Mimpi punya Mama?

Sesampainya di rumah Arthur menggendong Aksa dan Violetta membopong Kiara masuk ke dalam rumah kemudian merebahkan mereka di atas ranjang berhiaskan sprei berkarakter boneka.

“Letta, terima kasih untuk hari ini. Kamu adalah pengasuh yang tepat untuk Aksa dan Kiara. Mereka sebelumnya tidak pernah gampang bergaul dengan orang baru, tetapi sama kamu mereka bisa tertawa bahagia bahkan menunjukkan hasil gambar mereka. Kamu orang pertama yang bisa merebut hati Aksa dan Kiara,” Arthur berucap pelan tak sedingin biasanya. Dia merasa sedikit tenang selain dia ada orang yang bisa dekat dengan si kembar.

“Sudah menjadi tugas Saya, Tuan, menjaga Tuan muda dan Nona muda. Saya hanya melakukan apa yang harus saya kerjakan. Kenakalan mereka hanya ingin mendapatkan perhatian yang lebih dari keluarganya. Sebisa mungkin saya memberikan apa yang mereka tidak dapatkan, di tambah lagi saya sudah terbiasa merawat adik saya dari kecil sampai sekarang yang sakit tumor otak dan harus segera di operasi,” sambung Violetta sembari menghela nafas pelan sembari meneteskan air mata kesedihan.

Tangan kanan Arthur reflek mengusap air mata yang jatuh membasahi pipi merah merona Violetta. Seketika aliran darah Violetta seakan berdesir cepat, jantungnya berdetak tak karuan.

“Jangan sedih,” ucap Arthur. Pria dingin, kaku tetapi masih punya perasaan iba.

“Maaf,” pinta Arthur.

Arthur, kamu kenapa tiba-tiba menyentuh pipinya. Apa yang kamu pikirkan. Arthur memonolog dirinya sendiri dalam hati.

“Tuan saya pergi dulu,” pamit Violetta beranjak pergi posisi duduknya di pinggir kasur.

Kiara kesini sayang, Mama ingin memeluk dan mencium Kiara. Kiara yang bermain dengan boneka beruangnya langsung meninggalkannya, dia beranjak lari mendekati Mamanya yang dari kejauhan sudah meregangkan tangan Bersiap memeluk anak kesayangannya. Setelah memeluk Kiara Mamanya berjalan pergi guna mengambil es krim coklat ke sukaannya. Akan tetapi …..

“Mama jangan pergi. Mama temani Kiara, Ma.” Tangan Kiara menarik pergelangan tangan Violetta.

Ya, Kiara bermimpi mempunyai seorang Mama. Keinginannya yang kuat membawanya sampai ke alam mimpi dan mengigau sembari air liurnya menetes.

“Tuan,” ucap Violetta yang Kembali duduk di samping Kiara.

Arthur menganggukkan kepala saat mata mereka saling bertatapan. Violetta duduk kembali di sebelah Kiara yang masih tidur pulas sembari menggigit jempol kanannya. Anak kecil yang imut itu rupanya mengigau merindukan kasih sayang seorang Mama. Sedangkan Aksa sedikit lebih tangguh. Dia masih terlelap tidur hanya sesekali hatinya melo saat melihat teman-teman sekelasnya bergandengan dengan Mamanya.

“Kamu tidurlah di sini temani Aksa dan Kiara, mereka membutuhkanmu,” titah Arthur.

Violetta menganggukkan kepala, kemudian membetulkan selimut Aksa dan Kiara yang melorot sampai ke bawah sedangkan Arthur meninggalkan mereka menuju kamarnya guna melanjutkan Kembali pekerjan sampai dia tertidur di atas meja sampai pagi.

*

*

*

Arthur: Hallo Evan, apakah semuanya sudah siap hari ini ada rapat. Kumpulkan semuanya sebentar lagi aku jalan ke kantor.

Evan: Ok, akan aku siapkan semuanya.

Tutttt ….

Setelah selesai menutup telepon. Arthur berjalan ke ruang makan. Si kembar sudah duduk rapi menunggu Papanya, sedangkan Violetta masih menyelesaikan masakannya.

“Aaaa … sudah selesai, sekarang kita makan bersama,” ucap Violetta sambil mengambilkan sayur dan lauk pauk ke piring Aksa, Kiara dan Arthur.

Arthur tersenyum melihat sikap Violetta yang hangat. Ya, Violetta kini makan satu meja dengan Arthur karena Aksa dan Kiara lebih senang di suapin Violetta, maka dari itu Arthur memperbolehkan apapun yang di lakukan Violetta selama itu untuk kebahagiaan si kembar.

Selesai sarapan pagi Arthur Bersiap untuk ke kantor.

“Papa, hari ini harus ke kantor ada rapat penting, kalian jangan nakal dan patuh sama kak Violetta, ok,” titah Arthur pelan di daun pintu utama. Arthur gila kerja bahkan di hari libur dia masih bekerja membahas proyek di kantor.

“Emm …, baik Papa. Pa peluk kita sebelum pergi,” pinta Aksa dan Kiara yang berdiri di tengah-tengah Arthur dan Violetta.

Arthur merundukkan badannya agar tingginya sejajar dengan mereka.

“Kak Letta,” ucap Kiara sembari menarik pergelangan tangan Violetta.

“Iya,” sambung Violetta.

“Sini, Papa peluk,” ucap Arthur sambil meletakkan tas kulit di sebelahnya.

Arthur membuka ke dua tangannya menghadap Aksa dan Kiara sambil tersenyum. Dia mendekatkan tubuhnya maju meraih Aksa dan Kiara. Bukannya memeluk si kembar. Arthur malah memeluk Violetta, jantung mereka berdebar-debar sembari saling menatap dan menelan ludah kasar. Gunung es setinggi gedung berlantai satu juta duapuluh lima lantai kini sedikit demi sedikit mencair ada sedikit rasa kehangatan di hatinya.

“Hahaha …. Hahaha, yes kita belhasil kak,” celetuk Kiara yang belum fasih mengucapkan huruf R. Si kembar tertawa sangat puas mengerjai Papa dan Violetta. Mereka menari dengan riang sekali sembari bertepuk tangan.

“Kita akan punya Mama,” sambung Aksa dengan polosnya.

Wajah Violetta memerah mendengar ucapan Aksa. Si kembar berfikir dengan polos kalau dua orang dewasa berpelukan maka bisa menjadi orang tua seperti yang mereka lihat di sekolahan. Orang tua teman mereka saling berpelukan saat meninggalkan anaknya masuk ruang kelas, untuk menunjukkan rasa kasih sayang dan kerukunan di dalam keluarga.

Arthur menghela nafas pelan sambil membetulkan dasinya.

“Papa pergi dulu,” pamit Arthur yang langsung masuk mobil tanpa ada ekspresi marah ataupun tatapan tajam.

Ya, kepintaran keluarga Arthur menurun pada Aksa dan Kiara. Mereka telah merencanakan semua ini. Si kembar berharap Violetta bisa menjadi Mamanya.

"Saat Papa mau meluk kita. Kita langsung lari biar Kak Letta yang di peluk. Adek Kiara tahu ‘kan?" ucap Aksa pelan.

"Iya kakak, Kiara tahu,"

Si kembar yang cerdik mereka saling berbisik saat di meja makan di saat Arthur dan Violetta masih sibuk dengan pekerjaan masing-masing.

“Aksa, Kiara hari ini kan hari libur kalau kita bermain ke museum, apa kalian suka?” ajak Violetta.

“Tapi kita harus ijin dulu sama Papa, ya,”

Ke dua bocah kecil itu menganggukkan kepala bersamaan sambil menarik sudut bibirnya ke atas.

To Tuan Arthur:

Hari ini weekend, anak-anak sama saya akan pergi ke museum. Tuan Arthur mau menyusul kami atau tidak?

Di tengah-tengan Arthur sedang ada rapat, dia membaca pesan dari Violetta. Sambil menatap keluar melihat langit yang terlihat agak gelap.

Baiklah, aku mengijinkan kalian pergi. Violetta aku titip Aksa dan Kiara tolong jaga mereka dengan baik.

Arthur membalas pesan singkat pada Violetta, kemudian melanjutkan kembali rapat.

***

Setelah membaca pesan balasan dari Arthur, Violetta memanggil si kembar.

“Anak-anak, kita -----

Violetta berucap sembari memutarkan badannya. “Hah, kalian kapan siap-siapnya?” tanya Violetta sembari mulutnya ternganga melihat Aksa dan Kiara sudah rapi dengan memakai sepatu, serta tas punggung kesayangan mereka sembari mendongak ke atas tersenyum manja. Violetta menggaruk keningnya yang tak gatal sambil mengangguk-ngangguk. “Anak-anak cerdas,” batin Violetta. “Baiklah-baiklah, ayo sekarang kita pergi, oke,”

Violetta, Kiara dan Aksa pergi menggunakan kendaraan umum untuk menuju ke museum.

Tigapuluh menit telah berlalu.

Mereka bertiga telah sampai di depan gerbang museum, sembari menatap kecewa.

“Yahhhh, kenapa tutup,” ujar Violetta sembari menghela nafas panjang di depan museum.

Si kembar mendengus kecewa sembari saling menatap.

“Kak Letta,” panggil Aksa memelas sembari mendongak ke atas.

Violetta menekuk ke dua lututnya agar tingginya sejajar dengan si kembar. Dia memegang ke dua bahu Kiara dan Aksa sambil tersenyum berucap “Bagaimana kalau kita pergi ke taman bermain saja?” bujuk Violetta. “Museumnya ‘kan tutup hari ini jadi kita tidak bisa masuk,” tambah Violetta seraya mengelus pipi Aksa dan Kiara.

Aksa dan Kiara saling menatap dan mengedipkan mata.

“Iya, Mama,” Si kembar menjawab dengan serentak sambil menganggukkan kepala dan tersenyum lebar sampai kelihatan semua gigi mereka. Lagi-lagi mereka mengatur strategi memanggil Violetta dengan sebutan Mama agar saat Papanya mendengar paham kalau si kembar ingin seorang Mama.

“Hey, hey, jangan panggil Mama, nanti Papa kalian marah kalau tahu,” tegur Violetta lembut.

Jangan lupa tinggalkan jejak like, komentar, suscribe, follow, vote 🙏😊 Terima kasih sahabat.

Terpopuler

Comments

Firman Firman

Firman Firman

wajar kalau mereka haus kasih sayang seorang ibu krna lama sekali mereka TK jumpa ibunya bahkan di tinggal selamanya 💪semoga vio bisa mnjadi seorang ibu buat mereka

2024-04-01

1

Mudrikah Ikah

Mudrikah Ikah

kasian si kembar pengin punya mama

2024-02-21

0

lihat semua
Episodes
1 Pengasuh ke 24
2 Air Mata Ibu
3 melamar kerja
4 Permen manis
5 Mama kamu?
6 Mimpi punya Mama?
7 Arthur ditampar pengasuh si kembar
8 Komedi putar
9 Arthur dan Violetta Menikah?
10 Rencana apa lagi?
11 Ibu yang bijaksana
12 Si kembar anak siapa?
13 Rencana yang sempurna
14 Terjerat cinta pengasuh si kembar?
15 Ketemu teman lama
16 Batalin Kontrak ?
17 Operasi Bella apakah berhasil?
18 Nenek sihir datang lagi
19 Sepasang Jam Tangan
20 kesempurnaan Keysa
21 Pergi dari rumah
22 Putus asa
23 Kesempatan Keysa
24 Cinta satu malam
25 Keysa ingin kembali pada Arthur
26 Rossa, Albert datang
27 Sarapan pagi keluarga Arthur
28 Mengerjai Laura
29 Violetta atau Keysa yang pantas?
30 Violetta mencuri ??
31 Mabuk
32 Violetta hilang kegadisan?
33 Minta maaf
34 Rayuan maut
35 Tuan Putri
36 Tertangkap basah
37 Kissss
38 body gitar spanyol
39 Pianis ( H-2)
40 Gaun Mewah
41 Berto ingin menantu
42 Keysa menantu idaman
43 H-1
44 Hari H
45 Bab 45
46 Bab 46
47 Bab 47
48 Bab 48
49 Bab 49
50 Bab 50
51 Bab 51
52 Bab 52
53 Bab 53
54 Bab 54
55 Bab 55
56 bab 56
57 Bab 57
58 Bab 58
59 Bab 59
60 Bab 60
61 Bab 61
62 Bab 62
63 Bab 63
64 Bab 64
65 Bab 65
66 Bab 66
67 Bab 67
68 Bab 68
69 Bab 69
70 Bab 70
71 Bab 71
72 Bab 72
73 Bsb 73
74 Bab 74
75 Bab 75
76 Bab 76
77 Bab 77
78 Bab 78
79 Bab 79
80 Bab 80
81 Bab 81
82 Bab 82
83 Bab 83
84 Bab 84
85 Bab 85
86 Bab 86
87 Bab 87
88 Bab 88
89 Bab 89
90 Bab 90
91 Bab 91
92 Bab 92
93 Bab 93
94 Bonus Chapter 1
95 Bonus Chapter 2
Episodes

Updated 95 Episodes

1
Pengasuh ke 24
2
Air Mata Ibu
3
melamar kerja
4
Permen manis
5
Mama kamu?
6
Mimpi punya Mama?
7
Arthur ditampar pengasuh si kembar
8
Komedi putar
9
Arthur dan Violetta Menikah?
10
Rencana apa lagi?
11
Ibu yang bijaksana
12
Si kembar anak siapa?
13
Rencana yang sempurna
14
Terjerat cinta pengasuh si kembar?
15
Ketemu teman lama
16
Batalin Kontrak ?
17
Operasi Bella apakah berhasil?
18
Nenek sihir datang lagi
19
Sepasang Jam Tangan
20
kesempurnaan Keysa
21
Pergi dari rumah
22
Putus asa
23
Kesempatan Keysa
24
Cinta satu malam
25
Keysa ingin kembali pada Arthur
26
Rossa, Albert datang
27
Sarapan pagi keluarga Arthur
28
Mengerjai Laura
29
Violetta atau Keysa yang pantas?
30
Violetta mencuri ??
31
Mabuk
32
Violetta hilang kegadisan?
33
Minta maaf
34
Rayuan maut
35
Tuan Putri
36
Tertangkap basah
37
Kissss
38
body gitar spanyol
39
Pianis ( H-2)
40
Gaun Mewah
41
Berto ingin menantu
42
Keysa menantu idaman
43
H-1
44
Hari H
45
Bab 45
46
Bab 46
47
Bab 47
48
Bab 48
49
Bab 49
50
Bab 50
51
Bab 51
52
Bab 52
53
Bab 53
54
Bab 54
55
Bab 55
56
bab 56
57
Bab 57
58
Bab 58
59
Bab 59
60
Bab 60
61
Bab 61
62
Bab 62
63
Bab 63
64
Bab 64
65
Bab 65
66
Bab 66
67
Bab 67
68
Bab 68
69
Bab 69
70
Bab 70
71
Bab 71
72
Bab 72
73
Bsb 73
74
Bab 74
75
Bab 75
76
Bab 76
77
Bab 77
78
Bab 78
79
Bab 79
80
Bab 80
81
Bab 81
82
Bab 82
83
Bab 83
84
Bab 84
85
Bab 85
86
Bab 86
87
Bab 87
88
Bab 88
89
Bab 89
90
Bab 90
91
Bab 91
92
Bab 92
93
Bab 93
94
Bonus Chapter 1
95
Bonus Chapter 2

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!