Pada malam harinya mereka mengemas pakaian mereka untuk bersiap" Karna besok mereka langsung pulang ke rumah Reo, pada malam hari ini mereka tidur di kamar Akio, azura yang tak mau tidur sendiri di kamarnya mengungsi dan ikut tidur di kamar mereka
Karna ranjang Reo yang penuh dengan barang"yang ingin di bawa mereka jadi mereka tidur berduan di masing-masing kasur mereka meskipun sempit mereka harus saling berbagi tempat tidur
Namun apalah daya Azura saat melihat temannya Haiko yang tertidur dengan terus menyeret tubuh Azura untung ya ada penyangga Besi di ranjangnya yang menahannya tubuh azura agar tidak terjatuh
"Haiko bisa kah kau tidak menyeret ku terus, aku terhimpit di sini"
"Maafkan aku aku tidur sedikit tidak bisa diam"
"Sudahlah, tapi bisa kah kau maju sedikit"
Ucap azura mendorong tubuh Haiko untuk sedikit maju agar tidak terlalu dekat dengan ya
Akio dan Reo yang berada di atas kasur mereka hanya terdiam mendengar keributan di bawahnya, Reo terus menggeleng" Kepalanya, Akio yang berada di samping ya sudah tertidur sampai membelakangi yaa
"Haii!! Geser dikit"
"Ini terlalu sempit"
"Kau tidur di lantai sana"
"Dih kagak mau, kamu aja sana"
"Padahal hari ini menjadi hari yang sangat melelahkan bagaimana bisa mereka masih bisa bertengkar seperti itu, apakah mereka lupa akan hal yang terjadi hari ini yaa"
Gumam Reo di dalam hatinya
"Mereka terlalu berisik bukan"
Reo sontak langsung melirik ke arah samping yaa,Akio yang masih terjaga langsung membalikkan tubuhnya agar menghadap ke arah Reo
"Akio, ku pikir kau sudah tertidur tadi"
Ucapnya sedikit kaget saat melihat Akio yang masih belum tidur
"Aku tak bisa tertidur"
"Apakah gara-gara mereka??"
"Bukan"
Reo melihat sorotan mata Akio yang terlihat seperti sedang menyembunyikan sesuatu darinya namun
Reo memalingkan pandangan ya lalu melihat langit-langit kamarnya
"Kau selalu menyembunyikan yaa sendiri"
Akio melebarkan matanya saat mendengar perkataan yang terlontar dari mulut Reo
"Apa maksud mu??"
Ucap Akio memastikan
"Kau selalu menyimpan semua masalah mu sendiri Akio, apa yang kau sembunyikan"
Ucap Reo yang kini sedang memandang temannya itu
"Aku tidak menyembunyikan yaa, hanya saja aku tidak tahu bagaimana menceritakan ya"
"........
"Aku mengerti, tidak usah memaksakan yaa, jika itu yang membuatmu merasa nyaman, lakukan sesukamu saja"
Reo membalikkan tubuhnya, Akio hanya terdiam sambil terus memikirkan apa yang di katakan oleh temannya sendiri
"Bukan ini yang ku mau, aku hanya merindukan sosok yang selalu memeluk ku saat aku kesepian, hanya itu maaf selalu menyembunyikan ya dari mu Reo"
Gumamnya dalam hati, tak mau kembali memikirkan yaa Akio ikut kembali membalikkan tubuhnya lalu perlahan ia menutup matanyaa
Sosok yang membuat keributan sedari tadi akhirnya bisa tertidur dengan lelap, Reo yang masih terjaga untuk beberapa saat akhirnya ikut terlelap juga
Keesokan harinya.....
"Semuanya sudah siap??"
SUDAH!!!!!
Mereka menjawab bertanyaan Akio bersamaan, merasa hal itu lucu meskipun mencoba menahannya akhirnya mereka tertawa"terbahak-bahak
Namun lain halnya dengan Akio yang hanya terdiam memandangi teman"nya, mereka mulai berjalan menuju gerbang sekolah ya yang telalu tertutup rapat, perlahan mereka membuka gerbang tersebut
HUSH......
Berhembus angin yang cukup kencang menerpa wajah mereka, Akio dan Haiko yang baru pertama kali melihat dunia luar merasa terkagum-kagum
Haiko berlari menghampiri rerumputan yang di penuhi oleh bunga yang sangat cantik, ia memetiknya lalu membawanya ke hadapan Akio lalu menunjukannya
"Bunga yang sangat bagus bukan, warna merah, warna yang kalian sukai bukan begitu"
Ucap Haiko tersenyum sambil memperlihatkan bunga itu di hadapan Akio
Reo melihat Akio yang di samping ya terlihat tidak menyukainya, Akio menundukkan kepalanya sambil mengepal tangannya kuat", haiko yang merasa tidak di anggap olehnya kembali mengatakan sesuatu
Namun saat ingin kembali berbicara Akio kembali mengangkat kepalanya lalu mengibaskan tangannya ke arah bunga tersebut, hingga bunga itu rusak dan terjatuh
Haiko merasa terkejut dengan apa yang Akio lakukan terhadap bunga tersebut, Akio yang emosi langsung menarik kerah baju Haiko dengan sangat kasar
"Tidak usah kembali mengingat yaa!!!"
"Heii, tidak perlu seperti ini"
Ucap Azura menenangkan mereka
".......
Akio masih menatap yaa dengan tatapan tajamnya, namun tak lama akhirnya Akio melepaskan kerah bajunya
Akio berjalan menghampiri Reo lalu mengajaknya untuk berjalan terlebih dahulu
" Ayo"
Ajak Akio
Reo sempat melihat ke arah belakang yaa,ia menganggukan kepalanya lalu berjalan bersama Akio di samping ya dengan tangan yang saling bergandengan
"Hei, kau tak apa" Kan??"
Tanya Azura yang khawatir tentang kondisi temannya
"Aku baik" Saja, hanya saja seharusnya aku tidak membuat ya marah seperti itu tadi"
"Kenapa kau memancingnya sih, kau kan tau sendiri dia gak suka dengan hal yang bersangkutan dengan teman lamanya"
"Aku hanya menyakinkan ya saja, bahwa dia benar-benar sudah melupakan ya atau belum"
"Aku benar-benar tidak mengerti dengan cara pikir mu"
Ucap azura menatap Haiko dengan tatapan melasnya
Beberapa saat kemudian....
Setelah menempuh waktu yang cukup lama kini mereka sudah berdiri di depan sebuah Rumah yang cukup besar, meskipun merasa ragu akhirnya Reo menghampiri pintu rumah tersebut lalu mengetuknya
Seseorang membuka pintu rumah tersebut, seorang wanita paruh baya yang mengenakan pakaian kaos putih dengan celana jeans yang terlihat cocok untuk ya
"Reo!!!"
Sosok tersebut langsung memeluk Sang anak dengan penuh kasih sayang Reo yang merasa merindukan ibunya langsung membalas pelukan darinya
"Kenapa kau pulang Nak???"
Ucapnya sambil melepaskan pelukanya
"Ceritanya sangat panjang"
"Lalu siapa orang" Yang berada di belakang mu, mereka teman mu nak??"
Reo menganggukan kepalanya dengan ragu karna takut ibunya marah padanya, namun di luar dugaan Reo yang ibu malah memeluk mereka satu persatu"
"Apakah kalian baik" Saja, kalian pasti cape kan??silakan masuk ibu baru selesai memasak tadi"
Ucapnya sambil tersenyum
Teman-teman melirik ke arah Reo, Reo yang mengerti maksud dengan tatapan mereka kembali menganggukan kepalanya
Haiko yang berjalan di belakangnya terkejut saat ibunya Reo merangkul ya
"Badan mu terlihat sangat kecil, apa kau kekurangan makan di sana??"
Ucapnya khawatir saat melihat tubuh Haiko yang terlihat kurus
"Tidak seperti itu, aku hanya tidak terlalu suka makan banyak"
Ucapnya berbohong
"Tidak usah sungkan selagi kalian berada di sini kalian bisa makan sepuasnya"
Mereka akhirnya berkumpul di meja makan bersama dengan ibunya Reo, saat mereka makan Ibunya selalu menyuruhnya untuk tambah hingga Azura tak sanggup lagi untuk makan karna sudah kekenyangan
Melihat tingkah laku ibunya yang seperti itu kepada teman"nya Reo merasa bahagia, namun Reo merasa ada sesuatu yang menghilang, sedari tadi Reo berada di rumahnya ia belum melihat ayahnya
Karna penasaran akhirnya Reo bertanya pada ibunya tentang ayahnya
"Ibu, ayah kemana??"
Ucapnya keheranan
Ibunya yang sedang menambahkan nasi di piring Akio langsung menghentikan aktivitas yaa, sang ibu menaruh kembali sinduknya lalu menatap Reo sambil tersenyum
"Ayah sangat sibuk berkerja hingga ia tak bisa pulang hari ini"
Mendengar itu Reo sedikit kecewa karna ayahnya yang tidak bisa pulang hari ini, padahal dirinya ingin sekali bertemu dengan sosok ayahnya yang sudah ia rindukan
Setelah mengatakannya ibunya langsung bangkit dari kursinya lalu berjalan kembali ke arah dapur, namun sebelum ia pergi ia menyuruh anak" Untuk pergi mandi dan istirahat
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 86 Episodes
Comments