Ponsel Violetta bergetar di dalam tas selempang nya, segera dia merogohnya dan menatap layar tipis di hadapannya.
"Pesan masuk dari siapa, ya?" batin Violetta sembari membuka pesan masuk dan membacanya.
To: Violetta
Vio, gimana keadaan kamu sekarang?
Saat ini aku sudah berada di jakarta dan mengajar di salah satu sekolah TK di Jakarta, kalau ada waktu hari ini kita bisa bertemu makan siang, sudah lama sekali kita tidak ngobrol.
Ini Kinos, nomor ponsel aku yang baru, karena yang lama nomornya sudah tidak aktif lagi. Hubungi aku ya Violetta cantik.
"Ahhh, ternyata Kinos senang sekali rasanya bisa ketemu teman lama, pantas saja nomor ponsel dia yang lama tidak bisa aku hubungi ternyata sudah tidak di pakai lagi" Ucap Violetta sembari tersenyum kemudian dia membalas pesan masuk dari pria tampan itu, Kinos.
Kinos, senang sekali aku mendapat pesan dari kamu. Oke hari ini di tempat biasa, ya. Tempat favorit kita setelah makan siang. Oke my Friend.
*
*
*
Violetta menggandeng Aksa dan Kiara di sebelah kanan dan kiri berjalan mendekati pria tampan yang duduk di meja nomor lima.
"Hay, Violetta," panggil Kinos sembari melambaikan tangannya. Violetta membalas senyuman dari kejauhan setelah melihat Kinos memanggilnya.
"Aksa, Kiara ini Kak Kinos, yuk beri salam dulu, Kak Kinos ini teman Mama," ucap Violetta.
"Mama? Violetta apa sudah menikah, tetapi kalau dilihat dari umur anak-anak ini sepertinya tidak mungkin," batin Kinos sembari melempar senyum ramah pada Aksa dan Kiara di depannya.
Si kembar hanya diam dan saling menatap tidak mau berkenalan dengan Kinos, kemudian pergi ke tepat bermain di depan meja Kinos, meninggalkan Violetta dan Kinos setelah meliriknya. Ya, tempat favorit mereka adalah cafe bambu yang terdapat fasilitas tempat bermain anak-anak dengan ruangan yang nyaman bersama keluarga ataupun pacaran. Cafe favorit mereka di saat masih kuliah bersama di semester satu sampai tiga.
"Maafkan mereka, ya. Aksa dan Kiara tidak bisa langsung menerima orang baru," ucap Violetta kemudian duduk di sebelah Kinos sembari mengamati Si Kembar bermain.
"Iya, tidak apa-apa, anak-anak pasti sikapnya seperti itu kalau baru bertemu orang baru," sahut Kinos.
Aksa berlari kecil mendekati Violetta."Mama, bolehkan Aksa pinjam ponsel Mama, Aksa dan Kiara mulai bosan pengen lihat film kartun di ponsel Mama," pinta Aksa sembari kedua telapak tangannya berhimpitan menengadah ke atas.
Violetta tersenyum lembut sambil mengusap puncak kepala Aksa." Ini ponselnya, sayang," ujar Violetta sembari menyodorkan ke atas tangan Aksa.
Setelah mendapat ponsel Violetta. Aksa bergegas berlari menuju kiara yang sudah menunggu di tempat bermain.
"Violetta, kapan kamu menikah tiba-tiba sudah punya dua anak se besar mereka," tanya kinos yang penasaran sedari tadi timbul pertanyaan di otaknya sambil menghitung dengan jari, terakhir ketemu Violetta dan usia Violetta, kalau punya anak sebesar itu menikahnya harus setelah lulus Sekolah Menengah Atas sedangkan Kinos sering bermain ke rumah Violetta selama masih kuliah jadi tidak mungkin pertumbuhan anak secepat itu.
Violetta menghela nafas pelan sambil menatap Aksa dan Kiara memainkan ponselnya." Iya, aku mengerti apa yang ada di dalam pikiranmu, kinos. Karena kamu sahabat aku, akan aku ceritakan yang sebenarnya. Si kembar anak majikanku dan aku adalah Mama kontraknya lebih tepatnya Istri kontrak Se---,"
Belum sempat Violetta melanjutkan Kinos sudah berteriak. "Apa, aku tidak salah dengar istri kontrak!"
Segera kedua tangan Violetta membekap mulut Kinos sambil menatap tajam dam melirik ke arah Aksa dan Kiara. " Pelankan suaramu jangan sampai si kembar mendengar," ucap Violetta pelan.
Kinos hanya menatap wajah sendu Violetta sembari menganggukkan kepala, kemudian melanjutkan kembali ceritanya.
"Intinya semua ini aku lakukan dengan terpaksa demi keluarga ku. Aku juga sudah keluar kuliah, sejak Papa meninggal kehidupan kami serba kekurangan belum lagi Bella harus segera di operasi, jadi aku menyetujui permintaan Arthur demi si kembar dan juga Mama, Bella begitulah singkatnya," jelas Violetta sembari menyeruput es kopi latte.
"aku terlambat lagi, untuk mengungkapkan perasaanku," batin Kinos sembari menghela nafas kekecewaan.
"Sampai kapan kontrak itu berlangsung," tanya Kinos pelan.
"Sampai si kembar sudah tidak membutuhkan peran Mama lagi," sambung Violetta.
"Kejam sekali dia," tambah Kinos seraya terbakar emosi.
"Sudahlah semua ini juga demi kebaikan bersama saling menguntungkan juga, kamu jangan bilang sama Mama aku, ya? Nanti malah timbul masalah," ucap Violetta.
"Iya-iya aku paham, kalau ada waktu hubungi aku dan kalau butuh bantuan cari aku, sekarang aku di sini jadi guru TK jadi waktuku lumayan banyak," Kinos berbicara seraya melihat wajah Violetta yang tampak memelas.
"Sudah sore, aku sama anak-anak harus pulang dulu nanti Arthur bisa marah," ucap Violetta sembari berlari menjemput aksa dan Kiara di area bermain kemudian bergegas meninggalkan Kinos sendirian.
"kinos, kita lanjut lain waktu, ya." ucap Violetta sambil melambaikan tangan ke atas.
"Oke," sahut kinos sembari melihat punggung Violetta yang mulai tidak kelihatan.
*
*
*
"Dari mana saja kalian? Kenapa baru pulang sekarang!" tandas Arthur pada Violetta dan si kembar.
Violetta dan Si Kembar yang saat itu berjalan melewati ruang kerja Arthur seketika menghentikan langkah mereka dan melihat ke arah ruang kerja Arthur yang pintunya terbuka.
Mereka bertiga melangkahkan kaki pelan masuk kemudian berdiri di hadapan Arthur sembari mata mereka saling melirik, sedangkan Aksa masih asik memegang ponsel Violetta.
"Papa tanya kalian semua dari mana," tegas Arthur sembari menatap tajam mereka bertiga.
"Kita hanya main dan makan setelah pulang sekolah," sambung Violetta sembari melempar senyum gelisah.
"Letta, kenapa gak minta ijin dulu!" gumam Arthur sembari tangannya menerima ponsel yang di sodorkan Aksa. "Aksa, Kiara masuk ke dalam kamar kalian dan kamu tetap di sini," titah Arthur sembari menekan nada bicaranya.
Aksa dan Kiara seketika membalikkan badan mereka kemudian berlari keluar, sedangkan Violetta duduk di hadapan Arthur sembari mengamati jempol Arthur yang menari di atas layar ponsel miliknya.
BRAKK...
Arthur menggebrak meja tak terlalu keras sembari jari telunjuknya mengetuk-ngetuk di atas meja kayu sambil mengamati ponsel Violetta.
"Ada apa lagi ini, kenapa dia tiba-tiba marah gak jelas, aku 'kan sudah bilang cuma makan sampai segitunya gebrak meja segala," batin Violetta sembari menelan ludah kasar dengan matanya melirik ke arah tangan Arthur.
Arthur menghela nafas kasar nampak amarah di raut wajahnya yang tampan mempesona.
"Violetta apa ini!" desis Arthur sembari menatap tajam menunjukkan layar ponselnya ke arah Violetta.
Seketika netra indah berwarna coklat milik Violetta terbelalak melihat layar ponsel miliknya yang di tunjukkan oleh Arthur.
"Ini, ini in----," ucap violetta terbata-bata sambil jari telunjuknya mengarah ke layar ponsel.
Sahabat cherrypen terima kasih selalu sabar menunggu bab terbaru, jangan lupan mainkan jempolnya dengan menekan like, vote juga hadiah, ya 🥰🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 95 Episodes
Comments
marisa yohana
pasti kelakuanya si kembar yg ngerekam violeta dan kinos,tapi ngak papa malah bagus biar si arthur cemburu😁😁😁😁
2024-04-25
0
Firman Firman
lanjut
2024-04-01
1