Sepasang Jam Tangan

"Violetta, anak-anak apakah sudah siap berangkat ke sekolah," Arthur bertanya sembari memakai dasi di depan kaca.

"Aksa dan Kiara sudah selesai dari tadi. Mereka sudah tidak sabar berangkat karena hari ini Papanya yang mengantar," sambung Violetta yang juga bersiap-siap memasukkan ponsel dan dompetnya ke dalam tas hitamnya.

"Kamu sudah selesai, kalau sudah cepatlah keluar," teriak Arthur dari area kamarnya sementara Violetta berada dalam kamar yang terpisah.

Violetta keluar dari kamarnya memakai rok dengan belahan selutut di padu padan dengan kemeja lengan pendek. Mata Arthur menatap Violetta berjalan dari atas sampai bawah sembari menelan ludah kasar.

"Yuk, kita berangkat sekarang," cetus Violetta.

Gadis cantik itu berjalan terlebih dahulu di depan Arthur. Tubuh seksi bak model berjalan lenggak lenggok sembari menenteng tas yang tak cukup mahal harganya. Pesona gadis cantik itu semakin bersinar dengan riasan natural di wajahnya.

Ceklek

Violetta memegang gagang pintu bersamaan dengan tangan Arthur berada tepat di atas punggung tangan Violetta yang lembut bagai sutera. Seketika mata mereka saling menatap dan terdiam sepersekian detik. Detak jantung mereka langsung berdetak bagai nada irama yang kacau karena salah nada.

"Bukalah," ucap Arthur sembari menarik tangannya.

Violetta langsung membuka pintu dan mereka keluar kamar secara bersamaan. Aksa dan Kiara yang mendengar langkah Mama, Papanya langsung mendongak ke atas sembari tersenyum sampai kelihatan semua gigi susu mereka.

"Baiklah ana-anak sekarang kita meluncur ke sekolah," ajak Arthur seraya memegang ke dua bahu mereka.

Si kembar menganggukkan kepala bersamaan. Kiara berjalan bergandengan dengan Violetta, sedangkan Aksa bersama Arthur. Tidak dapat di pungkiri meskipun Violetta hanya sebagai istri bayaran, tetapi caranya bersikap menunjukkan seperti istri sungguhan.

Setelah sampai di depan gerbang sekolah. Mereka di sambut oleh dua guru wanita yang berdiri di lobbi.

"Aksa, Kiara hari ini diantar sama Mama dan Papa. Kalian masuklah semua teman-teman sekelas sudah berada di dalam kelas," ucap salah satu guru wanita itu.

Aksa dan Kiara hanya diam menyaksikan teman-temannya yang diantar ke dua orang tua mereka. Akan tetapi sebelum berpisah ke dua orang tua mencium pipi anaknya dan kemudian Papanya mencium Mamanya. Salah satu guru yang peka terhadap kemauan Aksa dan Kiara langsung mengarahkan Violetta dan Arthur.

"Papanya Aksa dan Kiara, sebagai rasa aman, anak-anak ingin melihat ke dua orang tuanya saling memberi perhatian kasih sayang seperti yang lain dengan mencium pipi atau berpelukan," jelas salah satu guru wanita.

"Muach," Violetta mengecup pipi kanan kiri Aksa dan Kiara dengan menekuk ke dua lututnya agar tingginya sejajar kemudian berdiri.

"Nah, sekarang gantian Papa mencium Mama," tambah guru itu.

Violetta melempar senyum terpaksa sembari melihat wajah Arthur yang tampak dingin dan kaku. Bola mata Arthur membulat menatap tajam netra indah berwarna coklat milik Violetta sembari mengendus dingin.

"Violetta," panggil Kinos seraya melambaikan tangan berjalan mendekati Violetta.

Melirik ada pria tampan memanggil Violetta. Arthur sigap memegang kedua bahu Violetta kemudian mencium keningnya dengan lembut.

"Berani sekali kamu menciumku di depan Kinos," ucap Violetta pelan sembari memelototkan matanya. "Hay Kinos," balas Violetta sembari tersenyum kaku.

"Jadi ini yang namanya Kinos. Beraninya dia nyamperin Violetta di sekolahan Si Kembar," batin Arthur.

"Kinos, kenapa ada di sini," tanya Violetta.

"Kamu lupa, ya. Sekarang aku adalah guru di sini. Di sekolah ini," jawab Kinos sembari tersenyum. "Dia apa yang kamu ceritakan itu," tambah Kinos.

"Iya," jawab Violetta datar.

Kinos mengulurkan tangannya sembari mengenalkan dirinya. "Kinos, teman kuliah Violetta,"

"Arthur," jawab Arthur dingin seraya menerima uluran tangan Kinos.

"Aksa, Kiara kita bertemu lagi. Kalian hari ini sudah siap belajar? Violetta, kamu masuk ke dalam juga tidak apa-apa. Nanti bisa menunggu Si Kembar di kantin," ucap Kinos pria berambut agak ikal.

"Baiklah,"

Aksa, Kiara dan Violetta berjalan memasuki sekolahan di ikuti Kinos di belakang mereka. Sedangkan Arthur dengan perasaan kesal masuk mobil sembari menutup pintu mobilnya keras dan melajukan mobilnya kencang menuju kantor.

*

*

*

Arthur: Hallo, Keysa ke ruanganku sekarang dan bawa jam tangan yang sudah siap untuk uji coba

Keysa: Baiklah Arthur

Keysa langsung menutup ponselnya setelah menjawab panggilan telepon dari Arthur. Dia berjalan sambil membawa sepasang jam tangan proyek  mereka. Sebuah penemuan teknologi baru untuk kemajuan dalam melacak seseorang. Jam tangan yang di ubah menjadi lebih moderen dan banyak fungsinya.

"Ini jamnya sesuai dengan keinginan kamu. Jam tangan ini aku tambah dan ku lengkapi sesempurna mungkin. Aku bisa pastikan kalau penemuan ini akan menjadi sebuah gebrakan baru di dunia bisnis. Ini bukanlah jam tangan biasa dan haganya bisa sangat fantastis harganya, apalagi menggunakan material yang aku datangkan langsung dari luar negeri, gimana?," ucap Keysa seraya menyodorkan dua buah jam tangan.

"Kita akan membahasnya di ruang rapat,"

Arthur dan Keisa berjalan keluar menuju ruang rapat.

"Evan kumpulan semuanya di ruang rapat, ada yang akan kita bahas," pinta Arthur sembari berdiri di depan pintu ruang kerja Arthur.

"Oke," sahut Evan. Dia bergegas melaksanakan perintah Arthur karena akan mengadakan rapat dadakan.

Selama rapat berlangsung Arthur tidak bisa berkonsentrasi. Dia teringat Violetta yang bertemu dengan kawan lamanya sembari membayangkan jika Violetta dan Kinos saling berpelukan dan berpegangan tangan dengan romantis.

"Tuan, tuan Arthur," panggil salah satu staffnya yang sudah paruh baya.

Arthur masih dengan tatapan marah tidak menjawab panggilan staffnya. Pikiran Arthur masih melayang-layang memikirkan Violetta meskipun tubuhnya berada di ruang rapat. Berulang kali dia memeriksa ponselnya sembari mengamati layar tipis ponselnya.

"Kenapa dia tidak memberi kabar atau menghubungiku," batin Arthur seraya mengepalkan tangan kirinya dia ats paha.

"Arthur," bisik Evan. "Arthur," bisik Evan sekali lagi.

Mendengar bisikan Evan. Arthur seketika tersadar dari lamunannya, kemudian menanggapi panggilan staffnya.

"Oh, bagaimana Pak Leo," ujar Arthur berusaha fokus mendengarkan penjelasan Pak Leo.

Pak Leo menjelaskan dengan sangat detail tentang proyek terbaru ini. Begitu juga dengan Keysa, dia menambahi setiap penjelasn Pak Leo agar lebih matang dan semuanya berjalan sesuai rencana.

"Akan saya uji coba terlebih dahulu. Jam tangan ini akan saya gunakan dan yang satunya akan di pakai---,"

"Biar yang satunya, aku yang memakai," ucap Keysa memotong perkataan Arthur.

"Bukan kamu, biar aku sendiri yang akan menentukan," jawab Arthur sembari memegang sepasang Jam tangan.

Keysa kesal mendengar jawaban Arthur sembari menghela nafas kasar. "Pasti buat wanita itu," batin Keysa.

"Baiklah rapat hari ini cukup sampai di sini," ucap Arthur sembari menutup rapat.

Arthur kembali ke ruangan kantornya bersama Keysa berjalan di sampingnya. Saat membuka pintu Arthur terkejut melihat ada seseorang yang sudah menunggunya duduk di sofa.

Bersambung --

Terpopuler

Comments

marisa yohana

marisa yohana

harusnya si kesya dibasmi pakai racun serangga😡😡😡

2024-04-26

0

lihat semua
Episodes
1 Pengasuh ke 24
2 Air Mata Ibu
3 melamar kerja
4 Permen manis
5 Mama kamu?
6 Mimpi punya Mama?
7 Arthur ditampar pengasuh si kembar
8 Komedi putar
9 Arthur dan Violetta Menikah?
10 Rencana apa lagi?
11 Ibu yang bijaksana
12 Si kembar anak siapa?
13 Rencana yang sempurna
14 Terjerat cinta pengasuh si kembar?
15 Ketemu teman lama
16 Batalin Kontrak ?
17 Operasi Bella apakah berhasil?
18 Nenek sihir datang lagi
19 Sepasang Jam Tangan
20 kesempurnaan Keysa
21 Pergi dari rumah
22 Putus asa
23 Kesempatan Keysa
24 Cinta satu malam
25 Keysa ingin kembali pada Arthur
26 Rossa, Albert datang
27 Sarapan pagi keluarga Arthur
28 Mengerjai Laura
29 Violetta atau Keysa yang pantas?
30 Violetta mencuri ??
31 Mabuk
32 Violetta hilang kegadisan?
33 Minta maaf
34 Rayuan maut
35 Tuan Putri
36 Tertangkap basah
37 Kissss
38 body gitar spanyol
39 Pianis ( H-2)
40 Gaun Mewah
41 Berto ingin menantu
42 Keysa menantu idaman
43 H-1
44 Hari H
45 Bab 45
46 Bab 46
47 Bab 47
48 Bab 48
49 Bab 49
50 Bab 50
51 Bab 51
52 Bab 52
53 Bab 53
54 Bab 54
55 Bab 55
56 bab 56
57 Bab 57
58 Bab 58
59 Bab 59
60 Bab 60
61 Bab 61
62 Bab 62
63 Bab 63
64 Bab 64
65 Bab 65
66 Bab 66
67 Bab 67
68 Bab 68
69 Bab 69
70 Bab 70
71 Bab 71
72 Bab 72
73 Bsb 73
74 Bab 74
75 Bab 75
76 Bab 76
77 Bab 77
78 Bab 78
79 Bab 79
80 Bab 80
81 Bab 81
82 Bab 82
83 Bab 83
84 Bab 84
85 Bab 85
86 Bab 86
87 Bab 87
88 Bab 88
89 Bab 89
90 Bab 90
91 Bab 91
92 Bab 92
93 Bab 93
94 Bonus Chapter 1
95 Bonus Chapter 2
Episodes

Updated 95 Episodes

1
Pengasuh ke 24
2
Air Mata Ibu
3
melamar kerja
4
Permen manis
5
Mama kamu?
6
Mimpi punya Mama?
7
Arthur ditampar pengasuh si kembar
8
Komedi putar
9
Arthur dan Violetta Menikah?
10
Rencana apa lagi?
11
Ibu yang bijaksana
12
Si kembar anak siapa?
13
Rencana yang sempurna
14
Terjerat cinta pengasuh si kembar?
15
Ketemu teman lama
16
Batalin Kontrak ?
17
Operasi Bella apakah berhasil?
18
Nenek sihir datang lagi
19
Sepasang Jam Tangan
20
kesempurnaan Keysa
21
Pergi dari rumah
22
Putus asa
23
Kesempatan Keysa
24
Cinta satu malam
25
Keysa ingin kembali pada Arthur
26
Rossa, Albert datang
27
Sarapan pagi keluarga Arthur
28
Mengerjai Laura
29
Violetta atau Keysa yang pantas?
30
Violetta mencuri ??
31
Mabuk
32
Violetta hilang kegadisan?
33
Minta maaf
34
Rayuan maut
35
Tuan Putri
36
Tertangkap basah
37
Kissss
38
body gitar spanyol
39
Pianis ( H-2)
40
Gaun Mewah
41
Berto ingin menantu
42
Keysa menantu idaman
43
H-1
44
Hari H
45
Bab 45
46
Bab 46
47
Bab 47
48
Bab 48
49
Bab 49
50
Bab 50
51
Bab 51
52
Bab 52
53
Bab 53
54
Bab 54
55
Bab 55
56
bab 56
57
Bab 57
58
Bab 58
59
Bab 59
60
Bab 60
61
Bab 61
62
Bab 62
63
Bab 63
64
Bab 64
65
Bab 65
66
Bab 66
67
Bab 67
68
Bab 68
69
Bab 69
70
Bab 70
71
Bab 71
72
Bab 72
73
Bsb 73
74
Bab 74
75
Bab 75
76
Bab 76
77
Bab 77
78
Bab 78
79
Bab 79
80
Bab 80
81
Bab 81
82
Bab 82
83
Bab 83
84
Bab 84
85
Bab 85
86
Bab 86
87
Bab 87
88
Bab 88
89
Bab 89
90
Bab 90
91
Bab 91
92
Bab 92
93
Bab 93
94
Bonus Chapter 1
95
Bonus Chapter 2

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!