Tidak lama kemudian Kinan palsu itu menuju ke kamar mandi, sedangkan Davin keluar kamar, dan memang Davin berniat menghubungi Sean, namun bukan masalah kantor, melainkan tentang kabar tentang sinyal dari cincin dan kalung Kinan.
Karena ponselnya dari tadi mengerlipkan lampu tanda bahaya dari posisi cincin Kinan saat ini, belum sempat Davin menekan nomor Sean untuk menghubunginya, Davin melihat Soraya sedang sibuk di dapur mencuci piring bekas makan malam, dengan langkah panjangnya, Davin pun menghampiri Soraya.
Soraya yang sedang melamun memikirkan nasib anaknya semata wayangnya itu pun tidak menyadari akan kehadiran Davin yang kini sudah berdiri di belakangnya.
'Sebenarnya kamu dimana Ki? Bagaimana keadaan kamu?' Batin Soraya dengan segala kegalauannya.
"Ma." Panggil Davin.
"PRANGG." Suara piring terjatuh dari tangan Soraya. Karena terkejut akan kehadiran Davin.
"Da-Dave, ada apa? Kenapa mengagetkan Mama?" Kata Soraya gugup.
"Mama kenapa dari tadi seperti sedang gelisah? Apa ada sesuatu yang mengganggu pikiran Mama?" Tanya Davin menyelidik. Karena jujur saja Davin sangat penasaran dengan sikap Soraya yang tiba-tiba berubah kepada Kinan.
Mendengar pertanyaan Davin, membuat Soraya tercekat, dia bingung harus bagaimana caranya memberitahu Davin jika wanita yang tadi itu bukanlah Kinan, tapi apa mungkin Davin akan percaya padanya? Mengingat Wanita tadi sangat mirip dengan Kinan, bahkan sampai suara saja benar-benar mirip.
'Apa sebaiknya aku katakan saja pada Dave?, jika wanita itu punya niat jahat, tapi apa Dave akan percaya padaku?' Batin Soraya bimbang.
"Ma." Panggil Davin lagi sambil mengerutkan keningnya, karena melihat Soraya tidak kunjung menjawab pertanyaannya.
"Dave, itu Kinan..--" Ucap Soraya dengan gugup.
Ddrrtt ddrrtt ddrrtt
Ponsel Davin bergetar, dan di layar tertera nama Sean.
"Bentar Ma." Ucap Davin.
Soraya yang mengerti jika ada telepon penting yang masuk pun hanya bisa diam terpaku, dan akhirnya Soraya meneruskan kembali pekerjaannya.
Davin sedikit menjauh dari keberadaan Soraya, dia berjalan menuju keluar rumah dan masuk ke dalam mobilnya, lalu Davin mengangkat panggilan dari Sean.
"Bagaimana? Apa yang kamu dapatkan?" Tanya Davin.
"Ternyata dugaan Tuan muda benar, jika saat ini sinyal dari cincin dan kalung Nona muda Kinan menunjukkan sedang pergi ke arah Spanyol, dan tadi mata-mata yang saya kirim melihat jika Nona muda Kinan sedang di bawa mereka, dan mohon perintahkan kami untuk melakukan penyerangan sekarang juga Tuan muda." Jelas Sean panjang lebar.
Mendengar penjelasan Sean, seakan darah Davin mendidih, bagaimana bisa Kinan di bawa musuh yang tidak jelas siapa mereka? Dan bahkan sampai perjalanan menuju ke Spanyol. Lalu siapa wanita yang menyamar menjadi Kinan saat ini? Apa tujuannya?.
Seakan timbul begitu banyak pertanyaan di kepala Davin saat ini, namun dari sekian banyak pertanyaan, dia hanya ingin tahu bagaimana keadaan Kinan saat ini? Apa dia baik-baik saja?.
"Sean, ikuti mereka sampai ke Spanyol, dan bawa X dan anak buahnya bersamamu, aku akan membereskan wanita yang menyamar menjadi Kinan, dan ingat jangan sampai melakukan tindakan yang akan membahayakan nyawa Istriku." Perintah Davin.
"Baik Tuan muda." Jawab Sean mantap.
Setelah selesai melakukan panggilannya, Davin terlihat sedang memikirkan cara bagaimana membongkar kedok wanita itu, dan siapa dalang di balik ini semua? Karena tidak mungkin Wanita yang sangat mirip dengan Kinan tersebut bekerja sendiri, pasti ada yang menggerakkannya.
Lantas bagaimana nasib istrinya saat ini? Terlihat sekilas sorot matanya mengandung emosi yang sangat besar di saat mengingat Kinan sedang jauh darinya dan dalam keadaan yang tidak baik. Akhirnya Davin memutuskan untuk menghubungi Alvin.
"Al, ada masalah penting yang menyangkut soal Kiki, apa elo bisa ke cafenya Jojo sekarang?" Ucap Davin.
"Ok, gue ke sana."
Davin pun menutup panggilannya dan menyalakan mobilnya untuk pergi menuju ke cafe Jojo, sebenarnya Cafe milik Jojo tersebut hanyalah kedok saja, di sanalah segala macam informasi terkumpul.
Dan Jojo melakukan penyamarannya dengan baik, sehingga tidak banyak yang tahu jika Jojo adalah seorang anggota kepolisian, bahkan berpangkat jendral.
Walau pun usia Jonathan yang menginjak kepala tiga, namun sampai saat ini dia terlihat belum menggandeng seorang wanita. Dan masih asyik dengan dunianya, dunia yang menguji mentalnya dengan peluru dan senjata tajam.
Memang dunia Jonathan dan si kembar bertolak belakang, namun mereka tetap hangat bagai keluarga jika sedang bersama, bahkan tidak terlihat permusuhan di antara mereka.
Mobil Davin telah sampai di parkiran cafe milik Jonathan, dan Cafe itu mulai terlihat ramai, bahkan beberapa pengunjung terlihat dari kelas atas.
"Dave?!" Ucap Jojo yang terlihat terkejut melihat kedatangan Davin yang hampir tengah malam di cafenya.
"Aku butuh informasi darimu." Ucap Davin ketika sudah mendekat ke arah Jonathan.
Seakan paham akan maksud dari Davin, kini Jonathan menggiring Davin untuk masuk ke ruangan VVIP yang kedap suara, bahkan ruangan itu juga anti peluru.
Sambil menunggu Alvin datang, Davin menceritakan kejadian tentang Kinan saat ini, bahkan Davin juga menceritakan jika Kinan palsu saat ini sedang ada di rumah mertuanya. Mendengar penuturan Davin, terlihat jelas jika kini Jonathan juga tersulut emosinya.
Walau bagaimana pun, Kinan adalah istri dari adik sepupunya, dan sama saja seperti adiknya sendiri. Seakan Jonathan tidak terima dengan kejadian yang menimpa Kinan, emosinya tergambar jelas di raut wajah Jonathan saat ini.
Tidak lama kemudian Alvin datang, dan langsung menuju ke ruangan VVIP yang tersedia di situ, tanpa basa-basi, Alvin menanyakan ada apa sebenarnya. Dan Davin pun menjelaskan masalah yang terjadi saat ini.
"BRENGSEK!! Siapa yang berani bermain-main dengan kita." Ucap Alvin dengan penuh emosi, seakan darahnya mendidih saat ini.
"Tahan emosimu Al, kita masih harus mencari tahu siapa dalang di balik kejadian ini." Ucap Jojo.
"Terus bagaimana dengan wanita laknat itu, apa dia masih bisa bernafas sekarang?" Ucap Alvin yang masih tersulut emosi.
"Dia ada di rumah Mama." Ucap Davin dengan nada frustasinya, bagaimana mungkin Davin tidak frustasi, karena keberadaan Kinan masih misteri hingg saat ini.
"Ini pasti ada sangkut pautnya dengan dunia hitammu, Dave." Ucap Jojo.
Degg!!
Mendengar ucapan Jojo dada Davin berdebar kuat, jika benar yang di katakan Jojo, maka ini bukanlah musuh yang bisa di anggap enteng, musuh ini pasti mengincar kekuasaannya saat ini.
"Lantas apa yang harus aku lakukan, Jo?" Ucap Davin terlihat cemas.
"Sebaiknya kamu berpura-pura seolah tidak tahu apa-apa, dan ikuti permainan mereka." Jawab Jojo.
"Apa kamu sudah gila, Hah?? Nyawa istriku dalam bahaya saat ini." Ucap Davin emosi ketika mendengar usulan dari Jojo.
"Calm down, dengarkan aku Dave, cuma ini jalan satu-satu membongkar siapa dalang di balik penculikan istrimu, dan kamu Al, sebaiknya kamu beraktifitas seperti biasa, jangan sampai menimbulkan kecurigaan musuh, karena aku yakin saat ini mereka sedang memata-matai gerak gerik kalian." Ucap Jojo.
Davin dan Alvin saling pandang, ya tentu saja apa yang di katakan Jojo ada benarnya, dan mungkin saat ini mata-mata mereka sudah ada di sekitar Davin atau pun Alvin. Dan akan sangat berbahaya jika pergerakan Davin maupun Alvin tercium oleh musuh.
☆Bersambung☆
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 81 Episodes
Comments
mutmut
menegangkan tpi kok ya penasaran q yaa,,,
2020-02-28
5
Redvioled
neng ayu.. memang the bets😍
2020-02-28
1
Geta Andesiska
🙈🙈🙈🙈🙈🙈
2020-02-10
1