Haiko dan Reo berjalan menuju kelasnya dengan sesekali berbincang soal kehidupan Reo, karna asik berbincang Reo tak sengaja menyenggol tubuh seseorang
Orang tersebut hanya terdorong sedikit Reo yang tak menyadarinya hanya berjalan mengacuhkan ya, orang tersebut merasa kesal dan langsung menarik bahu Reo dengan sangat keras hingga dia hampir terjatuh
"Hai kau buta, kau menubruk ku tadi"
"Ma...maafkan...a...aku, aku sungguh tak sengaja"
Ucap Reo sambil terus meminta maaf
Haiko yang berada di samping tubuh Reo menatap tajam ke arah orang tersebut, orang itu yang menyadarinya langsung berpaling dari Reo dan menatap Haiko
"Jadi ini laki-laki baru mu yaa, sungguh selera yang bagus,hahaha"
Orang tersebut terus meledeknya dengan kata-kata seperti itu
Haiko tak Terima dirinya di perlakukan seperti itu dia yang terlanjur kesal langsung mengepal tangannya kuat" Hendak ingin memukulnya namun Haiko memilih untuk menahannya dan mencoba menenangkan dirinya sendiri
"Kau tak berani memukul ku, jika kau mau pukul saja"
Orang tersebut memberikan pipinya sambil menepuk" Pelan pipinya memancing Haiko agar ia memukulnya
.........
"Jangan sakiti dia"
Sontak semua mata langsung tertuju pada Reo yang dari tadi hanya terdiam dan memperhatikan mereka
"Kau membelanya yaa"
Ucapnya meledek
Orang tersebut menarik kerah baju Reo dengan sangat kasar, orang tersebut terus memperhatikan wajah Reo dari dekat, lalu kembali melirik Haiko
"Kau sungguh" Menyukainya, padahal dia laki-laki yang jelek, menjijikkan"
Orang tersebut melepaskan cengkraman ya lalu memukul wajah Reo dengan sangat keras hingga ia tersungkur kebelakang
Haiko yang melihat itu merasa tak terima dengan perlakuannya terhadap temannya
namun saat ingin memukulnya seseorang berlari menghampiri mereka lalu memukul wajah orang itu dengan sangat keras
BUAK!!!!
Haiko terkejut dengan kehadiran Akio yang datang secara mendadak lalu memukul wajah orang tersebut, Akio menariknya untuk kembali berdiri saat ingin memukulnya kembali pergerakan tangan ya di hentikan oleh Reo yang berada di sampinya
"Sudah hentikan..."
"Lepas!!!!"
Akio memberontak minta tangannya untuk di lepas kan namun Akio berhenti memberontak saat melihat wajah Reo yang sudah terluka dengan darah yang mengalir dari sudut bibirnya
Akio tak mau melihat temannya kembali terluka, akio menuruti kemauan Reo, merasa Akio yang sudah membaik Reo melepaskan genggamannya, akio melirik orang di hadapan ya yang sedang menyusut bibirnya yang berdarah akibat pukulan yang di layangkan oleh Akio kepadanya
"Apa masalah mu, berhenti menganggu teman" Ku Azura!!!!"
Bentak Akio yang masih merasa kesal oleh tingkah lakunya
"Apa salah ku, Dia yang mendorong ku duluan"
Balasnya sambil menunjuk Reo yang masih terdiam
"Aku sungguh tidak sengaja, aku sudah meminta maaf"
Ucapnya dengan nada suara yang menyesal
"Cih!!!...."
Karna kesal Azura meninggal mereka dan berjalan sendiri entah kemana
Akio masih memandang ya hingga tubuhnya menghilang tertutup oleh tembok
Akio menghampiri Reo yang sedang di obati oleh haiko, Reo terus mengerutu kesakitan saat lukanya di olesi obat yang di berikan Haiko
"Ahh....perihh...perihh"
"Tahan, sebentar lagi juga beres, selesai"
Ucapnya sambil tersenyum ke arah Reo
Reo seketika membeku saat sosok Akio kini sedang berdiri di depan tubuhnya, Akio memegang wajah Reo sambil terus memperhatikan wajahnya, setelah memastikannya Akio kembali melepaskan wajahmu
"Syukur lah jika hanya itu yang terluka,apakan sakit??"
"Ahh....tidak terlalu"
Akio menayangkan kondisinya dengan wajah dan nada suara yang sangat datar, Reo yang baru pertama kalinya di tanya seperti itu merasa canggung dan bingung harus menjawabnya seperti apa, melihat wajah Reo yang memerah karna malu Haiko hanya tersenyum sambil menutup mulutnya agar tidak ketahuan bahwa dirinya menertawakan ya
Sesampainya mereka di kelas, Akio dan Haiko langsung duduk di bangku mereka, Reo bingung bersama siapa dia harus duduk sedang kan di kelasnya sudah tidak ada bangku kosong lagi
Reo terus celingak-celinguk mencari bangku kosong untuk yaa, melihat lagat Reo yang seperti itu haiko pun ikut menurutinya
"Apa yang kau cari??"
Tanyanya keheranan
"Aku sedang mencari bangku kosong, sepertinya aku tidak memilih ya di kelas ini, ehehe"
Ucapnya cengegesan sambil terus mengaruk kepalanya yang tidak gatal
Akio dan Haiko baru menyadarinya bahwa di sini Reo adalah murid baru, Haiko menyuruh Reo untuk duduk di bangkunya sedangkan Akio dan Haiko mencari bangku dan meja yang kosong untuknya
Setiap kelas sudah mereka jelajahi namun mereka belum mendapatkan ya juga, sampai akhirnya mereka di beri tahu oleh penjaga sekolah bahwa bangku kosong dan meja kosong di simpang di gudang belakang sekolah
Mereka yang tak mau terlambat masuk kelas langsung bergegas menuju gudang belakang sekolah, sesampainya mereka di sana Akio langsung membawa sebuah meja namun saat hendak keluar Haiko memanggilnya yang membuatnya berhenti dan melirik kembali temannya
"Akio!!!"
"Apaan"
"Aku lupa sesuatu"
"Apaa"
"Kau tidak bertanya apa yang terjadi kepadanya??"
Tanya Haiko
"Bertanya apa, kepada siapa??"
Akio yang tak mengerti terus bertanya kepada Haiko hingga membuat kesal sendiri
"Reo...kau tau Reo...., kau tak penasaran apa yang terjadi padanya hingga kepalanya terluka"
Ucapnya dengan nada yang sedikit di tekan, Akio yang baru mengerti apa yang dimaksud oleh temannya hanya berohh riang saja
"Apakah ada sangkut pautnya dengan Hanako?!"
Haiko bertanya kembali kepada Akio membuat susana di sana henting Seketika
"Aku lupa, aku baru mengingat ya bahwa segelnya sudah terlepas"
"Apa yang akan kau lakukan??"
"Tidak akan ku biarkan dia menghancurkan sekolah ini dan merebut sesuatu yang sudah menjadi milikku"
Haiko merasa menyesal sudah membuat Akio kembali mengingat kejadian itu, Namun mau bagaimana lagi mau tak mau Akio harus belajar membiarkan ya pergi
"Namun dugaan ku seperti ya dia tidak akan menyerang"
"Maksudmu??"
"Dia akan mencari seseorang atau mangsa untuk membuatnya pulih kembali,kau tahu alasan kita bisa menyegelnya dengan mudah, karna kelemahan ya adalah tumbal atau sosok yang menjadi wadahnya telah hancur"
"Jadi maksud mu??"
"Iyaa, Ichiro membunuh dirinya sendiri karna dia tahu bahwa dirinya yang membuat Hanako menjadi kuat dan tak dapat di kalahkan"
Akio menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi kepada Haiko, Akio menundukan kepalanya sambil mengepalkan tangannya dengan sangat kuat
"Ichiro di kendalikan oleh ya saat Ichiro lenggang dan dia merasuki tubuhnya, aku tak dapat menolongnya aku malah terjatuh sebelum aku menyentuhnya"
Haiko yang mengerti bagaimana kondisinya saat itu langsung menghampiri temannya lalu memeluknya dengan sangat erat
"Aku tahu kau tak perlu menyalahkan dirimu sendiri seperti ini, Ichiro tidak mau melihat mu seperti ini Akio"
Akio menganggukan kepalanya beberapa kali, ingin sekali ia menangis di pelukan temanya itu namun Akio memilih untuk menahannya saja, setelah semuanya mulai membaik Haiko melepaskan pelukanya
"Nah sekarang, ayo kita antarkan kursi dan meja ini kepada pemiliknya"
Ucap ya sambil senyum bersemangat Akio yang berada di samping ya hanya menatapnya tanpa ekspresi apapun
Reo yang berada di dalam kelas menunggu kedua temannya untuk kembali namun cukup lama mereka pergi mereka tak kunjung datang juga
Reo merasa sedikit kesepian lingkungan kelas yang baru membuatnya tidak nyaman, Reo menundukan kepalanya dengan sesekali memainkan jari tangannya
Suasana kelas yang ramai tiba-tiba hening saat seseorang datang ke dalam kelasnya Reo pikir semuanya berhenti karna guru sudah datang namun Saat Reo mengangkat kepalanya, Reo dapat melihat sosok yang sedang berdiri di depan pintu
Orang tersebut membuat Reo merasa takut Reo semakin ketakutan saat ia menyadari bahwa di kelasnya ia sendirian karna kedua temannya yang masih belum kembali
Azura berjalan menghampiri Reo yang masih tertunduk
BRAK!!!!
Reo terkejut saat Azura memukul meja dengan sangat keras, Ia tersenyum memandangi Reo yang terlihat ketakutan
"Ternyata kau siswa baru di sini, sungguh tidak sopannya"
Ucapnya sambil tersenyum sinis
Semua orang yang berada di kelas itu memandangi Reo yang sedang di dekati oleh Azura siswa yang paling di takuti di kelasnya, mereka semua menatap Reo dengan tatapan yang aneh
Azura yang menyadari semua orang sedang memperhatikan mereka, Azura membentak semua orang hingga mereka tak berani untuk melihatnya lagi
"Apa yang kalian lihat hah!!!"
Bentak Azura
Setelah semua kembali seperti semula, Azura kembali menatap Reo ia kesal dengan Reo yang terus menundukan kepalanya, Ia menarik rambut Reo dengan sangat kasar agar dirinya menatap Azura yang berada di hadapannya
Karna cengkraman di rambutnya cukup keras Reo menahan rasa sakitnya sambil memegang tangan Azura agar melepaskannya,saat poninya tak menghalangi dahinya lagi Azura terkejut saat melihat luka di kepalanya yang di tutupi oleh perban
Azura yang melihat Reo kesakitan seperti itu malah terdiam, tak lama seseorang mendorong tubuh Azura membuat cengkraman ya terlepas
Di hadapannya kini berdiri sosok Akio yang menatapnya dengan tatapan yang tajam, ia menggertakkan giginya karna kesal dengan tingkah lakunya yang terus menggangu temannya
"Apa maslah mu!!!! bisa kah kau tak mengganggu yaa lagi!!!"
"Akio sudah lah biarkan saja"
Ucap Haiko mencoba menenangkan temannya
"Jangan coba" Untuk menyentuhnya lagi, ingat itu baik""
Azura menatapnya dengan tatapan datar, tak menghiraukan omongannya Azura langsung berjalan menuju bangkunya
Haiko terus menenangkan Akio yang masih emosi,Haiko terus mengelus" Punggungnya untuk menenangkan ya, namun ia menepis tangan Haiko lalu berjalan menuju Reo lalu memegang pundaknya
"Apakah ada yang terluka??"
Reo yang melihat ekspresi Akio yang berada di hadapannya sedikit terkejut saat melihat wajahnya yang seperti mengkhawatirkan ya, padahal saat pertama kali bertemu dengan ya ia sama sekali tidak pernah meliriknya
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 86 Episodes
Comments