Tak tahan dengan perlakuannya Hanako kembali menggerakkan tangannya dan langsung mencekik Azura, ia menariknya agar mendekat dengan yaa
"Sudah cukup, kau benar-benar menyebalkan, lebih baik kau mati!!!"
Hanako membuka mulutnya hendak menyerap energi milik Azura, namun sebelum itu terjadi Azura sempat meneriaki teman"nya
"Akio....Haiko...sekarang!!!"
Sosok hanako yang hanya terfokus dengan sosok azura yang berada di hadapannya malah tidak menyadari bahwa Akio dan Haiko sudah kembali memegangi tubuhnya
Akio dan Haiko memejamkan matanya bersama" Dan membaca sesuatu yang membuat Hanako kembali kesakitan, kekuatan ya yang mulai melemah dan tangannya perlahan melepaskan genggaman di leher Azura
Azura mencoba kembali bernafas dengan benar saat dirinya tadi tak dapat bernafas, saat menarik nafas ya Azura malah merasakan sakit di tengokkan yaa, karna cukup kelelahan Azura terjatuh pingsan tak sadarkan diri
"Reo kau denger, tolong sadarlah bantu kami untuk mengeluarkannya"
Ucap Akio
"Ku mohon Reo sadarlah"
Ucap Haiko yang terdengar mulai melemah
Akio dan Haiko menahan tubuhnya untuk tetap bertahan, mereka tak mau jika harus melepaskannya hanya karna mereka sudah tak memiliki tenaga lagi, jika terus di biarkan Hanako akan semakin menjadi".
Mengalir darah segar dari sudut mulut mereka
HOEK!!!UHUK
Akio memuntahkan darah yang cukup banyak,Akio membuka matanya untuk melihat sosok Reo di hadapannya, pandangan ya yang mulai memudar tak dapat melihat wajah Reo dengan baik
"Ku...Mohon....Reo"
AHKKKK!!!!
Sosok hanako berteriak sangat kencang hingga suaranya menggema di dalam kelas tersebut, Saat teriakan terakhirnya sosok Hanako pun keluar dari dalam tubuh Reo lalu lenyap di atas langit-langit ruangan itu
Setelah sosok hanako keluar Tubuh Reo yang sudah lemah langsung terjatuh tak sadarkan diri begitupun dengan Haiko dan Akio yang benar-benar sudah tak memiliki tenaga lagi
Namun sebelum menutup matanya Haiko sempat tersenyum melihat semuanya sudah berakhir walaupun Haiko tak tahu apa dirinya masih akan hidup
BRUK.....
".........
" Reo....Reo....Reo..."
Samar" Reo mendengar seseorang yang terus memanggilnya dengan suara yang cukup pelan, Reo yang merasa dirinya sedang tertidur merasa terganggu dengan seseorang yang terus memanggilnya
"Siapa yang memanggilku saat diriku mencoba untuk tidur, sial sakit sekali rasanya"
Reo mencoba untuk mengacungkan yaa, Reo merasa tenang saat seseorang yang memanggilnya tiba-tiba terdiam
"REOO!!!!!"
Seketika Reo langsung membuka matanya saat seseorang memanggilnya tepat di samping telinganya
Reo terkejut saat melihat kondisi kelasnya yang sudah terlihat sangat kacau, kaca yang berserakan dan noda darah di mana-mana
Saat ia membalikkan tubuhnya ia di buat kembali terkejut saat melihat kedua temannya yang tergeletak tak sadarkan diri dengan luka dan darah yang terus mengalir dari tubuhnya
"Aku bersyukur kau sudah kembali"
Reo melihat ke arah samping yaa, Ia melihat Sosok Azura yang sedang duduk di samping ya dengan tanganya yang terus memegangi lehernya
"Apa yang terjadi??"
Tanyanya
"Kau...di rasuki oleh sosok hanako dan mengacaukan sekolah ini, mereka mencoba mengeluarkan namun mereka memaksakan diri mereka walaupun mereka sudah menerima banyak luka"
Reo yang mendengarkan apa yang terjadi saat dirinya di rasuki oleh hanako langsung terdiam membeku, ia tak tahu apa yang harus ia kata kan lagi
"Kau tak perlu khawatir mereka baik" Saja, kau tak usah menyalahkan dirimu sendiri"
Ucapnya menenangkan Reo yang terlihat shok saat mendengar yaa
"A...apa yang ku lakukan??"
Ucapnya terbata-bata, tak tahu kenapa matanya sudah tergenang oleh air
Ia tak bisa menahan tangisannya, Azura yang melihatnya tak tega melihat sosok Reo yang menangis seperti itu, ia mendekat kan tubuhnya lalu memeluk Reo
Reo terus menagis di dalam pelukan Azura, azura mencoba menenangkan yaa namun semakin ia berusaha menenangkan ya Reo malah semakin mengencangkan tangisannya
Di sela" Tangisannya Azura melihat pergerakan dari tangan Akio, perlahan temannya membuka matanya, Azura yang melihatnya melepaskan pelukannya begitu pun dengan Reo
Reo terburu-buru langsung menyekat air matanya agar Akio tak melihatnya bahwa dirinya sedang menangis
"Kau baik" Saja??"
Azura menanyakan kondisi ya, namun akio hanya menggeleng" Kepalanya, ia mengulurkan tangannya, azura memiringkan kepalanya tidak mengerti apa yang di maksud oleh temannya
"Bantu aku berdiri"
Ucapnya dengan nada suara yang lemas
"Ahh, baiklah"
Tanpa pikir panjang lagi Azura langsung memegang tangannya lalu membantu ya berdiri, azura menuntun Akio yang berjalan mendekati Reo
Reo yang masih membelakangi temannya tak berani menunjukkan wajahnya yang masih mengeluarkan air mata,Akio berhenti saat ia sudah berada di belakang tubuh Reo
Reo memberangkatkan diri untuk membalikkan tubuhnya agar melihat sosok Akio yang berada di belakangnya, Azura yang sedari tadi hanya berdiri terus memperhatikan tingkah laku mereka dengan sorotan mata yang serius
"A...Akio...maaf kar..."
Belum saja Reo menyelesaikan bicaranya Akio langsung menarik tubuh Reo dalam dekapannya, Reo yang tiba-tiba ditarik seperti itu sedikit terkejut, bukan hanya Reo namun Azura yang memperhatikan mereka ikut terkejut namun ia malah memasang wajah jailnya sambil menutup mulutnya
"Wahh...Wahh....Akio tak ku sangka kau sesagresif itu, Reo jangan sampai ia melahap mu"
Azura terus bergumam di dalam hatinya dengan tatapan matanya yang tidak berpaling dari mereka
"Aku bersyukur kau baik" Saja, meskipun aku seperti ini tapi tidak apa-apa, yang penting semuanya sudah berakhir"
Ucapnya sambil terus mengelus punggung Reo, Reo yang masih dalam dekapannya hanya terdiam tak dapat berkata apa-apa lagi
Azura memalingkan pandangannya agar tidak terus melihat mereka, namun saat melihat ke arah samping ya Azura dikejut kan dengan sosok Haiko yang sudah berdiri disana entah sejak kapan
PLAK
"Sialan!!"
Azura yang terkejut sontak langsung memukul bahu Haiko cukup keras hingga Haiko mengiris kesakitan
"Azura, bahu ku sakit"
Ucapnya sambil menahan rasa sakitnya
"Maafkan aku, aku tidak sengaja"
"Kau sungguh jahat"
Ucapnya lagi sambil mengusap" Bahunya
"Maafkan aku"
Azura terus meminta maaf kepadanya namun Haiko hanya terdiam.
Reo membantu Akio untuk berjalan begitu pun dengan Azura yang membantu Haiko untuk berjalan namun Haiko terus menolaknya karna ia masih bisa berjalan dengan baik tapi tiap kali Azura melepaskan tangan Haiko, Haiko berjalan dengan sempoyongan
Melihat Haiko yang berjalan dengan sangat buruk azura hanya terseyum simpul,ia kembali mengambil tangannya lalu merangkulnya
Saat sudah berada di depan lapangan sekolah, mereka melihat begitu banyak potongan tubuh manusia dan darah yang berceceran di sana
Mereka baru menyadari ya bahwa sedari tadi mereka tidak melihat siswa lainnya
"Apakah hanya kita yang selamat??"
Seketika mereka langsung terdiam saat melihat semua temannya terbunuh oleh sosok Hanako, Akio menahan air matanya agar tak terjatuh, apapun yang terjadi akio harus belajar mengikhlaskan ya
Di sela sela kesedihan mereka Azura menanyakan sesuatu yang membuat mereka jadi kebingungan
"Terus sekarang kita tinggal dimana??
Ucap Azura, semua orang yang berada di sana langsung menatap Azura
" Apaa?? "
"Kenapa kalian menatap ku seperti itu"
"Kau benar, Akio sekarang kita tinggal dimana"
Ucap Haiko yang ikut kebingungan
"Aku juga tidak tahu, aku tak memeiliki rumah"
Balasnya dengan tatapan kosong
"Ahkkk tidak"
Keluh Haiko dengan terus menggaruk" Kepalanya
Melihat tingkah laku temannya yang sedang kebingungan seperti itu sontak membuat Reo tertawa terbahak-bahak,melihat Reo yang tertawa mereka merasa tersinggung lalu menatap Reo dengan tatapan tajam
"Apa yang kau tertawakan Reo"
Tanya Haiko
"Hahaha.....tidak, aku suka melihat sikap kalian yang seperti itu"
"Aku sama sekali merasa tidak suka"
Ucap Azura
"Kalian tak usah khawatir, kalian bisa tinggal di rumah ku"
"Sungguh?! Apa boleh??"
Ucap Haiko yang terlihat antusias
"Tentu saja"
Balas Reo dengan senyuman manis di wajahnya
Semua temannya langsung gembira saat mendengar yaa, Akio yang mendengar berita itu hanya terseyum tipis sambil terus memandangi Reo yang sedang di peluk erat oleh teman"nya
"Aku benar-benar bersyukur semua berakhir, aku juga senang melihatnya bahagia seperti itu, aku akan selalu di samping mereka, aku berjanji"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 86 Episodes
Comments