Azura melangkah kakinya menuju dapur namun sebelum ia melangkah masuk Azura sempat mengintip terlebih dahulu memastikan bahwa Akio sudah baik" Saja
Azura melihat sosok akio yang sedang membelakanginya ia terlihat seperti sedang memotong sesuatu
Azura menyipitkan matanya untuk melihatnya lebih jelas
Akio mengangkat tangannya yang sedang memegang pisau dengan sangat tinggi, Azura yang melihat tangan Akio yang sedang berada di atas talenan langsung terkejut tanpa pikir panjang ia langsung berlari menghampiri Akio
Ia merebut paksa pisau yang masih di genggam olehnya Azura berpikir bahwa jika dia merebutnya dia tidak akan melukai tangannya mengunakan pisau ini
"Heii, apa yang kau lakukan"
Tanya Akio keheranan
"Untuk apa kau memotong tangan mu, hanya karna maslah ini, kau sudah gila yaa"
Bentak Azura
"Hah apa??untuk apa aku memotong tangan ku aku hanya sedang memotong sayuran"
Balasnya dengan nada yang sedikit meninggi
"Ehhh"
Azura melirik ke arah talenan tersebut, benar apa yang di katakan olehnya dia sedang memotong sayuran bukan memotong tangannya
Sungguh pemikiran yang sempit
"Kembalikan"
Ucap Akio kesal sambil merebut kembali pisaunya
"Ku pikir kau akan memotong tangan mu hehehe"
Ucapnya sambil tersenyum
"Dasar tidak waras"
"Maaf aku kan tidak lihat, ohh yaa apa ada yang bisa ku bantu??"
Ucap Azura menawarkan diri
"Eumm apa yaa, kau bisa memanggang roti??"
Tanyanya
"Tentu saja bisa"
Balas Azura percaya diri
"Baiklah, buat kan roti bakar yaa"
"Baik"
Pada akhirnya mereka masak bersama di dalam dapur tersebut dengan sesekali mereka bercanda dan tertawa bersama
Di lain tempat.....
Haiko yang sempat tertidur kini ia kembali terbangun, ia mengucek matanya lalu berdiri dari sofanya, ia berjalan menghampiri pintu kamar Reo
Tuk..tuk..tuk
"Reo, ini aku Haiko buka pintunya"
Teriak Haiko memanggil temannya
".....
Namun tak ada balasan dari dalam sana haiko mencoba membuka pintu nyaa, pintunya Seketika terbuka, Haiko pikir pintunya masih terkunci
Ia melangkah masuk melihat seisi kamarnya yang masih gelap gulita
Ia meraih saklar lampu lalu menyalahkan yaa
Tuk....
Setelah lampu menyala Haiko dapat melihat tubuh Reo yang sedang tergeletak di lantai, Haiko yang khawatir langsung menghampiri yaa
"Reo kau tidak apa"?? Apakah ada yang sakit??Reo jawab!!"
Tanya haiko panik sambil terus menggoyangkan tubuhnya agar terbangun
Tak lama terlihat pergerakan dari tubuh Reo, ia mengangkat kepalanya lalu melirik temannya yang berada di samping ya dengan tatapan mata yang terlihat baru bangun tidur
"Ada apa Haiko??"
Ucapnya lemas sambil menguap
"Tidak ada, ku pikir kau sakit atau apa, kenapa kau tergeletak di lantai seperti ini"
Tanyanya kebingungan
Reo yang tak mengerti maksud temannya langsung mengubah posisinya, Ia terduduk sila di depan temannya sambil terus menggesek" Matanya yang terasa sangat perih
"Kenapa aku di lantainya, ohh mungkin tadi aku terjatuh, tak usah khawatir aku baik" Saja kok, Huaaa"
Ucapnya sambil kembali menguap
"Syukur lah ku pikir terjadi sesuatu tadi"
Ucapnya lega saat melihat temannya baik" Saja
"Iyaa"
"Jika seperti itu ayo kita pergi ke dapur, makan malam sebentar lagi siap"
Ajak Haiko
Ia berdiri lalu membantu Reo untuk berdiri juga karna masih merasa mengangguk Reo berjalan sempoyongan
Haiko yang sampai duluan langsung duduk di meja makan yang di susul oleh Azura dan Akio, melihat Reo yang masih belum ada Akio bertanya kepada Haiko
"Reo dimana??"
Tanyanya
"Tadi dia masih ada di belakang ku mungkin sebentar lag...."
BRUK!!!
"Aauu sakit"
Azura, Haiko dan Akio terkejut saat mendengar seuatu yang terbentur, mereka melihat Reo yang sedang berdiri di lawang Dapur sambil mengusap kepalanya yang sakit karna terbentur tembok
"Reo kau baik" Saja di sana?!"
Tanya Azura
"Aku baik" Saja"
Ucapnya sambil berjalan menghampiri mereka
Reo terlihat masih mengantuk di atas meja makan matanya sama sekali tidak terbuka, azura dan Haiko yang melihatnya hanya tersenyum sambil menggelengkan kepalanya melihat tingkah laku temannya yang terlihat seperti masih anak kecil
Akio mendekatkan wajahnya kepada Reo, Ia menyisikan poni Rambut Reo untuk melihat jidatnya, benar dugaannya terlihat merah di sekitaran Reo terbentur tadi, ia beranjak dari kursinya lalu mencari kotak 3K untuk mengobati yaa
Setelah menemukannya ia kembali berjalan menghampiri Reo, akio mengarahkan wajahnya agar melihat ke arahnya agar mudah saat di obatinya
"Kau tahan sedikit yaa, ini tidak akan sakit kok"
Ucapnya
Reo hanya terdiam dengan matanya yang masih menutup, Akio perlahan mengoleskan obatnya lalu memberinya plester luka untuk menutupinya
"Lain kali kau harus lebih Hati-hati oke, jangan sampai kau terluka lagi seperti ini"
Ucap Akio yang di balas anggukan oleh Reo
Melihat prilaku Akio yang seperti itu terhadap Reo, Haiko kembali mengingat saat pertama kali ia terluka dan di obati olehnya, tatapannya saat ini sama persis dengan tatapannya saat itu
Mau bagaimana pun juga saat melihat Reo terluka meskipun lukanya kecil, Akio terlihat seperti selalu mengkhawatirkan yaa meskipun sikapnya seperti tidak pernah peduli namun Haiko tahu bahwa Akio sangat menyayangi yaa lebih dari apapun
Azura yang melihat Haiko kembali melamun langsung mengibaskan tangannya di depan wajahnya
"Kenapa lagi?? Kamu ngelamun lagi yaa"
Ucapnya
"Tidak melamun hanya kembali mengingat masa lalu saja"
Ucapnya yang mulai menyantap makanannya
Tak mau menggangu Haiko yang sedang makan Azura lebih memilih untuk tidak mempedulikan yaa dan ia pun ikut menyantap makanannya
Akio terus saja memperhatikan Reo yang sedang makan, tenaganya yang masih belum terkumpul membuat Reo makan sedikit berantakan
Akio yang melihatnya langsung mengambil tisu lalu menyusutnya
"Makan dengan benar"
Ucapnya dengan tatapan penuh perhatian
"Aku mencoba untuk makan dengan benar, hanya saja tangan ku masih terasa lemas untuk di gerakan, menyebalkan"
Ucapnya kesal lalu membanting sendoknya
Reo yang masih merasa kesal memajukan bibirnya, Tak lama Akio menyodorkan sebuah makanan kepada Reo
"Apaa??"
Tanya Reo keheranan
"Kau tak bisa makan dengan benar bukan, maka akan ku suapi ini makan"
Ucapnya sambil terus menyodorkan makanannya yang berada di sendok
Reo memutarkan matanya malas namun ia juga masih merasa lapar mau tak mau Reo terpaksa memakan makanan yang di suapi oleh Akio
"Terima aksih"
Ucapnya cuek sambil terus mengunyah
"Tidak usah banyak bicara saat makan"
"Cihh"
Azura yang melihatnya tersenyum jahil, Ia menyenggol tubuh Haiko agar ia juga melihatnya
"Haiko lihat mereka"
Ucapnya
Haiko yang penasaran langsung melihat mereka, Haiko melebarkan matanya terkejut saat melihat Reo yang sedang di suapi oleh Akio, namun tak lama terukir senyuman di wajahnya
"Ku harap kedepannya mereka akan baik" Saja, benar bukan kau juga menginginkan ya kan"
Ucap Azura yang kini sedang melihat ke arah Haiko
"Benar ku harap mereka akan baik" Saja, aku akan sangat senang melihat mereka akrab seperti itu"
"'Kau juga maunya"
Ucapnya dengan wajah yang jail
"Tentu saja aku mau"
Balsnya polos
"Jika seperti itu ini"
Ucap Azura yang kini sedang menyodorkan makanan kepada yaa
"Apa maksudnya ini??"
Tanya Haiko kebingungan
"Bukan kah tadi kau mau, ini makanya aku kasih"
Ucapnya sambil tersenyum
Haiko membalas senyumannya namun tak lama Haiko mengangkat kakinya lalu menginjak kaki Azura dengan sangat keras
"Jangan curi" Kesempatan, aku juga mempunyai tangan dan bisa makan sendiri, untuk apa aku minta di suapi oleh mu, bodoh"
Ucapnya kesal dengan terus menekankan injakan di kakinya
"Aku hanya bercanda sakit haiko lepas kan kumohon"
Ucap Azura memohon padanya
"Sakitnya, apakah ini sakit"
"Au au sakit, kumohon ampuni aku"
Ucapnya meringis kesakitan
Melihat Azura yang sedang kesakitan Haiko melepaskan injakannya dari kaki Azura, Azura bernafas lega saat kakinya tak di injak lagi oleh Haiko
"Kau sungguh kejam"
Ucapnya sambil cemberut
"Aku tidak pernah peduli"
"Sudahlah, tidak Apa-apa"
Setelah candaannya selesai mereka kembali melanjutkan makan mereka, saat semua sudah beres mereka semua bergegas menuju kamar mereka untuk segera pergi tidur karna besok mereka masih harus sekolah
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 86 Episodes
Comments