Arthur membuka pintu kamar Violetta dengan tiba-tiba. Dia mendekatkan wajahnya tepat di depan wajah Violetta sembari menghela nafas terengah-engah. Sikap Arthur spontan membuat Violetta terkejut dan berfikir keras sampai hampir terperanjat dari tempat tidurnya. Sepasang doa bola mereka saling menatap sangat dalam seperti dua insan di mabuk gairah asmara.
"A-ada apa Arthur kenapa mengagetkanku?" tanya Violetta dengan suara terbata-bata sembari nafasnya naik turun tak beraturan.
Arthur menarik badannya ke belakang sembari membetulkan Jas hitam. Melihat baju tidur Violetta dengan belahan sampai di atas paha membuat Arthur menelan ludah kasar menatap kaki panjang putih nan mulus tanpa noda.
"Dua hari lagi Bella akan mendapatkan Dokter terbaik, ada kemungkinan akan segera di operasi sampaikan pada dia agar bersiap sama Ibu kamu ke Rumah Sakit Cinta Sejahtera, untuk kamar dan yang lainnya semua sudah di atur sama Evan. Jadi kalau bisa jangan sampai terlambat datangnya," titah Arthur pelan seketika perasaan sedihnya hilang sepulang dari makam setelah melihat Violetta yang cantik natural setelah selesai mandi tanpa memakai riasan di wajahnya.
Mendengar berita dari Arthur Violetta langsung terperanjat dari tempat tidurnya berdiri memeluk erat Arthur
"Arthur terima kasih banyak," ucap Violetta keras tak sadar sudah mendekap Arthur sampai sebegitunya karena terlalu senang kalau Bella akan segera mendapat perawatan.
"Ekhem," Suara Arthur yang tak batuk sembari menelan ludahnya kembali merasakan sentuhan kulit Violetta yang putih nan lembut bak sutera.
"Oh, maaf Arthur. Aku terlalu bahagia sampai kegirangan seperti anak kecil. Aku benar-benar tidak tau harus membayarnya dengan apa, akhirnya Bella akan di operasi dan tidak lagi merasakan sakit," ucap Violetta yang sedikit manja. Pasalnya dari awal Arthur sudah bersikap manis memancing getaran rasa dalam jantung Violetta yang seperti ada boom waktu siap meledak kapan saja.
Arthur mendekatkan kembali wajahnya, kemudian tangannya menarik pinggang kecil Violetta sampai jatuh ke dalam pelukannya dan tidak ada jarak di antara mereka.
"Jadilah Ibu untuk anak-anak aku," jelas Arthur yang membuat tanda tanya Violetta.
Violetta menganggukkan kepalanya sembari menahan tarikan nafasnya pelan agar Arthur tidak mendengar detak jantung Violetta yang sudah seperti akan meloncat keluar.
"Baik," sahut Violetta pelan. "Dia kenapa sih, aneh gini? Kadang-kadang dingin sekarang sikapnya hangat, apa dia salah minum obat," batin Violetta di dalam hatinya.
"Kamu mengerti maksudku 'kan? Kamu sudah bilang bersedia jadi mengingkarinya," tambah Arthur melepaskan tangannya di pinggan Violetta.
"Aksa dan Kiara 'kan? Bukankah sudah aku lakukan menjadi Ibu mereka meskipun hanya sementara, Ibu yang bagaimana lagi yang dia maksud, ah sudahlah, dia pasti habis mabuk?" batin Violetta.
*
*
*
"Evan, bagaimana semua sudah beres," tanya Arthur di lobbi Rumah Sakit.
"Semuanya sudah aku atur dari kamar VIP, biaya Dokter, obat-obat serta sampai keluar dari Rumah Sakit. Kamu tenang saja sebaiknya temenin Violetta dan Ibunya di dalam sebagai menantu yang baik," ucap Evan sembari menepuk bahu kanan Arthur yang berdiri di hadapannya. "Satu lagi hampir lupa, rumah baru untuk Bella dan Ibunya termasuk perlengkapan isinya dan mobil semua sudah selesai tuntas mereka tinggal menempatinya saja alangkah lebih baik setelah Bella sadar dari operasinya, kamu sendiri yang memberikan hadiah ini," tambah Evan.
"Serahkan semuanya padaku. Aku yang akan mengurusnya. Oh ya, Van apa Mama Papa sudah mengetahui tentang pernikahanku?" Arthur bertanya pelan. Pasalnya pernikahan mereka belum mendapat pesetujuan dari ke dua orang tua Arthur karena belum mengetahuinya.
"Sepertinya belum tau, atau bisa jadi karena mereka terlalu sibuk di luar negeri jadi tidak terlalu memperhatikan berita media. Rencananya kamu sendiri yang akan memberitahu apa harus Aku?" sambung Evan.
"Gampang itu urusan nanti. Kita ke dalan sekarang siapa tahu Bella sudah selesai menjalani operasi, Violetta dan anak-anak juga sudah berada di sana bersama Bu Vani," ucap Arthur sembari melangkahkan kaki dengan membawa buah-buahan di tangan kirinya dan kunci mobil serta rumah di tangan kanannya.
"Papa sudah datang kak," ucap Kiara pelan sembari memalingkan wajahnya ke arah Aksa.
"Bagaimana keadaan Bella," Arthur bertanya pada Violetta sembari menyodorkan buah tangan.
"Bella masih di dalam, belum selesai operasinya," jawab Violetta sembari mata berkaca-kaca dengan perasaan bercampur aduk antara khawatir jika operasinya gagal dan senang karena Bella belum terlambat mendapat penanganan.
"Sudah kamu tenang saja, semua pasti akan baik-baik. Jangan khawatir Bella pasti akan sembuh. Dia anak yang hebat dan kuat pasti mampu bertahan apalagi dia punya keinginan yang belum dia wujudkan," Suara Arthur terasa sangat lembut di dengar di telinga Violetta sembari tangan Arthur mengusap lembut puncak kepala Violetta.
Violetta menganggukkan kepala pelan seraya mata mereka saling bertatapan penug rasa belas kasihan.
"Arthur sepertinya sudah mulai berubah sejak ada Bella di sampingnya. Dia juga butuh bahu untuk bersandar meskipun Arthur pria dingin dan serba bisa. Aku harap luka lama itu tidak datang kembali di kehidupannya setelah meninggalkan bekas yang cukup dalam setelah kejadian kecelakaan itu" batin Evan yang melihat pemandangan tak biasa di depan matanya.
"Nak Arthur sudah datang, maaf Ibu tadi baru saja selesai mengurus administrasinya. Nak terima kasih banyak. Ibu sungguh-sungguh tidak tau harus berbicara apa, kalau tidak ada Nak Arthur mungkin sampai saat ini Bella belum bisa menjalani operasi," ucap Bu Vani sembari memegang ke dua tangan Arthur.
"Sudah kewajiban saya membantu keluarga Violetta. Kita ini keluarga bukan orang asing lagi, Bu," sahut Arthur sembari tersenyum bahagia.
Dua jam telah berlalu operasi Bella telah selesai seorang Dokter yang belum terlalu tua keluar dengan masih memaki masker.
"Keluarga pasien," panggil Dokter itu.
Vani dan Bella langsung mendekat menghampiri sang Dokter.
"Bagaimana kondisi adik saya Dok?"
"Operasi berjalan dengan lancar, pasien sangat gigih meskipun tadi kondisinya agak menurun, tetapi bisa kembali normal. Pasien akan di pindah ke ruang VIP sama perawat yang lain," jawab Dokter itu kemudian melangkahkan kaki meninggalkan ruang operasi.
"Terima kasih Tuhan," ucap seketika Bu Vani sembari menangkupkan ke dua tangannya menatap ke atas.
"Bu, Bella sudah melewati masa kritis dan kesakitan sekarang Bella sudah bisa seperti anak-anak lain yang bebas keluar, sehat dan makan apa saja," ucao Violetta sembari memeluk Ibunya dengan derai air mata kebahagiaan yang tak dapat lagi tertahankan di pelupuk matanya. "Arthur terima kasih," ujar Violetta kemudia seketika memeluk Arthur dengan sangat erat.
Keadaan yang berubah menjadi haru. Harapan Bu vani terealisasikan melalui uluran tangan Arthur.
Bella yang masih di atas brankar di dorong oleh satu perawat dengan masih selang pernafasan menempel di hidungnya, di ikuti oleh Violetta, Vani, Arthur, Evan dan si kembar dari belakang menuju ruang VIP.
"Aksa, Kiara pulang terlebih dahulu sama paman Evan,ya. Papa sama Mama juga nenek akan menjaga tante Bella dulu. Anak-anak Papa 'kan baik dan penurut," pinta Arthur lembut sembari mengelus ke dua bahu si kembar.
"Baiklah Papa," sahut Kiara pelan.
Evan kemudian pergi bersama si kembar pulang ke kediaman Arthur.
"Letta kita keluar beli makanan buat Ibu juga, kalian pasti belum makan karena menunggu Bella biar Ibu yang menunggu Bella,"
"Bu, Letta keluar sebentar ya,?
"Iya, kalian hati-hati," sahut Bu Vani.
Violetta bersama Arthur keluar dari Rumah Sakit mencari restoran terdekat agar mereka bisa mengisi perut mereka.
Di mana kamu?
Seorang wanita bertanya di saat Arthur menerima panggilan ponselnya.
Bukan urusan kamu
Arthur menjawab wanita itu dengan tegas.
Violetta yang mengetahuinya hanya diam membisu tidak berani bertanya, karena bukan urusan dia. Dia juga tidak hak untuk cemburu ataupun mengurusi kepribadian Arthur.
Di dalam hati Violetta hanya berbisik siapakan yang menelepon sampai Arthur jawabnya ketus begitu?
❤️ Terima kasih selalu menjadi pembaca setia Novel cherrypen❤️
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 95 Episodes
Comments
Firman Firman
lnjut
2024-10-30
0
marisa yohana
pasti orang dari masa lalunya arthur
2024-04-26
0
Mudrikah Ikah
siapa yah yg tlp arthur
2024-02-22
1