Tiga mobil sedan hitam berhenti di parkiran sekolah Aksa dan Kiara. Pria tampan memakai setelah jas hitam dan berkacamata tengah berdiri bersama beberapa bodyguard di belakangnya. Berulang kali dia melihat jam tangannya sembari mengamati lobby sekolah.
Lonceng sekolah berbunyi nyaring. Sudah waktunya pulang sekolah, semua anak-anak keluar bergandengan tangan bersama Mama mereka masing-masing.
"Di mana mereka kenapa belum keluar juga," gumam pria tampan itu sembari melihat ke arah lobby sekolah.
"Mama Violetta, itu bukannya Papa yang berdiri di sana," ucap Aksa sembari jari telunjuknya menunjuk ke arah Arthur, pria tampan itu.
"Oh iya sayang, itu beneran Papa," jawab Violetta. "Ada perlu apa dia ke sini, tidak biasanya tiba-tiba datang menjemput Aksa juga Kiara," batin Violetta sembari senyum menyeringai tipis.
"Papa." Aksa dan Kiara berlari ke arah Arthur sambil berteriak memanggil papanya.
Arthur yang mendengar suara si kembar seketika membalik badannya kemudian menekuk ke dua lututnya agar tingginya sejajar dengan Aksa dan Kiara sembari meregangkan ke dua tangannya.
Aksa dan Kiara langsung terjatuh dalam dekapan Arthur. Kedua tangan Arthur mengelus lembut punggung anak-anaknya dan mencium puncak kepala mereka secara bergantian.
"Masuklah dalam mobil, hari ini Papa akan mengajak kalian ke tempat yang Aksa dan Kiara sukai," titah Arthur sembari memijat lembut hidung Aksa dan Kiara.
"Baik Papa," jawab si kembar bersamaan, kemudian masuk mobil di bantu dengan Evan dan dua bodyguardnya.
"Letta hari ini kita akan ke rumah kamu bertemu dengan Mama Kamu dan Adik kamu," ujar Arthur sembari membetulkan jas hitamnya.
"Apa! Kamu mau apa ke rumah aku? Kamu mau buat masalah bukankah aku sudah setuju dengan semua persyaratan yang sudah kamu tujukan ke aku! kamu sudah gila!" pekik Violetta sembari mengendus dingin.
"Kecilkan suaramu, jika rencana ini gagal kamu bisa aku dendan dua milyar!" lirih Arthur seraya memegang ke dua bahu Violetta.
"Dua milyar! Kamu mau memerasku!" lirih Violetta sembari menatap wajah Arthur yang nampak dingin.
Aksa dan Kiara yang melihat mereka dari dalam mobil hanya tertawa cekikikan. Mereka tidak tau apa yang sudah Arthur dan Violetta bicarakan. Aksa dan Kiara berfikir kalau Papanya sudah mulai menyukai Violetta karena tengah memegang bahu Violetta.
"Paman Evan, kita mau kemana?" tanya Kiara sembari mendekatkan tubuhnya ke depan.
"Kita akan pergi ke rumah Mama Violetta," sambung Arthur sembari menoleh ke belakang.
"Horeee, kita akan ke rumah Mama," Seketika Aksa dan Kiara berteriak ke girangan.
"Kan sudah aku bilang, kalau rencana kita harus mulus semulus jalan tol," gumam Arthur seraya menatap balik Violetta dengan tatapan tajam.
"Rencanamu, bukan aku,!" pekik Violetta sembari senyum menyeringai tipis.
"Masuk sekarang juga ke dalam mobil atau aku sendiri yang menggendongmu!" decak Arthur sembari tangan kirinya berada di pinggang dan tangan kanannya menunjuk ke arah pintu mobil. "Aku gak mau banyak berdebat sama kamu!"
"A-aku bisa sendiri," gumam Violetta yang bergegas duduk di sebelah Kiara. "Sial, cepat juga dia geraknya, rencana apalagi yang dia siapkan sampai harus datang ke rumahku," batin Violetta sembari menepuk jidatnya.
"Satu cewek ini rumit juga kalau bukan karena si kembar, aku tidak sudi buat rencana seperti ini," batin Arthur sembari melihat Violetta dari spion di dalam mobil.
Arthur dan Violetta diam membisu seribu bahasa, suasana hening mengisi perjalanan mereka. Hanya suara berisik Kiara dan Aksa yang asyik bercanda dalam perjalanan. Si kembar pun terjaga, mereka tidak mau ketiduran di dalam mobil sampai banyak makan makanan kecil demi tidak tertidur lelap.
"Apa yang akan di pikirkan oleh Mama, jika aku tiba-tiba pulang membawa suami dan anak-anak, bisa-bisa aku di tuduh kerja macam-macam sama Mama. Oh .....tidak apa yang harus aku lakukan," teriak Violetta sembari mengacak - ngacak rambutnya.
"Kamu kenapa letta?" tanya Arthur sembari memainkan ponselnya tanpa melihat Violetta yang duduk di belakang.
Sikap Violetta sontak membuat Aksa, Kiara dan Evan seketika terdiam melihat Violetta yang tanpa dia sadari sikapnya seperti orang kebingungan yang tertekan masalah.
"He, tidak apa-apa," jawab Violetta sembari tersenyum karena merasa malu.
*
*
*
"Mah sepertinya di depan ada tamu yang datang," ucap Bella yang mendengar suara mobil berhenti di pekarangan rumah mereka.
"Ayo ikut mama lihat siapa yang datang," sambung Vani, ibu Bella.
Vani dan Bella keluar rumah melihat siapakah yang datang.
"Mah, itukan kakak. Dia sama siapa?" ucap Bella sembari melihat mata Mamanya.
Betapa terkejutnya mereka menatap Arthur, Violetta, Aksa dan Kiara turun dalam satu mobil secara bersamaan. Aksa dan Kiara yang berjalan di depan Arthur dan Violetta sembari tersenyum dari kejauhan, sedangkan Arthur berjalan beriringan dengan Violetta.
Dada Violetta berdetak cepat. Dia tak tahu apa yang akan terjadi setelah ini. Violetta merasa panik setelah melihat Mama dan Bella sudah berdiri di daun pintu guna menyambut kedatangan mereka. Bagaimana tidak panik, Arthur tiba-tiba saja mengajaknya ke rumah tanpa ada kesepakatan sebelumnya.
"Mama, Bella ini semua tidak seperti yang kalian pikirkan," batin Violetta sembari membetulkan rambutnya.
Violetta merasa khawatir jika Mamanya berfikir dia menggoda majikannya dan ingin merebut suami orang. Karena Mamanya tidak mengetahui yang sebenarnya yang telah Violetta lakukan demi Mama dan Bella.
"Letta, ini siapa?" tanya Mamanya,
Violetta seketika berdiri di sebelah Mamanya sembari menjelaskan. "Ini Aksa si ganteng yang cerdas, ini Kiara si cantik dan imut dan ini---,"
Belum sempat Violetta memperkenalkan Arthur. Arthur sudah terlebih dahulu mengulurkan tangannya guna berjabat tangan. "Saya Arthur Ibu, calon suami Violetta dan ini Aksa dan Kiara anak-anak saya," ucap Arthur sembari tersenyum manis pada ibu Violetta.
Violetta tersenyum sinis menatap Arthur yang berada di depannya sembari berkata dala hati. "Calon suami! Nekat sekali ini orang bener-bener keterlaluan!". Sabar-sabar Violetta ingat denda dua milyar kalau gak mau masuk penjara Violetta memonolog dirinya sendiri.
Ibu Violetta menyambut uluran tangan Arthur dengan senyum ramah membalas salam perkenalan mereka. "Saya Vani, Ibunya violetta dan ini anak nomor dua saya Bella namanya,"
"Bella," ujar Bella memperkenalkan dirinya juga seraya mengulurkan tangan.
"Nenek," ucap Kiara sembari mendongak ke atas dengan senyum khasnya yang imut nan manja.
"Ini permen buat Kak Bella dan Nenek," ujar Aksa seraya menyodorkan permen ke arah Bella dan Vani, Ibunya Violetta.
"Nenek?! Apalagi ini, ya Tuhan. Pusing kepalaku! Arthur juga mengajari Aksa dan Kiara ber ekting," batin Violetta seraya menggaruk keningnya yang tidak gatal.
"Mama mertua, bolehkah saya masuk ada hal penting yang ingin saya sampaikan pada Mama," ujar Arthur dengan sopan santun.
"Mama mertua?!" batin Violetta sembari menatap tajam Arthur.
Sahabat jangan lupa kasih like, follow aku saya, ya☺️ Terima kasih semuanya☺️
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 95 Episodes
Comments
Firman Firman
astaga dasar Arthur 😂🤭 kerasukan jin iprit rupanya
2024-04-01
1