Mama kamu?

Aksa, Kiara dan juga Violetta memasuki halaman sekolahan. Aksa dan Kiara berjalan sembari melompat-lompat kecil di depan Violetta. 

“Aksa, Kiara itu Mama, kamu?” tanya Fadel teman sekelasnya.  “Cantik sekali.” Tambah Fadel, yang sudah sampai di sekolahan dan bertanya pada Aksa dan Kiara. 

Teman si kembar bertanya bukannya tanpa sebab karena biasanya yang mengantar mereka adalah pengasuh yang memakai seragam Yayasan sedangkan kali ini yang menemani mereka gadis cantik rupawan sangat berbeda dari sebelumnya.

Aksa dan Kiara langsung memalingkan wajahnya ke belakang sembari mengerutkan kening, melihat Violetta yang cantik memakai baju casual yang tak tampak seperti seorang pengasuh.  Violetta melempar senyum manis pada si kembar dan Fadel sambil memiringkan kepalanya. 

“Hemm,” lenguh Aksa yang masih marah dengan Papanya, Kemudian langsung pergi begitu saja tak menjawab pertanyaan Fadel.

“Kakak, tunggu Kiara,” teriak Kiara mengejar Aksa dari belakang sembari berlari, sedangkan Fadel hanya memasang muka masam tak senang karena pertanyaanya di abaikan olek Aksa dan Kiara.

Violetta menunggu mereka di depan kelas sesekali dia melihat ke dalam dari luar jendela, memperhatikan yang mereka pelajari hari ini. 

“Kiara, itu Mama kamu yang ada di luar, ya? Akhirnya aku tahu kalau kamu dan Aksa punya Mama,” celetuk teman Kiara yang satu bangku dengan dia sembari tersenyum. 

Kiara menundukkan kepala. Tangannya menggenggam erat pensil warna sembari matanya berkaca-kaca.

Rasanya punya Mama seperti apa sih batin Kiara dalam hati. 

Selesai lomba menggambar Kiara dan Aksa keluar kelas dengan gembira. Mereka menunjukkan hasil gambarnya pada Violetta, seakan sudah lupa dengan pertanyaan teman-temannya. 

“Kak Letta, lihatlah gambar mobil aku bagus sekali ‘kan?”

“Punyaku juga bagus kak, lihat bungaku warna kuning cantik sekali seperti kak Letta,”

Aksa dan Kiara menyodorkan gambar mereka secara bersamaan dengan sangat antusias. Mereka jarang sekali bisa akrab dengan orang lain. Kali ini si kembar seperti punya rumah ke dua bisa mendapatkan perhatian dan cinta yang tulus. Kehadiran Violetta merubah semua sikap si kembar kelembutannya menaklukkan kenakalan Aksa dan Kiara. Semakin hari mereka semakin akrab bahkan si kembar mulai menyukai kehadiran Violetta. 

Arthur tiba-tiba datang menjemput Aksa dan Kiara setelah selesai meeting. Dia bergegas datang lantaran di rasa sudah tidak ada pekerjaan yang penting. 

“Aksa, Kiara.” Panggil Arthur dari kejauhan.

“Kak itu Papa datang,” celetuk Kiara. 

Melihat si kembar berlari mendekatinya. Arthur meregangkan ke dua tangannya sembari menekuk kedua lututnya agar tingginya bisa sejajar, kemudian memeluk erat mereka dalam dekapannya. 

“Aku senang Papa datang menjemputku,” Kiara berucap lembut. 

“Tuan,” Violetta menyapa Arthur. 

Kali ini Arthur meluangkan waktu menjemput si kembar ke sekolahan. Dia tidak ingin  Aksa dan Kiara benar-benar merasa kecewa karena tidak bisa menemani mereka mengikuti lomba menggambar. 

“Bagaimana sekolah anak-anakku hari ini?”

“Semuanya lancar, Aksa dan Kiara belajar dengan baik. Lihatlah ini gambar lomba mereka hari ini. Bagus ‘kan.” Violetta memperlihatkan gambar si kembar.

Sambil menunggu Arthur dan Violetta berbicara, Aksa dan Kiara melihat teman-temannya yang berjalan bergandengan dengan Mamanya masing-masing. Ada rasa bertanya dan iri pada hati mereka, karena mereka tidak pernah merasakan rasanya punya Mama. Diantar jemput Mama dan setelah pulang bermain bersama Mama.

Mama, kasih sayangmu selalu tulus untuk anak-anakmu. Dirimu tidak pernah menuntut apapun dari anakmu. Dirimu hanya ingin yang terbaik untuk buah hatimu.

"Apa kalau punya Mama seperti mereka, ya. Kalau pulang di jemput di peluk di sayang," batin Kiara yang mendampakan kehadiran seorang Mama. “Kak, aku pengen punya Mama,” ujar Kiara spontan dengan jelas di telinga Aksa.

“Iya, Aku juga dek, rasanya punya Mama seperti apa, ya?” tambah Aksa sembari menggit jari telunjuknya.

“Hey, kalian ngelamunin apa? Sekarang Aksa Kiara, ayo masuk mobil,” titah Arthur, yang tidak mendengar dengan jelas apa yang telah Aksa dan Kiara ucapkan.

Kiara langsung masuk mobil di bantu Violetta mereka duduk di jok belakang. Sedangkan Aksa duduk di sebelah Arthur. Arthur melajukan mobil sedannya dengan santai sembari mendengarkan lagu balonku ada enam banyak sekali warnanya. Ya, lagu favorit anak-anaknya yang hampir setiap hari mereka nyanyikan di manapun dan kapanpun. Aksa dan Kiara bernyanyi dengan suara keras sembari bertepuk tangan seperti keluarga kecil yang lengkap ada Arthur, Violeta dan si kembar dalam satu mobil yang tertawa penuh kebahagiaan melihat Aksa dan Kiara selalu tertawa sambil bercanda.

“Pa, Aksa ingin punya Mama.”

“Iya, Kiara juga mau Mama, Pa. Teman-teman sekelas kita semua punya Mama sedangkan kita hanya punya Papa saja,” celetuk Kiara dengan suara parau.

Seketika tawa mereka terhenti karena permintaan itu keluar dari mulut anak-anak kesayangannya. Ya, setelah mendengar lagu balonku selanjutnya adalah lagu berjudul Mama, sontak Kiara dan Aksa teringat dengan apa yang telah di tanyakan teman sekelasnya.

Dada Arthur seakan tertimpa batu besar. Dia tertegun mendengar permintaan si kembar. Selama ini hidup Aksa dan Kiara selalu terpenuhi apapun yang mereka minta selalu ada. Akan tetapi untuk kali ini permintaan mereka cukup membuat Arthur harus memutar otak, pasalnya dia tidak menyangka jika si kembar akan meminta sesuatu di luar keinginan dia. 

Arthur yang tidak menyadari telah menginjak gas mobil tanpa kendali sembari melamun.

Arthur hati-hati. Cepat injak remnya. AAAAA

“Tuan, pelankan mobilnya,” Violetta acapkali berteriak saat Arthur kurang berkonsentrasi saat mengendarai mobil.

“AAAAAAAAAA …….., Papa,” Si kembar menjerit sembari melihat Arthur yang dalam keadaan tatapan kosong.

Mendengar teriakan Violetta, Aksa dan Kiara spontan membuat terkejut Arthur. Dengan sigap kakinya menginjak rem kemudian meminggirkan mobilnya.

Arthur menarik nafas kasar sembari memegang kepalanya. 

“Pa,” Kiara memanggil pelan. 

Suara lembut Kiara membangunkannya dari ketakutan yang baru saja terjadi. Apabila Arthur tidak sigap mengendalikan mobil kemungkinan akan terjadi tabrakan dari arah berlawanan yang bisa menghantam mobilnya sampai terguling.

Mereka berteriak menjerit batin Arthur sembari menutup wajah dengan ke dua tangannya. 

Teriakan dan kata-kata itu selalu terngiang-ngiang di benakknya. Perlahan Arthur membuka mata dan menolehkan wajahnya ke Aksa, Kiara juga Violetta. Wajah mereka tampak ketakutan dan memucat. 

HUWAAAAAAAA ………….

Kiara seketika menangis histeris. Violetta segera mengangkat pinggang Kiara memangkunya dan memeluk sembari mengusap kepala Kiara pelan. 

“Sudah sayang, tidak apa-apa, tenang yang anak cantik,” rayu Violetta menenangkan Kiara yang masih kaget.

Menatap wajah Aksa terlihat jelas rasa takut terlukis di wajahnya. Dia menarik sudut bibirnya melengkung ke bawah dengan mata berkaca-kaca yang akhirnya menetes membasahi pipinya.

HUWAAAAAA ……………..

“Papa, Aksa takut Pa,” ucap Aksa dengan suara parau.

Arthur segera mengangkat Aksa dalam pangkuannya merangkul sambil mencium wajah Aksa berkali-kali.

“Maafkan Papa, sayang. Tolong maafkan Papa,” pinta Arthur sambil memeluk Aksa. “Kiara anak Papa yang cantik maafkan Papa, ya, sayang.” Arthur memalingkan wajah ke belakang sembari tangannya membelai pipi Kiara lembut. 

Setelah keadaan berubah tenang. Arthur melajukan kembali mobilnya pelan, kali ini dia lebih berhati-hati lagi agar tidak terulang kembali kejadian yang baru saja terjadu, yang hampir merenggut keluarga kecilnya.

Kenapa Tuan Arthur seperti memikirkan sesuatu. Tidak seperti biasanya dia mengemudi dengan tidak hati-hati bukankah dia pengemudi yang handal batin Violetta sembari melihat Arthur di depannya. 

Terpopuler

Comments

Firman Firman

Firman Firman

hati hati babng arthur😱

2024-04-01

1

lihat semua
Episodes
1 Pengasuh ke 24
2 Air Mata Ibu
3 melamar kerja
4 Permen manis
5 Mama kamu?
6 Mimpi punya Mama?
7 Arthur ditampar pengasuh si kembar
8 Komedi putar
9 Arthur dan Violetta Menikah?
10 Rencana apa lagi?
11 Ibu yang bijaksana
12 Si kembar anak siapa?
13 Rencana yang sempurna
14 Terjerat cinta pengasuh si kembar?
15 Ketemu teman lama
16 Batalin Kontrak ?
17 Operasi Bella apakah berhasil?
18 Nenek sihir datang lagi
19 Sepasang Jam Tangan
20 kesempurnaan Keysa
21 Pergi dari rumah
22 Putus asa
23 Kesempatan Keysa
24 Cinta satu malam
25 Keysa ingin kembali pada Arthur
26 Rossa, Albert datang
27 Sarapan pagi keluarga Arthur
28 Mengerjai Laura
29 Violetta atau Keysa yang pantas?
30 Violetta mencuri ??
31 Mabuk
32 Violetta hilang kegadisan?
33 Minta maaf
34 Rayuan maut
35 Tuan Putri
36 Tertangkap basah
37 Kissss
38 body gitar spanyol
39 Pianis ( H-2)
40 Gaun Mewah
41 Berto ingin menantu
42 Keysa menantu idaman
43 H-1
44 Hari H
45 Bab 45
46 Bab 46
47 Bab 47
48 Bab 48
49 Bab 49
50 Bab 50
51 Bab 51
52 Bab 52
53 Bab 53
54 Bab 54
55 Bab 55
56 bab 56
57 Bab 57
58 Bab 58
59 Bab 59
60 Bab 60
61 Bab 61
62 Bab 62
63 Bab 63
64 Bab 64
65 Bab 65
66 Bab 66
67 Bab 67
68 Bab 68
69 Bab 69
70 Bab 70
71 Bab 71
72 Bab 72
73 Bsb 73
74 Bab 74
75 Bab 75
76 Bab 76
77 Bab 77
78 Bab 78
79 Bab 79
80 Bab 80
81 Bab 81
82 Bab 82
83 Bab 83
84 Bab 84
85 Bab 85
86 Bab 86
87 Bab 87
88 Bab 88
89 Bab 89
90 Bab 90
91 Bab 91
92 Bab 92
93 Bab 93
94 Bonus Chapter 1
95 Bonus Chapter 2
Episodes

Updated 95 Episodes

1
Pengasuh ke 24
2
Air Mata Ibu
3
melamar kerja
4
Permen manis
5
Mama kamu?
6
Mimpi punya Mama?
7
Arthur ditampar pengasuh si kembar
8
Komedi putar
9
Arthur dan Violetta Menikah?
10
Rencana apa lagi?
11
Ibu yang bijaksana
12
Si kembar anak siapa?
13
Rencana yang sempurna
14
Terjerat cinta pengasuh si kembar?
15
Ketemu teman lama
16
Batalin Kontrak ?
17
Operasi Bella apakah berhasil?
18
Nenek sihir datang lagi
19
Sepasang Jam Tangan
20
kesempurnaan Keysa
21
Pergi dari rumah
22
Putus asa
23
Kesempatan Keysa
24
Cinta satu malam
25
Keysa ingin kembali pada Arthur
26
Rossa, Albert datang
27
Sarapan pagi keluarga Arthur
28
Mengerjai Laura
29
Violetta atau Keysa yang pantas?
30
Violetta mencuri ??
31
Mabuk
32
Violetta hilang kegadisan?
33
Minta maaf
34
Rayuan maut
35
Tuan Putri
36
Tertangkap basah
37
Kissss
38
body gitar spanyol
39
Pianis ( H-2)
40
Gaun Mewah
41
Berto ingin menantu
42
Keysa menantu idaman
43
H-1
44
Hari H
45
Bab 45
46
Bab 46
47
Bab 47
48
Bab 48
49
Bab 49
50
Bab 50
51
Bab 51
52
Bab 52
53
Bab 53
54
Bab 54
55
Bab 55
56
bab 56
57
Bab 57
58
Bab 58
59
Bab 59
60
Bab 60
61
Bab 61
62
Bab 62
63
Bab 63
64
Bab 64
65
Bab 65
66
Bab 66
67
Bab 67
68
Bab 68
69
Bab 69
70
Bab 70
71
Bab 71
72
Bab 72
73
Bsb 73
74
Bab 74
75
Bab 75
76
Bab 76
77
Bab 77
78
Bab 78
79
Bab 79
80
Bab 80
81
Bab 81
82
Bab 82
83
Bab 83
84
Bab 84
85
Bab 85
86
Bab 86
87
Bab 87
88
Bab 88
89
Bab 89
90
Bab 90
91
Bab 91
92
Bab 92
93
Bab 93
94
Bonus Chapter 1
95
Bonus Chapter 2

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!