"Jika kau tidak keberatan, bisa kah kalian menceritakan kejadian yang pernah terjadi pada bulan kemarin"
Ucap Akio
Kaoru dan Satoru yang hanya memalingkan wajahnya dan tidak berbicara sontak langsung melirik ke arah Akio yang terlihat sedang serius dengan keadaan itu
"Apakah kau ingin tahu??"
Tanyanya
"Tentu saja"
Kaoru dan Satoru sempat bertatapan namun Saturo yang kesal dengan temannya yang tadi sempat membentak ya langsung memalingkan wajahnya dari dia
Kaoru mengerutkan halisnya melihat tingkah laku temannya yang baperan seperti itu, ia menghelakan nafasnya lalu mulai menceritakan kejadiannya
Bukan hanya Akio namun Reo, Haiko dan Azura yang penasaran ikut mendengarkan apa yang sedang Kaoru ceritakan
"Seseorang yang pernah berhubungan dengan ku selalu mati entah itu di bunuh atau bunuh diri"
"Maksudnya dari pernah berhubungan"
Tanya Azura kebingungan
"Pernah berbicara dengan ku, itu maksudnya"
"Orang" Yang datang pada ku yang ingin masuk ke osis atau ingin mengajukan sesuatu, namun aku selalu menolak mereka"
"Mungkin mereka sakit hati,Padahal aku tidak bertindak kasar mereka selalu menyalahkan ku makannya mereka selalu mengejek..."
HUSH....
"........
Semua orang seketika langsung berhenti berbicara saat sekilas mereka melihat sesuatu melintas di luar jendela kelasnya, tak lama dari itu terdengar sebuah suara terjatuh begitu keras dengan di sertai dengan teriakan seseorang
BUAK....
AHKKKKK!!!!....
Semua yang berada di kelas tersebut langsung beranjak dari bangkunya lalu melihat ke arah jendela, Saat Reo mengeluarkan Kepalanya ia melebarkan Matanya ia terkejut dengan sosok wanita yang terbaring dengan darah yang bercucuran dari kepalanya
"Hei!!!...Se..seorang terjatuh dari atap sekolah"
Teriak siswa yang berada di kelas Reo
"Apa?? Ada korban lagi"
"Seseorang wanita terjatuh, mengerikan"
"Apakah dia masih bisa selamat"
Saat ke adaan kelasnya yang mulai ricuh, Dari jendela kelasnya Akio menatap mayat tersebut dengan tatapan tajamnya, Dari pandangan matanya Akio dapat melihat sosok Arwah anak tersebut yang tengah berdiri di samping tubuhnya
Sosok tersebut terlihat seperti sedang menangis, Dan tak lama sengumpulan asap hitam mengelilingi arwah tersebut, asap tersebut perlahan terbentuk menjadi sepasang tangan yang sangat hitam
Arwah tersebut tercekik oleh asap tersebut dan tak lama hilang saat asap itu mulai menghilang, Akio yang masih melihatnya menyipitkan matanya, Dia tahu tidak ada yang beres dengan kejadian ini
Akio berpikir bahwa arwah" Siswa yang terbunuh di sekap oleh sosok yang besar seperti ngumpulan asap tadi, pantas saja ia hanya bisa merasakan kehadirannya dan tak melihat sosoknya, Aneh jelas ada yang aneh dengan sekolah ini
"Dia siswi yang berbicara dengan ku kemarin"
Ucap Kaoru memecahkan keheningan di antara mereka
"Apakah itu penyebabnya??"
Tanya Reo
"Bukan"
Semuanya yang mendengar itu langsung melihat ke arah Akio
"Maksud mu??"
Tanya mereka keheranan
"Bukan itu penyebabnya, seseorang telah mengendalikan sosok anak tersebut"
Jelas Akio sambil menunjuk wanita itu
"Dia mati karna seseorang menyuruhnya untuk menjatuhkan dirinya dari atap sekolah, aku dapat melihat arwah anak tersebut di kendalikan dan di tangkap oleh sesosok ngumpalan Asap"
"Kau dapat melihatnya??"
Tanya Satoru tercengang
"Bukan hanya aku namun Haiko juga"
Balas Akio
"Jadi sosok itu penyebab mereka bunuh diri??"
Tanya Kaoru
"Mungkin seperti itu, aku dan Haiko dan teman" Ku yang lain akan mencari tahu siapa sosok bayangan itu dan siapa pengendalinya"
"Apakah itu akan cukup bahaya??"
"Tidak apa" Kami sudah terbiasa "
"Tapi aku minta kalian mencari tahunnya dengan Satoru, karna Satoru mempunyai kemampuan yang hampir sama Dengan kalian mengunakan mata kirinya"
Ucap Kaoru menjelaskan
"Aku tidak mau"
Tegas Satoru
"Kau harus membantunya Satoru, tidak apa" Jika kau kembali berbuat kesalahan, tidak apa" Aku akan selalu mendukung mu"
Satoru memajukan bibirnya melipat tangannya di depan dada lalu memalingkan wajahnya
"Terserah kau saja"
Balasnya cetus
"Maaf menyela percakapan kalian..anu"
Reo menundukkan kepalanya sambil terus mengaruk kepalanya pelan, melihat tingkah laku Reo yang seperti itu semua mata tertuju padanya
"Ada apa Reo??"
Tanya Akio
"Tiba-tiba aku ingin pergi ke toilet hehehe"
Ucapnya sambil tersenyum
"Ya elah Reo ku pikir ada apa"
Balas Haiko
"Ada ada saja kau ini"
Ucap Azura
"Sudah lah ayo kita pergi, kalian berdua tetap di kelas saja"
Ucap Akio
"Tidak, kami juga ingin ikut, benarkah Sotaru"
Ucapnya dengan menyenggol tubuh Sotaru
"Yaa iyaaa, kami juga ingin ikut"
Ucapnya malas
"Mau bagaimana lagi"
Akhirnya mereka pergi menuju toilet bersama-sama padahal hanya ingin pergi ke toilet kenapa harus berbarengan seperti ini
Mereka berjalan sambil sesekali berbincang, saat memasuki lorong sekolah menuju Toilet Akio sempat melihat seseorang yang melintas di ujung lorong tersebut
Akio menyipitkan matanya untuk melihat sosok itu lebih jelas Reo yang sedang berbicara padanya langsung berhenti saat melihat Akio yang sedang memperhatikan sesuatu
"Akio ada apa??"
Tanya Reo penasaran
"Tidak, bukan apa-apa, tadi kau bilang apa??"
"Tidak, lupakan saja"
Balasnya
"Baiklah"
Akio kembali berjalan bersama Reo tanpa kembali berbincang, Reo menatap Temannya sekilas lalu kembali memperhatikan jalan di depannya
"Jika ku pikir" Lagi jarang sekali aku melihat Akio tersenyum, terkadang aku juga merasa bahwa Akio tidak pernah menceritakan kisah masa lalunya atau masalah pada kunya, padahal aku ingin sekali akrab dengan jika seperti ini kan aku merasa canggung"
Gumam Akio di dalam hatinya
Akio melihat sosok Reo di sampingnya ia terus saja berjalan sambil menundukan kepalanya Akio juga merasa bahwa Reo sedikit menjaga jarak darinya
"Reo kenapa tiba-tiba seperti ini"
Pikir Akio
Saat hendak menegurnya seseorang berjalan dari arah berlawanan dan tak sengaja menyenggol tubuh akio hingga ia sempat ingin terjatuh namun gerakan Akio yang cepat ia berhasil memegang tangannya menjaga ya agar tidak terjatuh
"Ahhh maaf aku tidak melihat jalan tadi, ini salah ku aku minta maaf"
Ucap orang tersebut sambil menundukan kepalanya
Akio, Haiko melebarkan matanya saat melihat wajah orang tersebut, Akio menatapnya tanpa berkedip, wajah orang tersebut sangat mirip dengan sosok temannya yang sudah meninggal beberapa tahun yang lalu
Entah perasaan senang atau sedih Akio sempat ingin mengeluarkan air matanya, berlahan tangannya meraih wajah orang tersebut, orang itu hanya terdiam saat melihat Akio yang sedang memegangi wajahnya
"Ka....kau...apakah kau baik" Saja"
Tanya Akio
"Jangan khwatir aku sungguh baik" Saja Terima kasih karna menolong ku, maaf tapi aku harus pergi"
Ucapnya
"Baiklah"
Ucap Akio dengan nada suara yang lirih
Perlahan akio kembali menurunkan tangannya, orang tersebut berjalan melewati Akio, namun sebelum ia benar-benar pergi Kaoru yang berada di belakang Akio sempat memanggilnya kembali
"Heii Yukio"
Panggil Kaoru
"Apa??"
"Apa yang kau lakukan di belakang sana"
Tanya kaoru
"Bukan hal yang penting"
Ucapnya lalu berlari meningalkan mereka
"Aku pergi dulu, jangan mencari ku"
Ucap Akio tiba-tiba lalu ia berlari meninggalkan mereka
"Apa yang salah dengan ya"
Ucap Azura
Azura melirik sosok Haiko di samping ya yang masih terdiam melamun dengan tatapan yang kosong, Azura mengibaskan tangannya tepat di wajah Haiko
"Heii, kau kenapa??
Tanya Azura lagi
" Orang tadi...."
Ucap Haiko
" Apa?? "
Balas Reo yang ikut penasaran
"Orang tadi....sangat mirip dengan Ichiro teman kami yang sudah tidak ada"
Ucap Haiko
Semua orang yang berada di sana seketika terdiam, Kaoru dan Sotaru yang tidak mengerti sama sekali hanya saling mematap satu sama lain dengan tatapan yang kebingungan
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 86 Episodes
Comments