Candy sudah berada di ruang rawat inap yang luas dan mewah. Ia belum melihat bayinya. Dimanakah ia di rawat kenapa ruangan ini sangat mewah dan luas? Candy membatin dalam hatinya.
Ia mendengar langkah kaki memasuki ruangannya. Ia mengira yang masuk adalah lelaki yang sudah menolongnya tetapi ia salah, yang masuk 2 orang perawat yang mendorong bayi kembarnya.
"Selamat pagi Nona, ini bayi anda sudah bersih dan lapar mau meminta susu ke Ibunya," perawat mengangkat bayi Candy dari box nya dan memberikannya ke Candy.
Candy menerima bayinya ia memandangi bayi tampan di depannya ini, sangat tampan, wajahnya tidak seperti dirinya ia bisa melihat wajah bayi ini persis seperti ayah kandungnya, mantan bosnya. Bayi tersebut memelet-meletkan bibirnya meminta minum.
Candy memberikan asi nya ke bayinya. Air mata nya menetes, ia terus memandangi bayi tampan nya ini yang sangat lahap meminum susunya.
Perawat mengamati pemandangan di depannya ini.
"Siapa nama bayinya Nyonya? Suami Nyonya sudah memberikan pesan ke kami untuk merawat Nyonya dan bayinya dengan baik di sini,"
Candy kaget mendengar kata suami? Suami? Suami siapa? Dirinya aja belum menikah suami darimana?
"Suami Nyonya sibuk katanya beliau hanya berpesan begitu kepada kami,"
"Terimakasih Sus," Candy tersenyum.
"Nama bayi laki-laki Virendra dan perempuan Virana," ucap Candy.
"Nama yang bagus, selamat ya Nyonya bayi anda sangat tampan dan cantik,"
"Terimakasih Sus," bayi Vire sudah tertidur pulas setelah kenyang meminum susunya. Gantian bayi Vira lagi yang meminum susu ibunya.
Perawat yang menjaga bayi Vira memberikan bayi cantik itu ke ibunya.
"Bayinya sangat cantik Nyonya," perawat memindahkan gendongannya ke ibu bayi.
Candy menatap bayi perempuan cantik tersebut, bayi ini sama juga dengan wajah ayahnya hanya lesung pipinya yang diambil oleh bayi perempuannya ini.
Candy tersenyum tipis, kedua bayinya dominan wajah ayah kandungnya.
Candy memberikan asi ke bayi perempuan nya. Bayi-bayinya tidak rewel selesai minum asi bayinya sudah terlelap.
Cnady memandangi wajah cantik bayinya, ia mengelus pipi halus bayinya yang berwarna pink. Candy gemes dengan wajah bayinya sendiri. Airmata bahagia kembali turun dari pipi lembutnya.
Candy tidak tau apa yang akan terjadi ke depannya dengan dirinya dan bayinya tetapi ia berharap ia bisa menjaga dan merawat bayi-bayinya dengan tangannya sendiri.
Candy tidak memiliki ponsel untuk menghubungi sahabat nya Zura. Candy meminta tolong ke perawat untuk menghubungi sahabatnya itu dengan menelpon ke Canzura's Cafe.
Perawat mengikuti permintaan Candy.
Candy yang sedang berbaring dan melamun. Pintu ruangan terbuka, seorang gadis cantik berhijab tergesa-gesa masuk ke ruangannya.
"Candy.. hiks..hiks.." Zura memeluk sahabatnya dengan airmata bercucuran jatuh di pipinya.
Candy balas memeluk sahabatnya.
"Candy kamu udah lahiran? Ya Allah, Candy mana bayimu?"
Candy menunjuk ke box bayi yang ada di dekat pojok, perawat sedang keluar istirahat, jika ada apa-apa Candy tinggal memencet bel saja, tadi perawatnya sudah berpesan ke Candy.
Zura berjalan mendekati box bayi.
"Ya ampun Can, ini ganteng sekali, dan ini yang perempuan cantik sekali, pipinya ngepink gitu, gemes banget Can," Zura mengelus pipi halus bayi kembar tersebut.
"Ra," panggil Candy.
"Aku ingin tinggal di kontrakan kecil aja dengan bayi-bayi ini, di ruko rame nanti pada heboh aku pulang membawa bayi kembar,"
Zura terdiam di pandanginya wajah sahabatnya.
"Ya sudah kita pindah aja ke rumah kontrakan, di ruko untuk kita istirahat aja, kita tetap di sana, tetapi untuk istirahat, kamu tenang aja kita cari rumah kontrakan dan akan membesarkan bayi ini bersama-sama,"
"Terimakasih, Ra kamu memang sahabat terbaik ku,"
"Tapi ngomong-ngomong apa kamu tidak mau memberitahukan ke ayah bayi kembarmu ini?" tanya Zura yang penasaran siapa ayah dari bayi yang ganteng dan cantik ini.
Candy menggelengkan kepalanya, "Tidak Ra, ayah bayi ini kalo tau bisa saja mengambil anak-anakku ini, aku gak mau, ayah bayi ini terlalu tinggi untuk di gapai Ra, aku gak mau dia tau kalo dia punya bayi kembar,"
"Baiklah aku ikut aja apa maumu Can, ngomong-ngomong siapa nama bayi ini?"
"Namanya Virendra dan Virana Ra, panggil aja twins V, atau Vire dan Vira,"
"Okey, okey nama yang cantik,"
"Terus Can, kamu kok bisa nginap di ruang VIP mewah gini?" Zura mengamati ruangan luas dan mewah tempat Candy menginap.
Candy mengedikkan bahunya.
"Aku juga gak tau Ra, tiba-tiba saja aku bangun sudah ada dj ruangan ini,"
"Apa kamu tau siapa yang menggendong mu dari cafe ke rumah sakit,"
Candy menganggukkan kepalanya.
"Dialah yang mendampingi aku melahirkan Ra, di kira rumah sakit lelaki itu suami ku, mungkin nama yang terdaftar di admin pakai nama lelaki itu Ra, aku rasa dia juga yang memilih kamar VIP ini untuk aku dan bayi kembarku,"
"Kamu beruntung banget Can, aku rasa memang twins V itu membawa berkah bagus buat kalian Can,"
Candy tersenyum tipis, "Ammiin, semoga aja Ra,"
"Jadi kapan kalian bisa keluar dari sini Can? Aku akan segera mencarikan kontrakan untuk kita, kontrakan yang nyaman buat baby twins,"
"Mungkin besok udah boleh pulang Ra, terimakasih ya Ra, aku tak bisa membalas kebaikan mu Ra,"
"Jangan ngomong begitu, kita hadapi bersama susah senang hidup kita ya," Zura menepuk-nepuk pelan tangan sahabatnya.
"Terimakasih Ra,"
Aku cari di internet aja kontrakan murahnya, nanti malam aku akan tidur di sini temani kamu dan baby twins, sekarang aku kembali ke cafe dulu ya,"
"Salam buat teman-teman di cafe ya Ra, buat Pak Diko bilang aja aku ambil cuti,"
"Oke, Can," Zura memeluk sahabatnya itu.
Zura keluar dari kamar Candy.
Candy kembali beristirahat. Baby twins masih tertidur lelap.
Candy akan beristirahat ketika pintu ruangan terbuka seorang lelaki tampan masuk ke ruangannya.
Candy belum melihat siapa yang datang di kiranya perawat, Candy sedang memejamkan matanya.
Lelaki tampan tersebut mendekati box bayi melihat bayi tampan dan cantik yang sedang terlelap. Ia agak terkejut ketika melihat wajah bayi tersebut seperti ia pernah melihat nya. Tetapi ia menepiskan pikirannya.
Lelaki tersebut tersenyum melihat wajah imut di depannya ini. Tiba-tiba saja wanita itu membuka matanya. Ia kaget mendapati lelaki yang di kenalnya ada di depan matanya.
Lelaki tersebut mengerutkan alisnya. Ia. seperti mengenal wanita ini, hanya saja ia belum melihat lesung pipi di wanita ini. Jika wanita ini tersenyum dan menampilkan lesung pipinya yang dalam tak salah lagi jika wanita ini adalah gadis yang malam itu di bawanya ke rumah bersama maminya.
"Selamat siang, sudah baikan?" tanya lelaki itu.
Wajah Candy kembali memucat berhadapan dengan lelaki anaknya tante Key yang sudah berlaku baik kepadanya.
"Alhamdulillah, baik," jawab Candy sambil tersenyum tipis.
Dan tampaklah lesung pipi di kedua pipinya.
Lelaki itu ingin sekali menanyakan apa ia gadis yang di kenalnya satu malam di rumahnya, tetapi Zayyan takut salah orang.
"Apa sebelumnya kita pernah ketemu?" tanya Zayyan.
Candy segera menggelengkan kepalanya. Zayyan mengerutkan alisnya.
"Apa suami kamu sudah datang kemari?" tanya Zayyan lagi.
Candy terdiam tidak menjawab.
"Ya sudah kalo kamu tidak mau menjawabnya, siapa nama bayi kembar mu? Ganteng dan cantik sekali,"
"Terimakasih, namanya Virendra dan Virana, panggil saja baby V atau Vire dan Vira,"
"Nama yang bagus, apa tidak ada kepanjangannya? Siapa nama papanya?"
Candy kembali terdiam tidak menjawab.
Wanita ini penuh misteri, dirinya terlalu banyak diamnya, aku akan menyelidikinya, tapi namanya saja aku tidak tau, batin Zayyan.
"Boleh tau namamu Nona?"
Candy tertunduk ia sedang berpikir ia tidak mau lelaki di depan nya ini ingat dengan dirinya dengan namanya.
"Saya Kiya, Tuan," ucap Candy tanpa menatap ke Candy.
"Seperti nama mami ku, jangan panggil tuan, panggil aja Zay, nama saya Zayyan, baiklah saya akan datan lagi, ini saya bawakan buat twins V," Zayyan menyerahkan kado besar ke Candy.
"Terimakasih, Tu.. eh.. Kak," ucap Candy yang tidak bisa hanya memanggil nama saja pada lelaki tampan di depannya ini.
Zayyan akhirnya keluar dari ruang inap Candy. Candy lega karena Zayyan tidak ingat dengan dirinya, mungkin karena sekarang ia berhijab.
"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 68 Episodes
Comments