"Maaf, Ibu. Saya harus bagaimana?" Lovely menundukkan kepalanya, menjadi istri seorang Lee Young yang baru satu hari, Lovely tak tahu harus ngapain.
Melayani pria itu kah selayaknya pelayanan atau bagaimana? Lovely pusing karena tadi saja Lee tak membangunkan dirinya.
Ibu Yun Hera tersenyum sinis mendengar ucapan Lovely, kemudian bangkit dari duduknya dan menghampiri Lovely.
Kini semakin jelas wajah miskin Lovely di mata Ibu Yun Hera. Makin membuat hatinya kesal.
Ibu Yun Hera melipat kedua tangannya di depan dada sembari menatap tajam Lovely. "Katakan apa yang membuat kamu menikah dengan putraku! Aku tahu kalian tak saling cinta."
Lovely diam saja hingga akhirnya Ibu Yun Hera membentak, geram melihat lovely yang hanya diam.
"Katakan!"
"Ma-maaf, Ibu. Saya tidak berani jujur."
Hah! Ibu Yun Hera seketika membuang nafas berat. Hatinya kesal karena tahu ada yang Lee rahasiakan. Dan ia tak mungkin bertanya langsung ke Lee.
Dan makin kesal jika melihat Lovely bersantai-santai saja. Ibu Yun Hera memutar otaknya mencari cara untuk membuat Lovely tak betah di rumah ini.
"Ibu, jika tidak ada lagi yang mau dibicarakan. Saya pamit ke kamar lagi mau mandi."
Ibu Yun Hera langsung tersadar dari lamunannya begitu mendengar ucapan Lovely barusan.
"Tunggu," cegah Ibu Yun Hera saat melihat Lovely sudah berjalan beberapa langkah.
Lovely menoleh kebelakang. "Ada apa ya, Bu?"
"Jangan mandi dulu, ikut aku sekarang." Ibu Yun Hera berjalan lebih dulu pergi dari ruang makan itu dan Lovely mengikuti dari belakang.
Ternyata Ibu Yun Hera mengajak Lovely ke kolam renang. Lovely memandang takjub kolam renang yang luas itu serta air yang tampak begitu bening.
"Lovely"
"Iya, Bu." Menatap Ibu Yun Hera.
"Kolam renang ini kamu bersihkan, dan airnya harus kamu buang lebih dulu. Dan nanti harus kamu isi kembali."
"Apa!" pekik Lovely tanpa sadar. Tak percaya jika dirinya akan diminta untuk bersihin kolam seluas ini.
Meski tadi juga sempat bingung, untuk apa mengajaknya ke kolam renang.
"Tapi Bu, aku-," Lovely mau protes namun Ibu Yun Hera bersuara memanggil pelayan.
"Pak Maman!" teriaknya saat melihat Pak Maman yang sedang bersih-bersih tak jauh dari sana.
"Saya mau Pak Maman ajari dia." Menunjuk Lovely. " Menguras air kolam, kemudian membersihkan lumut di keramiknya, dan setelah itu diisi kembali airnya. Paham, Pak?"
"Baik, Nyonya." Pak Maman mengangguk-anggukan kepalanya.
"Ibu ... " suara khas anak kecil memanggil Ibu Yun Hera.
"Pak Maman, tolong awasi dia." Menujuk Lovely sebelum akhirnya menghampiri putri kecilnya.
setelah Ibu Yun Hera pergi. Lovely menghela nafas kasar, sungguh rasanya malas sekali mau bersihkan kolam renang seluas itu.
"Maaf, Nona. jika nyonya memperlakukan Anda tidak baik." Pak Maman bicara sambil menundukkan kepalanya.
Lovely tertawa sumbang. "Tidak apa-apa, Pak. Ayo ajari saya supaya cepat selesai."
Mendengar ucapan Lovely yang begitu semangat, Pak Maman langsung menatap wajah Nona mudanya itu. Hatinya langsung memuji kebaikan hati Lovely.
"Tapi saya minta maaf, Non."
"Sudah-sudah, jangan minta maaf mulu," sela cepat Lovely sembari menepuk pundak Pak Maman, seolah mereka sudah sangat akrab padahal baru kenal.
Pak Maman ahirnya mengajari Lovely, dan yang pertama itu harus membuang air di dalam kolam renang lebih dulu.
Sebenarnya pekerjaan membersihkan kolam renang ini adalah tugas Pak Maman. Jadi merasa tak enak hati jika menantu rumah ini yang membersihkan sekarang.
Mengapa Nyonya tega sekali ya sama menantunya, batin Pak Maman.
Setelah cukup lama menunggu ahirnya air kolam renang habis terkuras, dan Lovely mulai membersihkan dinding-dinding juga lantai kolam renang itu.
Lovely merasa lelah apa lagi belum sarapan pagi. Eh, mandi juga belum. Pak Maman hanya lihatin saja, karena tak boleh membantu Lovely. semakin membuat Pak Maman bersalah.
Setelah dua puluh menit, Lovely selesai menyikati lumut di keramiknya, kemudian di bilas bersih dan setelah ini barulah kolam renang diisi kembali dengan air.
"Non, ini minumnya." Pak Maman menyodorkan botol air mineral ke Lovely. Baru saja ia dari dapur mengambil minuman karena kasihan melihat Lovely yang tampak kehausan.
"Terimakasih, Pak." Lovely menerimanya dan seketika meneguk air itu sampai habis tak tersisa. Tenggorokannya yang tadi terasa kering kini mulai terasa basah setelah minum.
Mertua sialan! aku harus cari cara supaya tidak disuruh-suruh lagi, umpat Lovely dalam hati.
Setelah kolam renang terisi air dengan penuh, Lovely masuk ke dalam rumah, niat hati mau sarapan meski jam waktu sarapan sudah telat, karena saat ini perutnya tengah keroncongan.
Namun baru saja Lovely mau duduk di kursi meja makan, telinganya mendengar namanya kembali di sebut.
"Lovely, kau hanya boleh makan di sini ketika ada Lee. Jika tidak ada Lee, kamu makan di dapur bersama pelayan."
Deg!
Lovely terkejut tidak menyangka akan diperlakukan seperti ini oleh ibu mertuanya.
"Baik, Bu." Jawab Lovely, mengangkat piringnya yang sudah ia isi dengan makanan
"Tunggu!" seru Ibu Yun Hera.
Lovely berhenti sejenak.
"Untuk makan siang nanti saya mau kau yang memasak!" tegasnya dengan tersenyum sinis. Kemudian berlalu.
Karena sudah sangat lapar, Lovely milih menghabiskan makanannya, yang kini ia sudah duduk di kursi tempat pelayan makan.
*
*
*
Lovely benar-benar memasak untuk makan siang, tadinya Lovely tak masalah disuruh masak karena dirinya juga hobi masak.
Tapi saat tahu ternyata dirinya masak sendiri tanpa ada yang boleh membantunya, Lovely jadi kesal dan mengumpati Ibu mertuanya dalam hati.
Masak sebanyak itu dan dalam waktu satu jam harus selesai. Lovely hanya pasrah menuruti permintaan gila Ibu mertuanya.
Lovely saat ini sedang memotong daging ayam dengan cepat sudah seperti seorang sef handal.
Tiba-tiba mendengar suara langkah kaki mendekatinya.
"Kakak ipar!" teriak Lisa khas anak kecil.
Lovely menoleh melihat Lisa yang saat ini berkacak pinggang. Lovely ingin tertawa melihat gaya Lisa yang seorang anak kecil tapi sok seperti orang dewasa.
"Aku mau makan ayam goreng yang pahanya besar ..." Lisa meragakan tangannya menunjukkan lingkaran besar.
Lovely tersenyum. "Siap, Nona cantik."
"Jangan lama-lama aku sudah lapar! " ucap Lisa membentak khas anak kecil, dan setelah itu berlari meninggalkan ruang dapur.
Lovely tersenyum sembari menggelengkan kepalanya melihat tingkah nakal Lisa.
Setelah satu jam lebih ahirnya semua masakan sudah siap dan sudah Lovely hidangkan di meja makan.
Saat Ibu Yun Hera dan Lisa makan siang, Lovely milih masuk ke dalam kamar untuk istirahat.
*
*
*
Malam hari.
Sekarang sudah pukul sembilan malam, baru saja Lovely selesai beresin dapur, sungguh rasanya badannya sakit semua, seharian ini dikerjain mulu sama Ibu mertuanya.
Bahkan saat ini yang sudah waktunya istirahat, Ibu Yun Hera masih saja menyuruhnya untuk mengambil gelas kotor di ruang keluarga.
Lovely mengambil dua gelas itu yang ternyata satunya punya Lisa.
Lovely mau segera membawa gelas itu ke dapur namun tiba-tiba tubuhnya limbung matanya jadi berkunang. Membuat gelas itu ahirnya jatuh.
Pyarrr!
Gelasnya pecah. Lovely segera berjongkok untuk memunguti pecahan kaca.
Tiba-tiba mendengar suara sepatu melangkah, Lovely melihat siapa orangnya. Ternyata Lee baru pulang kerja.
Sesaat pandangan mata mereka bertemu, namun setelahnya Lee melanjutkan langkahnya menaiki tangga tanpa pedulikan Lovely bahkan bertanya juga tidak.
Setelah kepergian Lee, Lovely menunduk sedih.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 54 Episodes
Comments
Mira NR
sama pak, aku juga heran 😒
2024-05-07
0
Mira NR
mertua jahat😖😖😖
2024-05-07
0