Pagi ini di ruang kantornya yang masih tampak berantakan, Ziyyan mengernyitkan alisnya. Kenapa ruangannya masih berantakan begini? Ziyyan mengingat-ingat kejadian tadi malam, ia melihat ke sofa ada bercak seperti darah yang sudah mengering. Darah siapa? batinnya.
Ziyyan mencoba mengingat-ingat lagi, CCTV di ruangannya kebetulan di offkannya tadi malam. Saking emosinya dirinya Ziyyan ingin menikmati alkohol sepuasnya tanpa harus terekam oleh CCTV.
Ziyyan mengingat-ingat lagi, ia memeriksa sofa dan juga bawah sofa mana tau ada yang bisa dijumpai nya. Kepalanya mengintip ke bawah sofa. Dilihat nya ada sesuatu di bawah sofa.
Shiiitt!
Tangannya meraih underwear hitam di bawah sofa.
Ini milik siapa? Apa yang sudah aku lakukan? Dada Ziyyan berdebar-debar kencang.
Siapa gadis itu? Apa yang sudah aku lakukan padanya? Kenapa aku tidak mengingat nya? Sialan, Ziyyan terus merutuki dirinya sendiri.
Di mejanya masih ada sloki minumannya dan juga botolnya.
Ziyyan meremas rambutnya. Kepalanya menjadi pusing, masih pagi begini ia harus melihat pemandangan di ruangannya sendiri yang masih berantakan semua akibat ulah mabuknya.
Ziyyan segera menelpon ke sekretaris nya minta bagian cleaning servis membersihkan nya.
Ziyyan keluar dari ruangannya. Ia sedang sibuk harus kembali membuat tender baru dengan kolega bisnisnya. Kali ini Ia tidak ingin kecolongan lagi, kehilangan ratusan miliar membuat otaknya panas.
Ponselnya berdering, kekasihnya menelpon. Ziyyan mengangkat nya.
"Pagi, honey, kamu lagi di mana sekarang? Oke, siang nanti habis meeting aku akan menjemput mu, bye, muaah,"
Ziyyan menutup telponnya. Ziyyan lelaki tampan akan sangat dingin di depan koleganya dan di depan publik tetapi dengan kekasih nya Ia sangat romantis dan mesra. Ziyyan mencintai kekasih nya, Ia akan melakukan apa saja untuk memenuhi kebutuhan kekasih nya, baginya materi bukanlah apa-apa, Ziyyan akan royal ke kekasihnya dengan memenuhi semua permintaan istrinya.
Ziyyan pergi mengajak asistennya Billy yang juga merupakan sahabatnya dari mereka kecil. Billy laki-laki yang serba bisa dan selalu menjadi andalan Ziyyan.
"Bil, kita akan menemui Mr. Rigo, jangan sampai yang ini kita akan kecolongan, aku gak mau terang lagi seperti kemarin Bil,"
"Baiklah Ziyy, tidak akan terulang lagi, aku janji,"
Karena hanya mereka berdua saja, Billy bisa memanggil bosnya dengan panggilan nama tetapi kalo di klien atau relasi bisnis ia akan memanggil Ziyyan dengan bahas formal.
Ziyyan dan Billy sampai di perusahaan mitranya mereka akan membahas proyek baru yang memiliki prospek yang cukup bagus.
Tanpa terasa meeting dengan Mr. Rigo sudah selesai.
Ziyyan dan Billy kembali ke kantor. Ziyyan akan memeriksa ruangannya sebelum pergi menjemput kekasihnya untuk makan siang bersama.
Ziyyan puas dengan kerja bagian cleaning servis, ia memeriksa sofa nya ternyata sudah di ganti.
Baguslah sudah di ganti, aku gak perlu mengingat-ingat lagi kejadian tadi malam, batinnya.
Setelah puas melihat ruangannya yang sudah rapi bersih dan harum, Ziyyan segera keluar lagi dari ruangannya. Ia bergegas akan menjemput kekasihnya hatinya, Moniq.
Ziyyan mengendarai mobilnya dengan kecepatan tinggi, Ia ingin segera sampai sudah beberapa hari mereka tidak bertemu. Ziyyan akan menjemput kekasihnya di apartemen mewah. Apartemen miliknya yang di tempati oleh kekasihnya. Apartemen lainnya lagi bukan yang sama dengan Zayyan kembarannya.
Ziyyan menekan password apartemen kekasihnya. Ia masuk ke dalam begitu pintunya terbuka. Ziyyan melihat kekasihnya yang masih tampak sexy hanya memakai tanktop dan celana pendek yang memperlihatkan bokongnya.
Ziyyan meletakkan ponsel yang di bawanya ke meja, ia membuka jasnya mendekati kekasihnya dan memeluknya dari belakang. Sama persis yang dilakukannya ke Candy tadi malam. Ingatannya tiba-tiba saja muncul dengan kata-kata yang terucap dari bibir nya tadi malam ke gadis itu.
Ziyyan terkesiap, ia segera melepaskan pelukannya.
"Kamu kenapa, Yank? Kok di lepas?" tanya Moniq.
Ia membalikkan tubuh nya menatap ke kekasihnya.
Ziyyan masih melamun, ingatannya perlahan muncul secara sekilas.
Moodnya tiba-tiba saja jadi jelek. Ziyyan langsung duduk di sofa.
"Kamu kenapa, sayang, aku mau ganti baju dulu, kamu gak mau ikut ke kamar?"
Ziyyan bengong keningnya berkerut. Moniq mendekati kekasihnya mendudukkan dirinya ke pangkuan kekasihnya. Meletakkan kedua tangannya di leher Ziyyan. Moniq mencium bibir kekasihnya.
Ziyyan tidak seperti biasanya kali ini dia hanya diam saja. Moniq melepaskan bibirnya dari bibir kekasihnya.
"Yank, ada masalah di kantor? Kita jadi makan siang gak nih?"
"Iya jadi, ganti baju sana," ucap Ziyyan.
Moniq beranjak dari duduknya di pangkuan kekasihnya. Ia pergi ke kamar dengan menghentakkan kakinya.
Ziyyan masih melamun mengingat-ingat apa yang sudah terjadi tadi malam di ruangannya.
Moniq keluar dari kamar nya dengan pakaiannya yang sexy. Moniq sebagai model majalah dewasa tidak pernah malu memakai pakaian sexy di depan umum.
"Ayo yank aku dah siap nih," Moniq berjalan menghampiri kekasihnya.
Mereka berjalan bergandengan tangan. Ponsel di tangannya berbunyi, Ziyyan mengangkat nya.
"Ziyyan sudah berapa lama kamu tidak pulang? Sekarang kamu ke rumah makan siang di rumah, tadi pagi Zayyan sudah sarapan di rumah tidur disini malahan," ucap mama Key yang kangen dengan putra kembarnya yang satunya lagi.
"Baiklah Ma, Ziyyan datang sama Moniq Ma,"
Ziyyan menutup ponselnya.
"Kita ke rumah mama, sayang makan siang di rumah mama,"
Moniq hanya mengangguk saja.
Ziyyan melajukan mobilnya ke mansion papi Pras. Mereka sampai di mansion. Ziyyan menggandeng tangan kekasihnya masuk ke dalam rumah.
Candy yang sedang bersama mama Key, kaget wajahnya pias, dadanya berdegup kencang, tangannya dingin, ia harus melihat wajah bosnya ini yang tadi malam sudah merusak dirinya. Candy tau siapa bosnya tapi ia tidak menyangka akan masuk ke rumah orang tua bosnya.
Mama Key menyambut kedatangan putra dan kekasihnya. Mama Key tidak menyadari perubahan di wajah Candy.
"Tante Candy permisi mau ke kamar dulu," Candy segera ke kamarnya, ia tidak mau menemui bosnya itu.
Mama mengerutkan keningnya mengapa gadis itu seperti takut melihat Ziyyan, ada apa? batin mama Key.
"Ayo ke meja makan," mama mengajak Ziyyan dan Moniq ke meja makan untuk makan siang. Papi Pras belum turun dari ruang kerjanya di lantai dua.
"Tadi siapa itu Ma?" tanya Ziyyan.
"Ohh itu gadis muda yang mama ketemu di jalan tadi malam, mau pergi cuma kemana mami belum tau juga,"
Ziyyan menganggukkan kepalanya.
Di kamar nya Candy sudah bersiap ia harus pergi dari rumah ini, ia tak mau harus tinggal di rumah orang tua bosnya, ia pasti akan sering melihat bosnya datang ke rumah ini, Candy tidak mau luka di hati nya menganga tidak sembuh-sembuh jika melihat lelaki yang sudah merusak dirinya.
Candy sudah bertekad akan pergi dari rumah ini, ia akan bicay baik-baik ke mama Key agar diizinkan untuk pergi dari rumah ini.
Candy tidak tau ia akan kemana yang pastinya ia akan pergi mencari pekerjaan dan akan ngekos. Ia akan mencoba memulai hidup sendiri kalo perlu tanpa ada orang yang mengenalnya.
Untuk hatinya ia akan menutup pintu hatinya karena ia merasa sudah tidak suci lagi. Ia tidak mau laki-laki akan kecewa dengan dirinya jika ia menerima hati seseorang yang menginginkan dirinya, ia tidak tau apa yang akan terjadi kedepannya tetapi ia berharap semuanya akan baik-baik saja. Candy siap untuk memulai hidup barunya apapun yang akan terjadi nantinya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 68 Episodes
Comments
𝓖𝓒⃟👑•§¢• GALAXY 123
jari kacan kepeleset nih bicara kali kacan bukan bicay....
2024-09-16
2
𝓖𝓒⃟👑•§¢• GALAXY 123
maaf kakak bolehkah aku tahu maksud kata terang dalam kalimat " aku ngga mau terang lagi seperti kemari " rancu rasa ny Ku baca ny maaf kacan
2024-09-16
2
Ney Maniez
knp gk lngsung ajj blnggggg🤧🤧🤧
2024-09-05
0