Bagaimana tidak panik jika Kinan melihat seseorang yang sangat mirip dengannya berdiri tepat di hadapannya saat ini, bagaikan melihat dirinya di cermin, kini Kinan semakin takut, firasatnya mengatakan ini bukanlah hal yang baik.
"Hahaha, Kenapa? Apa kamu terkejut melihatku?" Tanya wanita itu dengan tawa jahatnya.
Tidak lama beberapa orang laki-laki datang dan di belakang wanita itu, laki-laki yang terlihat garang dan tidak bersahabat itu mendekati Kinan.
"Hey, jangan mendekat, kalian mau apa?" Teriak Kinan dengan posisi siaga pasang kuda-kuda.
"Hahaha, bawa dia kepada boss." Ucap wanita itu.
"Baik Nona." Jawab laki-laki itu serempak.
Belum sempat Kinan melakukan penyerangan, beberapa orang laki-laki itu lebih dulu memegang tangan Kinan dan mengunci pergerakannya. Dan setelah itu salah satu dari mereka membungkam mulut Kinan dengan sapu tangan yang sudah di beri obat bius.
Setelah Kinan tidak sadarkan diri, beberapa lelaki itu memasukkan Kinan ke dalam mobil, dan kini tiggallah wanita yang mirip dengan Kinan tersebut berada di rumah Soraya.
"Kiki, ada apa sayang? Kenapa kamu menelpon mama sampai beberapa kali?" Ucap Soraya yang baru datang dengan menenteng kantong plastik di tangannya, mungkin dia habis dari pasar. Makanya menenteng begitu banyak belanjaan.
"Kiki kangen sama Mama, pass Kiki baru sampai Mama gak ada, makanya Kiki telepon Mama." Ucap Kinan dengan manja sambil bergelayutan di lengan Soraya. Dan memang ini semua sudah di atur sedemikian rupa, bukan hanya cara bicara, bahkan suaranya saja sangat mirip dengan Kinan.
Tanpa menyadari siapa wanita muda tersebut, Soraya hanya tersenyum melihat tingkah anaknya (menurut Soraya) yang manja padanya, karena memang tidak biasanya Kinan bermanja-manja seperti ini.
"Kamu kenapa sayang? Tidak biasanya bermanja dengan Mama seperti ini?" Ucap Soraya sambil membelai pucuk rambut wanita itu.
"Sudah lama Kiki tidak makan masakan Mama, bagaimana jika Kiki minta mama buatkan makanan kesukaan Kinan?" Ucap wanita itu.
"Baiklah, mama akan buatkan sup jamur kesukaanmu, dan sebaiknya kamu kabari Dave jika kamu sedang di sini sekarang." Ucap Soraya.
"Mama tenang saja, tadi Kiki sudah bicara dengan Dave." Ucap wanita itu.
Mendengar ucapan wanita yang mirip Kinan tersebut menyebut nama Davin tanpa embel-embel Mas, membuat Soraya mengerutkan keningnya. Dia sedang berpikir sesuatu, tapi akhirnya Soraya menepis pikirannya sendiri.
'Ah tidak mungkin dia orang lain, dia pasti Kinan.' Batin Soraya. Karena merasa bahwa wanita muda di depannya itu bukanlah Kinan.
Setelah itu Soraya beranjak ke dapur untuk memasak makanan kesukaan Kinan, sup jamur dengan gorengan tahu tempe dan sambal tomat. Memang masakan sederhana, namun bagi Kinan itu adalah makanan paling enak di dunia.
Dengan cekatan Soraya memasak, tanpa Soraya tahu, wanita muda itu mengetikkan sesuatu di layar ponselnya sambil duduk di sofa.
"Bos, wanitanya Dave sedang dalam perjalanan menuju Spain, kini aku sudah berada dekat dengan Dave, sebentar lagi kekuasan ketua mafia akan jatuh ke tangan boss." Ucap Wanita itu dengan penuh percaya diri.
"Kerja bagus catty, aku akan menangani wanita itu, dan tugasmu adalah mengadu domba si kembar agar saling benci dan lalai dengan segala hal, sehingga akan dengan mudah menghancurkan dia, dan ingat copy semua berkas penting yang kamu temukan di sana." Jawab lelaki di seberang sana.
"Baik Boss, aku akan menjalankan misi sesuai dengan perintahmu." Jawab wanita itu dan ternyata bernama Catty.
Setelah itu Catty menutup panggilannnya karena di rasa laporan yang akan di sampaikannya telah selesai, setelah itu Catty beranjak untuk melihat-lihat seisi rumah, untuk memastikan jika tidak ada yang terlewatkan darinya.
***************************
Setelah hari hampir gelap, Davin pun keluar dari kantornya, seperti biasa Davin selalu menjemput Kinan dulu sebelum pulang ke Apartement, perjalanan kali ini terasa lama, karena macet parah jika sudah jam pulang kantor.
Drrtt ddrrtt ddrrtt
Ponsel Davin bergetar, dia melirik sekilas ke layar ponselnya, tertera nama X di sana, Davin paham jika X menghubunginya maka akan ada hal penting yang akan di laporkan.
"Apa ada yang penting?" Tanya Davin tanpa basa-basi seperti biasanya.
"Maaf mengganggu waktu anda Tuan muda, ini ada hal yang mendesak yang perlu saya laporkan." Ucap X dengan sopan.
"Apa? Katakan saja." Jawab Davin.
"Sepertinya nona sedang ada masalah Tuan, entah kenapa sinyal dari cincin yang Nona muda pakai mengarah ke luar negeri, tapi saya jelas melihat Nona sedang ada di Rumah Nyonya Soraya saat ini." Jelas X.
Mendengar perkataan X, Davin mengerutkan keningnya, seakan dia merasa ada sesuatu yang janggal dengan hal ini, tapi tunggu , Kinan di rumah Soraya? Kenapa Kinan tidak memberitahu sebelumnya?.
"Biar aku yang ke rumah Mama, sekarang bawa beberapa anak buahmu melacak keberadaan sinyal itu, dan pastikan keadaan yang sebenarnya." Ucap Davin.
"Baik Tuan muda." Jawab X.
Davin pun menutup panggilannya sepihak, kini pikirannya sedikit tidak tenang, ada perasaan khawatir di hatinya, dan untuk memastikan bahwa semua itu hanyalah kesalahan dari laporan X, maka Davin pun memutar arah mobilnya menuju ke Rumah Soraya.
Dan perlu di ketahui jika di cincin kawin dan kalung Kinan terdapat alat pelacak, jadi sewaktu-waktu terjadi hal yang tidak di inginkan, maka dengan mudah akan menemukan keberadaan Kinan.
Selama dalam perjalanan Davin terus menerus menghubungi ponsel Kinan, namun panggilan itu selalu teralihkan, dan lama kelamaan tidak Aktif, dan jangan di tanya lagi bagaimana reaksi Davin saat ini, wajahnya sudah semakin cemas tidak karuan, tentu saja Davin takut jika terjadi sesuatu pada istrinya tersebut.
"Ada apa ini? Kenapa ponselmu susah di hubungi Sayang?" Gumam Davin sambil mencengkeram kemudi mobilnya dengan kuat seakan dia ingin segera sampai pada tempat tujuannya saat ini.
Tentu saja Davin semakin cemas, apa mungkin yang di katakan X itu benar? Jika Kinan sedang dalam perjalanan ke luar negeri, tapi kenapa Kinan tidak memberitahunya soal itu? apa mungkin Kinan ingin menemui Mario lagi? Ah benar-benar pikiran Davin saat ini sedang sangat kacau. Akhirnya Davin pun menghubungi Sean, tangan kanannya selain X.
"Sean, pastikan tentang keberadaan istriku saat ini, dan cari tahu kenapa sinyal itu semakin jauh dari Indonesia?!" Ucap Davin dengan terselip nada perintah di dalamnya. dan memang benar yang di katakan X, setelah Davin melacak akan keberadaan sinyal cincin dan kalung milik Kinan, keberadaannya semakin jauh Dari Indonesia.
"Baik Tuan muda, akan saya pastikan keberadaan Nona muda saat ini?!" Ucap Sean. seakan ingin membuat Tuan mudanya tenang dan tidak terlalu Khawatir.
Sean sendiri juga terkejut dengan perintah yang baru saja di terimanya dari Davin, karena tidak mungkin Davin sebercanda itu tentang istrinya, Bukan? Tapi tadi mata-matanya melihat Kinan ada di rumah Soraya.
Perjalanan menuju ke rumah Soraya tidak begitu memakan waktu, dengan segera Davin keluar dari dalam mobilnya dan dengan langkah panjangnya dia menuju ke rumah Soraya.
"Ma, apa Kiki ada di sini?" Tanya Davin dengan wajah penuh kecemasan.
"Da-Dave." Ucap Soraya sedikit gugup, dengan ekor matanya melirik seseorang yang sedang mengamati seisi rumahnya, dan memang saat ini Soraya masih berkutat di dapur membuat makan malam.
☆Bersambung☆
Tinggalkan Like, Komen dan Rating bintang 5 nya ya, biar ayu makin semangat, dan untuk pengguna Noveltoon bantu kasih votenya dong pakai poin.
Makasih sebelumnya dan LOVE YOU ALL
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 81 Episodes
Comments
Riasusi
season 1 udach slesai skarang lanjut yg season 2 doank kk
2020-12-23
2
YuliaBilqis
pasti Dave tau itu istriny atau bukan
2020-06-30
1
Erica-crisdiana Diana
kok malah ribet si pake acara mirip. .trs gmna klo di adu domba kan gg seru
2020-04-06
3