Seorang bocah laki-laki berlari di dalam mall besar tanpa menghiraukan orang-orang yang berlalu lalang.
"Vire! jangan lari!" wanita berhijab mengejar bocah yang dengan lincah terus berlari. Sampai bocah kecil itu menabrak kaki panjang seorang pria.
Bocah tersebut otomatis menghentikan langkahnya ia terdiam dan mendongak ke atas. Dengan mata jernihnya ia menatap lelaki yang tinggi menjulang di depannya.
Lelaki tersebut juga menatap ke bocah kecil tersebut.
Deg..
Dadanya sontak berdetak lebih kencang. Bocah kecil ini wajahnya mengingatkan dirinya ke wajah kecilnya.
"Maaf, maaf Tuan, Vire, Ibu sudah bilang jangan lari-lari, sayang, ayo Vira cariin tu, kita beli es krim ya," wanita tersebut segera menggandeng lengan Vire membawanya pergi.
"Yank, kok bengong?" ucap Moniq yang menghampiri kekasihnya dikiranya kekasih nya ikut berjalan di belakangnya ternyata malah bengong di sini entah apa yang di lihatnya.
Moniq segera menggandeng lengan kekasih nya pergi dari situ.
Lelaki tersebut masih memikirkan bocah kecil yang tadi menabrak kakinya.
Kenapa hatinya berdesir begitu bertatap mata dengan bocah kecil itu, mata itu mengingatkannya pada gadis yang pernah dilihatnya beberapa tahun lalu saat di lampu merah, tapi kenapa wajah bocah itu begitu mirip dengannya saat dirinya masih balita, Ziyyan tidak habis pikir.
"Yank kita makan siang di restoran itu ya," Moniq menunjuk ke restoran yang berada di mall yang ramai pengunjungnya.
"Tempat lain aja," Ziyyan berjalan sendiri meninggalkan Moniq yang menghentakkan kakinya karena kesal.
Moniq bertahan dengan sikap dingin kekasih nya karena duitnya saja. Selama 4 tahun ini, kekasih nya itu semakin dingin dan tak tersentuh. Tidak ada lagi hal yang mereka lakukan layaknya sepasang kekasih. Tidak ada hal romantis, liburan berdua atau berkencan. Moniq juga tidak menuntut untuk dinikahi.
Moniq seorang model terkenal jam terbangnya tinggi bertahan bersama kekasihnya karena kekasih nya ini pebisnis hebat yang di segani, dengan menjadi kekasih nya dirinya pun terkena imbasnya, ia disegani di kalangan para model dan agency karena statusnya sebagai kekasih Ziyyandru Prashadya Andromeda seorang pebisnis muda yang sangat di perhitungkan di dunia bisnis karena tangan dinginnya. Tetapi Moniq bukan wanita polos ia memiliki kekasih gelap di belakang Ziyyan.
Ziyyan terus berjalan ia ingin bertemu lagi dengan bocah kecil tadi. Matanya memandang ke sana sini. Tapi belum menemukan bocah kecil tersebut.
Karena tidak bertemu lagi Ziyyan ingin pulang saja ia menuju ke mobilnya, di belakangnya Moniq terus mengikutinya. Di saat ia berjalan ke parkiran ia melihat bocah kecil tadi sedang bersama wanita yang lain bukan wanita yang tadi. Wanita itu menggandeng bocah lelaki tadi di tangan kirinya dan gadis kecil berkuncir satu di tangan kanannya.
Sedangkan wanita yang tadi di temuinya sedang masuk ke mobil ke kursi pengemudi.
Ziyyan buru-buru mendekati mobil tersebut. Bocah lelaki kecil sudah masuk ke mobil dan bocah kecil perempuan akan menyusul masuk ketika tiba-tiba saja Ziyyan menegur wanita tersebut.
"Maaf Ibu," ucap Ziyyan sopan.
Wanita berhijab tersebut menoleh, ia sangat kaget denga lelaki yang menegurnya. Tiba-tiba saja wajahnya pucat bibirnya kelu tidak bisa bersuara.
"Bunda ayo masuk mobil," ucap gadis kecil tersebut.
Ziyyan menoleh ke gadis kecil tersebut, sekali lagi ia kaget, wajahnya mirip sekali dengan wajahnya tetapi ini versi cewek. Gadis kecil tersebut menarik-narik tangan bundanya dan menatap ke arahnya. Gadis kecil tersebut berbicara kembali tampak lesung pipinya yang dalam di wajahnya.
Deg..
Sekali lagi Ziyyan merasakan degup jantungnya berirama tidak normal, berpacu dengan cepat.
Kenapa hatinya berdesir bertatapan dengan gadis kecil ini.
Ziyyan masih terpaku.
"Bunda ayo masuk, kita pulang," ucap bocah perempuan kecil.
Candy yang tadinya terpaku segera sadar dan segera mendorong gadis kecilnya masuk ke mobil.
Dengan segera ia menutup pintu mobil. Mobil segera berjalan meninggalkan Ziyyan yang sudah bersama Moniq di sampingnya.
Zura yang membawa mobil bertanya-tanya siapa lelaki itu. Bukannya lelaki itu yang tadi di tabrak oleh Vire di dalam mall. Zura tidak sempat melihat lama-lama wajah lelaki tadi. Lelaki berambut gondrong tetapi kenapa wajahnya sepintas seperti wajah Vire dan Vira. Zura akan menanyakan nanti ke Candy.
Zura melajukan mobilnya agak kencang ia takut mereka diikuti oleh lelaki tadi.
Zura dan Candy sudah pindah ke rumah baru yang lebih besar dan tidak masuk gang lagi. Karena Vire dan Vira bertambah besar mereka membutuhkan kamar yang lebih dari dua, di rumah baru yang mereka tempati sekarang kamarnya ada tiga kamar.
Sambil menyetir Zura melirik ke kaca spion takut diikuti. Candy yang duduk di bangku belakang bersama anak-anak nya masih deg-deg an. Ia tak menyangka akan bertemu dengan mantan bosnya setelah 4 tahun berlalu dari kejadian malam naas itu.
Candy sudah berusaha untuk bersembunyi dan tidak keluar di tempat-tempat keramaian. Hari ini karena mereka akan berbelanja keperluan untuk ulang tahun anaknya yang ke 3, Zura dan Candy pergi ke mall.
Mobil mereka sampai di depan rumah baru. Candy buru-buru membawa anak-anak nya masuk dengan menggendongnya dibantu oleh Zura karena si kembar sudah tertidur selama di perjalanan.
Mereka masuk ke rumah dan mengunci pintu rumah.
Candy menidurkan anak-anak nya di kamar mereka.
Candy dan Zura duduk di ruang tengah. Mereka berdua menarik napas dan menghembuskan dengan kasar setelah terburu-buru membawa si kembar masuk ke dalam rumah.
Setelah agak tenang, Zura membuka percakapan.
"Can, siapa lelaki tadi?" tanya Zura to the point.
Candy menatap Zura. Inilah saatnya ia akan memberitahukan hal sebenarnya ke Zura. Zura yang sudah banyak membantunya berhak untuk tau siapa ayah bagi anak kembar nya.
"Lelaki itu ayah si kembar Ra,"
Mata Zura membola bibirnya ternganga.
"Bukankah lelaki itu orang terkenal, Can?"
Candy menganggukkan kepalanya.
"Lelaki itu mantan bos ku Ra,"
"A-pa?!" Zura berteriak kencang. Tapi segera menutup mulutnya dengan tangannya.
"Jangan teriak-teriak nanti bangun si kembar,"
"Can, kenapa kamu tidak meminta pertanggungjawaban dari bos mu itu?"
Candy menggelengkan kepalanya. Menceritakan hal ini, mengingat lelaki itu akan mengingatkannya dengan malam naas itu, akan membuka lagi luka lama di hati nya yang sudah ia coba untuk menutupnya. Airmata Candy menetes.
Zura mendekati sahabatnya itu.
"Maafkan aku, Can, aku tidak bermaksud membuatmu menangis, jika itu terlalu berat untuk kamu cerita kan tak usah cerita saja,"
Candy memeluk Zura, tangisnya tak bisa di hentikannya. Trauma itu ternyata masih ada, ia tak bisa melupakannya dari memorinya. Ia sengaja menjauh dari kehidupan lelaki itu. Selama 4 tahun ia berhasil, tetapi setelah ini apa yang akan terjadi. Lelaki itu mantan bosnya itu sudah melihat putri nya apakah ia tau jika itu putrinya darah daging nya. Airmata Candy semakin deras.
Zura menepuk-nepuk punggung Candy.
"Sudah jangan menangis lagi, hari Sabtu nanti ulang tahun si kembar kita rayakan di panti asuhan aja ya, bawa si kembar ke sana pasti mereka senang mendapatkan banyak teman di sana,"
Candy menganggukan kepalanya. Ia terharu dengan kebaikan hati dan ketulusan sahabatnya ini. Candy tau Zura bukan lah gadis sembarangan tetapi ia mau bersahabat dengan Candy yang hanya seorang diri di dunia ini. Meski ia masih memiliki mama kandung yang masih hidup tetapi sudah lama ia tidak bertemu dengan mamanya itu.
Candy harus menyiapkan hatinya juga dirinya jika lelaki mantan bosnya akan mencari dirinya dan anak-anak nya. Siapkah Candy?
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 68 Episodes
Comments