter sudah keluar sejak tadi.
"Makanlah, aku bukan tontonan untuk kamu lihatin." Lee berkata ketus tanpa menatap lawan bicara dan tetap asyik makan.
Lovely tersadar, yang barusan malah melamun memperhatikan Lee makan.
"Sa-saya makan, Tuan."
Setelah makan selesai, Lovely mengikuti Lee dan Yupiter kemana dua pria keren itu pergi, tapi yang membuat Lovely bingung, saat ini lift yang membawa mereka bertiga berjalan naik ke lantai paling tinggi.
Lovely pikir mau ngapain ke sana, apakah masih ada ruang kerja? namun pertanyaan dalam benaknya itu langsung terjawab setelah tahu ternyata ada roof top di atas perusahaan itu.
Aaaa!
Lovely berteriak kencang, ia sangat senang. dari atas sini ia bisa melihat bangunan tinggi yang lainnya, di bawah sana juga hampir semua tampak seperti bangunan, ini sangat tinggi.
Biarpun yang ia lakukan terkesan alai, Lovely tak peduli.
Lee yang sudah duduk di dalam helikopter, jengah menunggu Lovely yang tak segera masuk.
"Nona!" teriak Yupiter dan seketika Lovely menoleh.
"Eh, tunggu ... " Lovely segera berlari saat melihat helikopter itu sudah dinyalakan mesinnya.
Tangan Lee menahan Lovely untuk tidak boleh masuk. "Kenapa ikut? gak usah ikut!"
"Mau ikut ..." ucap Lovely manja juga memaksa dan ahirnya bisa duduk di sebelah Lee, dan helikopter pun terbang ke alamat tujuan Singapore.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 54 Episodes
Comments
Mira NR
/Applaud//Applaud//Applaud/aku juga nak ikut.
2024-06-03
0