Hari Sabtu yang di tunggu bocil telah tiba, bocah yang bertambah umur nya genap 3 tahun hari ini, begitu excited melihat banyaknya kado dan snack yang sedang di susun di mobil milik cafe Canzura's Donut, Zura meminjam mobil cafe yang lebih besar untuk mengangkut kado dan snack.
Mereka akan membawa dua mobil. Zura memakai mobil cafe dengan membawa Vire, sedangkan Candy bersama Vira di mobil yang Zura beli.
Vire dan Vira sudah mendapatkan ucapan selamat ulang tahun dan kado dari bunda Candy dan Ibu Zura. Bocah kembar itu memanggil Zura dengan sebutan Ibu.
Bocah kembar dengan kulit putih dan tubuh yang sehat dan berisi membuat siapa saja gemes melihatnya.
Candy sebagai bunda muda ternyata mampu mendidik dan merawat anak-anak nya dengan baik. Si kembar menjadi anak yang aktif dan sehat. Di usia nya yang baru 3 tahun si kembar sudah lancar bicaranya dan mengerti jika di ajak bicara.
"Bunda, kita mau kemana? Kenapa Ibu sama Vile tak sama kita?" tanya si cantik Vira ia heran tidak pergi bersama kembarannya.
"Mobil Ibu dan Vire bawa kado dan snack sayang, gak muat kalo kita pergi satu mobil aja,"
"Oo," Vira membuat huruf O besar di bibir nya. Candy tersenyum lebar melihat tingkah lucu putrinya.
Melihat wajah lucu putri dan putranya yang comel membuat Candy seakan lupa dengan masa lalu nya yang pahit. Si kembar lah yang membuat luka di hatinya perlahan-lahan menutup dengan kesibukannya mengurus pekerjaan cafe dan juga merawat putra putrinya sehingga ia tidak mengingat lelaki yang membuat twins nya hadir ke dunia ini.
Mobil mereka memasuki halaman depan panti asuhan. Candy heran dengan adanya beberapa pria-pria berbadan tegap yang mondar mandir dari mobil besar berisi kotak-kotak besar masuk ke dalam panti asuhan dan ada juga yang di letakkan di teras.
Mobil Zura juga menyusul masuk ke halaman panti asuhan. Mereka bersama-sama berjalan memasuki teras panti.
"Assalamu'alaikum," salam mereka ke Ibu panti dan juga beberapa penjaga panti asuhan yang mengatur kotak-kotak yang datang.
"Wa'alaikumsalam, eh nak Kiya, nak Zura dan si kembar, sini masuk,"
Mereka menyalami Ibu panti asuhan dan penjaga panti yang ada 3 orang.
"Kebetulan hari ini selain si kembar, Nyonya yang donatur di panti ini juga berulang tahun, beliau juga merayakan ulang tahunnya di panti ini,"
"Ohh begitu Bu, wah si kembar ternyata ada juga yang sama merayakan ultahnya di sini,"
"Iya acaranya sekalian makan siang, ini kotak-kotak isinya makanan juga kado dan snack buat anak-anak," ucap Ibu panti.
"Oh iya Bu, di mobil saya juga ada kado dan snack buat anak-anak Bu dari si kembar yang berulang tahun hari ini,"
"Syukur alhamdulillah, semoga berkah ya, nak Kiya dan nak Zura, ini si kembar ya yang berulang tahun, sini salim sama oma dulu,"
Si kembar Vire dan Vira menyalami Ibu panti, mereka anak-anak yang pintar dan penurut, cepat menangkap omongan yang didengar, mereka suka memperhatikan apapun di sekelilingnya.
Terdengar suara deru mobil masuk ke halaman panti.
Candy dan Zura tidak ikut Ibu panti yang keluar ke halaman menyambut tamu yang datang.
Tamu yang datang ikut masuk ke dalam ruangan tempat Candy dan Zura duduk juga si kembar.
"Ini Nyonya yang akan berulang tahun juga hari ini, anaknya nak Kiya si kembar," ucap Ibu panti sambil masuk menemui Candy dan Zura.
Jantung Candy seakan mau copot begitu melihat siapa yang datang. Wajah Candy memucat tangannya dingin. Tapi ia berusaha menunjukkan wajah normal kembali.
Mami Key melihat Candy mengernyitkan alisnya, seperti pernah mengenalnya, batin mami Key.
Candy dan Zura tersenyum ramah, senyum Candy tampak kikuk, mereka sudah berdiri dari duduknya saat mami Key masuk ke ruangan.
"Bunda, kenapa lama, katanya mau ulang tahun," ucap si ceriwis Vira gak sabaran.
Perhatian mami Key dan papi Pras langsung teralihkan mendengar suara lembut bocah perempuan yang sedang memegang tangan bundanya. Sedangkan Vire sedang asyik dengan mainan robot di tangannya.
Mata mami Key membola sempurna melihat bocah cantik tersebut. Mami belum melihat wajah Vire karena ia sedang menunduk dan asyik dengan mainannya.
"Kenalkan Nyonya, ini nak Kiya dan nak Zura, nak Kiya ini bundanya si kembar Vire dan Vira,"
Mami Key menyalami Kiya dan Zura. Mami merasakan tangan Kiya begitu dingin, wajahnya juga sepertinya pernah mami jumpa tapi mami menepis perasaannya.
Beda kok Candy tidak pakai hijab, ini namanya Kiya dan berhijab, apa mereka kembar? Dan bocah kecil yang cantik itu kenapa wajahnya seperti wajah Ziyyan kecil, batin mami Key.
"Bunda, Vile nak pipis," ucap Vire mendongak kan kepalanya menatap ke bundanya.
Sekali lagi mami yang mendengar suara bocah lelaki tersebut kembali membolakan matanya.
Ya ampun, ini Ziyyan kecil, sama persis, hanya bocah ini memiliki lesung pipi apa bundanya berlesung pipi juga?
Mami Key gak terlalu perhatikan tadi saat mereka bersalaman, pikiran nya masih ke si anak perempuan cantik ini yang mirip dengan putranya, Ziyyan.
Mami jadi memikirkan sesuatu, apakah mungkin? Tanya mami dalam hatinya.
"Nyonya, maaf, anak-anak panti sudah berkumpul di ruang pertemuan, mari kita ke sana," ajak Ibu panti.
"Ibu, saya ke mobil sebentar kado dan snack belum di turun kan dari mobil tadi Bu,"
"Oh iya nak Zura," ucap Ibu panti.
"Biar pengawal kami aja yang turunkan nak, sebentar biar Om panggil dulu penganwal Om," ucap papi Pras.
Candy dan Zura saling memandang. Mereka bersyukur ada pengawal papi Pras yang akan menurunkan kado-kado di dalam box besar dan snack ultahnya.
Sambil berjalan ke ruang pertemuan mami Key terus mengamati Candy dan buah hatinya yang di pimpin Candy di kanan dan kirinya.
"Pi," bisik mami Key.
"Hemm,"
"Papi sama gak berpikir nya sama mami,"
"Hemm, nanti aja di rumah mi, gak enak bahasnya di sini,"
"Iya Pi, mana anak kembar mu pi, pada belum nongol juga,"
"Sabar Mi, mungkin masih di jalan,"
Mereka sampai di aula pantai asuhan tempat biasanya di adakan pertemuan dengan anak-anak panti asuhan dan tamu-tamu yang datang.
"Ayo Nyonya, kita lesehan ya Nyonya, apa tidak apa?"
"Tidak apa-apa Bu, sama aja kok,"
"Baik Nyonya, Tuan, silahkan duduk,"
"Nak Kiya, nak Zura ayo duduk, juga si kembar yang berulang tahun hari ini kita duduk di sini ya sayang,"
Vire dan Vira mengangguk, mereka senang dengan ramainya anak-anak panti. Vire dan Vira memperhatikan anak-anak panti tersebut.
"Bunda kadonya banyak," ucap Vira yang terus memperhatikan kado dan snack di depan mereka buat anak-anak panti, letaknya agak jauh beberapa meter dari mereka duduk.
"Sayang, sini sama Oma yuk duduknya," ucap mami Key ke si kembar.
Vire dan Vira melihat ke oma yang cantik. Mereka memandang wajah bundanya meminta izin. Candy merasa tak enak jika tidak mengizinkan, ia menganggukkan kepalanya.
Vire dan Vira berjalan mendekati mami Key dan papi Pras, mereka duduk di pangkuan kedua orang itu tanpa ada rasa takut. Kedua orang paruh baya tersebut berdesir di hatinya seperti ada ikatan tak kasat mata yang mereka rasakan di dalam hati mereka.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 68 Episodes
Comments