Arthur melihat gadis berambut panjang yang seksi tengah duduk di apit dua anak kembar yang menggemaskan. Ya, Violetta datang ke kantor Arthur karena si kembar meminta makan siang bersama Papanya. Tatapan Violetta tertuju pada gadis di samping Arthur, gadis cantik berkulit putih, pintar dan kaya raya sangat sempurna di mata kaum adam untuk di jadikan istri. Gadis cantik yang tidak mempunyai kekurangan satupun di mata setiap orang yang memandangnya dan membuat kaum hawa merasa iri karena memiliki kesempurnaan fisik dan materi.
"Siapa gadis ini, dia begitu sempurna dan serasi di samping Arthur," batin Violetta.
"Hey, Aksa, Kiara. Kalian sekarang sudah besar, masih ingat sama Kak Keysa 'kan?" Keysa berucap sembari duduk di hadapan Violetta seraya menarik kedua sudut bibirnya ke atas.
Dua wanita yang saling berhadapan seakan beradu visual. Diantara mereka siapa yang paling cantik dan pantas bersanding dengan Arthur.
"Iya, Kiara masih ingat tante Keysa," celetuk Kiara pelan.
"Violetta, kenapa datang ke kantor bersama anak-anak?" tanya Arthur sembari membetulkan kacamatanya yang sedikit turun. "Dia berani sekali seharian tidak memberiku kabar, dengan santainya tanpa rasa bersalah datang ke kantor bersama si kembar," batin Arthur kesal mengingat kejadian tadi pagi.
Violetta memalingkan wajahnya yang simetris. Dia menatap Arthur tajam." Aksa dan Kiara ingin makan siang bersama Mama dan Papanya," sahut Violetta sembari menekan nada suaranya. Entah ada perasaan apa, tetapi melihat Arthur akrab dengan wanita lain hati Violetta merasa cemburu.
"Kamu istri Arthur?" cicit Keysa yang terkejut mendengar ucapan yang di lontarkan Violetta.
Violetta menganggukkan kepala sebagai tanda mengiyakan.
"Dia kenapa harus berterus terang di depan Keysa," batin Arthur sembari menelan ludahnya kasar. "Oh, baiklah kita semua akan makan di luar, Keysa ikutlah bersama kami,"
Arthur sengaja mengajak Keysa makan bersama bukan karena ingin memanasi Violetta, tetapi memang sejak si kembar masih kecil Keysa sudah masuk dalam keluarga besar Arthur.
"Arthur, kamu bercanda 'kan menikahi wanita sederhana seperti dia. Tante sama Om apa sudah mengetahui pernikahan kalian atau masih kamu sembunyikan sampai tidak tercium media?" Keysa bertanya pada Arthur yang berjalan di sampingnya sembari melihat Aksa, Kiara dan Violetta berjalan di depan mereka.
"Iya, aku memang sudah menikah dengan Violetta. Kenapa kamu merasa marah? Bukankah kamu sendiri yang mengakhiri hubungan kita ," jelas Arthur.
"Aku ingin kembali bersama kamu. Kepergianku juga ada alasannya Arthur," protes Keysa pelan seraya memegang tangan Arthur. "Sudahlah, Aku tahu hati kamu juga masih menyimpan namaku. Kamu pasti masih mencintaiku 'kan? Pasti pernikahan ini ada maksud tertentu," jelas Keysa.
"Aku ke toilet sebentar," cetus Violetta tiba-tiba menoleh ke belakang. Melihat Keysa masih memegang tangan Arthur, Keysa malah semakin erat menggenggamnya. Akan tetapi Arthur dengan cepat menarik tangannya.
"Cepatlah, aku tunggu di dalam mobil," sahut Arthur.
"Aku ikut ke toilet, barengan yuk. Aku mau lihat make up ku masih bagus atau sudah berantakan," pinta Keysa sambil tersenyum sangat ramah.
Violetta menganggukkan kepalanya. Mereka berdua berjalan berdampingan menuju toilet. Selesai dari dalam kamar mandi Violetta berdiri di sebelah Keysa sembari membetulkan bajunya di depan kaca wastafel.
"Kamu jangan merasa bangga dulu hanya karena Arthur telah menikahimu. Aku adalah cinta pertama Arthur dan keluarga kami menyetujui hubungan kami. Kamu hanya wanita rendahan tidak pantas berdiri di samping Arthur. Apa kamu tidak melihat kalau Arthur masih peduli dengan Aku," sungut Keysa sembari menepukkan spoon bedak di pipinya yang halus.
"Kalau benar dia masih mencintaimu, lantas kenapa dia menikahiku, kamu pasti sudah tahu jawabannnya 'kan? Pantas atau tidak yang mendampingi Arthur. Arthur sendiri yang lebih tahu siapa yang berhak," gumam Violetta tegas yang gak mau kalah karena harga dirinya merasa di cela.
Selesai meluapkan emosinya Violetta begitu saja meninggalkan Keysa. Dia bergegas berlari menghampiri Arthur dan Si Kembar yang sudah menunggunya.
"Wanita Sialan!" decak Keysa seraya memukul ubin wastafel.
Setelah mereka sampai di Restoran. Mereka memesan makanan sesuai yang di inginkan. Suasana cukup canggung, tetapi Violetta tidak memperdulikan itu. Dia lebih fokus pada Aksa dan Kiara.
"Aksa, Kiara ingin makan apa," tanya Violetta lembut sembari menunjukkan beberapa gambar dalam menu.
"Aksa mau ayam goreng, Ma,"
"Kiara juga, Ma, sama seperti Kak Aksa,"
Violetta tersenyum manis. "Kalian memang ya, tidak jauh-jauh dari ayam goreng. Kalau Arthur mau makan ayam goreng juga?"
"Arthur tidak suka makanan yang penuh dengan minyak ataupun daging. Dia lebih suka makan ikan kukus atau sayuran lebih sehat untuk kesehatan dia," sela Keysa sedikit ketus. Dia merasa lebih memahami Arthur daripada Violetta.
Violetta menaruh menunya di atas meja. "Terserah kalian saja. Pelayan," panggil Violetta sembari mengangkat tangannya. "Saya pesan tiga ayam goreng sama tiga piring nasi putih, sayur bayam yang pakai kuah juga minumnya jus jambu tiga juga," ucap Violetta.
Pelayan itu mencatat dengan detail pesanan Violetta. "Ada tambahan lagi?" tanya pelayan itu.
"Dua ikan nila kukus sama satu piring nasi saja karena saya baru diet dan minumnya jus jeruk dua tanpa gula," jawab keysa pada pelayan itu.
Arthur hanya diam sembari menghela nafas, dia merasa tidak enak terhadap Violetta yang duduk berada di depannya.
Selesai mencatat semua pesanan pelayan itu bergegas menyiapkan semua menu pesanan di meja nomor sepulu, meja Arthur.
"Mantan dia kembali bekerja di perusahaan, kenapa gak ada obrolan sama aku. Pantas saja dia betah berlama-lama di kantor," batin Violetta kesal melihat Keysa yang sedari tadi berbicara dengan Arthur perihal pekerjaan, sesekali Keysa memperhatikan kebutuhan Arthur dengan mengambilkan tisu guna mengusap tangan Arthur yang kotor.
Semua makanan sudah tersedia di atas meja. Mereka semua makan dengan lahap, kecuali Kiara yang tidak mau makan kalau tidak di suapin sama Violetta.
"Mama, Aksa haus. Aksa ambil minum sendiri, ya?" ucap Aksa.
"Iya sayang," sahut Violetta lembut.
Aksa mencoba mengambil jus jambu yang ada di depannya. Melihat Keysa yang dari tadi mencoba mencuri perhatian Papanya, Aksa merasa cemburu dan marah. Tangan Aksa sengaja menyenggol gelas minuman Keysa sampai semua isinya tumpah dan mengotori baju Keysa.
"Aksa," panggil Keysa sembari menekan suaranya berusaha menahan emosi agar Arthur menaruh simpati padanya. "Oh tidak apa-apa sayang, tante Keysa tidak marah sama Aksa," ucap Keysa seraya membersihkan bajunya dengan tisu.
"Aksa, lihat baju tante Keysa jadi kotor!" rintih Arthur yang ikut membatu membersihkan baju Keysa.
"Jangan marah sama Aksa. Dia tidak sengaja melakukannya," bela Violetta menaikkan nada suaranya.
"Itu karena kamu selalu memanjakan Aksa. Dia jadi berani dan bersikap tidak sopan," gumam Arthur.
Mendengar Arthur menyalahkannya bukannya membela di hadapan Keysa. Violetta merasa terbakar api kemarahan sembari menatap tajam Keysa dan Arthur.
"Anak-anak, kita pulang sekarang juga," gumam Violetta, kemudian berdiri dari kursi duduknya. Dia menarik pergelangan tangan Aksa dan Kiara melangkahkan kaki pergi
Arthur tidak hanya diam begitu saja. Dia mengejar Violetta dan anak-anaknya sampai di depan restoran.
"Berhenti, masuk ke dalam mobil semua," titah Arthur yang berjalan cepat kemudian membuka pintu mobilnya.
Tidak mau memperkeruh keadaan Violetta dan si kembar menuruti perintah Arthur. Violetta tahu benar jika dia melawan Arthur maka hanya akan menambah masalah saja. Sifat Arthur yang keras kepala dan dingin membuat dia banyak di segani, tetapi tidak berlaku bagi Violetta.
"Masih saja dia mengirim pesan pada Keysa," batin Violetta.
Ya, sebelum mereka beranjak pulang Arthur mengirim pesan pada Keysa.
Keysa, gue pulang dulu. Sorry Aksa sudah mengotori pakaian mu. Sampai jumpa di kantor besok pagi. Kamu bisa pulang sendiri 'kan? Hati-hati di jalan.
Membaca pesan dari Arthur. Keysa tersenyum seolah-olah dia telah berhasil mengambil hati Arthur.
"Akan aku cari tahu motif kalian menikah itu apa penyebabnya," batin Keysa.
Bersambung---- ☺️
Jangan bosan menantu bab berikutnya ya sahabat 😁 dan jangan lupa tinggalkan jejak like, komen dan follow. Terima kasih 🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 95 Episodes
Comments
marisa yohana
ngak konsisten amat si arthur jadi suami, rasanya aku pengen tak cubit tuh ginjalnya si arthur
2024-04-26
0