Sesampainya di UKS Haiko menaruh tubuh Reo di salah satu ranjang di sana, Haiko terus mengobrak-abrik lemari obat untuk menemukan sesuatu yang ia cari
Melihat Haiko yang sibuk mencari obat Akio tengah terduduk di samping ranjang Reo, setelah menemukan obatnya haiko kembali menghampiri Reo untuk mengobatinya
Namun saat hendak mengobatinya Haiko sempat melihat ke arah Akio yang sedang melamun sambil terus menggenggam tangan Reo,tak mau memikirkan ya lagi hakio mulai mengobati Luka Reo secara perlahan
"Dia akan baik" Saja kan??"
Haiko melihat akio yang masih terduduk di samping ranjang Reo, hakio tersenyum lalu kembali membereskan obat" Yang sempat ia gunakan
"Dia akan baik" Saja, setelah dia sadar semuanya akan baik-baik saja"
Ucap haiko menenangkan Akio yang masih terlihat khawatir
Mereka membawa Reo kembali ke dalam kamar mereka, mereka terduduk di lantai sambil terus melihat Reo menunggunya kembali sadarkan diri
"Haiko kau tahu....."
"Apa....."
"Keberadaannya membuat ku kembali mengingatnya, sekarang sosok yang sudah kita kurang selamat 5 tahun yang lalu kembali terlepas, aku tidak tahu apa yang akan terjadi kedepannya"
"Melihatmu yang seperti ini apakah dia akan menyukainya, sosok akio yang ku kenal tidak seperti ini kau tahu"
Haiko mencoba untuk menenangkan teman lamanya tangannya kini sudah meraih kedua pundak temannya, akio menatap haiko begitupun sebaliknya
"Kita akan menghadapinya bersama-sama, aku atau pun Reo tidak akan meninggalkan mu"
Haiko terus menepuk-nepuk pundaknya dengan sangat lembut akio mengangguk"kan Kepalanya dengan sangat lemas
Mereka terus menunggu Reo sampai ia kembali tersadar,cukup lama mereka menunggu hingga mereka tak sengaja tertidur dengan posisi yang masih terduduk dengan kepala yang berada di atas kasur Reo
Beberapa saat kemudian Reo menggerakkan jari tangannya dan perlahan membuka matanya kembali, perlahan tangan Reo menyentuh kepalanya yang terasa sangat sakit
Dia heran dengan perban di kepalanya
Reo sibuk memikirkan apa yang sebelumnya terjadi namun dia tidak mengingat apa-apa saat hendak menaruh kembali tangannya Reo tak sengaja menyenggol kepala Haiko yang berada di samping tanganya
Namun untung ya itu tidak membuatnya terbangun, Reo menghela nafas lega karna tidak membangunkan temannya yang tengah tertidur
"Kenapa mereka tidur disana??"
Reo terduduk di atas ranjangnya dengan tubuhnya yang menyandar, Reo mematap atap kamarnya sambil terus memikirkan apa yang terjadi padanya
"Kau sudah bangunnya, syukurlah"
Reo di kejutkan dengan suara seseorang yang berbicara padanya Reo melirik ke arah samping ya, mendapati sosok Haiko yang sudah terbangun
"Kau terbangun karna ku, maafkan aku aku tak....."
"Dari tadi aku memang tidak tidur hanya menutup mataku saja"
Reo menatap Haiko dengan tatapan melasnya
"Bukan kan itu sama saja"
Hakio mengaruk"kepalanya yang tidak gatal sambil tertawa pelan
"Hahaha, Rupanya samanya, ku pikir itu sama"
Sedang asik berbincang, akhirnya akio juga ikut terbangun sambil mengucek"matanya yang gatal, setelah membuka matanya Akio sedikit lega dengan sosok Reo yang sudah kembali sadar
Namun Akio menunjukkan ekspresi yang datar, Reo menundukkan kepalanya saat melihat Akio yang menatapnya seperti itu, Hakio yang melihat tingkah laku Reo yang tiba-tiba berubah langsung melirik temannya yang berada di sampinya
"Ternyata kau sudah bangun, apakah aku membangunkan mu??"
"Aku ingin kembali tidur, waktu masih malam"
Akio bangkit dari posisi duduknya lalu kembali menaiki kasurnya dan kembali tertidur, Haiko yang melihat tingkah laku Akio yang seperti itu hanya mengeleng"kan kepalanya
"Dia bersikap seolah-olah dia benar-benar tidak menyukai keberadaan ku"
Ucap Reo dengan kepala yang masih menunduk
"Dia memang seperti itu, nanti juga kalian akan akrab kok, jika boleh jujur dia memang anak yang tidak bisa di ajak bercanda"
"Maksudmu??"
"Saat pertama kali aku mengenalnya dia memang susah di dekati, ya begitu lah"
Reo yang merasa tertarik langsung mendekatkan tubuhnya agar dekat dengan Hakio
"Jika aku boleh tau sudah berapa lama kau bersamanya??"
Hakio yang melihat tingkah laku teman barunya yang penasaran dengan cerita lamanya bersama Akio hanya tertawa
"Hahaha, kau tertarik untuk mendengarnya??"
Ucap Hakio dengan tawaanya yang masih belum berhenti, Reo mengangguk"kan kepalanya dengan saat polos yang membuatnya terlihat sangat lucu dengan bibir yang sedikit di majukan
"Aku dan Akio sudah bersama saat umurku masih 5 tahun, aku di adopsi oleh pemilik sekolah ini lalu di besarkan disini dengan 2 anak lainnya"
"Siapa??"
"Aku, akio dan Ichiro, kami berteman sangat lama bahwa aku sudah menganggap mereka sebagai saudara ku sendiri"
"Jadi kau benar-benar sudah mengenal mereka dengan sangat baik"
"Yaa seperti itulah...."
Ucapnya sambil tersenyum
"Namun dimana Ichiro??aku ingin bertemu dengannya??"
Mendengar nama Ichiro yang di lontarkan oleh Reo membuat Haiko seketika terdiam dengan senyuman yang mulai memudar
Melihat ekspresi Haiko yang seperti itu membuat Reo merasa tidak enak, apakah perkataannya tadi membuatnya seperti itu
Hakio menatap Reo yang ikut terdiam, Haiko menatapnya dengan tatapan yang kosong
"Dia......"
"BERISIK!!!!....kalian tidurlah, aku mecoba untuk tertidur di sini"
Mereka berdua terkejut dengan Akio yang terbangun lalu membentak mereka, setelah mengatakan ya Akio kembali tertidur dengan posisi badan yang membelakangi mereka
Haiko masih terdiam sambil terus menatap temannya
"Apakah dia mendengarkan apa yang ku ceritakan kepada Reo tadi, ternyata dia belum tertidur"
Ucap Hakio di dalam hatinya
"Ya sudahlah karna waktu sudah sangat larut sebaiknya kau tidur, selamat malam"
Haiko bangkit dari duduknya lalu berjalan menuju kasurnya, ia merebahkan tubuhnya lalu menutup matanya untuk pergi tidur, Reo yang melihat mereka sudah tidur pada akhirnya iapun merasa mengantuk dan ikut tertidur juga
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 86 Episodes
Comments