Alvin mempelajari berkas yang di tinggalkan oleh Jojo, ia merasa ada yang janggal. Karena menurutnya dari mana Mario mendapat uang begitu besar, sedangkan Alvin sangat mengetahui seperti apa si Mario.
"Dave, kenapa aku jadi curiga kalau ada orang di balik pergerakan Mario saat ini? Karena dia tidak mungkin mempunyai dana sebesar itu untuk melancarkan bisnisnya." Ucap Alvin sambil membaca dari lembar ke lembar berikutnya berkas yang di tinggalkan oleh Jojo.
"Justru karena alasan itulah Jojo meminta bantuan kita, dan orang di balik aksi Mario pasti salah satu musuh kita, Al." Jawab Davin.
"Aku merasa juga begitu, tidak mungkin Jojo tiba-tiba meminta bantuan pada kita kalau tidak ada sangkut pautnya dengan dunia hitam." Ucap Alvin terlihat serius dengan mengerutkan keningnya. Dia terlihat berpikir keras seolah mencari jawaban atas pertanyaan yang melintas di pikirannya saat ini.
"Kamu hubungi Adam, dia sepertinya bisa di andalkan. Menurut cerita papa, Adam sangat berpengaruh di daerah Asia, dan itu akan menguntungkan kita." Ucap Davin.
"Ide yang bagus, Om Adam pasti bisa membantu kita mencari informasi tentang hal ini, mengingat mertua kamu saat ini sedang ada di Jepang."ucap Alvin.
"Cih, kamu bicara begitu lagi, aku tidak segan untuk merobek mulut sampahmu itu." Ancam Davin.
"Hahaha, seharusnya kamu terima kenyataan jika Mario itu emang mertua kamu, Dave." Ucap Alvin lagi dan itu sukses membuat Davin melancarkan tinjuannya pada Alvin. Untung dengan cepat Alvin menghindar, kalau tidak sudah bisa di pastikan wajah Alvin akan meninggalkan bekas merah keunguan.
"Santai, santai dude, aku masih sayang dengan wajah tampanku ini." Ucap Alvin.
"Makanya jaga mulut kamu, jangan sampai tanganku gatal untuk memberikan tanda di wajah tampan kebanggaan kamu itu." Ancam Davin.
Mereka pun kini terfokus dengan berkas peninggalan Jojo tadi, dan mulai mempelajarinya dengan seksama, berbagai kemungkinan dan beberapa orang yang di curigai kini sudah masuk dalam daftar.
Dengan segera Davin menghubungi Sean, dan Alvin menghubungi Adam untuk segera mengumpulkan informasi tentang Mario. Bagaimana bisa seorang Mario kini terlibat dengan barang haram? Walau pun Alvin tahu seberapa brengseknya Mario, tapi untuk bisnis barang haram ini, sungguh sangat tidak masuk akal. mengingat bahwa akan butuh banyak dana jika melakukan bisnis haram tersebut.
Karena memang Mario sangat terkenal dengan penjudi berat, bahkan Mario tidak akan segan untuk menjual anaknya sendiri demi memenuhi kebutuhan hidup dan membayar hutangnya.
Dan perlu di ingat kembali jika pertemuan Kinan dengan Davin juga karena Kinan lari dari perbuatan bejat sang ayah yang akan menikahkannya dengan Antonio waktu itu, demi untuk membayar semua hutangnya.
Karena kini kekuasaan si kembar begitu meluas dengan cepat, pasti banyak yang berusaha mengambil alih posisinya. Dan kemungkinan jika ada yang memanfaatkan Mario sangat besar.
"Tania, ke ruanganku sekarang." Panggil Davin pada sekretarisnya melalui sambungan telepon.
"Baik, Tuan muda." Jawab Tania.
Tidak lama setelah panggilan telepon dari Davin, kini terdengar ketukan pintu, dan tidak lama Tania muncul untuk masuk memenuhi panggilan dari Davin.
"Ya Tuan muda, ada yang bisa saya bantu?" Tanya Tania sopan.
"Ini dokumen yang perlu kamu ketik ulang, karena ada beberapa kesalahan di dalamnya." Ucap Davin mengulurkan beberapa berkas.
"Baik, Tuan muda." Jawab Tania.
Setelah menerima berkas yang harus di perbaiki lagi, Tania pun keluar dari ruangan Davin, kini Davin dan Alvin kembali merencanakan tentang bagaimana menangkap Mario.
************************
Di tempat lain, Kinan yang sedang bekerja di sebuah restoran itu tampak sedikit gelisah, karena mendapat kabar jika Soraya sedang sakit, dan dia di minta untuk menemuinya di Rumahnya yang lama.
Entah siapa yang menghubunginya saat itu, yang jelas itu suara perempuan yang terdengar masih muda, mungkin usianya tidak beda jauh dengan dirinya saat ini.
"Ki, kamu kenapa? Sepertinya sedang ada masalah?" Tanya managernya.
"Pak, bolehkah saya ijin pulang cepat? Karena mama saya sedang sakit, dan dia tinggal sendiri di rumah." Ucap Kinan dengan tatapan penuh permohonan.
"Kamu tidak perlu ijinku Ki, kan kamu istri dari Tuan muda Dave pemilik restoran ini, sama saja jika kamu termasuk bossku." Jelas manager itu dengan sedikit merasa tidak enak pada Kinan.
Karena bagaimana pun Kinan tetaplah salah satu atasannya, yang harus dia hormati, namun karena permintaan Kinan yang tidak ingin di beda-bedakan dengan statusnya sebelum menikah dengan Davin membuat manager itu tidak bisa berbuat apa-apa.
Bahkan sampai saat ini Kinan tetap bekerja selayaknya waitres pada umumnya, walau pun Davin sudah sering memintanya untuk berhenti dari pekerjaan tersebut. Walau pun usia pernikahan mereka menginjak tujuh tahun, namun sampai saat ini belum hadir suara tangis bayi di dalam rumahnya.
Dan alasan itulah yang membuat Kinan bosan di rumah tanpa ada kegiatan, jadi Kinan memilih untuk tetap bekerja seperti biasanya.
"Makasih pak, kalau begitu saya permisi ya pak." Jawab Kinan
"Ok, ok, silahkan." Ucap manager tersebut.
Dengan segera Kinan bergegas masuk ke dalam ruang ganti, setelah ganti baju Kinan meraih tas ransel kecilnya dan keluar dari restoran. Perasaan cemas tergambar jelas di wajahnya saat ini.
Soraya adalah satu-satunya orangtua bagi Kinan, karena Sorayalah yang selalu berjuang demi Kinan dari dia kecil sampai dia dewasa seperti saat ini. Kinan mengambil ponselnya dan menelpon nomor hp mamanya berulang kali, namun tidak ada jawaban.
Perasaan Kinan semakin takut, Kinan takut terjadi apa-apa dengan mamanya, maka dengan segera Kinan menaiki taksi untuk bergegas menuju rumah Soraya.
Sesampai di rumah Soraya, Kinan melempar tas ranselnya ke sofa, dan kemudian dia berlari menuju kamar mamanya untuk mencari keberadaan Soraya saat ini, namun hasilnya nihil.
"Bukannya mama sakit, kenapa kok tidak ada di rumah?" Gumam Kinan pelan. Lalu dia merogoh ponsel di dalam saku celananya, kembali Kinan menghubungi nomor Soraya.
"Mama dimana sih? Kenapa tidak di angkat panggilanku?" Gumam Kinan dengan perasaan semakin cemas.
Kinan berbalik badan untuk keluar dari kamar mamanya, namun dia terkejut ketika melihat seseorang yang kini tiba-tiba sudah ada di belakangnya.
"Kamu? Kamu siapa?." Tanya Kinan yang terlihat panik.
Bagaimana tidak panik jika Kinan melihat seseorang yang sangat mirip dengannya berdiri tepat di hadapannya saat ini, bagaikan melihat dirinya di cermin, kini Kinan semakin takut, firasatnya mengatakan ini bukanlah hal yang baik.
"Hahaha, Kenapa? Apa kamu terkejut melihatku?" Tanya wanita itu dengan tawa jahatnya.
Tidak lama beberapa orang laki-laki datang dan di belakang wanita itu, laki-laki yang terlihat garang dan tidak bersahabat itu mendekati Kinan.
"Hey, jangan mendekat, kalian mau apa?" Teriak Kinan dengan posisi siaga pasang kuda-kuda.
"Hahaha, bawa dia kepada boss." Ucap wanita itu.
"Baik Nona." Jawab laki-laki itu serempak.
Belum sempat Kinan melakukan penyerangan, beberapa orang laki-laki itu lebih dulu memegang tangan Kinan dan mengunci pergerakannya. Dan setelah itu salah satu dari mereka membungkam mulut Kinan dengan sapu tangan yang sudah di beri obat bius.
☆Bersambung☆
Bantu Like Komen dan rating bintang 5 nya..
Bagi yang punya Apk Noveltoon bantu Votenya dong..
Makasih ya sebelumnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 81 Episodes
Comments
Masaria Hia
Bodoh sekali Kinan itu yach, sdh berkali2 klu berhubungan dengan rmh mamanya yg lama itu, dia selalu ada masalah, kenapa ga waspada
2020-05-17
3
mutmut
kebiasaan kinan itu apa2 sendiri gk pernah ngabarin dave,,,jdi kejadian seperti itu sering terulang,,,
2020-02-28
2
Geta Andesiska
hedeeeeh
2020-02-10
1