Pukul 10.00 AM
Reo yang tidak bisa tidur hanya menguling"kan tubuhnya, Dia sudah mengubah arah tidurnya namun dia tetap tidak bisa tertidur
Reo sempat melihat kedua teman sekamarnya yang sudah tertidur dengan sangat lelap, Reo kembali mencoba menutup matanya
Namun baru beberapa menit Reo kembali membuka matanya, Reo bangun dari posisi tidurnya mengaruk" Kepalanya dengan sangat kesal
Untuk beberapa saat Reo hanya terdiam sambil terus memikirkan perkataan temannya yang mengatakan dirinya aneh
Reo bangun dari ranjangnya lalu berjalan mendekati pintu kamar, sebelum membukanya Reo sempat melihat ke belakang untuk memastikan bahwa temannya masih tertidur
Setelah memastikannya secara perlahan Reo membuka pintu kamarnya dan menutupnya kembali
Kini Reo sedang berjalan menelusuri lorong sekolah yang sangat gelap namun dirinya tidak merasa takut, Reo memilih untuk berasrama di sekolah ini karna jika menyewa sebuah rumah akan terlalu sulit untuk pergi ke sekolah
Sekolah ini hanya di khusus kan untuk laki-laki tidak menerima siswa perempuan entah apa alasannya Reo pun juga tidak tahu
Saat asik menelusuri sekolah barunya Reo tak sengaja berjalan menuju toilet karna dirinya merasa ingin buang air kecil tanpa pikir panjang Reo masuk kedalam toilet tersebut
Namun karna lorong menuju toilet tersebut sangat gelap Reo tak melihat bahwa tertera tulisan dilarang masuk di sana
Reo melihat sekeliling toilet tersebut, sangat besar dan bersih Reo sedikit merasa terkagum-kagum dengan fasilitas yang di miliki oleh sekolah ini. Meskipun berada di sebuah kota kecil namun sekolah ini mungkin terbilang elite di kota" Besar
Reo mencoba menyalakan kran air untuk mencuci mukanya namun tidak keluar air dalam kran tersebut, Reo yang merasa kagum kini merasa jengkel dengan air yang benar-benar tidak mau keluar
Saat ingin memasuki sebuah bilik untuk buar air kecil Reo sempat melihat sebuah catatan kecil yang tertempel di sebuah pintu toilet tersebut
Karna penasaran Reo langsung mencabut catatan yang menempel itu, saat mencabutnya tiba - tiba berhembus angin yang cukup kencang di dalam toilet tersebut
Reo yang sedikit keheranan dengan agin yang berhembus dengan sangat kencang tadi namun tak mau memikirkan yaa, Reo membuka pintu toilet tersebut
Namun baru saja memegang gagang pintu tersebut tiba-tiba lampu yang berada di dalam toilet itu berkedip- kedip, Reo yang mulai merasakan aura yang membuatnya tidak nyaman langsung pergi meninggalkan toilet tersebut
Saat berlari cukup jauh terdengar seperti suara pintu yang di banting cukup keras
BRAKK!!!!!!!
"Suara apa itu??"
Reo merasa benar-benar ketakutan saat mendengar suara pintu tersebut,Reo memutuskan untuk kembali ke kamarnya namun bari saja membalikkan tubuhnya
Reo dapat melihat sosok wanita yang sedang berdiri di hadapannya dengan kepala yang terus menunduk
Reo keheranan dengan keberadaan wanita tersebut, sekolah ini khusu untuk laki-laki mana mungkin ada seorang wanita di sini
Reo ingin memastikannya namun saat ingin menyentuh pundak ya sosok tersebut menunjukkan wajahnya
Seketika keringat dingin mengalir saat Reo melihat wajah sosok tersebut yang setengah wajahnya rusak dengan darah dan belatung yang terus keluar dari lukanya
Ia tidak dapat menggerakkan tubuhnya untuk berteriak saja sangat susah meskipun Reo terus berteriak namun suaranya tak mau keluar
Sosok tersebut tersenyum ke arah Reo dengan kepala yang di miringkan ia terus berjalan secara perlahan mendekati Reo yang masih membeku tak dapat menggerakkan tubuhnya
Sosok tersebut kini sedang memegangi punda Reo, dia masih tersenyum dengan wajah yang mengerikan
Terimakasih karna sudah membebaskan ku anak manis HIHIHIHIHI
Suara ketawanya memecahkan susana malam hari yang sunyi dan senyap,Sosok tersebut mendorong tubuh Reo dengan sangat keras
Reo yang tak bisa menjaga keseimbangan tubuhnya
Karna dorong yang keras Reo terjatuh menggelinding dari atas tangga sekolah
Kepalanya beberapa kali terbentur hingga membuatnya terluka, kepalanya yang terluka mengeluarkan darah yang cukup banyak hingga membasahi baju yang sedang ia kenakan
Sebelum kesadarannya menghilang Reo sempat melihat kembali sosok wanita tersebut yang masih berada di atas tangga yang terus menertawakannya, karna darah yang mengalir cukup banyak pada akhirnya Reo kehilangan kesadarannya
Beberapa saat sebelumnya.....
Akio terbangun dari tidurnya saat merasakan aura mencekam yang lama tak ia rasakan kembali muncul, Akio yang terbangun dengan tiba-tiba menggerakkan ranjangnya yang memiliki Dua kasur yang di tingkat membuat temannya Haiko yang berada di bawahnya ikut terbangun
"Akio apa kau terbangun??kau mengenalinya, aura ini...."
"Kau juga mengenalinya bukan...."
Keduanya kembali terdiam untuk memastikan aura yang sedang mereka rasakan adalah aura miliknya
BRAKKK!!!!!
Mereka di kejutan dengan suara sebuah bantingan pintu yang cukup keras, Akio langsung turun dari kasurnya dan bergegas meninggalkan kamarnya
Haiko yang melihat ranjang Reo yang kosong seketika perasaannya tidak enak, Haiko ikut berlari mengikuti Akio yang sudah berlari duluan
Mereka berlari menuju toilet sekolah yang sudah tidak di gunakan lagi yang berada di ujung sekolah mereka saat membuka pintu toilet tersebut Akio langsung menghampiri sebuah toilet
Akio merasa panik saat tidak melihat kertas yang ia tempelkan sudah tidak ada di sana,Akio dan Haiko mencari-cari kertas tersebut di seluruh penjuru toilet
Akio memungutnya lalu menunjukkan ya kepada temannya.
"Sudah ku duga"
Haiko memejamkan matanya untuk beberapa saat lalu kembali membukanya
"Dia sudah tidak ada disini, dia sudah pergi, bagaimana ini??"
Tanya Haiko yang terlihat sedikit ngelisah
"Dia masih berada di sekolah ini,padahal dulu kita sudah menangkapnya mati"an"
Akio mengenggam kertas itu dengan sangat erat, Haiko melihat Akio dengan tatapan yang seduh, Akio membanting kertas tersebut lalu menundukkan kepalanya
"Sialan"
Hakio yang mendengar nada suara Akio yang mulai memelan langsung berjalan menghampirinya lalu memeluk tubuhnya
"Aku akan selalu disini"
Akio tidak membalas perkataan yang di lontarkan Haiko kepadanya, perlahan Akio melepaskan pelukkan ya
Mereka kembali terdiam dengan Akio yang masih menundukkan kepalanya, namun tiba-tiba mereka mendengar suara tawaan seorang wanita yang berada tak jauh dari toilet tersebut
"Di arah tangga"
Setelah Akio memastikannya mereka kembali berlari menuju tangga sekolah mereka, dengan langkah yang tergesa-gesa akhirnya mereka sampai di sana
Namun mereka tidak mendapati sosok yang mereka cari.
Karna mereka tidak menemukannya Akio dan Haiko memutuskan untuk kembali ke kamar mereka namun saat ingin membalikan tubuhnya
Haiko samar-samar melihat sesuatu di bawah tangga sekolah, Ia melebarkan matanya saat melihat sosok manusia yang tergeletak di bawah sana
AKIO!!!!....
sebelum ia menuruni tangga ia sempat memanggil temanya, Akio melirik ke arah belakang ya melihat haiko yang berjalan tergesa-gesa menuju ke bawah
Akio yang penasaran ikut melihat apa yang di temukan oleh temannya di bawah sana,akio terkejut saat melihat haiko sedang memeluk seseorang
"Reo......"
Akio menghambat haiko di bawah sana, haiko berusaha menghentikan pendarahan di kepalanya, karna darahnya tak mau berhenti haiko merobek sebagian bajunya lalu mengikatnya di kepala Reo
Akio hanya terdiam saat melihat wajah Reo yang perlahan mulai memucat, entah kenapa di saat seperti ini Akio malah melamun
Melihat temannya yang melamun Haiko menggoyangkan tubuhnya agar kembali tersadar
"Dia masih hidup, ikuti aku"
Haiko menggendong tubuh reo yang sudah sangat lemah menuju ke UKS sekolah yang di ikuti oleh Akio di belakangnya
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 86 Episodes
Comments