Arthur langsung merebahkan tubuhnya di atas ranjang empuk Violetta sembari merenggangkan ke dua tangannya.
“Ya sudah lah, kalau kamu mau tidur di kamar aku, biar aku tidur sama Bella,” ucap Violetta sembari mengambil bantal dan selimut.
Akan tetapi belum sempat Violetta melangkahkan kaki pergi, Arthur seketika menarik pergelangan tangan Violetta sampai terjatuh di samping Arthur.
BUKKK …
“Temani aku sebentar di sini,” ujar Arthur sembari menatap langit-langit atap kamar Violetta. “Aku iri dengan kamu. Kamu mempunyai keluarga yang hangat,” tambah Arthur sembari berkata lembut.
Mendengar Arthur berbicara, Violetta hanya terdiam sembari memalingkan wajahnya menatap Arthur.
Hari ini acara pernikahan Arthur dan Violetta di gelar di Villa pribadi kediaman Arthur. Acara di laksanakan secara kekeluargaan dan di hadiri oleh orang-orang terdekat.
“Apa kalian sangat bahagia melihat Papa dan Mama Sekarang sudah menikah?” tanya Bella pada Aksa dan Kiara yang sedari tadi senyum-senyum melihat prosesi ijab Arthur dan Violetta.
“Kita sangat-sangat bahagia tante Bella,” jawab Kiara sembari tersenyum imut.
“Tante juga sangat bahagia sekali, kakak tante dapat suami yang baik seperti Papa Kalian,” tambah Bella.
Selesai acara Bella dan Ibunya di antar pulang oleh supir ke rumah mereka, sedangkan Arthur dan Violetta bersama si kembar juga Kembali ke rumah mereka. Proses pernikahan yang singkat dan cepat karena Arthur tidak mau berlama-lama dalam suasana yang dia tidak menyukainya.
“Tuan, saya ke kamar dulu, ya?” ucap Violetta sembari melangkahkan kaki menuju kamarnya.
Akan tetapi baru selangkah kakinya berjalan Arthur menarik pergelangan tangan Violetta sampai tubuhnya memutar dan terjatuh dalam dada Arthur yang seperti roti sobek. Arthur menelan ludah kasar sampai akhirnya dia melepaskan pergelangan tangan Violetta.
“Tuan, maaf,” ucap Violetta sembari menangkupkan ke dua tangannya di depan dada.
Arthur menghela nafas pelas seraya menatap Violetta. “Mulai sekarang kamu tidur satu kamar sama aku, dan jangan panggil aku dengan sebutan nama, tetapi panggil aku Arthur, paham!” lirih Arthur sembari menekan nada bicaranya.
“Apa satu ranjang sama Tuan!” seketika Violetta berteriak dengan nada keras.
“Ikuti saja perintahku dan jangan banyak protes, ingat dua miliyar,” tambah Arthur sembari menarik pergelangan tangan Violetta kasar menuju kamar utama.
“Aku gak salah dengar. Aku tidur sama Arthur, apa dia sudah gila, pria kaku seperti dia mana mungkin mau satu ranjang sama aku lagipula di dalam surat perjanjian ‘kan tidak boleh saling menyentuh” batin Violetta.
“Tuan eh Arthur, semalam kenapa tidurnya pindah di sofa ruang tamu,” tanya Violetta memberanikan diri karena sewaktu terbangun di tengah malam ternyata Violetta tidak mendapati Arthur ada di sampingnya, tetapi di sofa sewaktu menginap di rumahnya.
“Karena kamar kamu kecil dan panas kayak di dalam sauna, aku bisa mati kepanasan!” lirih Arthur sembari terus menarik tangan Violetta.
“Dasar tidak tau bersyukur,” ucap Violetta spontan.
“Apa kamu bilang!”
“He, tidak Arthur,” tambah Violetta sembari menarik salah satu sudut bibirnya ke atas.
Kamar berdinding warna putih dan hanya ada satu foto si kembar terpajang di atas nakas sebelah ranjang.
“Ini kamar manusia atau bukan, kenapa hanya ada foto si kembar, tidak ada hiasan dinding yang cantik ataupun apa gitu biar suasananya nyaman,” celetuk Violetta sembari menggelengkan kepala.
“Jangan banyak protes! Kamar kamu ada di sana, jangan berfikir aneh-aneh kita tidak akan mungkin tidur satu ranjang,” ucap Arthur sembari jari telunjuknya mengarah ke kamar Violetta yang bersebelahan dengan tempat tidur Arthur. “Dan itu kamar mandinya, ingat kita bergantian jangan sampai si kembar tahu kita tidur terpisah,” ujar Arthur seraya mengingatkan Violetta.
Violetta menghela nafas lega, ternyata tidak sesuai dengan apa yang dia pikirkan.
“Ah kenapa kamarku kecil sekali, sedangkan ranjang dia besar dan empuk, sunggguh tidak adil,” ucap Violetta sembari membuka lemari yang berukuran kecil di dalam kamarnya yang bersekat dengan ranjang Arthur.
Terdengar suara ketukan pintu dari kamar Arthur.
“Letta, kemarilah cepat,” teriak Arthur.
“Iya,” Violetta bergegas berlari setelah mendengar panggilan Arthur. “Ada apa, kenapa harus beteriak telingaku gak tuli!” ucap Violetta sembari menatap tajam mata Arthur.
Pintu Kamar Arthur tiba-tiba terbuka, segera Arthur menarik bahu Violetta sampai mereka terjatuh di atas ranjang dan berpelukan.
“Oh, Papa Mama,” Kiara dan Aksa seketika menutup ke dua mata mereka dengan kedua telapak tangan mereka sembari meregangkan jari-jari mereka agar bisa mengintip dari celah jar-jarinya.
“Kiara, Aksa ada apa sayang,” tanya Violetta sembari terseyum terpaksa di dalam pelukan Arthur.
“Kita mau keluar saja,” ucap Aksa menarik tangan Kiara sembari berlari.
“Lepaskan, si kembar sudah keluar mau sampai kapan kamu memelukku,” cetus Violetta melepaskan tangan Arthur dengan kasar kemudian berdiri dari ranjang Arthur.
“Kamu jangan salah paham, aku melakukan itu karena keadaan darurat. Ingat pihak pertama dan kedua harus ber ekting dengan rapi sampai tidak ketahuan, kamu paham kan maksud aku! Kalau perlu lihat sinetron bagaimana caranya bersikap seperti sepasang suami istri, pokoknya si kembar saat melihat kita itu Mama Papa yang saling mencintai,” tegas Arthur pada Violetta sembari kedua tangannya berada di pinggang.
“Oke, aku mengerti. Aku ikuti permainan ini,” sahut Violetta sembari kepalanya mendongak ke atas.
“Jangan asal ngomong, tetapi buktikan dan jangan pernah bawa perasaan dalam hubungan kita!”
“Jangan khawatir Tuan. Andalah yang harusnya menjaga diri anda agar tidak TERJERAT CINTA PENGASUH SI KEMBAR,” tegas Violetta sembari menatap bola mata Arthur yang tajam seperti tidak pernah merasakan rasanya mata berbinar karena jatuh cinta.
Arthur tersenyum sembari menyeringai sinis. “Seleraku bukan kamu!” gumam Arthur sembari berjalan mendekati Violetta. Akan tetapi kakinya tersandung dengan bantal yang terjatuh di lantai sampai tubuhnya terjungkal ke depan dan menindih tubuh Violetta. Lagi-lagi Arthur menelan ludah kasar sembari menatap netra indah Violetta.
Violetta seketika mendorong tubuh Arthur sampai terguling di sampingnya. “Berdirilah Arthur jangan mencuri kesempatan terus,” ucap Violetta sembari menghela nafas kasar.
“Ah sudahlah, sekarang kita turun si kembar sedang ada di bawah sekarang,” titah Arthur kemudian beranjak berdiri menuju Aksa dan Kiara yang sedang asik menonton film kartun kesayangan mereka.
“Arthur angkat aku sekarang juga,”
“Apa!”
“Cepat angkat biar si kembar melihat keromantisan kita,” ucap Violetta di belakang si kembar yang masih asik melihat film kartun.
Arthur yang berdiri di belakang Violetta, memegang pinggan Violetta kemudian mengangkatnya tinggi-tinggi.
“Berat sekali kamu,”
“Haduh, dasar bodoh turunkan aku bukan begitu caranya,”
Mendengar Mama Papanya berisik, Aksa dan Kiara menoleh ke belakang tanpa ekspresi melihat Arthur yang menurunkan Violetta, kemudian Kembali lagi melanjutkan nonton filmya.
Violetta menghela nafas kasar sembari membalikkan tubuhnya menghadap Arthur.
“Kedua tangan kamu itu berada di bawah ketiak aku baru kamu angkat bukannya pinggang, dasar kaku,” ucap Violetta sembari memperagakan caranya.
Arthur mengamati Violetta yang tengah memberi contoh. Akan tetapi langsung seketika Arthur mengangkat tubuh Violetta sampai tingginya di atas kepala Arthur. “Seperti ini?” tanya Arthur sembari menelan ludah.
Violetta hanya menganggukkan kepala seraya bola mata mereka saling bertatapan untuk beberapa detik. Dada mereka sama-sama berdetak kencang tak beraturan seperti ada bunga-bunga yang bermekaran di hati mereka.
***
“Setelah sampai di Jakarta, aku akan memberi kabar Violetta. Dia pasti sekarang sudah menjadi Dokter anak seperti yang dia harapkan,” ucap pria tampan berambut cepak sembari menatap fotonya bersama Violetta di galeri ponselnya. “Dan juga sekarang aku di terima bekerja di salah satu sekolah anak TK besar, dia pasti juga ikut senang mendengar berita ini,” batin Pria tampan itu sembari tersenyum manis tampak ke dua lesung pipinya menambah seratus
persen ketampanannya.
Sahabatku semuanya maaf baru up bab baru karena real life yang padat. 🙏 jangan bosan nunggu bab baru dan jangan lupa like, follow ya sahabat 😁🥰🙏 terima kasih 🥰❤️
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 95 Episodes
Comments
marisa yohana
siap siap bikin si arthur cemburu😁😁😁
2024-04-25
0
Firman Firman
ha ha ada ada saja kalian itu ya🤗
2024-04-01
1