Lovely keluar mobil masih terlihat membekas tawa di bibirnya, setelah tiba di rumah.
Dan hal itu tanpa sengaja di lihat oleh Ibu Yun hera yang saat ini berdiri di dekat jendela ruang tamu, karena penasaran siapa yang datang ternyata Lovely. Hati Ibu Yun hera kesal melihat Lovely yang tampak bahagia. Wajahnya semakin mendung dan tangannya terkepal erat.
"Ibu ... " teriak Lisa dengan suara melengking khas anak kecil.
Ibu Yun hera langsung kaget sampai tubuhnya jingkat, Lovely yang sudah menginjak teras rumah juga kaget mendengar jeritan Lisa.
"Kenapa dengan, Lisa?" batin Lovely. Kemudian dengan segera masuk ke dalam rumah.
Dan baru saja berdiri di ambang puntu, Lovely sudah di bikin terkejut kedua kali oleh Lisa.
"Ibu! Ibu harus bisa ajari Lisa menggambar! Lisa tidak mau gambaran Lisa selalu jelek seperti ini ..." melempar kertas hasil gambaran ke ibunya dengan marah dan berapi-rapi khas anak kecil.
Kertas itu jatuh, Lovely tertawa dalam hati, Lovely mengintip kertas itu yang ternyata ada nilai angka enam.
"Hahah, Lisa seperti membalas rasa kesalku dengan, Ibu." batin Lovely tertawa, apa lagi saat melihat wajah mertuanya yang menahan kesal karena tidak mungkin memarahi putrinya yng yang masih kecil.
"Haha, lucu sekali," batin Lovely lagi dengan bibir kedut-kedut. Sungguh Lovely ingin tawanya meledak, kalau tidak ingat singa galak mertuanya.
Ibu Yun hera mendekati Lisa dan menenangkan putrinya itu supaya tidak marah. "Iya, Lisa sayang ... Tapi kamu harus sabar, ok?"
"No! Lisa tidak bisa sabar," ketusnya sembari menjauhkan tubuhnya dari dekapan sang ibu. Lisa ngambek khas anak kecil.
Lovely tersenyum saat mertuanya menoleh kearahnya, dan kemudian berjalan pergi karena tak mau ikut campur urusan mereka.
Apa lagi urusan Lisa, lihatlah sama ibunya saja dia galak, apa lagi dengan Lovely. Huh! anak kecil itu lebih menyeramkan.
*
*
*
Perusahaan New Way.
Lee yang baru saja keluar dari salah satu ruangan dengan satu tangan masuk ke dalam saku celananya, matanya yang dalam serta auranya yang dingin membuat pesonanya semakin cool.
"Lee."
Tiba-tiba ada yang memanggil namanya, Lee seketika menghentikan langkahnya sudah mau masuk lift, kemudian menoleh ke belakang.
"Apa saya nanti malam boleh ikut meeting?"
Orang itu menatap Lee penuh permohonan.
"Karenakan ini persoalan di perusahaan, jadi saya ingin ikut menghadiri."
Orang itu kembali bicara dan langsung mendapat senyum sinis dari Lee.
"Maaf, Paman. Anda tidak perlu repot-repot datang. Anda nanti akan tahu sendiri."
Lee tersenyum miring sebelum ahirnya berbalik dan menekan tombol lift untuk masuk ke dalam sana.
Sosok pria yang di panggil paman itu seketika mengeraskan rahangnya, dia terlihat sangat kesal dan tak suka dengan sikap angkuh Lee mentang-mentang pewaris perusahaan New Way.
*
*
*
Malam hari.
Lovely yang baru menginjak lantai satu dan berjalan menuju ruang makan, tiba-tiba dikagetkan dengan Lisa yang menabraknya sampai anak kecil itu jatuh bersama boneka beruang yang tadi di peluknya.
"Ibu ..." teriak Lisa sembari menangis kencang.
Lovely langsung terkejut dan mau membantu Lisa untuk duduk tapi Lisa berontak tak mau dan semakin kencang menangisnya sampai membuat seluruh penghuni rumah datang mendekat.
"Asataga, Lisa. Drama apa lagi yang mau kau buat," batin Lovely yang sudah frustasi dengan sikap nakal Lisa.
"Lovely! apa yang kamu lakukan dengan, Lisa!" Ibu Yun Hera datang dengan membentak. Kemudian membantu Lisa.
"Aku-a-aku-,"
"Kakak ipar menabrak aku ... Kakak Ipar jahat!" Lisa berteriak masih menangis membuat Lovely menghentikan ucapannya.
Hah! Lisa. Lovely hanya bisa membuang nafas berat.
Ibu Yun Hera menatap lovely dengan tajam. "Jangan berani-berani kamu menyentuh anakku apa lagi smpai membuatnya jatuh!"
Lovely hanya dapat mengangguk patuh, sedangkan pelayan yang melihat Lovely kena amarah nyonya mereka, hanya kasihan tanpa bisa untuk membantu.
Lovely menatap mertuanya pergi serta membawa Lisa dalam gendongnya, dengan tatapan sedih.
Sedih mengapa selalu dimarahi, kan bisa bicara baik-baik. Hati Lovely nelangsa.
Kemudian ingat tujuannya turun ke lantai satu untuk mengambil minum. Saat Lovely melewati meja makan, ia melihat makanan di sana tapi tak selera mau menyantapnya, apa lagi sehabis dimarahin, langsung hilang selera makannya.
"Non Lovely, jangan hanya dilihatin makanannya. Tapi makanlah."
Suara pelayan menyadarkan lamunan Lovely.
"Tidak, Bibi. Saya mau minum saja. Saya sedang tidak lapar." Lovely tersenyum ramah.
"Ya sudah kalau begitu, Non."
Pelayan itu langsung pergi.
Lovely kembali ke kamarnya dengan membawa botol air minum juga cemilan.
Tepat pukul sepuluh malam Lee pulang. Lee memang biasa pulang Malam-malam karena ada pekerjaan. Ya sesibuk itu lah Lee.
Begitu Lee membuka pintu kamarnya suara tawa kencang langsung menghampiri telinganya, Lee menutup pintu dengan pelan dan berjalan pelan mendekati Lovely.
Ternyata gadis itu tertawa sedang nonton film komedi. Hah! Lee membuang nafas berat sembari berlalu menuju tempat tidur dan meletakkan jas yang baru dipakainya itu ke atas ranjang.
"Tuanku kau sudah pulang?" Lovely mendekat. "Aku siapkan air hangat dulu untukmu mandi, " ucap Lovely dengan semangat dan tanpa menunggu jawaban Lee, dia sudah berjalan menuju kamar mandi.
Sambil menunggu Lovely, Lee duduk di pinggiran ranjang dengan tubuh telanjang dada, ia hanya memakai celana kerjanya. Duduk santai sambil pegang HP entah apa yang sedang di lihat.
Lima belas menit Lovely mendekat. Lovely terpaku melihat tubuh Lee yang putih bersih seperti sering perawatan salon.
"Tuan, airnya sudah selesai," ucap Lovely dan tanpa lama langsung meninggalkan Lee.
Karena saat ini saja jantung Lovely sudah berdebar-debar hanya melihat Lee seperti itu.
"Ayo Lovely bangun dari halusinasi mu," gumam Lovely sembari memukuli kepalanya pelan.
Pukul sebelas malam mereka berdua sudah sama-sama berbaring di atas ranjang. Keduanya sama-sama melihat langit-langit kamar, keduanya bergelut dengan pikiran masing-masing.
"Tuan."
Ucapan Lovely yang tiba-tiba memecah keheningan.
Lee tak menjawab, hanya menoleh sekilas dan kembali menatap langit-langit kamr.
"Apa saya boleh ikut Anda ke perusahaan setiap harinya?" tanya Lovely dengan penuh keberaniannya.
Andai tidak diijinkan maka Lovely akan minta ijin untuk mencari kerja, keputusannya sudah bulat untuk tidak terus menerus di rumah. Karena tidak betah dengan sikap mertuanya yang menganggap dirinya hanya pembantu bukan menantu.
Lovely pindah posisi menjadi miring hingga ia bisa melihat dengan jelas hidung mancung Lee dari arah samping. "Saya bisa bantu Anda sebisa saya." Lovely berhenti bicara, ia menjual kesedihan. "Aku siap Anda suruh-suruh."
Tapi sayangnya Lee tak menjawab ucapan Lovely yang panjang lebar barusan, hingga membuat hati Lovely rasanya geram dengan sikap cuek Lee.
"Lee Young ... Kau benar-benar pria angkuh!" teriak Lovely namun hanya berani dalam hati.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 54 Episodes
Comments
Mira NR
ya elah Lee.../Facepalm//Facepalm/
2024-06-03
0
Mira NR
😂😂😂
2024-06-03
0
Mira NR
minta dijewer bocah ini/Shame/
2024-06-03
0