Mereka berjalan cukup lama dan akhirnya mereka sampai di sekolah barunya, mereka berdiri di depan gerbang sekolah mereka dengan tatapan yang terus melihat lingkungan sekolahnya
Seorang wanita sempat melewati mereka, wanita itu sempat melirik mereka, Akio yang terus di lirik oleh orang yang tidak di kenalinya merasa risih
Wanita tersebut terus tersenyum dan tertawa sambil berjalan dan sesekali melihat mereka lagi
Azura yang keheranan melihat tingkah laku wanita tersebut langsung membisikan sesuatu di teliga Haiko
"Mereka kenapa sih aneh banget dah, mereka masih sehat kan??"
"DIAM!!"
Ucap Haiko dengan nada suara yang di tekan kan
Haiko menatap Azura dengan tatapan yang menyeramkan, Azura yang merasa takut langsung memalingkan wajahnya dan menjaga jarak dari Haiko
"Dia kenapa sih aneh banget"
Gumamnya di dalam hati
Sepanjang mereka berjalan di Koridor sekolah semua mata orang yang berada di sana terus saja memperhatikan mereka, namun mereka mengacuhkan ya dan terus berjalan
Hingga akhirnya mereka sampai di kelas mereka, saat membuka pintu kelas Reo dan yang lain melihat di dalam kelas tersebut sudah berdiri seorang guru dan semua murid yang berada di sana sudah duduk di bangkunya masing-masing
"Akhirnya kalian datang juga, silakan masuk"
Ucap guru tersebut
Meskipun merasa ragu mereka akhirnya melangkah maju dan berhenti di depan kelas, Akio sempat menundukan sebagian tubuhnya untuk meminta maaf karna datang terlambat
"Maaf karna kami terlambat"
"Tidak apa" Pelajaran belum di mulai saya datang ke kelas lebih awal karna ingin menyambut kalian"
Ucapnya sambil tersenyum
"Nah baik anak" Hari ini kita kedatangan murid baru, mereka akan belajar di sini dan akan menjadi teman kalian, benar begitu"
Ucapnya kembali lalu melirik Reo dan teman-temannya
Reo dan yang lain menganggukan kepalanya bersamaan, Guru tersebut kembali tersenyum ramah ke arah mereka lalu kembali menatap murid"nya
"Kaoru"
"Iyaa"
"Aku ingin selama mereka mengenal lingkungan sekolah kita, aku ingin kau membimbing ya"
"Baik bu"
"Sampai di sini saja, karna hari para guru sibuk aku ingin kalian jangan keluar dari kelas sampai jam istirahat berbunyi, Mengerti??"
KAMI MENGERTI.....
"baiklah ibu pergi dulu"
Tuk...
Setelah guru mereka pergi keadaan kelas yang berawal sangat sepi dan sunyi mendadak menjadi ricuh, mereka yang sedari tadi duduk di bangkunya sekarang mereka berhamburan menghampiri teman"nya dan mengosip, seperti orang tua saja
Akio menyenggol tubuh Reo yang masih terdiam, menyuruhnya untuk duduk di bangku mereka, Reo hanya mengikuti Akio di belakangnya begitu pun dengan Azura dan Haiko
Setelah menemukan bangku yang kosong mereka menaruh tasnya lalu duduk di bangkunya, merasa bosan Reo mengambil handphone ya lalu memainkannya
Akio hanya duduk terdiam sambil melihat memandang luar melalui jendela kelasnya, namun tak lama seseorang menghampiri mereka
"Boleh aku ikut duduk dan berkumpul bersama kalian"
Ucapnya
Akio sempat meliriknya namun tak lama ia kembali memalingkan wajahnya
"Silahkan saja"
Ucapnya cuek
"Sebelumnya perkenalkan nama kaoru ketua kelas di sini dan juga ketua OSIS"
Ucapnya memperkenalkan diri
Reo yang mendengar itu sedikit terkejut saat mengetahui bahwa laki-laki itu adalah ketua OSIS di sekolah ini.
"Ohh dan ini Satoru wakil ketua OSIS di sekolah ini"
Ucapnya lagi memperkenalkan temannya
"Salam kenal"
"Iyaa"
"Heii, kaoru tak usah sombong kau jangan bertindak so akrab dengan orang" Baru itu"
Ucap seseorang di dalam kelas mereka
"Semakin hari aku semakin membencimu"
"Ketua OSIS tidak berguna, cih jijik sekali aku melihat wajahnya, orang membawa sial, hahaha"
"Hei kenapa kau masih hidup, ohh apakah kau memakan jiwa anak" Yang mati karna kau bunuh"
"Benar" Bukan manusia"
Beberapa orang yang berada di kelas mereka terus melontarkan kata" Yang aneh kepada Kaoru, kaoru yang mendengar ya hanya terdiam sambil menatap mereka dengan tatapan tajamnya
Satoru yang duduk di samping menatapnya dengan sangat tajam ia berdiri dari duduknya yang mengepalkan tangannya, Kaoru yang tidak ingin melihat perkelahian di kelasnya langsung mengengam tangan Satoru lalu menggelengkan kepalanya
Emosi Satoru mulai meredah ia menghempaskan tangannya lalu kembali duduk dengan posisi kepalanya yang tak melihat ke arah Kaoru
"Apa yang di maksud dengan perkataan mereka??"
Tanya Akio dengan tatapan datarnya
"Itu...itu han...."
"Semuanya terjadi saat beberapa bulan yang lalu banyak tragedi bunuh diri di sini"
Potong Satoru yang tiba-tiba ikut berbicara
"Satoru"
Panggil Kaoru dengan nada yang di tekan ia melirik temannya dengan tatapan tajamnya mengisyaratkan Satoru agar tidak menceritakan ya
"Itu sama sekali tidak ada hubungannya dengan Kaoru bukan"
Ucapnya
"Lupakan apa yang di katakan oleh Satoru"
Ucap Kaoru tegas, Satoru yang sempat memalingkan wajahnya kembali menatap temannya itu
"Apa yang salah jika aku menceritakan ya kepada mereka"
Bentak Satoru
"Jangan membuat mereka merasa tidak nyaman"
"Aku hanya menceritakan apa yang terjadi kepada sekolah kita akhir akhir ini, aku tidak menakutinya ataupun membuat mereka tidak nyaman"
"Cukup sampai di sana, jangan bersikap seperti anak kecil yang keras kepala, Ngerti"
Ucapnya sambil membentak" Temannya
"Terserah apa kata mu aku tidak peduli, Bodoh"
"Heii sudahlah, jangan bertengkar seperti itu di hadapan kami, apa kalian tak merasa malu"
Tanya Azura yang keheranan dengan apa yang sedang mereka bicarakan
Namun berbeda dengan Akio dan Haiko, mereka mungkin mengerti apa yang di maksud oleh mereka karna mereka juga dapat merasakan kehadiran Arwah"tak tenang di sekeliling mereka, namun mereka berdua tak dapat melihat sosoknya
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 86 Episodes
Comments