"Hem, apa kamu sedang ketakutan di ujung kematianmu, Jer?" Ucap Davin dengan Ekspresi datarnya.
Glekk!!
Dengan susah payah Jeremy menelan ludahnya saat ini, tatapan Davin yang seakan siap untuk melahapnya, membuat nyali Jeremy ciut. Dimana keberaniannya yang mengatakan walau pun mati tidak akan membuka suara tadi? Davin tersenyum meremehkan terhadap Jeremy.
"Dimana keberanianmu tadi Jer? Bukankah kamu tidak akan membuka suara padaku sampai kamu mati?" Ucap Davin santai namun mengandung ancaman kematian.
Davin memberi kode pada Sean untuk mendekat, dan Davin memberikan suntikan tersebut kedapa Sean, lalu Davin duduk di sebuah kursi di depan Jeremy terikat saat ini.
"Aku tidak perlu mengulang pertanyaanku bukan?" Ucap Davin sinis.
"Is-istrimu ada di Spanyol, di-di rumah Tuan Jirayu ketua organisasi naga emas." Ucap Jeremy kemudian.
"Cih, ternyata informasimu basi, aku kira ada informasi yang lebih penting dari itu, Sean siapkan formula blue." Ucap Davin.
"Baik Tuan muda." Jawab Sean.
'Bukankah itu formula yang di ciptakan untuk membuat tahanan selalu patuh. dan akan merasakan kesakitan yang luar biasa jika terlihat memberontak.' Batin Jeremy.
Glek!!
Kembali perasaan mencekam itu menyelimutinya, apa yang akan di lakukan oleh Davin padanya? Sorot mata penuh rasa takut kini tergambar jelas di sana.
Davin hanya diam dengan tatapan yang sulit untuk di artikan, siapa pun yang melihatnya pasti akan bergidik ngeri. Wajah tampan yang begitu mempesona, membuat orang tidak akan mengira sesadis apa Davin pada musuhnya.
"Ini Tuan." Ucap Sean dengan memberikan suntikan dengan cairan berwarna biru muda.
"Di dalam formula ini, kamu pasti tahu, siapa pun tidak akan bisa melepaskan diri dengan mudah, dan karena informasi yang kamu berikan itu tidaklah penting, maka sebagai gantinya aku akan memberimu hadiah ini, dan kabar baiknya, kamu tidak akan mati dengan mudah." Ucap Davin.
Memang kata-kata Davin itu terlihat santai seakan bukan ancaman besar, tapi apa mungkin Davin sebaik itu meloloskan musuh begitu saja, Ayolah kawan, itu pasti hal yang mustahil bukan? Mengingat dia itu kan ketua mafia dunia, mana mungkin dia memberikan hadiah secara cuma-cuma pada musuhnya.
Jeremy semakin ketakutan dengan apa yang akan di lakukan oleh Davin, baginya lebih baik mati saat ini juga, dari pada mendapat suntikan penyiksaan tersebut.
Ya benar, jika formula blue adalah sesuatu obat untuk membuat seseorang akan menjawab jujur semua pertanyaan yang akan di berikan oleh Davin, dan parahnya jika seseorang yang terkena formula itu, dia tidak akan bisa melepaskan diri. Ketika dia tidak mau menjawab jujur maka sebuah kesakitan yang luar biasa akan dia rasakan.
Namun ketika dia berkata jujur, maka tubuhnya akan terasa nyaman seakan tidak terjadi apa-apa, dan satu lagi siapa pun yang terkena suntikan formula blue, jangan harap akan bisa hidup jauh dari Alvin dan Davin.
Karena hanya mereka berdua yang punya penawar akan racun formula blue tersebut, dan kemana pun orang itu pergi, maka dengan otomatis sinyal keberadaannya akan selalu terpantau.
Davin mendekat ke arah Jeremy, dan tanpa aba-aba dia menyuntikkan formula blue ke lengan Jeremy.
"AAARRRRHHHHH."
Tentu saja Jeremy berteriak kesakitan yang luar biasa akan reaksi dari suntikan dari Davin sehingga membuatnya pingsan tak sadarkan diri. Seringaian senyum mengandung sejuta makna tergambar jelas di wajah Davin saat ini, jangan harap kamu akan melihat senyum manis di sana untuk saat ini.
'Aku tahu informasi yang kamu berikan sangatlah penting, dan sekarang aku tahu siapa dalang di balik ini semua, tapi aku bukan orang yang akan dengan mudah mempercayaimu, kamu saja bisa menghianati tuanmu sendiri, bagaimana aku bisa percaya penuh padamu Jer. Ok, Tuan Jirayu tunggu aku datang membawakan kejutan besar untukmu.' Batin Davin.
"Sean, aku serahkan dia padamu, aku sudah mendapatkan apa yang aku inginkan, selanjutnya bereskan dia, jangan sampai dia mati di sini." Ucap Davin yang kemudian berdiri dari duduknya.
Davin berjalan menuju ke sebuah ruangan yang mirip kantor, dia kemudian membuka laptopnya. Dan ingin melaporkan sesuatu pada sang legend.
Mengingat saat ini Ryo mahesa sedang berkunjung ke kota S bersama Chika, sedangkan Arka sudah mendapatkan tugas pergi ke Spanyol dua hari yang lalu bersama Jojo.
Dengan cepat kini Davin mengetikkan sesuatu, dan mengirimkan email ke Papanya, bukan karena apa Davin melaporkan kondisi saat ini di dunia mafia, namun kemarin Dafa sangatlah marah besar saat mengetahui jika Kinan di culik dan di gantikan oleh seseorang yang sangat mirip dengan Kinan.
Ya benar, Dafa memang bukanlah ketua mafia lagi, namun jangan salah semua pergerakan di dunia mafia tidak luput dari pantauannya. Sudah jelas bukan jika diamnya Dafa itu akan sangat berbahaya.
Setelah memberikan informasi tentang Kinan dan siapa dalang di balik penculikan Kinan, Kini Davin bergegas keluar dari markas utama, menuju ke Apartementnya.
***************************
Di sebuah hotel di Spanyol, Kini Jojo dan Arka mendapatkan sebuah email bahwa Kinan berada di markas naga emas, atau di tempat tuan Jirayu.
"Jo, aku akan memporak porandakan markas naga emas itu jika sampai besok pagi Kinan tidak di bebaskan." Ucap Arka yang tersulut emosi.
"Jangan gegabah, Om Dafa dan Dave sedang menyusun rencana utk membawa Kinan keluar dari sana, setelah itu terserahmu, Ar." Ucap Jojo santai.
"Berapa lama lagi?, ini sudah semingguan Kiki di sekap di sana, apa kamu yakin jika Kiki baik-baik saja d i dalam sana? Itu markas musuh." Tanya Arka.
"Sasaran utama mereka bukan Kiki, tapi resep formula kematian atau formula blue, aku sangat yakin jika Kiki di perlakukan dengan baik di dalam sana, kita perlu bersabar sedikit lagi, aku juga sudah memasukkan agenku di dalam markas itu." Ucap Jojo.
"Memasukkan agen? Jadi maksud kamu, jika kamu sudah mengetahui ini sebelumnya? Kamu tahu siapa penculik Kiki, Iya?" Selidik Arka.
"Ck, aku juga baru tadi, namun agenku kebetulan adalah adik sepupu Tuan Jirayu, makanya dengan mudah aku memasukkan dia." Ucap Jojo santai.
"Hah!! Kamu mengenal sepupu ketua organisasi naga emas? Kamu itu polisi atau mafia sih? Kenapa aku jadi curiga padamu sekarang." Cibir Arka.
"Hahaha, sebenarnya bukan dia tidak tahu jika aku anggota kepolisian, tapi yang dia tahu, aku adalah bagian dari dunia hitam ini, dan pemilik sebuah Cafe." Ucap Jojo.
"Cih, aku tidak akan mudah mempercayaimu bung, terakhir kali aku percaya padamu, malah terdapat sial yang mengakibatkan anak buahku kamu kurung di hotel prodeo itu." Ucap Arka berdecih kesal.
"Ck ck ck, ternyata kamu begitu pendendam Ar." Ucap Jojo.
Ya dulu memang pernah terjadi tawuran antar genk di jalanan, dan itu terjadi di wilayah kekuasaan Jojo sebagai anggota kepolisian, sebenarnya bukan masalah yang besar, lebih karena anggota Genk yang di pimpin oleh Arka tidak terima jika Organisasi musuh memeras orang yang lemah, apa lagi pedagang kecil.
Namun ketika terjadi tawuran tersebut, Arka tidak mengetahui jika Jojo adalah anggota polisi, yang dia tahu Jojo adalah pemilik cafe, dan parahnya Arka waktu itu percaya jika Jojo akan menolongnya dalam tawuran tersebut, tapi ternyata kedatangan Jojo malah menangkap semua anggotanya dan di masukkan ke dalam sel tahanan.
☆Bersambung☆
Ingat berikan Like Komen dan juga Votenya ya, Biar ayu nya makin semangat, dan bantu doanya juga ya man teman supaya novel ini menang dalam kontes season 2.
Jangan lupa bantu votenya juga ya di Noveltoon, biar masuk rank atas.
Makasih ya dan LOVE YOU
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 81 Episodes
Comments
Gustina Aryani Titin
mamahku si kembar mana ya kok gak nongol...
2020-08-25
1
Geta Andesiska
hedeeeeh nih novel bikin susah move on dan gak kata untuk tidak tegang 😁😁😁😁😁😁✌✌✌✌✌💪💪💪💪💪💪💪💪
2020-02-11
7
Sopiah
gila ni novel seperti nonton film action,kagum...
lnjut kn thorr...
i like u more thor 😍👍👍👍💪💪💪
2020-02-10
6