Setelah selesai mandi mereka semua berkumpul di dalam kamar Reo, mereka terkagum-kagum saat melihat kamar Reo yang cukup luas
"Reo tak ku sangka kamarmu sebesar ini"
Ucap Azura yang tak berhenti memandangi kamarnya
"Tidak usah berlebihan, kamar ku sangat kecil"
PLAKK
Reo mendapatkan pukulan di kepalanya, Azura yang merasa kesal karna Sosok Reo yang selalu merendahkan dirinya langsung memukul kepalanya meskipun tidak terlalu keras
"Tak usah berkata seperti itu dan merendahkan dirimu sendiri, aku tidak suka"
Ucap Azura dengan wajah yang datar, Reo yang melihatnya hanya tertawa
Haiko duduk di sebuah karpet di kamar tersebut lalu merebahkan dirinya setelah lelah berjalan menuruni bukit saat ingin turun dari sekolahnya
"Hari yang sangat melelahkan"
Keluh Haiko
Azura yang melihat Haiko sedang merendahkan dirinya langsung ikut berbaring di samping yaa
"Karpet ya bahkan sangat nyaman yaa"
Ucap Azura yang di balas anggukan oleh Haiko
Akio yang baru datang menghampiri Reo yang masih berdiri, sambil ia berjalan ia terus mengeringkan rambutnya yang basah
Melihat Akio yang sedikit kesulitan mengeringkan rambutnya Reo langsung menghampiri mejanya lalu mencari benda yang sedang di butuhkan oleh Akio
"Kau sedang mencari apa"
Tanya Akio yang sudah berada di belakangnya
"Ahh tidak aku hanya sedang, ketemu, ini"
Ucap Reo lalu menyerah kan pengering rambut kepada Akio
Akio yang tidak mengetahui cara memakainya hanya memiringkan kepalanya, Reo yang melihat Akio tidak mengetahui benda tersebut tersenyum lalu menyuruh Akio untuk duduk di sofa
Reo membantu Akio untuk memakai alat tersebut, saat asik mengeringkan Akio malah terdiam sambil melihat Reo di hadapannya
Merasa dirinya sedang di perhatikan Reo mematikan alat tersebut lalu menaruhnya
"Apa yang kau lihat"
Ucap Reo penasaran
Dengan gerakan yang tiba-tiba Akio menarik tangan Reo lalu mendorongnya ke atas pahanya, Reo yang terkejut kembali ingin berdiri namun tubuhnya di tahan oleh Akio
"Ap.....apaa??"
"Tidak...aku hanya ingin seperti ini saja"
Ucap Akio yang kini sedang menaruh kepalanya di atas bahu Reo
"Di sini kita tidak berdua Akio, bagaimana jika mereka mengira yang aneh" Tentang kita"
Ucap Reo
"Di sini kita berdua"
Reo yang tak mengerti maksud dari perkataan Akio langsung melirik teman"nya yang sedang merebahkan dirinya di lantai, Reo melihat mereka kini sedang tertidur dengan sangat lelap
"Sial"
Akio menjatuhkan tubuh Reo di atas Sofa lalu menghempik tubuhnya Akio sengaja tidak terlalu dekat Dengan Reo, Ia menahan tubuhnya mengunakan kedua tangannya
Reo merasa aneh dengan Kelakuan Akio hari ini, Reo mencoba menyingkirkan tubuh Akio yang sedang berada di atas tubuhnya namun sangat sulit
"Ada apa dengan dirimu hari ini Akio, aku tidak mengerti"
"Tidak aku hanya ingin seperti ini saja"
Ucapnya pelan
Tak lama akio bangkit lalu duduk di samping yaa, setelah Akio tidak ada di atas tubuhnya Reo membenarkan posisinya lalu ikut terduduk juga
"Reo, aku tidak tahu apa yang akan terjadi nanti, yang pasti yang ingin ku katakan adalah apapun yang terjadi aku akan selalu di samping mu dan tidak akan meninggalkan mu sendirian"
Setelah mengatakan hal inu Akio pergi meninggalkan Reo yang masih terdiam, Ia pergi meninggalkan kamarnya entah ingin pergi kemana
"Dia benar-benar aneh hari ini, perasaan apa ini"
Gumam Reo di dalam hatinya sambil memegangi jantung yaa
"Ini cukup aneh bukan"
Gumamnya lagi
Tak mau memikirkan yaa lagi Reo bangkit dari sofa lalu ikut merebahkan tubuhnya bersama dengan Haiko dan Azura di sana, dan ia perlahan menutup matanya
Di lain tempat....
Akio bejalan meju dapur karna dirinya ingin pergi ke toilet namun Akio menghentikan langkahnya saat melihat wanita yang tengah terduduk sambil menangis
Ibunya Reo sedang menangis sambil memeluk sebuah pigura foto, Akio merasa tidak enak jika ia menggangu ya, namun Akio juga tidak mau membiarkan ya menangis, Akio menghelak nafasnya lalu membalikkan tubuhnya untuk kembali ke kamarnya
"Nak, sedang apa kau di sana??"
Baru saja beberapa langkah Ibunya yang melihat Akio yang berjalan menjauh langsung memanggilnya, Akio menghentikan langkah ya lalu melirik ke arah ya
"Tidak, aku hanya ingin pergi ke toilet, tapi aku tidak mau mengganggu ibu"
Ucapnya sambil mengaruk kepalanya yang tidak gatal
"Kau tidak mengganggu ku, duduk lah"
Ucapnya sambil menepuk"kursi di samping ya, tak mau menolaknya Akio berjalan menghampiri ya
Setelah Akio duduk, akio dapat melihat pigura foto yang dia pegang sedari tadi dengan sangat jelas, terdapat 3 orang di dalam foto tersebut, seorang wanita dan lelaki yang sedang memeluk seorang anak laki-laki
Apakah itu Reo saat ia masih kecil sungguh keluarga yang harmonis, Akio yang terus memperhatikan yaa malah melamun dengan tatapan mata yang kosong
"Apa yang anda lakukan di sini??"
Nanya Akio
"Saya hanya merindukan keluarga saya, ibu berbohong pada Reo pada sore hari tadi"
"Maksud ibu??"
"Sebenarnya ayah Reo dari kemarin belum pulang juga"
"Mungkin dia sibuk??"
"Jika ia sibuk mungkin sekarang dia sudah mengkabarinya, tapi ini tidak jelas ada yang aneh"
".........
Suasana di antara mereka seketika Henning,ibunya Reo terdiam begitu pun dengan Akio, akio sempat mau mengatakan sesuatu namun mereka di kejutkan dengan sosok Reo yang datang tiba-tiba
" Ibu,akio sedang apa kalian di sini malam", kalian tidak tidur??ibu tidak tidur??"
Ucapnya
"Ibu sebentar lagi juga tidur kok, Reo tenang aja"
Ucapnya sambil tersenyum
Reo menyipitkan matanya lalu berjalan mendekati ibunya
"Ibu menangis??"
Tanya Reo khawatir
"Ibu tidak menangis kok, mata ibu kelilipan tadi"
"Ibu bohong kan??"
"Tidak"
Di sela" Pembicaraan mereka seseorang mengetuk pintu rumah Reo dengan tergesa-gesa, ibu Reo, Akio dan Reo yang berada di dapur langsung bergegas membuka pintu rumahnya
Ketukan pintu yang cukup keras membuat Haiko dan Azura yang tengah tertidur ikut terbangun, mereka melihat Akio, Reo dan ibunya yang menuju pintu langsung mengikutinya dari belakang
CLEKK
Saat pintu di buka Ibunya di buat kebingungan dengan keberadaan seorang polisi
"Selamat malam, maaf menganggu waktu ya, apakah ini benar kediaman Pak Hiro??"
"Be..Benar ini rumah ya dan saya istrinya, ada apanya??"
"Kami dari kepolisian menemukan mayat Pak hiro yang sudah tergeletak di pinggiran sungai, beliau tewas pada 2 hari yang lalu"
"Namun kami hanya menemukan sepotong kepalanya saja, kami tidak tau dimana keberadaan tubuhnya"
Ucapnya sambil menyerah kan sebuah kotak yang berisi kepala pak Hiro
Mereka semua yang berada di sana terkejut dengan berita itu, Reo yang mendengar ya tak bisa menahan air matanya lagi, Ibunya meraih kotak tersebut lalu memeluknya dengan sangat erat sambil menangis dan berteriak
"TIDAK....SUAMIKU!!!!!!"
Saking tak Terima dengan kepergian Hiro ibunya tersungkur sambil terus menangis, karna Syok ibunya jatuh tak sadarkan diri, Akio yang berada di samping ya langsung menahan tubuh ibunya agar tidak terjatuh menyentuh lantai
Azura dan Haiko menghampiri Reo yang menangis tersedu-sedu, Azura mengelus"kepalanya dengan pelan Haiko yang mengerti bagaimana perasaannya langsung membawa tubuh Reo ke dalam pelukannya
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 86 Episodes
Comments